Oleh
Kelas B
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena ia senantiasa memberikan
nikmatnya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Prinsip Ekologi dan
Konserfasi“ dapat diselesaikan dengan baik. Walaupun mungkin dalam penulisan masih
ada kesalahan dan kekeliruan namun penulis yakin bahwa manusia itu tidak ada yang
sempurna, mudah-mudahan melalui kelemahan itulah yang akan membawa kesadaran
kita akan kebesaran tuhan yang maha esa. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
terima kasih atas bantuan dan usaha yang telah membantu saya dalam membuat makalah
ini niscaya tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak penyusunan makalah ini tidak akan
terwujud. Penyelesaian makalah ini hanya dapat terlaksana karena bantuan pikiran,
tenaga dan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya menyampaikan terima kasih.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Konservasi ialah suatu upaya pelestarian lingkungan akan tetapi
masih memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu dengan cara tetap
mempertahankan suatu keberadaan setiap komponen-komponen lingkungan untuk
pemanfaatan di masa yang akan datang. Atau konservasi ialah suatu upaya yang
dilakukan oleh manusia untuk bisa melestarikan alam, konservasi bisa juga disebut
dengan pelestarian maupun perlindungan. Jika secara harfiah konservasi berasal dari
bahasa Inggris yakni “Conservation” yang artinya pelestarian atau perlindungan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep prinsip ekologi yang berhubungan dengan flaktuasi populasi
Dinur (2007) dalam Interweaving Architecture and Ecology A Theoretical
Perspective) tiga prinsip-prinsip Ekologi (fluktuasi, stratifikasi, dan saling
ketergantungan) yang dipilih untuk penyelidikan karena mereka menentukan organisasi
sistem kehidupan dan karena itu relevan sebagai dasar untuk analogi antara ekologi.
'Ekologi' adalah studi sistem kehidupan dan hubungan satu sama lain. Sistem yang hidup
adalah terpadu, yang muncul dari hubungan antara bagiannya masing-masing. Setiap
bagian mencerminkan seluruh tetapi seluruh selalu berbeda dari sekadar jumlah bagian-
bagian, menunjukkan bahwa arsitek dan desainer tidak benar-benar mengerti bagaimana
sistem kehidupan berfungsi, tetapi sebaliknya mencoba untuk meminjam ide-ide baru dari
ilmu pengetahuan dan ekologi dan mengekspresikannya dengan arsitektur dalam cara
yang singkat. Prinsip fluktuasi menunjukkan bahwa bangunan dapat dirancang dan
dianggap sebagai tempat dimana proses budaya dan alam yang berbeda berinteraksi.
Bangunan harus mencerminkan proses proses yang terjadi pada site, dan semakin itu
memungkinkan proses harus dialami sebagai proses daripada representasi dari proses,
proses proses tersebut semakin akan berhasil jika terus menerus terjadi secara kontinuitas
dalam menghubungkan orang ke realita site.
Fluktuasi Populasi dan Ayunan (isolasi) Siklik
Apabila populasi telah menyelesaikan pertumbuhannya, N/t rata-rata sama dengan
nol, kepadatan populasi cenderung berfluktuasi di atas dan di bawah tingkat atas asimtot
atau daya dukung. Fluktuasi ini merupakan hasil dari perubahan dalam lingkungan fisik
atau interaksi dalam populasi atau keduanya atau antarpopulasi. Karena itu fluktuasi
dapat terjadi meskipun keadaan lingkungan tetap misalnya dalam laboratorium.
Di alam perlu dibedakan :
a. Perubahan ukuran populasi musiman yang sebagian besar dipengaruhi oleh
adaptasi sejarah kehidupan bersama-sama dengan perubahan faktor lingkungan.
b. Fluktuasi tahunan (annual).
a. Fluktuasi yang dipengaruhi oleh perubahan faktor fisik lingkungan yang terjadi
secara tahunan atau faktor ekstrinsik (yaitu faktor di luar interaksi dalam
populasi). Fluktuasi yang dipengaruhi oleh perbedaan faktor fisik lingkungan
3
cenderung tidak teratur dan jelas berkaitan dengan variasi dari faktor fisik yang
membatasi misalnya temperatur,curah hujan dan sebagainya.
b. Fluktuasi yang terutama dipengaruhi oleh dinamika populasi atau faktor intrinsik
(yaitu faktor dalam populasi). Fluktuasi jenis ini sering memperlihatkan
keteraturansehingga istilah “siklus/daur” adalah memadai. Fluktuasi tahunan akan
hebat pada ekosistem yang relatif sederhana di mana komunitas hanya terdiri dari
beberapa populasi misalnya populasi kutub, hutan buatan, dan sebagainya. Dapat
dikatakan makin tua dan terorganisasi komunitas makin rendahlah fluktuasi
populasi.
2.2 Prinsip Ekologi yang berhubungan dengan keanekaragaman
Komunitas sebagai suatu organisasi kehidupan tersusun dari beberapa komponen
yang masing-masing komponen memiliki dinamikanya masing-masing dan dikenal
sebagai struktur komunitas. Sebelum mempelajari hubungan komunitas dengan
lingkungannya salah satu kajian untuk mempelajari komunitas adalah mengamati struktur
komunitas.
Beberapa hal yang perlu diketahui dalam mempelajari struktur komunitas antara
lain adalah:
2. Densitas (kepadatan), misalnya berapa jumlah rumput jenis ″A″ per meter persegi
3. Keanekaragaman jenis
D=1–C
H′ = -∑ Pi ln Pi
Keterangan:
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi dapat disipulkan bahwa Prinsip dasar ekologi
terbagi menjadi tiga prinsip-prinsip Ekologi (fluktuasi, stratifikasi, dan saling
ketergantungan) yang dipilih untuk penyelidikan karena mereka menentukan organisasi
sistem kehidupan dan karena itu relevan sebagai dasar untuk analogi antara ekologi.
Prinsip fluktuasi menunjukkan bahwa bangunan dapat dirancang dan dianggap sebagai
tempat dimana proses budaya dan alam yang berbeda berinteraksi. Bangunan harus
mencerminkan proses proses yang terjadi pada site, dan semakin itu memungkinkan
proses harus dialami sebagai proses daripada representasi dari proses, proses proses
tersebut semakin akan berhasil jika terus menerus terjadi secara kontinuitas dalam
menghubungkan orang ke realita site. Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam.
Keanekaragaman makhluk hidup tersebut disebut dengan sebutan keanekaragaman hayati
atau biodiversitas. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman hayati yang
berbeda.
6
DAFTAR PUSTAKA
Peggy, L. F and S. K. Jain. (1992). Conservation Biology, the Theory and Practice of
Nature Conservation Preservation And Management.
Heddy S dan Kurniati M. 1996. Prinsip-prinsip Dasar Ekologi. Suatu bahasan tentang
Kaidah Ekologi dan Penerepannya. Jakarta : Raja Grafindo
Irwan, Z.D. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi, Ekosistem, Komunitas, dan
Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara.