MORFOLOGI EKSTERNAL
REPTIL
Oleh :
Kelompok 8
1. Faiza Nur Imawati Ningsih 150342607763
2. Farhana Halimah Rusyda 150342605770
3. Fitria Maulita 150342606010
4. Ghalia Nowafi 150342607224
1
BAB III SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................26
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah memperoleh tambahan pengetahuan dan wawasan
yang diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan sikap dan kepribadian sebagai calon
ilmuwan terutama dalam bidang biologi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui keanekaragaman hewan khususnya reptil di Taman Rekreasi Edukasi Jawa
Timur Park II.
b. Mengetahui persebaran keanekaragaman hewan khususnya reptil dan berbagai filum
koleksi reptil yang dimiliki oleh Batu Secret Zoo, Taman Rekreasi Edukasi Jawa Timur
Park II.
c. Mengamati morfologi eksternal reptil dan berbagai filum koleksi reptil yang dimiliki oleh
Batu Secret Zoo.
1.3 Manfaat
a. Mengembangkan sikap dan kepribadian sebagai calon ilmuwan terutama dalam bidang
biologi.
b. Menambah pengetahuan mengenai persebaran dan morfologi luar dari reptil yang ada di
Batu Secret Zoo.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
SNAKE
1 King Cobra
A Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
4
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Elapidae
Subfamili : Elapinae
Genus : Naja
Species : N. naja
B Morfologi
Ular ini bertubuh panjang dan ramping. Ular jantan cenderung lebih panjang
dan besar jika dibandingkan dengan yang betina.
Gambar 1.1 Susunan perisai (sisik-sisik besar) di kepala ular king cobra
5
C Habitat dan Makanan
Habitat ular ini adalah hutan dataran rendah, rawa-rawa, wilayah semak
belukar, hutan pegunungan, lahan pertanian, ladang tua, perkebunan, persawahan,
dan lingkungan pemukiman. Makanan ular king cobra ini adalah mangsa
utamanya adalah jenis-jenis ular yang berukuran relatif besar,
seperti sanca (Python) atau ular tikus (Ptyas). Juga memangsa ular-ular yang
berbisa lainnya dan kadal berukuran besar seperti halnya biawak.
D Sebaran Geografis
Persebaran ular king cobra adalah menyebar mulai dari India di
barat, Bhutan, Bangladesh, Burma, Kamboja, Cina selatan, Laos, Thailand, Vietna
m, Semenanjung Malaya, Kepulauan Andaman, Indonesia dan Filipina. Di
Indonesia ular ini ditemukan di Sumatra, Kepulauan Mentawai,
Kepulauan Riau, Bangka, Borneo, Jawa, Bali, dan Sulawesi.
E Peran di Lingkungan
Ular king kobra ini sudah terancam kepunahan karena banyak dimanfaatkan
oleh manusia. Bagian hewan ini yang sering dimanfaatkan adalah bisanya dan
kulitnya.
6
a b.
Gambar 1.2 a. Gambar king cobra di Screet Zoo (sumber : foto pribadi), b. Gambar king cobra di alam bebas
(sumber : http://www.re-tawon.com/2012/02/kobra-peludah-khatulistiwa-sang.html).
7
Gambar 1.3 gambar hasil pengamatan Blood Python (sumber : foto pribadi)
8
biasanya mencapai panjang total 1,5-1,8 meter (4,9-5,9 kaki) namun betina berukuran
besar panjangnya bisa mencapai 2 m (6.6 ft). Ukuran hewan ini juga bervariasi
berdasarkan daerah asalnya. Berat hewan ini sangat bergantung pada status
nutrisinya. Jantan bisa mencapai berat sekitar 1,1-1,4 kg (2,4-3,1 pon), sementara
betina bisa mencapai 1.6 kg (3.5 lb). Spesimen yang lebih besar dari biasanya seberat
2.2 kg (4.9 lb) merupakan betina, sebagaimana kebanyakan ular lainnya dimana
ukuran betina sedikit lebih besar dan berat daripada jantan.
C Habitat dan Makanan
Habitat dari ular ini adalah hutan hujan, semak belukar dan pepohonan. Makanan
dari ular sanca hijau adalah tikus.
D Sebaran Geografis
Sebaran dari ular ini adalah Pulau Papua, Semenanjung Tanjung York di Australia
dan Amerika Selatan.
E Peran di Lingkungan
Hewan ini banyak ditemukan di alam.
