Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

AKTIVITAS ENZIM KATALASE


Dosen Pengampu: Vitta Yaumul Hikmawati, M.Pd

Disusun Oleh :
Nama     : Sindi Sugiharti
 : Diding Suhendi
Prodi      : Pendidikan Biologi

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITASMAJALENGKA
TAHUN 2021
A. Tujuan

Dapat membuktikan adanya enzim katalase di dalarm sel hewan (sel hati) dan tumbuhan.

B. Landasan Teori

Sel dikatakan hidup jika menunjukkan aktivitas kehidupan seperti metabolism.


Metabolisme merupakan rangkalan reaksi kimia yang membutuhkan enzim sebagai
biokatalisator. Dalam menjalankan perannya sebagal biokatallsator enzin mernilik dua tugas
utama yaitu mempercepat reaksi tanpa Ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi berbeda
dalam waktu yang samä.

Enzim katalase merupakan salah satu jenis enzim yang berperan dalam mengkatalisis
penguralan hidrogen peroksida (H2O2), yaitu suatu senyawa oksidator kuat yang bersifat racun
yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Keberadaan enzim katalase di dalam tubuh
sangatiah vital mengingat enzim ini menguraikan senyawa racun H 2O2 menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Sebagal enzim hidroperoksidase, katalase melindungi tubuh
dari senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya

1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat.


2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2sebagai Substrat
atau donor elektron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor electron.

2 H2O2 + enzim katalase 2 H2O+ O2

Enzim katalase dapat ditemukan di dalam darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal dan
hati. Enzim menjadi nona ktif jika berada dalam suasana asam dan basa yang sangat kuat.
Sebaglan besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang netral (pH = ±7).
Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat. Enzim menjadi rusak Dila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini disebabkan
karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Peningkatan suhu diatas suhu optimum
menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan Ikatan lain yang merangkal molekul enzim,
sehingga enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim
yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. semakin besar
konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain,
konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Bila konsentrasi enzim dalam
keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat.
Namun, apada saat semua sisi aktif semua enzim bekerja, penambanan substrat tidak dapat
meningkatkan kecepatan reaksi enzim.

C. Alat dan Bahan

1. Hati Kodok, Ayam, dan hati ikan yang masih segar dan beratnya sama
2. H2O2
3. Tabung reaksi
4. Lumpang porselen
5. Aquadest
6. Kain kasa (untuk menyaring)
7. Pembakar
8. Tumbuhan, diantaranya buah pisang, ubi, dan wortel.

D. Cara Kerja

1. Hancurkan hati kodok, ayam, ikan, pisang, ubi, dan wortel dalam lumpang porselen
sambil ditetesi aquades
2. Saringlah campuran tersebut untuk memperoleh sari hati yang keruh
3. Lakukan hal yang sama untuk hati katak dengan jumlah aquadest yang sama
4. Isilah dua buah tabung reaksi pertama dengan sari hati ayam dan hitunglah berapa tetes
yang diperlukan hingga timbul gelembung-gelembung udara di atas H2O2
5. Tetesi pula tabung reaksi ke dua dengan sari hati katak dan hitunglah jumlah tetesan
tersebut
6. Bandingkan tetes kedua sari hati yang dipergunakan dalam percobaan
E. Pengamatan

Sebelum dipanaskan

Hewan Jumlah Ekstrak Hati Jumlah H2O2 Gelembung


Kodok (A) 15 tetes 2 tetes Banyak, cepat
Ayam (B) 15 tetes 2 tetes Banyak, cepat
Ikan (C) 15 tetes 2 tetes Banyak, cepat
Setelah dipanaskan

Hewan Jumlah Ekstrak Hati Jumlah H2O2 Gelembung


Kodok (A) 15 tetes 20 tetes Sedikit, lambat
Ayam (B) 15 tetes 5 tetes Sedikit, cepat
Ikan (C) 15 tetes 17 tetes Sedikit, lambat

Tumbuhan Jumlah Ekstrak Jumlah H2O2 Gelembung


Pisang (D) 15 tetes 4 tetes Banyak, cepat
Ubi (E) 15 tetes 12 tetes Sedikit, lambat
Wortel (F) 15 tetes 4 tetes Sedikit, cepat

F. Pertanyaan

1. Mengapa H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim katalase?
Karena dalam tubuh kita terjadi reaksi penguraian oleh enzim katalase yaitu menguraikan
H2O2, sehingga dalam percobaan ini kita gunakan H2O2
2. Gelembung gas apakah yang terbentuk?
Gelembung oksigen.
3. Apa yang terjadi bila jaringan tubuh banyak tertimbun H 2O2 ? Hal tersebut merupakan
hasil proses apa?
Jika banyak H2O2 maka akan berbahaya bagi tubuh karena ini bersifat racun.
Pembentukan H2O2 ini merupakan hasil dari proses pencernaan.
4. Bagaimana usaha untuk menetralkan H2O2 dalam tubuh ?
Dengan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung enzim katalase
5. Mengapa kita menggunakan hati dalam percobaan aktivitas enzim katalase dan apakah
organ lain juga dapat kita gunakan?
Karena hati memiliki banyak kandungan enzim katalase, organ lain yang dapat digunakan
seperti ginjal.
G. Pembahasan

