Anda di halaman 1dari 5

Nama : ABETO

NIM : 19031121
Praktikum Ke- : 5
Hari/Tanggal : 20 Oktober 2020
Materi : Monocotyledonae 2

Tabel Pengamatan
Gambar Klasifikasi
Divisi :Magnoliophyta
Classis :Liliopsida
Ordo :Asparagales
Familia :Asphodelaceae
Genus :Aloe L.
Species :Aloe vera L.

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Aloe vera (lidah buaya) merupakan tanaman yang banyak tumbuh pada iklim tropis ataupun
subtropis dan sudah digunakan sejak berabad-abad lalu karena fungsi pengobatannya. Aloe vera L.
memiliki ciri-ciri morfologi pelepah daun yang runcing dan permukaan yang lebar, berdaging tebal, tidak
bertulang, mengandung getah, permukaan pelepah daun dilapisi lilin, bersifat sukulen, berat rata-rata per
pelepah adalah sekitar 0.5-1 kg.
Yaron (1991), melaporkan bahwa pelepah tanaman Aloe vera L. ini terdiri dari beberapa bagian
utama, yakni mucilage gel dan exudates (lendir). Bagian utama mucilage gel terdiri atas berbagai macam
polisakarida (glucomannan, acetylated glucomannan, acemannan, galactogalacturan, dan
galactoglucoarabinomannan), mineral (calcium, magnesium, potassium, sodium, iron, zinc, dan
chromium), protein (enzimpectolytic, aloctin dan lectin (glikoprotein), serta jenis protein lain), ßsitosterol,
hidrokarbon rantai panjang, dan ester.
Bagian utama exudates (lendir) terdiri atas yellow sap (lendir berwarna kuning) dan lendir tidak
berwarna. Yellow sap mengandung berbagai komponen seperti anthraquinone beserta turunannya, aloin
(barbaloin), dan aloe-emodin, sedangkan lendir tidak berwarna mengandung berbagai jenis komponen
fenolik.
Setelah diteliti lebih lanjut ternyata zat-zat yang terkandung dalam gel Aloe vera tersebut memiliki
aktivitas antara lain sebagai anti-mikroba, penurun kolesterol darah, anti-diabetes, anti-kanker, anti-virus,
mencegah chilling injury, serta dapat menyembuhkan luka dan mencegah peradangan (anti-inflammatory)
(Reynolds dan Dweck, 1999).
Salah satu tanaman obat yang memiliki khasiat obat adalah lidah buaya (Aloe vera L.). Lidah buaya
digunakan sebagai bahan obat sejak beberapa ribu tahun yang lalu untuk mengobati luka bakar, rambut
rontok, infeksi kulit, peradangan sinus, dan rasa nyeri pada saluran cerna. Beberapa peneliti terdahulu
telah membuktikan bahwa Aloe vera berkhasiat sebagai antiinflamasi, antipiretik, antijamur, antioksidan,
antiseptik, antimikroba, serta antivirus.

Sumber :
http://etheses.uin-malang.ac.id/491/6/10620032%20Bab%202.pdf
Sewta , A. Christian., Mambo, Christi., dan Wuisan, Jane. (2015). UJI EFEK EKSTRAK DAUN LIDAH
BUAYA (Aloe vera L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA INSISI KULIT KELINCI (Oryctolagus
cuniculus). Jurnal e-Biomedik (eBm), Vol. 3, Hal. 454
Gambar Klasifikasi
Filum :Magnoliophyta
Classis :Liliopsida
Ordo :Liliales
Familia :Liliaceae
Genus :Lilium
Species :Lilium longiflorum Thunb.