Gambar 1.5 gambar hasil pengamatan ular sanca hijau di Screet Zoo (sumber : foto pribadi)
Gambar 1.6 gambar ular sanca hijau atau green python tree (sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sanca_hijau)
9
A Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Pythonidae
Genus : Python
Spesies : Python reticulatus
B Morfologi
Sanca kembang atau sanca batik adalah sejenis ular dari suku Pythonidae yang
berukuran besar dan memiliki ukuran tubuh terpanjang di antara ular lain. Ukuran
terbesarnya dikatakan dapat melebihi 8.5 meter dan merupakan ular terpanjang di
dunia. Lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di
Amerika Selatan. Nama-nama lainnya adalah ular sanca; ular sawah; sawah-n-
etem(Simeulue); ular petola (Ambon); dan dalam bahasa Inggris reticulated
python atau kerap disingkat retics. Sedangkan nama ilmiahnya yang sebelumnya
adalah Python reticulatus, kini diubah genusnya menjadi Malayopython reticulatus.
Sanca kembang memiliki pola lingkaran-lingkaran besar berbentuk jala (reticula,
jala), tersusun dari warna-warna hitam, kecoklatan, kuning dan putih di sepanjang sisi
dorsal tubuhnya. Satu garis hitam tipis berjalan di atas kepala dari moncong hingga
tengkuk, menyerupai garis tengah yang membagi dua kanan kiri kepala secara
simetris. Dan masing-masing satu garis hitam lain yang lebih tebal berada di tiap sisi
kepala, melewati mata ke belakang. Sisik-sisik dorsal (punggung) tersusun dalam 70-
80 deret; sisik-sisik ventral (perut) sebanyak 297-332 buah, dari bawah leher hingga
ke anus; sisik subkaudal (sisi bawah ekor) 75-102 pasang. Perisai rostral (sisik di
ujung moncong) dan empat perisai supralabial (sisik-sisik di bibir atas) terdepan
memiliki lekuk (celah) pendeteksi panas (heat sensor pits) (Tweedie 1983).
C Habitan dan Makanan
Habitat dari ular sanca kembang ini adalah dataran rendah dan pegunungan
100 mdpl, di perairan persawahan, tepi sungai, rawa-rawa dan hutan bakau. Makanan
dari ular ini adalah mamalia kecil, burung dan reptil lainnya seperti biawak. Ular
yang kecil memangsa kodok dan ikan.
D Sebaran Geografis
10
Sanca kembang menyebar di hutan-hutan Asia Tenggara. Mulai dari
Kep. Nikobar, Burma hingga ke Indochina; ke selatan melewati Semenanjung Malaya
hingga ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara (hingga Timor), Sulawesi;
dan ke utara hingga Filipina (Murphy and Henderson 1997).
E Peranan di Lingkungan
Hewan ini banyak dipelihara oleh manusia karena ular ini relatif jinak dan
memiliki kulit yang indah. Perburuan ualr ini adalah untuk diambil kulitnya yang
digunakan untuk industri seperti pembuatan tas dan ikat pinggang. Hewan ini
terancam kepunahan.
Gambar 1.7 gambar hasil pengamatan ular sanca kembang (Python reticulatus) (sumber :
foto pribadi)
11
A Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Boidae
Subfamili : Boinae
Genus : Boa
Spesies : Boa constrictor
B Morfologi
Tubuh ular ini berwarna cokelat muda dengan bercak-bercak belang berwarna
cokelat tua. Panjangnya antara 3 sampai 7 meter. Betina lebih besar daripada jantan.
Rentang hidup ular ini bisa mencapai 40 tahun. Tidak seperti ular lain yang pada
umumnya hanya memiliki satu paru-paru, ular ini justru memiliki dua paru-paru.
C Habitat dan Makanan
Habitat dari ular ini adalah hutan hujan. Makanan dari ular boa adalah mamalia
kecil, burung dan katak.
D Sebaran Geografis
Ular ini banyak tersebar di hutan hujan di Amerika Selatan serta di
Kepulauan Karibia.
E Peran di Lingkungan
Hewan ini terancam kepunahan dikarenakan hewan ini banyak diburu untuk
dimanfaatkan bisanya.
