“ Phylum Annelida “
Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Zoologi Invertebrata
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Biologi A
PENDIDIKAN BIOLOGI
2019 - 2020
IDENTITAS
Judul : Phylum Annelida
Hari/tanggal: Sabtu 19 Desember 2020
TUJUAN
1. Apa yang dimaksud phylum Annelida ?
2. Apa morfologi dari phylum Annelida?
3. Apa anatomi dari phylum Annelida?
4. Bagaimana pengklasifikasian dari phylum Annelida?
5. Bagaimana peranan Annelida dalam kehidupan ?
DASAR TEORI
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin-cincin kecil, gelang-gelang atau
ruas-ruas, dan oidus yang berarti bentuk. Oleh sebab itu, Annelida juga dikenal sebagai cacing
gelang. Cacing tanah sebagai anggota Annelida dapat digunakan untuk memberi gambaran
struktur umum dari filum ini. Tubuh cacing tanah memiliki selom bersepta (bersekat), tetapi
saluran pencernaan, pembuluh saraf dan tali saraf memanjang menembus septa itu.
Annelida yang hidup di tanah, berperan penting dalam memperbaiki struktur tanah untuk
pertanian dan mengembalikan mineral yang penting untuk menjaga kesuburan tanah. Beberapa
contoh kelas Oligochaeta yang penting adalah Pheretima (cacing tanah) yang mampu
menghancurkan sampah dan membantu proses sirkulasi bahan organik di tanah serta sebagai
makanan sumber protein bagi ternak. Contoh lainnya adalah Perichaeta (cacing hutan), Tubifex
(cacing air), Lumbricus rubellus yang banyak diternakkan orang karena berkhasiat untuk
mengobati penyakit tifus, ekstraknya sebagai minuman kesehatan dan bahan kosmetik.
Kelas Polychaeta, misalnya Nereis vireus (kelabang laut), Eunice viridis (cacing wawo),
Lysidice oele (cacing palolo) merupakan cacing yang menghuni lautan. Hirudinea merupakan
kelas dari Annelida yang mampu menghasilkan zat hirudin, semacam bahan kimia yang
mencegah koagulasi atau pembekuan darah, contohnya Hirudo medicinalis, Haemodipsa
javanica.
Ciri-Ciri Annelida
a. Tempat hidup air tawar, air laut dan darat. Sebagian ada yang bersifat parasit
(merugikan karena menempel pada inangnya).
b. Simetri tubuhnya bilateral simetris karena sudah ada punggung di dorsal dan Sisi
Perut ( ventral)
c. Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan tali saraf yang
memanjang sehingga berupa tangga tali.
d. Alat eksresi disebut nephridium.
e. Respirasi dengan menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan
berlangsung secara difusi. Sistem peredaran darah tertutup.
f. Hewan ini bersifat hermafrodit dan memiliki klitelum sebagai alat kopulasi.
g. Alat pencernaan makanan sempurna mulai dari mulut, saluran pencernaan dan
anus.
h. Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di
ujung belakang.
i. Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri
j. Metameri merupakan bentuk segmen-segmen yang antara segmen itu memiliki
organ-organ yang sama.
k. Organ-organ yang dimiliki pada setiap segmennya sama itu antara lain alat
ekskresi (nefridium) lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah , Sistem
pencernaan lengkap/sempurna.
l. Sistem peredaran darah tertutup.
m. Klasifikasi Annelida ini didasarkan atas tidaknya seta / rambut / parapodium yang
ada di permukaan tubuhnya.
n. Tubuh tertutup oleh kutikula yang licin yang terletak di atas epithelium yang
bersifat glanduler (Kastawi, 2005: 155).
Anatomi Annelida
Banyak tipe cacing tanah, tetapi Lumbricus terrestris adalah merupakan salah satu
contoh spesies yang baik atau representative bagi Filum Annelida. Lumbricus terrestris ini
akan digunakan sebagai contoh dalam pembahasan selanjutnya.
Struktur tubuh annelida ini mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan yang lain. Cacing tersebut sudah mempunyai rongga sejati disebut triplobastik
selomata. Bentuk tubuhnya bersegmen-segmen dilapisi oleh kutikula, tersusun oleh gelang
kecil yang dibatasi dengan sekat berbentuk seperti cincin atau gelang. Jika cacing ini
dipotong menjadi dua bagian yang sama, maka bentuk tubuhnya simetri bilateral.
