Ugi Hermawati
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasundan Bandung
ABSTRAK Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik,
seperti protein, pati, selulosa, gelatin, liat dan lainnya yang menyebabkan zat tersebut dapat
mengembang setelah menyerap air. Kemampuan untuk menyerap air misalnya pada biji
biasa disebut dengan potensial imbibisi dan prosesnya disebut dengan imbibisi. Tujuan pada
praktikum ini ialah untuk mengetahu pengaruh kecepatan imbibisi pada biji yang berbeda-
beda dan pada perlakuan ditempat gelap dan tempat terang. Metode praktikum kali ini
mengggunakan metode eksperimen pada biji kedelai, biji jagung, kacang hijau, dan kacang
tanah. Penelitian ini menggunakan dua perlakuan yang berbeda yaitu merendam biji kedelai,
biji jagung, kacang hijau, dan kacang tanah ditempat yang gelap dan merendam ditempat
yang terkena sinar matahari (terang) dalam kurun waktu 15 menit, 30 menit, 45 menit, 3 jam,
1 hari dan 3 hari. Perbedaan perlakuan dari tiap biji kering mempengaruhi berlangsungnya
imbibisi yang terjadi.
Kata kunci : imbibisi air, kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, biji jagung, tempat
gelap, tempat terang
HASIL PENELITIAN
15 menit 15 menit
Ketinggian air : 6,1 cm Ketinggian air : 6,1 cm
Keadaan biji : kulit biji Keadaan biji : kulit biji
mengkerut mengkerut
30 menit
Ketinggian air : 6 cm 30 menit
Keadaan biji : satu biji ada Ketinggian air : 6,1 cm
yang terbelah Keadaan biji : kulit biji
mengkerut
45 menit
Ketinggian air : 5,9 cm
Keadaan biji : belum ada
perubahan, masih sama
seperti di 30 menit
sebelumnya
45 menit
Ketinggian air : 6 cm
Keadaan biji : kulit biji
mengkerut
3 jam 3 jam
Ketinggian air : 5,9 cm Ketinggian air : 6 cm
Keadaan biji : biji membesar Keadaan biji : biji membesar
1 hari 1 hari
Ketinggian air : 5,7 cm Ketinggian air : 5,8 cm
Keadaan biji : biji membesar Keadaan biji : biji membesar
dan mulai tumbuh tunas
3 hari 3 hari
Ketinggian air : 4,8 cm Ketinggian air : 5,1 cm
Keadaan biji : biji membesar Keadaan biji : biji membesar
dan mengeluarkan tunas dan mengerluarkan tunas
Kacang Hijau
30 menit 30 menit
Ketinggian air : 6 cm Ketinggian air : 6 cm
Keadaan biji : tidak ada Keadaan biji : tidak ada
perubahan perubahan
45 menit
Ketinggian air : 5,9 cm 45 menit
Keadaan biji : tidak ada Ketinggian air : 6 cm
perubahan Keadaan biji : tidak ada
perubahan
3 jam
Ketinggian air : 5,8 cm 3 jam
Keadaan biji : tidak ada Ketinggian air : 6 cm
perubahan Keadaan biji : tidak ada
perubahan
1 hari 1 hari
Ketinggian air : 5,7 cm Ketinggian air : 5,9 cm
Keadaan biji : kulit Keadaan biji : kulit
mengelupas dan ada mengelupas
beberapa biji yang terbelah
3 hari
Ketinggian air : 4,8 cm 3 hari
Keadaan biji : 10 biji Ketinggian air : 5,1 cm
mengelupas dan Keadaan biji : 10 biji
mengeluarkan tunas mengelupas dan
mengeluarkan tunas
Kacang Tanah
Sebelum dimasukkan kacang Sebelum dimasukkan kacang
tanah tanah
Ketinggian biji 6 cm Ketinggian biji 6 cm
15 menit
15 menit
Ketinggian air : 6,1 cm
Ketinggian air : 6,1 cm
Keadaan biji : tidak ada
Keadaan biji : tidak ada
peubahan
peubahan
30 menit 30 menit
Ketinggian air : 6,1 cm Ketinggian air : 6,1 cm
Keadaan biji : tidak ada Keadaan biji : tidak ada
perubahan perubahan
45 menit
Ketinggian air : 6,1 cm 45 menit
Keadaan biji : tidak ada Ketinggian air : 6,1 cm
perubahan Keadaan biji : tidak ada
perubahan
3 jam 3 jam
Ketinggian air : 6,1 cm Ketinggian air : 6,1 cm
Keadaan biji : warna biji Keadaan biji : warna biji
berubah berubah
1 hari 1 hari
Ketinggian air : 5,8 cm Ketinggian air : 5,9 cm
Keadaan biji : warna biji Keadaan biji : warna biji
berubah berubah
3 hari 3 hari
Ketinggian air : 4,5 cm Ketinggian air : 5,8 cm
Keadaan biji : warna biji Keadaan biji : warna biji
berubah berubah
Biji Jagung
30 menit
30 menit Ketinggian air : 6 cm
Ketinggian air : 6 cm Keadaan biji : tidak ada
Keadaan biji : tidak ada peubahan
peubahan
45 menir 45 menit
Ketinggian air : 6 cm Ketinggian air : 6 cm
Keadaan biji : tidak Keadaan biji : tidak
mengalami perubahan mengalami perubahan
3 jam 3 jam
Ketinggian air : 6 cm Ketinggian air : 6 cm
Keadaan biji : tidak ada Keadaan biji : tidak ada
perubahan perubahan
1 hari 1 hari
Ketinggian air : 5,8 cm Ketinggian air : 5,9 cm
Keadaan biji : mulai Keadaan biji : tidak ada
mengalami retakan halus perubahan
didalam biji
3 hari
Ketinggian air : 5,5 cm
3 hari Keadaan biji : tidak ada
Ketinggian air : 4,8 cm perubahan
Keadaan biji : tidak ada
perubahan
PEMBAHASAN dapat dilihat pada perubahan volume air
Imbibisi adalah peristiwa yang terjadi. Pada perlakuan ditempat
penyerapan air oleh permukaan zat-zat terang kecepatan imbibisi cenderung lebih
yang hidrofilik, seperti protein, pati, cepat disbanding dengan tempat gelap. Hal
selulosa, gelatin, liat dan lainnya yang ini berarti bahwa perlakuan ditempat terang
menyebabkan zat tersebut dapat menyebabkan pengaruh perubahan volume
mengembang setelah menyerap air. air lebih cepat menurun dibandingkan
Kemampuan untuk menyerap air misalnya ditempat gelap. Dan juga ditempat terang
pada biji biasa disebut dengan potensial biji mengalami perubahan lebih cepat
imbibisi dan prosesnya disebut dengan mengenai pemecahan biji yang dimulai dari
imbibisi. Dalam praktikum ini digunakan perubahan kulit pembungkus biji yang lebih
biji sebagai bahan karena biji merupakan cepat terjadi dibandingkan ditempat gelap.
cikal bakal pertumbuhan yang Dengan demikian, sinar matahari
membutuhkan air untuk dapat tumbuh. mempengaruhi terjadinya kecepatan
Peristiwa imbibisi itu sebenarnya imbibisi pada biji-biji tersebut.
juga proses osmosis sebab dinding sel-sel
kulit maupun protoplas biji kacang itu semi SIMPULAN
permeabel untuk molekul-molekul air Imbibisi adalah peristiwa masuknya air ke
sehingga molekul-molekul air dapat dalam imbiban, misalnya benih tumbuhan.
melewati lubang-lubang dinding sel dan Air masuk ke dalam rongga-rongga
masuk ke dalam sel. Dari contoh biji jaringan di dalam benih, menyebabkan
kacang kering tersebut dapat diketahui terjadinya pertambahan volume biji.
adanya pengembangan atau bertambahnya Terjadi perubahan massa, tekstur, dan
volume dari imbiban sebagai akibat dari warna pada biji di samping terjadinya
imbibisi. Karena molekul-molekul air yang perkecambahan.
masuk dan kemudian menetap di dalam Faktor-faktor yang menentukan
imbiban itu tersusun secara berjejal-jejal banyaknya penyerapan air oleh biji yaitu,
melalui misel-misel imbiban (akibat konsentrasi air, tekanan hidrostatik, daya
absorpsi), maka air yang ada di dalam inter molekuler, luas permukaan biji yang
imbiban itu lebih padat dari pada susunan terendam air, suhu, kulit biji, umur, tingkat
air yang ada di luar imbiban yang disebut kemasakan bii, komposisi kimia dalam biji.
air bebas. Dengan demikian, volume air Ada empat tahap dalam imbibisi
ditambah volume biji lebih besar dari pada yaitu, hidrasi atau imbibisi, pembentukan
volume biji yang sudah kemasukan air. atau pengaktifan enzim, pemanjangan sel
Berdasarkan hasil penelitian diatas, radikal, pertumbuhan kecambah.
terjadi perubahan biji dan volume air dari
biji yang berbeda-beda dan dari perlakuan SARAN
ditempat terang dan gelap. Perbedaan ini Adapun saran saya adalah agar
akibat kadar air yang diserap oleh setiap biji dalam setiap Langkah praktikum untuk
kering pada peristiwa imbibisi. Pada lebih meningkatkan ketelitian di dalam
penelitian kali ini diketahui bahwa terdapat melakukan suatu pengamatan guna
perbedaan kecepatan imbibisi pada setiap mencapai hasil yang lebih maksimal serta
biji tersebut. Pada biji kedelai dan kacang memperhatikan setiap arahan yang
hijau mengalami peristiwa imbibisi lebih diberikan agar praktikum dapat berjalan
cepat disbanding dengan biji yang lainnya dengan lancar.
sedangkan biji jagung dan kacang tanah
mengalami imbibisi yang paling lama DAFTAR PUSTAKA
diantara biji-biji tersebut. Anggota IKAPI,1992. Fisiologi Tanaman
Setiap perlakuan yang berbeda Budidaya Tropik. Gadjah mada
mempengaruhi kecepatan imbibisi seperti University Press. Yogyakarta.
Justice.L dan Bass L.N,1990. Prinsip-
prinsip Praktek Penyimpanan Benih.
Rajawali Press. Jakarta.