Gambar 1.9 gambar hasil pengamatan ular boa pembelit (Sumber : foto pribadi)
12
Gambar 1.10 gambar ular boa pembelit (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Boa_pembelit)
13
6 Temple Viper (Asia Tenggara)
A Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Viperidae
Subfamili : Crotalinae
Genus : Tropidolaemus
Spesies : Tropidolaemus wagleri
B Morfologi
Bibir atasnya terdiri dari 8-10 sisik, yang pertama tidak bersatu dengan sisik
nasal, yang kedua letaknya rendah sehingga terpisah dari lubang loreal oleh 2 sisik
kecil, dan yang ketiga biasa ukurannya lebih besar. Sisik supraocular ukurannya kecil
atau menonjol ke atas. Sisik subocular besar terpisah dari sisik bibir atas oleh 2-3
baris sisik. Sisik dorsal pada bagian tengah badannya terdiri dari 21-27 (jarang yang
19) baris, seluruhnya berlunas. Sisik-sisik ventral berjumlah 127-154. Sisik anal
tunggal atau ganda. Sisik-sisik subcaudal berjumlah 45-56 dan terdiri dari 2 baris
sisik.
Warna tubuh pada ular yang dewasa: Kepala bagian atas berwarna hitam dengan
corak tak beraturan berwarna hijau. Bibir, dagu dan lehernya berwarna kuning dan
putih kehijau-hijauan, sisik-sisiknya dengan garis sutur berwarna hitam. Pada
punggungnya yang hitam ada beberapa bintik-bintik hijau dengan pinggir hitam yang
menyebar. Selain itu ada semacam pola belang-belang hijau di bagian punggungnya
dan kuning di badannya. Bagian ventral biasanya berwarna putih kehijau-hijauan
dengan corak kuning tak beraturan yang pinggirnya hitam dan kadangkala bertotol-
totol hitam. Pada bagian ekornya berwarna hitam dan dengan bercak-bercak hijau.
Warna tubuh pada ular yang masih muda: Kepalanya hijau dengan coreng sempit
di sisi yang berwarna putih (di atas) dan merah (di bawah). Punggung dan badannya
hijau dengan totol-totol yang teratur berwarna sebagian merah dan sebagian putih,
yang kadangkala membentuk rangkaian belang-belang. Bagian ekor seluruhnya
kemerah-merahan.
C Habitat dan Makanan
Ular ini umum ditemukan pada dataran rendah dan pegunungan hingga mencapai
ketinggian 1000 m dpl. Akan tetapi kebanyakan berada di dataran rendah yang basah
14
dekat perairan, seperti persawahan, tepi sungai, rawa-rawa dan hutan bakau. Aktifitas
hariannya dilakukan secara arboreal baik pada malam hari juga di senja atau dini hari.
Sementara pada ular yang muda lebih sering ditemukan di permukaan tanah.
Perkembang-biakannya dengan cara beranak, betina akan mengeluarkan sekitar 15
ekor. Makanannya berupa binatang mamal kecil, burung, kadal dan katak.
D Sebaran Geografis
Tersebar di Burma(Myanmar Selatan, Thailand, Kamboja, Malaysia, Sumatra,
Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Klaimantan, Sulawesi, Buton, dan sebagian
Filiphina.
E Perana di Lingkungan
Hewan ini terancam kepunahan karena sering diburu untuk dimanfaatkan bisanya dan
dijual.
Gambar 1.11 gambar hasil pengamatan ular temple viper atau bandotan candi.
(Sumber : foto pribadi).
15
Famili : Boidae
Subfamili : Boinae
Genus : Eunectes
Spesies : Eunectus murinus
B Morfologi
Anaconda Hijau dapat tumbuh lebih dari 29 feet atau 8,8 meter dengan berat lebih
dari 550 pon atau 227 kg dan diameter kurang lebih 12 inci atau 30 cm. Diantara
kerabat anaconda, anaconda hijaulah yang paling besar. Ukuran tubuh betinanya lebih
besar daripada yang jantan. dan Anaconda hijau lebih agresif daripada anaconda
kuning. Anaconda hijau sudah banyak diperdagangkan di pasaran internasional.
Tubuhnya dirancang untuk mudah berjalan di air daripada di darat. Mata dan rongga
hidungnya terletak di atas kepala sehingga memudahkannya untuk menyelam dan
beraktivitas di dalam air. Pada masa kawin, terjadi kompetesi antar penjantan untuk
memperebutkan sang betina dan hal ini terjadi selama 4 minggu.
C Habitat dan Makanan
Habitat dari ular ini adalah di rawa-rawa dan semak belukar dekat dengan
perairan. Makanan ular ini adalah mamalia kecil, burung, dan katak.
