TUGAS MAKALAH
Guru Pengajar:
No. Absen 26
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan Praktikum......................................................................................2
C. Manfaat Praktikum....................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
LANDASAN TEORI..............................................................................................3
BAB III....................................................................................................................4
METODE PRAKTIKUM......................................................................................4
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan..............................................................4
B. Alat dan Bahan............................................................................................4
C. Langkah Kerja............................................................................................4
BAB IV....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
BAB V......................................................................................................................6
PENUTUP...............................................................................................................6
A. Kesimpulan..................................................................................................6
B. Saran............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Osmosis merupakan fenomena penting dalam sistem biologis, karena
kebanyakan membran biologis bersifat semi-permiabel. Membran
semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan
zat tertentu yang larut di dalamnya. Secara umum, membran tersebut
permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan. Osmosis
merupakan perpindahan ion atau molekul dari larutan hipotonis (konsentrasi
pelarut tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah)ke hipertonis (konsentrasi
pelarut rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi). Pada dasarnya, osmosis
termasuk peristiwa difusi yang melewati membran semipermeabel. Suatu
larutan memiliki tekanan osmotik tertentu yang dapat diukur menggunakan
osmometer. Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai
konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti
larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan air. Larutan isotonik dengan
larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul yang melewati
membran biologis tidak sempurna. Larutan-larutan yang tersisa dalam
kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan membran biologis tertentu
disebut isotonik. Ini berbeda dengan larutan – larutan iso-osmotik yang tidak
melibatkan pergerakan jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran
semipermeabel. Sebuah larutan yang mempunyai konsentrasi garam yang
sama contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah. Hal ini juga berbeda
dengan larutan hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman isotonik dapat
di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh
selama aktifitas fisik.
Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut
lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air
bergerak ke dalam sel. Dengan menempatkan sel dalam lingkungan
hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan jaringan mengalirkan air ke dalam
sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi. Larutan
hipertonik
1
adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan
osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar
sel. Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air
mengalir keluar sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma
akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi
lagi.
B. Tujuan Praktikum
C. Manfaat Praktikum
Dapat memahami prsoes terjadinya peristiwa osmosis (perpindahan
molekul pelarut dari larutan berkonsentrasi rendah pada kelarutan
berkonsentrasi tinggi).
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada
di luar permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan
G. Nicholson pada tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai
model mozaik fluid. Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas,
membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi
karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas
keluar masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut
dengan transportasi pasif, sedangkan transportasi molekul yang melawan
gradien konsentrasi disebut transportasi aktif. Molekul-molekul yang
berukuran besar dalam proses transportasinya melibatkan pelekukan membran
sel sehingga membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif meliputi proses
pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi
proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep
zat yang melewati membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran
kecil dapat melalui membran sel dengan dua cara, yaitu:
Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga
Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air)
dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui
membran diferensial permeabel. Contoh peristiwa osmosis adalah kentang
yang dimasukkan ke dalam air garam. Osmosis merupakan suatu fenomena
alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada
bagian dengan konsentrasi pekat yang lebih encer.
3
BAB III
METODE PRAKTIKUM
C. Langkah Kerja
1. Kita bersihkan telur bebek dari kotoran dengan menggosokkan
telur bebek dengan amplas halus.
2. Setelah telur bebek bersih dari kotoran, selanjutnya kita buat adonan
garam, abu gosok dengan air
3. Setelah campuran jadi, nah kita tempelkan ke telur bebeknya hingga
menutupi seluruh permukaan
4. Setelah seluruh permukaan telur bebek tertutup, selanjutnya kita
simpan di wadah.
5. Lalu kita simpan di tempat yang aman hingga 7-10 hari.
4
BAB IV
PEMBAHASAN
Ketika mengasinkan telur bebek yang terjadi adalah zat garam yang
konsentrasi nya tinggi, akan masuk ke dalam telur bebek yang konsentrasinya
rendah, karena zat garam yang masuk ke dalam telur membuat kondisi larutan
yang ada di dalam telur tidak seimbang maka untuk menyeimbangkannya, zat air
(pelarut) yang ada di dalam telur akan keluar menuju ke adonan abu gosok yang
konsentrasi nya lebih tinggi (osmosis), nah proses garam dan air yang saling
bertukaran tempat akan terus terjadi hingga larutan mencapai kondisi setimbang
yang dinamakan dengan tekanan osmotik
5
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami peroleh maka dapat diambil
kesimpulan sebangai berikut;
1. Semakin besar konsensentrasi larutan maka akan mengakibatkan
semakin besar pula tekanan osmosisnya.
2. Akibat dari konsetrasi yang tidak seimbang maka pelarut yang ada di
dalam telur asin akan keluar untuk menyeimbangkan larutan karena zat
garam yang masuk di dalam telur asin sehingga telur asin minim akan
kadar air nya, dan zat garam yang memenuhi larutan yang ada di dalam
telur asin.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan pada percobaan selanjutnya
antara lain diharapkan agar garam yang digunakan adalah garam halus
sehingga memuaskan hasilnya
6
DAFTAR PUSTAKA
http://ny14.blogspot.com/2013/01/laporan-kimia-osmosis-
kentang_6748.html
http://laporanpraktikukimiai.blogspot.com/2011/08/laporan-praktikum-
kimia.html http://mahpudeen.blogspot.com/2013/09/laporan-kimia-
tekanan-osmosis.html http://www.slideshare.net/agusnurrok/laporan-
praktikum-osmosis-15647432
http://badrotulkiromah.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-proses-
kerja-osmosis.html