Bentuk tubuh Lumbricus terrestris panjang silindris, kurang lebih 2/3 baian
posteriornya sedikit memipih ke arah dorsoventral. Warna tubuh permukaan atas berwarna
merah sampai biru kehijau-hijauan dan dari luar aorta dorsalis kelihatan jelas. Permukaan
bawah lebih pucat, umumnya merah jambu dan kadang-kadang putih. Mulut terdapat di
ujung anterior pada bagian yang disebut prostomium (Kastawi, 2005: 156).
Pada segmen-segmen ke 32-37, terdapat penebalan kulit yang disebut clitellum.
Clitellum ini jelas pada bagian dorsal dan ventral, dimana disini tidak terdapat annuli.
Pada tiap-tiap segmen terdapat 4 pasang setae, kecuali segmen pertama dan terakhir, 2
pasang di lateral dan 2 pasang lainnya di ventro-lateral. Setae berguna sebagai alat gerak
bagi cacing tanah, yang digerakkan oleh musculus retractor.
Pada permukaan tubuh cacing tanah terdapat beberapa lubang muara keluar dari berbagai
alat atau organ di dalam tubuh. Lubang-lubang tersebut ialah:
a. mulut, berbentuk bulan sabit terletak di medio ventral segmen pertama
b. anus, terletak pada segmen terakhir
c. lubang muara keluar ductus spermaticus atau vas deferens, terletak pada segmen
ke-15
d. Lubang muara keluar oviduct, terletak pada segmen ke-14
e. lubang muara keluar receptaculum seminalis berupa 2 pasang pori. Receptaculum
seminalis adalah tempat penyimpanan sperma
f. pori dorsales merupakan lubang muara keluar coelom
g. sepasang nephridiofor, merupakan lubang muara keluar dari saluran ekskresi dan
terletak pada tiap segmen, keculi segmen terakhir dan 3 segmen pertama.
Fisiologi Annelida
1) Sistem Gerak
Dinding tubuh cacing tanah mempunyai 2 lapis otot, yaitu : stratum
circulare (lapisan otot sebelah luar) dan stratum longitudinal (lapisan otot sebelah
dalam). Jika musculi ini berkontraksi akan menimbulkan gerakan
menggelombang dari cacing tanah itu sehingga ia bergerak.
Dinding intestine juga mempunyai otot, yaitu stratum longitudinal. Jika otot ini
berkontraksi, akan menimbulkan gerak peristaltic yang dapat mendorong
makanan dalam saluran pencernaan dan mendorong keluar sisa-sisa pencernaan.
Setae digerakkan oleh 2 berkas otot, yaitu : musculus protactor, yang mendorong
setae keluar, dan musculus retractor yang menarik kembali setae masuk ke dalam
rongganya. Kedua berkas musculi ini melekat pada ujung-ujung dalam dari setae.
Jadi cacing tanah bergerak dengan setae dan kontraksi otot-otot dinding tubuh.
2) Sistem Respirasi
Cacing tanah bernapas dengan kulitnya, karena kulitnya bersifat lembab,
tipis, banyak mengandung kapiler-kapiler darah.
4) Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darah cacing tanah adalah sistem peredaran darah
tertutup. Darah terdiri atas bagian cair yang disebut plasma, dan sel-sel darah atau
korpuskula. Korpuskula terdapat di dalam plasma darah. Eritrosit mengandung
hemoglobin yang mempunyai kemampuan mengikt oksigen. Pembuluh-pembuluh
darah terdiri atas aorta dorsalis, aorta ventralis.
Aorta dorsalis terletak di sebelah dorsal saluran pencernaan dan mudah
terlihat dari luar pada cacing yang hidup sebab kulit tubuh cacing sedikit
transparent. Aorta ventralis terletak di sebelah ventral saluran pencernaan dan di
sebelahdorsal truncus nervosus.
Pada saat darah mengalir menuju ke kulit, hemoglobin mengikat CO 2 ,
CO2 keluar melalui kulit sedangkan O2 dari udara masuk ke dalam tubuh cacing
tanah melalui kulit dan bersenyawa dengan hemoglobin, membentuk
oxyhemoglobin.
5) Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi cacing tanah berupa nephridia (nephridios=ginjal). Pada
tiap segmen tubuh terdapat sepasang nephridia, kecuali 3 segmen yang pertama
dan segmen yang terakhir tidak ada.
