Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM I.

1

Topik : Transport Materi dalam Sel (Imbibisi)
Tujuan : Untuk mengetahui penyerapan air berbagai biji kacang-kacangan
pada waktu perendaman berbeda dan proses perkecambahannya.
Hari, Tanggal : Selasa, 4 Oktober 2011
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Timbangan
2. Gelas air mineral
3. Pinset
4. Loupe
Bahan :
1. Kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah,
kacang putih).
2. Air
3. Kapas / tissue

II. CARA KER1A
1. Mencuci bersih semua kacang dan mengeringkan dari sisa air. Kemudian
membagi kacang menjadi 2 bagian. Bagian A dibiarkan dalam keadaan
hidup, bagian B dimatikan (dipanaskan/ dioven sampai berwarna agak
coklat).
2. Menimbang masing-masing jenis kacang (bagian A atau B) seberat 2
gram untuk 6 perlakuan perendaman.
3. Memasukkan ke dalam gelas air mineral yang sebelumnya telah diberi
kapas air 20 ml dengan lama perlakuan masing-masing : 1, 3, 5, 7, 9
dan 11 jam.


4. Menimbang masing-masing jenis kacang sesuai perlakuan. Menghitung
selisih berat awal dan akhir percobaan ( air yang diserap) .
5. Mengambil sampel masing-masing perlakuan untuk diteruskan sampai
terjadi perkecambahannya.
6. Membuat laporan hasil pengamatan (dalam bentuk graIik).

III. TEORI DASAR
Metabolisme pada organisme multiselular meliputi banyak hal,
diantaranya tranport materi dan energi. Sistem transportasi sangat penting
bagi tumbuhan dan hewan yang berkaitan dengan massa organisme tersebut.
Pada tanaman dan hewan yang masih sederhana atau belum memiliki
struktur organisme yang rumit, transport materi (nutrient dan zat hara) dan
hasil metabolisme cukup dari sel ke sel. Tranportasi tersebut dapat
berlangsung secara pasiI maupun aktiI. Transport pasiI berlangsung antara
lain secara osmosis. Imbibisi merupakan peristiwa migrasinya suatu molekul
air larutan zat lain yang berpori cukup besar untuk melewatkan molekul-
molekul air tersebut dan menetap disana.
Proses imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-
zat yang hidroIilik, seperti protein, pati, agar-agar, gelatin, dan lain-lain
yang menyebabkan zat-zat tersebut dapat mengembang setelah menyerap air
(Sasmitamihardja dan A. Siregar, 1996). Pada hakikatnya imbibisi
merupakan peristiwa diIusi atau osmosis. Hal ini karena jika zat yang
dimasuki molekul air tersebut mempunyai nilai osmosis yang tinggi, dan
jika zat tersebut mempunyai dinding sel yang permiabel terhadap molekul
air maka air akan berdiIusi ke sana. Banyak sedikitnya air yang dapat di
imbibisi oleh suatu zat bergantung pada nilai potensial air disekitarnya.







IV. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan pada praktikum yang telah dilakukan maka
didapatkan hasil perubahan massa kacang pada table berikut berikut:
Tabel Pengamatan :
No. 1enis Kacang Waktu
Berat Kacang
M
0
M1 AM
1 Kacang merah biasa
1 jam
3 jam
5 jam
7 jam
9 jam
11 jam
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
4,71
3,40
4,71
4,67
4,86
4,60
2,71
1,40
2,52
2,67
2,86
2.60
2
Kacang merah
sangrai
1 jam
3 jam
5 jam
7 jam
9 jam
11 jam
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
6,30
4,96
6,10
5,61
6,09
6,10
4,30
2,96
4,10
3,61
4,09
4,10
3 Kacang putih biasa
1 jam
3 jam
5 jam
7 jam
9 jam
11 jam
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
4,67
6,19
6,46
5,40
6,70
5,84
2,67
4,19
4,46
5,40
4,70
3,84
4
Kacang putih
sangrai
1 jam
3 jam
5 jam
7 jam
9 jam
11 jam
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
4,91
4,62
4,80
6,22
6,62
5,49
2,91
2,62
2,80
4,22
4,62
3,49