D Sebaran Geografis
Ular anaconda ini tersebarr di Amerika Selatan (timur Andes), sungai Amazon,
Orinoco, dan Guianas.
E Peran di Lingkungan
Ular ini sudah terancam kepunahan dikarenakan banyak diburu oleh manusia
untuk diambil kulitnya.
Gambar 1.13 gambar hasil pengamatan ular anaconda kuning (Sumber : foto Pribadi)
16
Gambar 1.14 gambar ular anaconda hijau (Sumber :
http://www.mindenpictures.com/search/preview/yellow-anaconda-eunectes-notaeus-on-branch-
near-river-pantanal-brazil/0_00446675.html)
17
Gambar 1.15 gambar hasil pengamatan ular sinaloan (Sumber : foto pribadi)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : animalia
Filum : chordata
Subfilum : vertebrata
Kelas : reptilia
Ordo : testunides
Subordo : cryptodira
Superfamili : testudinoidea
Famili : testudinidae
18
Genus : aldabrachelys
Spesies : Aldabrachelys gigantea
Kura-kura ini adalah kura-kura terbesar di dunia. Hewan ini dapat tumbuh hingga lebih
dari 1,5 m dan berat 300 kg, berusia hg 200an tahun. Karapas berwarna coklat kehitaman,
kaki besar dan kekar, leher panjang, dan merupakan hewan herbivora karena kura-kura ini
pemakan sayur-sayuran, buah-buahan, rumput, daun, dan batang kayu tanaman, namun
sesekali memakan invertebrata kecil dan bangkai, kadang dapat pula memakan tubuh kura-
kura yang mati lainnya. Hewan ini hidup di kawasan padang rumput, semak belukar yang
rendah, hutan bakau, dan bukit pasir pantai. Kura-kura ini terdapat di kepulauan aldabra dan
termasuk jenis hewan yang dilindungi.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Chelydridae
Genus : Macrochelys
Species : Macrochelys temminckii
Macrochelys temminckii termasuk hewan karnivora pemakan ikan. Hewan ini tersebar di
bagian tenggara Amerika Serikat yang ditemukan di Barat Florida Panhandle Texas Timur,
Utara ke Kansas Tenggara, Missouri, Tenggara Iowa, Illinois Barat, Selatan Indiana Selatan
Wisconsin, western Kentucky dan Tennessee Barat. Habitat hewan ini berada di daerah
pinggiran sungai. Kura-kura ini juga merupakan jenis hewan yang dilindungi.
19
Klasifikasi ilmiah (Schneider, 1801)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Crocodylia
Famili : Crocodylidae
Genus : Crocodylus
Spesies : Crocodylus porosus
Crocodylus porosus merupakan buaya raksasa ganas yang dapat berkembang sepanjang 7
meter dan berat lebih dari 1000 kilogram. Buaya muara memiliki ekor yang panjang dan
kuat yang digunakan untuk berenang, selain itu digunakan sebagai alat persenjataan diri
dalam menyerang dan bertahan (Goin et al. 1978). Buaya muara menyukai air payau/asin,
oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin).
Hewan bersisik ini dikenal hewan karnivora karena dapat memakan Ikan (hiu), Amfibi,
Reptilia, Burung, dan Mamalia (termasuk mamalia besar) bahkan juga menyerang sesuatu
yang tidak dapat mereka makan, perahu misalnya, yang mereka kira sebagai saingan atau
lawan. Sebaran geografis hewan ini berada di perairan Teluk Benggala (Sri Lanka,
Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu), perairan
Indonesia dan Australia. Habitat buaya ini adalah di perairan. Buaya memainkan peran
penting dalam lingkungan rawa dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem air tawar
dan ekosistem muara sungai (estuarine).