6) Sistem Saraf
Sistem saraf cacing tanah, terletak di sebelah dorsal pharynx di dalam segmen
yang ke 3 dan terditi atas :
a. ganglion cerebrale, yang tersusun atas 2 kelompok sel-sel saraf dengan
comissura, terletak di sebelah dorsal pharynx, di dalam segmen ke 3
b. berkas saraf ventralis dengan cabang-cabangnya.
Dari tiap kelompok sel-sel tersebut terdapat saraf-saraf yang terinnervasi daerah
mulut dan berpangkal pada ujung anterior tiap kelompok sel tersebut dan cabang
saraf yang menuju ke ventral dan melingkari pharynx.
7) Organ Sensoris
Cacing tanah tidak mempunyai mata, tetapi pada kulit tubuhnya terdapat
sel-sel saraf tertentu yang peka terhadap sinar.
8) Sistem Reproduksi
Cacing tanah bersifat hermaphrodit. Kedua oviductnya terletak di dalam
segmen ke-13 dan infundibulumnya bersilia. Testes terletak di dalam suatu
rongga yang dibentuk oleh dinding-dinding vesicular seminalis.
Klasifikasi Annelida
1. Kelas Polychaeta
Polychaeta tubuhnya jelas bersegmen-segmen, baik bagian luar maupun
bagian dalamnya, coelom umumnya terbagi oleh septa intersegmental, segmen
tubuhnya banyak, mempunyai banyak setae. Umumnya mempunyai kepala yang
dilengkapi sejumlah alat tambahan atau extremitas hampir bersifat gonochoristis,
dengan gonade memanjang di seluruh tubuh dan fertilisasi eksternal,
perkembangannya melalui stadium larva, larva disebut trochophora.
Ciri khas kelas polychaeta memiliki banyak rambut pada permukaan
tubuhnya. Seta terdapat pada parapodia di setiap segmen tubuh. Parapodia
merupakan tonjolan kaki yang berfungsi sebagai alat gerak. Pada parapodia juga
terdapat insang. Seluruh anggotanya hidup di air laut (sehingga sering disebut
kelabang laut). Contohnya, cacing palolo (Eunice viridis) dan cacing wawo
(Lysidice oele).
2. Kelas Oligochaeta
Cacing oligochaeta hanya memiliki sedikit seta. Cacing tersebut hidup di
tanah yang lembab atau di air tawar. Tubuhnya tidak memiliki parapodia.
Pergerakannya dilakukan oleh kontraksi otot yang dibantu oleh seta. Contohnya,
cacing tanah (lumbricus terestris).
Tubuh cacing tanah disusun oleh 100-180 segmen. Bagian mulut
(prostomium) terdapat pada ujung anterior segmen pertama dan anus pada segmen
terakhir. Pada segmen ke-32 sampai ke-37 terdapat penebalan kulit yang disebut
klitelum. Klitelum berfungsi membentuk kokon, yaitu kantong untuk meletakkan
sel telur dan melangsungkan pembuahan. Tubuh cacing tanah memiliki testis dan
ovarium. Walaupun hermafrodit, hewan tersebut melangsungkan pembuahan
silang.
3. Kelas Hirudinea
Kelas hirudinea beradaptasi sebagai hewan pengisap darah. Pada
sekeliling mulut dan anusnya dilengkapi alat penghisap. Tubuhnya mengandung
se-sel kelenjar yang menghasilkan zat antikoagulan (anti-pembekuan darah)
bernama hirudin.
Kelas herudinea tergolong hermafrodit. Meskipun begitu, hewan tersebut
elangsungkan perkawinan secara silang dan pembuahannya terjadi di kokon.
Anggota kelas hirudinea antara lain lintah (hirudo sp.) dan pacet (haemadipsa
sp.). Lintah kebanyakan hidup di air tawar, sedangkan pacet di darat.
ALAT
Cutter
Loupe
Pinset
Alkohol
LANGKAH KERJA
1. Tiap jenis hewan dipersiapkan dari tiap kelas dan siap diamati
2. Amati morfologi dan anatomi dengan menggunakan lup
3. Cari link video dari tiap kelas filum molusca
4. Translit dan analisis video dan gambar hasil pengamatan
5. Catat hasil pengamatan
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kelompok kami melakukan praktikum mengenai anatomi dan
morfologi pada fillum annelida. Kelompok kami melakukan praktikum dengan mengamati tiga
kelas yang termasuk fillum annelida yaitu:
I. Kelas Polychaeta