5 Kacang hijau biasa
1 jam
3 jam
5 jam
7 jam
9 jam
11 jam
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
3,64
4,39
4,70
4,82
5,09
5,21
1,64
2,39
2,70
2,82
3,09
3,21
6
Kacang hijau
sangrai
1 jam
3 jam
5 jam
7 jam
9 jam
11 jam
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
3,59
5,09
4,64
4,63
5,50
5,44
1,59
3,09
2,64
2,63
3,50
3,44
7 Kacang tanah biasa
1 jam
3 jam
5 jam
7 jam
9 jam
11 jam
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
4,18
4,28
3,93
4,27
3,67
4,05
2,18
2.28
1,93
2,27
1,67
2,05
8
Kacang tanah
sangrai
1 jam
3 jam
5 jam
7 jam
9 jam
11 jam
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
3,46
3,39
4,07
3,47
3,80
3,35
1,46
1,39
2,07
1,47
1,80
1,35
9
Kacang kedelai
biasa
1 jam
3 jam
5 jam
7 jam
9 jam
11 jam
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
4,73
6,02
6,21
5,78
6,09
5,39
2,73
4,02
4,21
3,78
6,09
3,39


10
Kacang kedelai
sangrai
1 jam
3 jam
5 jam
7 jam
9 jam
11 jam
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
2 gram
5,71
6,77
5,87
6,59
6,56
5,48
3,71
4,77
3,87
4,59
4,56
3,48



V. ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan cara merendam
kacang merah, kacang putih, kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai
pada waktu yang telah ditentukan yaitu selama 1, 3, 5, 7, 9 dan 11 jam
terdapat terdapat perubahan berat yang berbeda beda dari masing masing
jenis kacang dengan dua perlakuan, disangrai dan tidak di sangrai.
Pada perlakuan tidak disangrai, pada semua jenis kacang yang
digunakan, pada saat perendaman dengan waktu 1, 3, 5, 7, 9 dan 11 jam
massa dari kacang kacang tersebut naik dengan drastis. Itu disebabkan sel
sel yang ada pada kacang tersebut masih hidup dan ukuran dari sel selnya
masih normal. Sehingga waktu di berikan air, sel sel dari kacang kacang
tersebut menyerap air dengan baik yang menyebabkan sel kacang membesar
dan juga massanya bertambah.
Berbeda lagi dengan perlakuan kacang yang di sangrai. Meskipun
mengalami waktu perendaman yang sama yaitu selama 1, 3, 5, 7, 9 dan 11
jam. Perubahan massa dari kacang kacang yang di sangrai tidak sebesar
kacang kacang yang tidak disangrai. Kenaikannnya hanya beberapa gram
saja, hanya lebih kecil dari yang tidak di sangrai. Hal itu kemungkinan
disebabkan karena sel sel yang ada pada kacang sangrai sebagian besar
bahkan seluruhnya telah mati dan ukuran dari sel sudah mengkerut dan
kering. Itu mengakibatkan kemampuan sel untuk menyerap air menjadi
berkurang. Meskipun bisa menyerap air, kacang tersebjt hanya mampu


menyerap air dengan jumlah yang sedikit d bandingkan dengan kacang yang
tidak di sangrai.
Tetapi pada percobaan dengan kacang kedelai terjadi kebalikan dari
peristiwa yang seharusnya terjadi. Perbandingan massa kacang kedelai yang
disangrai lebih besar dari kacang yang tidak di sangrai. Hal itu berlawan
dengan semua kacang yang lain. Hal itu kemungkinan disebabkan karena
beberapa Iaktor seperti misalnya sel sel pada kacang kedelai tersebut tidak
benar benar mati. Sel selnya hanya mengalami kekeringan pada waktu
disangrai, tetapi tidak membuat sel selnya mati. Pada saat sel mendapatkan
air, selnya kembali ke ke keadaan semula yang menyebabkan kejadian pada
kacang kedelai berbeda dari kacang kacang yang lain


VI. KESIMPULAN
1. Proses imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat
yang hidroIilik, seperti protein, pati, agar-agar, gelatin, dan lain-lain
yang menyebabkan zat-zat tersebut dapat mengembang setelah
menyerap air.
2. Semakin lama proses imbibisi terjadi, penyerapan air akan semakin
banyak.
3. Proses imbibisi terjadi lebih banyak pada sel yang masih hidup dan
jarang terjadi pada sel yang sudah mati.





VII. DAFTAR PUSTAKA
widjoseputro. . 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia Pustaka.
Jakarta.

Noorhidayati dan Noor Ichsan Hayani. 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi
Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM. Banjarmasin.

Sasmitahardja, radjat, dkk. 1996. Fisiologi Tumbuhan. epdikbud.
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai