Anda di halaman 1dari 17

ROMIA COOKIES: DAUN SIRIH CINA SEBAGAI BAHAN

DASAR CAMPURAN COOKIES

KARYA ILMIAH REMAJA

OLEH:
TIM KARYA ILMIAH REMAJA
SMPN 2 TEKUNG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 TEKUNG
Jalan Desa Wonosari Kecamatan Tekung-Lumajang 67381

vii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah disahkan sebagai Laporan Kegiatan Karya Ilmiah Remaja yang
telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tekung pada :
Tahun Pelajran 2022/2023

Dengan judul
ROMIA COOKIES: DAUN SIRIH CINA SEBAGAI BAHAN
DASAR CAMPURAN COOKIES

Disusun Oleh:
1. NOVELIANA LISMAWATI
2. FILDA RISMA
3. SOFIA KAMIL AGUSTIN

Kepala SMP Negeri 2 Tekung Pembina KIR

Drs. Suhasan Nurul Hidayati, S.Pd


NIP.19670801 199703 1 008 NIP. 19711207 199903 2 008
DAFTAR ISI
Halaman

Halaman Judul.............................................................................................i
Halaman Pengesahan..................................................................................ii
Abstrak........................................................................................................iii
Kata Pengantar ...........................................................................................iv
Daftar Isi.....................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................1
B. IdentifikasiMasalah….…………………………………………. 4
C. Manfaat Sirih Cina………………………………………………..4
D. Rumusan Masalah...........................................................................5
E. Tujuan Penelitian............................................................................5
F. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kandungan Tanaman Sirih Cina ....................................................6
B. Mafaat Sirih Cina............................................................................7
C. Hipotesis..........................................................................................8
BAB IIMETODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel…..…………………………………………..9
B. Lokasi dan Waktu Peneltian……………………………………....9
C. Metode Pengumpulan Data………………………………………..9
D. Rancangan Penelitia……………………………………………...10
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian...…………………………………………………12
B. Pembahasan………………………………………………………14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...…………………………………………………….16
B. Saran ……………………………………………………………..16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….17
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daun sirih cina (P. pellucida ) merupakan salah satu tanaman tradisional
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Tumbuhan ini tumbuh subur di sepanjang
Asia tenggara hingga Cina, Jepang, India, Pakistan, Thailand, dan Sri Lanka.
(Angelina, et al., 2015). Sedangkan di Indonesia, air rebusannya diminum
penduduk Kalimantan sebagai obat untuk mengatasi penyakit ginjal, sakit perut,
abses, bisul, jerawat, radang kulit, luka bakar, batuk, diare, masuk angin, anti
oksidan serta hipertensi. (Purba, et al., 2007) Tanaman ini juga memiliki efek
antibiotik spektrum luas (Khan & Omoloso, 2002).
Upaya pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri dapat dilakukan dengan memanfaatkan tumbuhan yang memiliki khasiat
sebagai antibakteri. Salah satunya adalah tumbuhan sirih cina (P. pellucida).
Tumbuhan sirih cina (P. pellucida) merupakan tumbuhan herba yang termasuk
famili Piperaceae. Tumbuh pada daerah yang tidak begitu kering. Umumnya pada
daerah yang tidak begitu subur misalnya pada batu, tembok yang lembab, di
ladang dan dipekarangan bahkan dipinggiran parit. Tumbuhan sirih cina (P.
pellucida) secara tradisional telah dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
mengobati beberapa penyakit. Kemampuan tumbuhan sirih cina (P. pellucida)
sebagai tanaman obat diduga berkaitan dengan kandungan antioksidan pada
tumbuhan tersebut. Dari hasil skrining fitokimia yang dilakukan Angelina dkk
(2015) tumbuhan sirih cina (P. pellucida) ini mengandung senyawa alkaloid,
flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid.
Uraian di atas menunjukkan bahwa manfaat sirih cina dapat menjaga
kestabilan kondisi tubuh bagi yang mengonsumsinya. Potensi sirih cina sebagai
bahan konsumsi menjadikan hal ini sebagai inovasi pengembangan sirih cina
sebagai bahan baku pangan alternatif yang memiliki manfaat kesehatan yang baik.
Dari permasalahan di atas, apakah serbuk daun sirih cina dapat dipakai
sebagai bahan dasar pembuatan cookies? Karena ada beberapa fakta bahwa
cookies bisa dibuat dari bahan pengganti selain tepung terigu misalnya pisang,
kelapa coklat dikutif dari (https://www.merdeka.com/jabar/10-cara-membuat-
cookies-yang-enak-dan-praktis-kln.html.), serta sebagian orang kurang mengenal
tentang manfaat sirih cina sehingga untuk mengkonsumsinya masih jarang
dilakukan. Untuk menjawab hal tersebut di atas ,maka kami melakukan penelitian
yang berjudul ; “Romia Cookies: Daun Sirih Cina Sebagai Bahan Dasar
Campuran Cookies”.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti terdorong untuk
mengkaji apakah daun Sirih Cina dapat digunakan sebagai Bahan dasar
campuran cookies. Masalah ini akan diselidiki dalam penelitian yang
berjudul: “Romia Cookies: Daun Sirih Cina Sebagai Bahan Dasar
Campuran Cookies”.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah tanaman sirih cina dapat digunakan sebagai bahan pengganti
campuran terigu dalam cookies?
2. Apakah sirih cina memberikan rasa yang berbeda dari cookies kontrol
yang dibuat?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Serbuk sirih cina bisa digunakan sebagai campuran cookies dengan tepung
terigu.
2. Serbuk sirih cina tidak memberikan rasa yang berbeda dari cookies kontrol
yang tidak dicampur sirih cina.
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu:
1. Merangsang siswa untuk belajar melakukan penelitian untuk
mengetahui bahwa Daun Sirih Cina dapat dipakai sebagai bahan
campuran membuat Cookies.
2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat khususnya siswa, akan
pentingnya manfaat Daun Sirih Cina selain sebagai bahan alternatif
untuk membuat Cookies juga bermanfaat menjaga kestabilan kondisi
tubuh yang mengkonsumsinya.
3. Sebagai bahan acuan bagi para peneliti lain yang berminat untuk
mengembangkan penelitian ini.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Sirih Cina