12. Iguana
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
20
Filum : Chordata
Kelas : Sauropsida
Ordo : Squamata Upa
Ordo : Iguania
Famili : Iguanidae
Genus : Iguana
Iguana banyak ditemukan di alam. Hewan ini termasuk herbivora pemakan daun lobak,
sawi, dandelion, sayuran, bunga, buah,dan tumbuh tunas dari lebih dari 100 berbagai jenis
tanaman. Sebaran geografis iguana di daerah tropis di Amerika Tengah, Amerika Selatan,
dan Karibia. Habitat hewan ini di daerah daratan tropis
13. Soa-Soa
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : animalia
Filum : chordate
Subfilum : vertebrata
Kelas : reptilia
Ordo : squamata
Subordo : lacertilia
Famili : agamidae
Subfamili : hydrosaurinae
Genus : hydrosaurus
Spesies : Hydrosaurus amboinensis
Nama lokal dari Hydrosaurus amboinensis adalah kadal air. Panjang tubuh mencapai 75
cm. Kepala kecil dengan moncong panjang dan lubang hidung oval di dekat ujung moncong,
tubuhnya silindris dan padat berisisik. Hewan ini pandai berenang. Persebaran geografis
hewan ini di Indonesia timur daerah Sulawesi, kepulauan Togian, Buton, Ambon, Seram,
Bacan, Ternate, Halmahera, Waigeo, Papua, Philipina. Habitat di dataran tropis tepatnya di
pohon yang tumbuh disekitar sungai atau kolam. Hydrosaurus amboinensis termasuk hewan
herbivora pemakan tanaman, daun-daunan , biji-bijian, serangga, tikus, dan kaki 1000.
Hewan ini termasuk jenis hewan yang dilindungi.
21
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : animalia
Filum : chordata
Subfilum : vertebrata
Kelas : reptilia
Ordo : squamata
Subordo : lacertilia
Famili : agamidae
Genus : physignathus
Species : Physignathus cocincinus
Physignathus cocincinus merupakan karnivora pemakan serangga dan kadang juga ikan
kecil. Habitat dan sebaran geografis hewan ini hutan dataran rendah dan dataran tinggi Cina
selatan & Asia Tenggara (Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar). Hewan ini banyak
dipelihara oleh masyarakat, padahal termasuk jenis hewan yang dilindungi.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : animalia
Filum : chordata
Subfilum : vertebrata
Kelas : reptilia
Ordo : squamata
Subordo : lacertilia
Famili : gekkonidae
Subfamili : eublepharinae
Genus : eublepharis
Species : Eublepharis macularius
22
Eublepharis macularius merupakan karnivora pemakan serangga, ulat sutra, ulat bambu,
belalang , dan jangkrik. Sebaran geografis hewan ini di Pakistan, Hindia, Iran. Habitat
Eublepharis macularius berada di pepohonan dan bebatuan. Hewan ini merupakan hewan
peliharaan.
23
16. Yellow Spotted Monitor
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : animalia
Filum : chordata
Kelas : reptilia
Ordo : squamata
Subordo : lacertilia
Famili : varanidae
Genus : varanus
Subgenus : varanus
Species : Varanus panoptes
Makanan Varanus panoptes adalah serangga. Sebaran geografis di wilayah Asia, sungai
indus, gangga, dan brahmaputra di India, Pakistan, Nepal, Shankarpur, dan Bangladesh.
Habitat hewan ini di area basah, di pinggiran hutan (pohon besar), dan ladang persawahan.
Hewan ini juga termasuk jenis hewan peliharaan.
24
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 SIMPULAN
Reptil adalah hewan vertebrata dengan penutup tubuh bersisik. Memiliki kulit kering
tanpa kelenjar dan memiliki paru-paru yang dapat digunakan untuk bernafas. Reptil
mempunyai sisik terdiri dari protein yang disebut keratin. Perbedaan yang paling umum
antara reptil dan mamalia adalah bahwa reptil poikilothermic (berdarah dingin), mereka
tidak bisa mengatur suhu internal. Pada kelas reptilia memiliki beberapa ordo, yaitu :
Testudinata (kura-kura), Squamata (kadal, ular, dan amphisbaenia), Rhynchocephalia
(tuatara), dan Crocodylia (buaya).
Persebaran reptil di dunia dipengaruhi jumlah cahaya matahari pada daerah tersebut.
Reptil ditemukan di seluruh bagian dunia dan berkembang di berbagai tipe habitat seperti
laut terbuka, hutan hujan, rawa dan gurun. Pada umumnya reptile adalah karnivora
(pemakan daging) tetapi pada sebagian reptil seperti kura-kura dan kadal adalah herbivora
(pemakan sayuran dan buah-buahan).
3.2 SARAN
Kepada lembaga Taman Rekreasi Edukasi Jawa Timur Park II Secret Zoo dapat
memfasilitasi kegiatan kuliah kerja lapangan bagi mahasiswa Universitas Negeri Malang
dengan baik untuk penelitian yang lebih maksimal dan memberikan waktu yang lebih
panjang, agar kegiatan KKL yang berikutnya mahasiswa memperoleh tambahan
pengetahuan dan wawasan yang diharapkan bermanfaat terutama dalam bidang biologi.
25
DAFTAR PUSTAKA
26