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Lili atau bunga bakung paskah, adalah bunga potong hias yang termasuk dalam Liliaceae, baik
sebagai hiasan, pengobatan dan dapat dikonsumsi. Genus Lilium, terdapat kira-kira 100 spesies, yang
tersebar di Asia, Eropa, dan Amerika Utara di Hemisphere Utara. Negara China merupakan pusat
keanekaragaman Lilium di dunia dengan jumlah spesies sebesar 55 spesies (Rong et al., 2011). Sejauh ini
di pulau Jawa, bakung putih ditanam hanya sebagai tanaman hias dan tumbuh liar mulai dataran rendah
hingga ± 700 m di atas permukaan laut. Secara empiris, terna ini sering digunakan sebagai anti racun
(antidot) pada luka yang diakibatkan karena beracun, gigitan ular atau sengatan serangga, keracunan
makanan dan obat luka (Hargono dkk, 1985; Heyne, 1987).
Bakung putih termasuk dalam terna tahunan dengan tinggi 0,5-1,3 m, mempunyai umbi lapis yang
besar dengan diameter 5-10 cm. Pada ujung umbi ada batang semu dengan tunas samping yang tinginya
9-75 cm. Daun duduk, berbentuk pita atau lanset, panjang 3-120 cm, lebar 3-18 cm, urat-urat daun sejajar
tampak jelas. Bunga tersusun dalam bentuk payung, terdiri atas 10 sampai 40 bunga yang berwarna putih
dan berbentuk corong. Buahnya berupa buah kotak yang mempunyai kulit tipis, bentuknya bulat telur
terbalik, merekah menjadi dua rongga bila masak, berbiji 1-5. Bijinya besar-besar, bentuknya bundar
gepeng dan kulit bijinya berlapis lendir (wijayakusuma, 2000).
Bakung paskah, (Lilium longiflorum Thunb., Liliaceae), memiliki bunga putih yang indah dan aroma
lembut dan dihargai di seluruh dunia sebagai tanaman hias yang menarik. Bakung paskah yang paling
sering dilihat sebagai tanaman pot dalam ruangan atau karangan bunga sekitar liburan Paskah; Namun,
bakung paskah ini juga sering ditanam sebagai tanaman di luar ruangan di taman bunga. Selain nilai
estetika, umbi bunga bakung paskah dan kuncup bunga secara teratur dikonsumsi sebagai makanan di
Asia untuk rasa pahit yang khas dan memiliki penggunaan sejarah panjang dalam pengobatan tradisional
Cina (Munafo, 2011).

Sumber :
https://www.caribbeangardenseed.com/products/lilium-longiflorum-easter-lily-nellie-white-3-bulbs-suitable-
for-easter-forcing
http://etheses.uin-malang.ac.id/2677/6/11620023_Bab_2.pdf

Gambar Klasifikasi
Divisi :Magnoliophyta
Classis :Liliopsida (berkeping satu / monokotil) :
Ordo :Alismatales
Familia :Butomaceae
Genus :Eichornia
Species :Eichornia crassipes (Mart.) Solms

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Eceng gondok merupakan gulma di air karena pertumbuhannya yang begitu cepat. Karena
pertumbuhan yang cepat, maka eceng gondok dapat menutupi permukaan air dan menimbulkan masalah
pada lingkungan. Selain merugikan karena cepat menutupi permukaan air, eceng gondok ternyata juga
bermanfaat karena mampu menyerap zat organik, anorganik serta logam berat lain yang merupakan
bahan pencemar. Lumpur aktif juga dapat digunakan untuk mendegradasi zat organik yang terdapat dalam
limbah cair tahu. Pada sistem ini, mikroorganisme akan menguraikan zat organik, sehingga kandungan zat
organik dalam limbah cair tahu dapat dikurangi (Widajanti, 2007).
Eceng gondok juga sering dianggap merupakan tumbuhan pengganggu, merusak pemandangan
dan tidak mempunyai nilai ekonomis atau tidak berfungsi (Mirawati 2007).
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah tanaman yang hidup mengapung di air dan kadang-
kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Dapat dilihat pada Gambar 1, eceng
gondok tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing,
pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk
bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Akarnya merupakan akar serabut. Eceng
gondok (Eichornia crassipes) berkembang biak dengan sangat cepat, baik secara vegetatif maupun
generatif. Pada umumnya eceng gondok tumbuh dengan cara vegetatif yaitu, dengan menggunakan
stolon. Kondisi optimum bagi perkembangannya memerlukan kisaran waktu antara 11 – 18 hari.
Adapun bagian – bagian dari tanaman eceng gondok sebagai berikut:
- Akar
Bagian akar eceng gondok ditumbuhi dengan bulu-bulu akar yang berserabut, berfungsi sebagai
pegangan atau jangkar tanaman. Peranan akar sebagian besar untuk menyerap zat-zat yang diperlukan
tanaman dari dalam air. Pada ujung akar terdapat kantung akar yang mana di bawah sinar matahari
kantung akar ini berwarna merah. Susunan akarnya dapat mengumpulkan lumpur atau partikel-partikel
yang terlarut dalam air.

- Daun
Daun tergolong dalam mikrofita yang terletak di atas permukaan air, yang di dalamnya terdapat
lapisan rongga udara yang berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Zat hijau daun (klorofil) eceng
gondok terdapat dalam sel epidermis, dipermukaan atas daun dipenuhi oleh mulut daun (stomata) dan
bulu daun. Rongga udara yang terdapat dalam akar, batang, dan daun selain sebagai alat penampungan
juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan O2 dari proses fotosintesis. Oksigen hasil dari fotosintesis ini
digunakan untuk respirasi tumbuhan di malam hari dengan menghasilkan CO2 yang akan terlepas ke
dalamair.

- Tangkai
Tangkai eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di dalamnya penuh dengan udara
yang berperan untuk mengapungkan tanaman di permukaan air. Lapisan terluar petiole adalah lapisan
epidermis, kemudian di bagian bawahnya terdapat jaringan pengangkat (xylem dan floem). Rongga -
rongga udara dibatasi oleh dinding penyekat berupa selaput tipis berwarna putih.

- Bunga
Eceng gondok berbunga dengan warna mahkota lembayung muda, berbunga majemuk dengan
jumlah 6 – 35 berbentuk karangan bunga bulir dengan putik tunggal (Pandey, 1980).

Sumber :
https://swbiodiversity.org/seinet/taxa/index.php?taxon=eichhornia%20crassipes
http://eprints.polsri.ac.id/3319/3/3.%20BAB%20II.pdf
media.neliti.com. Pemanfaatan Eceng Gondok (EICHORNIA CRASSIPES) Untuk Menurunkan
Kandungan COD (Chemical Oxygen Demand), pH, Bau, dan Warna Pada Limbah Cair Tah. Diakses pada
20 Oktober 2020, dari https://media.neliti.com/media/publications/113323-ID-none.pdf
Samsudin, Asep ., dan Husnussalam, Hendra Husnussalam. (2017). IbM Pemanfaatan Tanaman Eceng
Gondok (Eichornia crassipes) untuk Kerajinan Tas (IbM of Water Hyacinth (Eichornia crassipes) Used for
Bag Craft). Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol. 3, Hal. 35

Tabel Pengamatan
Gambar Klasifikasi
Divisi :Spermatophyta
Classis :Monocotyledonae
Ordo :Liliales
Familia :Liliaceae
Genus :Allium
Species :Allium sativum L. (Rahmawati, 2012, Hlm. 2)

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Bawang putih (Allium sativum L.) adalah tanaman herba semusim berumpun yang mempunyai
ketinggian sekitar 60 cm. Bawang putih banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang
cukup mendapat sinar matahari. Bawang putih adalah tanaman dari Allium sekaligus nama dari umbi yang
dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan
Indonesia (Rahmawati, 2012, Hlm. 1-3).
Klasifikasi tanaman bawang putih:
Kerajaan : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium sativum (Rahmawati, 2012, Hlm. 2)

Bawang putih termasuk kedalam tumbuhan berumbi lapis atau disebut juga dengan tumbuhan siung
yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai 30 – 75 cm, bawang
putih ini memiliki batang yang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip
pita, berbentuk pipih dan memanjang. Bawang memiliki akar berupa serabut-serabut kecil yang berjumlah
banyak. Setiap daun bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang (siung) dimana setiap siungnnya
terbungkus kulit tipis yang berwarna putih (Untari, 2010). Semula bawang putih merupakan tumbuhan
pada daerah dataran tinggi, namun sekarang di Indonesia, pada jenis tertentu bawang putih pun banyak
dibudidayakan di dataran rendah. Bawang putih berkembang dengan baik pada ketinggian berkisar 200 –
250 meter di atas permukaan laut (Untari, 2010)