2.1.1. Klasifikasi Tanaman Sirih Cina (P. pellucida )
Menurut Sarjani, Mawardi, Ekariana, Pandia, & Devi (2017), klasifikasi
tanaman sirih cina (P. pellucida ) adalah sebagai berikut:
a. Kingdom: Plantae
b. Divisi : Magnoliophyta
c. Kelas : Magnoliopsida
d. Ordo : Piperales
e. Famili : Piperaceae
f. Genus : Peperomia
g. Spesies : P. pellucida )

2.1.2. Nama Daerah Tanaman Sirih Cina


Tanaman sirih cina (P. pellucida ) memiliki nama daerah yang berbeda-
beda, di Jawa disebut seladaan, suruhan, rangurangu, di Sumatera disebut
ketumpang anyer, di Maluku disebut gotu garoko, di Ternate disebut gofu,
goroho, dan di Sulawesi Utara disebut rumput ayam atau pasan ratahan
(Dewijanti, Marissa, Sri, Betty, & Lia, 2014).

2.1.3. Morfologi Tanaman Sirih Cina


Tanaman sirih cina (P. pellucida) termasuk tanaman herbaceous liar yang
termasuk dalam suku Piperaceae. Tanaman ini memiliki akar serabut yang
tertanam pada permukaan tanah (dangkal) dan berwarna putih. Batang tanaman
sirih cina (P. pellucida ) memiliki tinggi batang 20 sampai 40 cm, tegak,
bercabang, bulat, tebalnya sekitar 5 mm, berair, dan lunak warnanya hijau pucat
atau hijau muda. Dahan berbuku-buku serupa tumbuhan sirih. Daun sirih cina (P.
pellucida ) memiliki bentuk daun tunggal, duduk spiral, lonjong, panjang 1-4 cm.
Lebar daun sirih cina (P. pellucida ) ini sekitar 0,5-2 cm berbentuk hati dan
panjang sekitar 4 cm, ujung runcing, pangkal bertoreh, tepi rata, pertulangan
melengkung, permukaan licin, lunak dan berwarna hijau. Bunga sirih cina (P.
pellucida ) tersusun dalam rangkaian berbentuk bulir yang panjangnya 1-6 cm,
warnanya hijau, terletak di ujung tangkai dan buah berbentuk bulat, ujung
runcing, tersusun seperti buah lada, berbentuk bujur dan berwarna hijau ketika
muda dan coklat apabila matang (Atihuta, 2018).

2.1.4. Habitat Tanaman Sirih Cina


Tanaman sirih cina (P. pellucida ) merupakan tanaman yang berasal dari
Amerika Selatan tetapi pada umumnya ditemukan di Asia Tenggara (Angelina,
Puteri, Muchammad, Lia, & Muhammad, 2015). Sirih cina (P. pellucida)tumbuh
tersebar di semua daerah di Indonesia yang teduh dan lembab seperti di tepi
selokan atau di halaman di bawah tanaman rindang (Dewijanti, Marissa, Sri,
Betty, & Lia, 2014). Habitat tanaman sirih cina (P. pellucida ) berada pada
daerah dataran rendah dan tinggi (Sarjani, Mawardi, Ekariana, Pandia, & Devi,
2017).