Dari hasil uji analisis yang dilakukan terhadap sel hewan (hati katak, ayam dan ikan) serta sel
tumbuhan (pisang, ubi jalar dan wortel) untuk membuktikan kandunngan enzim katalsae
didalamnya dengan cara memasukan ekstrak masing-masing sel ke dalam tabung reaksi yang
berbeda dengan mencampurkan cairan hidrogen peroksida (H2O2) dan menguji sifat enzim
katalase yang termolabil dengan memanaskan setiap tabung reaksi yang berisi masing sel hewan
dan sel tumbuhan kemudian di tetesi hidrogen peroksida (H 2O2) serangkaian kegiatan tersebut
kita amati dan analisis perubahan reaksinya sehingga kita mendapatkan beberapa kesimpulan
dari hasil pengamatan tersbut :

1. Pada sel hewan (hati katak, ayam dan ikan) mengandung enzim katalase dengan
kandungan yang sama, terbukti dari hasil uji coba yang dilakukan dengan memasukan 15
tetes ekstrak sel hewan yang ditetesi 2 tetes cairan hidrogenperoksida (H 2O2) pada
masing-masing tabung reaksi dengan cepat terjadi peroses penguraian H2O2 menjadi
Hidrogen/Air (H2O) dan Oksigen (O2) dapat dilihat dari adanya gelembung air yang
berisi gas oksigen terbentuk dari hasil pencampuran ekstrak sel hewan yang ditetesi oleh
hidrogenperoksida H2O2. jumlah hidrogenperoksida yang dapat diuraikanpun banyak
2. Padas sel tumbuhan (pisang, ubi jalar dan wortel) mengandung enzim katalase namun
dengan kandungan yang berbeda, terbukti oleh hasil yang berbeda dari perubahan reaksi
setiap campuran ekstrak sel tumbuhan dengan cairan H 2O2 pada tabung reaksi yang
berbeda sebagai berikut :
 Pada ekstrak sel pisang kandungan enzim katalase terhitung banyak, dapat dilihat
dari hasil pengamatan perubahan reaksi yang terjadi dari ekstrak pisang yang
dimsukan kedalam tabung reaksi sebanyak 15 tetes dengan campuran H 2O2 hanya
4 tetes sudah terjadi reaksi penguraian dalam bentuk gelembung air yang berisi
gas oksigen cukup banyak.
 Pada ekstrak ubi jalar kandungan enzim katalase terhitung sedikit, dapat dilihat
dari hasil pengamatan perubahan reaksi yang terjadi pada ekstrak ubi jalar yang
dimasukan kedalam tabung reaksi sebanyak 15 tetes membutuhkan campuran
H2O2 sebanyak 12 tetes hingga terjadi reaksi penguraian cairan H2O2 menjadi H2O
dan O2 dan gelembung yang dihasilkanpun sedikit. jika sistem sel (yang
mengandung enzim katalaase) dalam tubuh kita seperti ubi jalar maka tidak
menutup kemungkinan untuk terjadinya penumpukan cairan H2O2 dalam tubuh.
 Pada ekstrak sel wortel kandungan enzim katalase terhitung cukup banyak, dapat
dilihat dari hasil pengamatan perubahan reaksi yang terjadi dari ekstrak pisang
yang dimsukan kedalam tabung reaksi sebanyak 15 tetes dengan campuran H 2O2
hanya 4 tetes sudah terjadi reaksi penguraian dalam bentuk gelembung air yang
berisi gas oksigen namun penguraiann yang dapat dilakukan hanya sedikit
terbukti dengan hanya menghasilkan gelembung yang sedikit.
3. Dalam menguji sifat enzim katalase yang termolabil uji analisis dilakukan dengan cara
memanaskan masing-masing ekstrak hati hewan yang sudah dimasukan ke dalam tabung
reaksi yang berbeda kemudian ditetesi oleh cairan H2O2 dengan hasil sebagi berikut :

 Pada ekstrak hati hewan kodok, ayam, dan ikan masing masing diberi tetesan
H2O2 sebanyak 20,5, dan 17 tetes. Kemudian hasilnya sama ketiga ekstrak hati ini
menghasilkan gelembung yang sedikit bahkan tidak begitu terlihat dan kecepatan
gelembung nya pun sangat lambat. Ini menunjukan bahwa pada ekstrak hati yang
sudah dipanaskan, enzim katalase nya sudah tidak berfungsi karena enzim ini
tidak tahan terhadap panas.

H. Kesimpulan

Dari pengamatan yang kami lakukan terhadap ekstrak hati hewan dan buah pada tumbuhan,
terdapat berbagai perbedaan enzim katalase dari berbagai jenis hewan dan tumbuhan, hal ini
dapat terjadi karena di setiap jenis hewan dan tumbuhan memiliki konsentrasi enzim katalase
yang berbeda

Lampiran
Keterangan

1. Proses pembedahan hewan


2. Ekstrak hati sebelum ditetesi H2O2
3. Ekstrak hati setelah ditetesi H2O2
4. Ekstrak hati setelah dipanaskan dan
ditetesi H2O2
5. Ekstrak umbuhan setelah ditetesi
H2O2

Anda mungkin juga menyukai