Sumber :
http://repository.unpas.ac.id/36430/5/Bab%20II.pdf

Tabel Pengamatan
Gambar Klasifikasi
Divisi :Spermatophyta
Classis :Angiospermae
Ordo :Farinosae
Familia :Bromeliaceaceae
Genus :Ananas
Species :Ananas comosus
Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan
Nanas atau bahasa latinnya Ananas comosus bukan berasal dari tanaman Indonesia, yaitu berasal
dari Brazil dan Paraguay. Kata Pineapple dikenal pertama kali pada tahun 1398 kemudian penelitian Eropa
menemukan Pineapple tahun 1664 karena bentuknya mirip dengan buah pinus. Colombus menemukan di
kepulauan Indies dan membawa ke Eropa. Bangsa Spanyol memperkenalkan ke Filipina dan Hawaii pada
awal abad ke-19. Buah nanas (Ananas comosus) sangat digemari dan mudah ditemukan. Buah nanas dapat
dikonsumsi dalam bentuk kemasan sedemikian rupa sehingga dapat secara praktis sebagai hidangan
pencuci mulut (Agoes, 2010).
Tananamn buah nanas (Ananas comosus) merupakan tanaman yang termasuk golongan tanaman
tahunan. Susunan yang terdapat pada buah nanas yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Akar nanas
dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping. Akar melekat pada pangkal batang dan termasuk
akar serabut, kedalaman perakaran pada media tanah yang baik antara 30-50 cm. Batang merupakan
tempat melekatnya akar, daun, bunga, tunas dan buah. Batang tanaman nanas cukup panjang 20-25 cm,
tebal dengan diameter 2,0-3,5 cm, beruas- ruas pendek. Daun nanas memiliki panjang 130-150 cm, lebar
antara 3-5 cm, daun berduri tajam meskipun ada yang tidak berduri dan tidak memiliki tulang daun. Jumlah
daun tiap batang sangat bervariasi antara 70-80 helai. Nanas memiliki rangkaian bunga majemuk pada
ujung batang. Bunga bersifat hermaprodit, kedudukan diketiak daun pelindung. Masa pertumbuhan bunga
dari bagian dasar menuju bagian atas membutuhkan sekitar 10-20 hari. Waktu dari menanam sampai
terbentuk bunga antara 6-16 bulan (Suprianto, 2016).

Sumber :
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15517/6.%20BAB%20II.pdf?
sequence=5&isAllowed=y

Sumber Referensi
http://repository.unpas.ac.id/36430/5/Bab%20II.pdf

https://swbiodiversity.org/seinet/taxa/index.php?taxon=eichhornia%20crassipes

http://eprints.polsri.ac.id/3319/3/3.%20BAB%20II.pdf

https://www.caribbeangardenseed.com/products/lilium-longiflorum-easter-lily-nellie-white-3-bulbs-suitable-
for-easter-forcing

http://etheses.uin-malang.ac.id/2677/6/11620023_Bab_2.pdf

http://etheses.uin-malang.ac.id/491/6/10620032%20Bab%202.pdf

media.neliti.com. Pemanfaatan Eceng Gondok (EICHORNIA CRASSIPES) Untuk Menurunkan Kandungan


COD (Chemical Oxygen Demand), pH, Bau, dan Warna Pada Limbah Cair Tah. Diakses pada 20 Oktober
2020, dari https://media.neliti.com/media/publications/113323-ID-none.pdf

Samsudin, Asep ., dan Husnussalam, Hendra Husnussalam. (2017). IbM Pemanfaatan Tanaman Eceng
Gondok (Eichornia crassipes) untuk Kerajinan Tas (IbM of Water Hyacinth (Eichornia crassipes) Used for
Bag Craft). Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol. 3, Hal. 35.

Sewta , A. Christian., Mambo, Christi., dan Wuisan, Jane. (2015). Uji Efek Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe
vera L.) Terhadap Penyembuhan Luka Insisi Kulit Kelinci (Oryctolagus cuniculus). Jurnal e-Biomedik (eBm),
Vol. 3, Hal. 454.

Anda mungkin juga menyukai