2.1.5. Kandungan Kimia dan Manfaat Tanaman Sirih Cina


Tanaman sirih cina (P. pellucida ) mengandung senyawa kimia alkaloid,
tanin, saponin, flavonoid, kalsium oksalat, lemak, dan minyak atsiri polifenil,
kardenolid, steroid, triterpenoid, dan karbohidrat (Dewijanti, Marissa, Sri, Betty,
& Lia, 2014). Berbagai penelitian sudah dilakukan dan menunjukkan bahwa
tumbuhan sirih cina (P. pellucida) memiliki aktivitas analgesik, antipiretik,
antiinflamasi, hipoglikemik, antijamur, antimikroba, antikanker, antioksidan,
antidiabetik, dan antibakteri (Samila, Indrawati, & Refilda, 2016). 12 Tumbuhan
sirih cina (P. pellucida ) secara tradisional telah dimanfaatkan dalam mengobati
beberapa penyakit, seperti abses, bisul, jerawat, radang kulit, penyakit ginjal, dan
sakit perut (Sitorus, Lidya, & Dewa, 2013). Selain itu sirih cina (P. pellucida )
juga digunakan untuk mengobati kolik, kelelahan, asam urat, sakit kepala,
rematik, dan nyeri sendi (Dewijanti, Marissa, Sri, Betty, & Lia, 2014).

2.2 Bahan Cookies dan Perannanya


Bahan untuk mernbuat kue kering terdiri atas bahan pengikat seperti
tepung, air, susu bubuk, telur dan putih telur, serta bahan pelembut seperti gula,
shortening atau margarin, bahan pengembang (soda kue dan baking powder) dan
kuning telur. Keempukan dan kelembutan kue kering (cookies) ditentukan
terutama oleh tepung terigu, gula dan lemak (shortening dan margarin).
Bahan-bahan yang berperan penting dalam membentuk sifat-sifat kue
kering khususnya sifat fisik dan cita rasa antara lain tepung, telur dan bahan
pengembang. Jenis tepung kedelai yang digunakan untuk cookies biasanya adalah
terigu lunak dengan kadar protein 8 - 10 penen (di pasaran dikenal dengan istilah
soff wheat atau terigu lunak). Jumlah dan mutu gula berpengamh terhadap tekstur,
penampakan, dan cita rasa produk akhir. Gula halus paling baik digunakan untuk
membuat cookies. Jumlah gula hams pas untuk menjamin hasil yang diinginkan
yaitu lembut dan tidak keras. Lemak berfungsi sebagai bahan pengemulsi
sehingga menghasilkan cookies yang renyah. Lemak yang dapat digunakan antara
lain shortening dan margarin. Telur juga memiliki sifat dapat mengikat udara.
sehingga jika digunakan dalam jumlah banyak akan diperoleh kue kering yang
ebih mengembang. Putih telur dapai ditambahkan dalam jumlah secukupnya
(sedikit) untuk menghasilkan adonan yang lebih kompak. Penggunaan kuning
telur tanpa putih telur akan menghasilkan kue kering yang lembut, tetapi
struktumya tidak sebaik jika digunakan telur utuh. Telur membentuk wama.
aroma. kelembutan dan berfungsi sebagai emulsifier alami. Telur juga berfungsi
membentuk struktur dan kekokohan. Disamping itu, telur juga menarnbah nilai
gizi pada produk akhir. karena mengandung protein, lernak dan mineral.
Susu yang digunakan berfungsi untuk memperbaiki citarasa, warna, dan
menahan penyerapan air, sebagai bahan pengisi dan meningkatkan nilai gizi
cookies. Protein dalam susu dapat mengikat air dan membuat adonan menjadi
lebih kuat dan lengket. Biasanya susu yang digunakan berjumlah sekitar 5 persen
dari berat tepung terigu. Susu bubuk lebih menguntungkan digunakan
dibandingkan dengan susu cair. Sedangkan gula dalam susu (laktosa) membantu
membentuk warha, meningkatkan rasa dan menahan cairan.
Fungsi bahan pengembang adalah untuk mengembangkan produk dengan
cara rnenghasilkan gas karbondiokasida. Sumber gas tersebut umumnya adalah
natrium bikarbonat, yang populer digunakan karena harganya murah dan
toksisitasnya sangat rendah. Baking powder adalah bahan pengembang yang
terdiri atas senyawa asam, natrium bikarbonat dan pati. Bahan ini akan
melepaskan gas karbondioksida jika dicampur dengan air dalam adonan. Garam
ditambahkan dalam jumlah satu persen atau kurang. Garam berfungsi untuk
memberikan rasa
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel


Populasi : Siswa SMP negeri 2 Tekung
Sampel : 50 siswa kelas 7,8 dan 9 yang dipilih secara acak

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Laboratorium IPA SMP Negeri 2 Tekung Pada
tanggal 14 Januari – 6 Pebruari 2023

C. Metode Pengambilan Data


a. Sumber Data
Data diperoleh dari hasil pemberian tindakan (pemberian Cookies)
ke responden (siswa kelas 7,8 dan 9)
b. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan ada 2 yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif yang diperoleh dari : (1) Pengamatan (2). Pengisian
Lembar Obesrvasi dengan menghitung jumlah responden
c. Cara mengambil data
1. Data hasil Pengamatan terhadap jawaban siswa berdasarkan
Lembar Observasi
2. Data berdasarkan Lembar Observasi dengan menghitung
responden yang menyukai Cookies dengan bahan dasar Sirih
Cina (P. Pellucida)

D. Rancangan Penelitian
a. Alat
a) Oven
b) Pisau
c) Pengaduk
d) Sendok
e) Kompor
f) Timbangan
g) Mixer
b. Bahan
a) Tepung Sirih Cina (P. pellucida )
b) Tepung terigu
c) Coco Chip
d) Telur
e) Vanili
f) Margarin
g) Gula halus
h) Butter
i) Tepung Maizena
j) susu
c. Prosedur kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan penelitian.
2. Menyiapkan adonan Cookies 1 dan Cookies 2
Komposisi Bahan Membuat Cookies 1 dan Cookies 2
Jenis perlakuan/Jumlah Bahan
NO Bahan
Cookies 1 Cookies 2
1 90 gr 90 gr
 gula halus
2  Telur 1 butir 1 butir
3  Bubuk Vanila ½ sendok teh ½ sendok teh
4  Margarin 200 gr 200 gr
5  Butter 50 gr 50 gr
6  Tepung Sirih - 200 gr
7  Cina
Tepung Terigu 300 gr 300 gr
8  Coco Chip 200 gr 200 gr
9  Tepung 200 gr 200 gr
10  Maizena
Susu 2 sendok makan 2 sendok makan
3. Setelah Daun Sirih Cina dicusi dan dikeringkan, maka dihaluskan
menjadi bubuk.
4. Kocok telur dan gula halus sampai tercampur, kurleb 1 menit
5. Masukkan margarin dan butter, kocok sampe butter tidak
menggumpal/halus, matikan mixer
6. Masukkan campuran bahan kering (tepung, bubuk vanila, coco chip
dll.) sedikit sedikit sambil diaduk dengan sendok kayu
7. Gilas adonan setebal kurang lebih 4 mm, potong-potong sesuai
selera, susun di dalam loyang yang dialasi kertas roti.
8. Oles permukaannya dengan kuning telur, taburi kelapa parut atau
topping lainnya
9. Panaskan oven di suhu 170 derajat Celcius
10. Panggang kurang lebih 15-20 menit
11. Angkat, dinginkan, simpan di toples kedap udara.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Tabel 1.1 Hasil Quisioner Produk Sampel Romia Cookies
Jumlah Responden
NO Pertanyaan
Cookies 1 Cookies 2
2 Berdasarkan rasa, Cookies mana yang disukai
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Ciri
Cookies
2

Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa


daun Sirih Cina dapat digunakan sebagai bahan campuran membuat
Cookies
B. Pembahasan
Dari data diatas …….
Berdasrkan hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa.
Peneliti. ……
Ada beberapa factor yang mempengaruhi penelitian ini,
yaitu factor……. Demikian juga factor……... Faktor yang lain adalah
……..

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
1. Daun Sirih Cina ……...
2. Dan hasil penelitian tersebut menunjukkan
B. Saran
Harapan kami ide memanfatkan daun Sirih Cina ini dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif sebagai bahan campuran kue
organic yang murah.. Dan masyarakat dapat memperoleh informasi
bahwa tanaman sirih cina dapat menstabilkan kondisi tubuh, serta
terutama ibu-ibu rumah tangga bisa memanfaatkan daun sirih cina untuk
memenuhi kebutuhan sayuran minimal untuk keluarga atau untuk
menambahkan ekonomi keluarga.

Anda mungkin juga menyukai