“JARINGAN EPIDERMIS”
DOSEN PEMBIMBING:
Khaerati, S.Pd., M.Pd.
Oleh:
RISKAYANI 1701412069
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat atas karunia
Nya dan hidayah Nya kita masih diberi kesehatan lahir dan batin, selain dari pada
itu kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii-iv
1.3.Tujuan ................................................................................................................. 2
a. Stomata .............................................................................................................. 9
b. Trikomata ........................................................................................................ 10
c. Litokis ............................................................................................................. 12
g. Velamen .......................................................................................................... 13
a. Stomata ............................................................................................................ 13
iii
b. Trikom............................................................................................................. 15
KESIMPULAN ...................................................................................................... 18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1
1.3.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Epidermis
Menurut Bagod Sudjadi dan Siti Laila (30 : 2005), jaringan epidermis merupakan
lapisan sel yang paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan batang. Kata
epidermis berasal dari bahasa Yunani (epi = di atas / menutupi; derma = kulit).
Jaringan epidermis biasanya terdiri atas deretan sel tunggal yang menutupi dan
melindungi semua bagian tumbuhan yang masih muda. Secara umum, fungsi
utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung. Namun, sel-sel epidermis
sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan fungsi utama
organ yang ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami
modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina.
Epidermis, seperti halnya kulit pada tubuh kita, yang merupakan komponen
3
perlindungan pertama untuk melawan kerusakan fisik dan organisme-organisme
patogenik.
Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada yang membentuk lapisan
tebal yang disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang; ada
yang berbulu halus misalnya daun durian. Stomata atau mulut daun merupakan
modifikasi epidermis yang berfungsi untuk pertukarangas. Jaringan epidermis
batang ada yang membentuk lapisan tebal (lapisan kutikula) atau membentuk
rambut (trikoma) sebagai alat perlindungan.
Jaringan epidermis akar ada yang menjadi rambut akar. Rambut akar berfungsi
menyerap air dan garam mineral.
4
2.2 Struktur Morfologi dan Anatomi Jaringan Epidermis
5
Gambar 2.1. Jaringan epidermis pada daun dikotil dan bagian bawah daun dengan
stomata.
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis
bawah. Pada permukaan daun bagian bawah biasa ditemukan bentuk modifikasi
dari sel - sel epidermis, yaitu berupa sel penutup pada stomata. Stomata/ mulut
daun merupakan lubang kecil atau pori yang diapit oleh dua sel penjaga. Dengan
cara mengubah bentuknya, sel penutup dapat mengatur pelebaran (stomata
terbuka) dan penyempitan celah (stomata menutup). Ketika stomata terbuka
terjadi pertukaran gas, karbondioksida berdifusi masuk dan oksigen berdifusi
keluar.
Epidermis pada daun umumnya terdiri dari selapis sel, tetapi pada tumbuhan lain
ada yang beberapa lapis sel seperti pada tumbuhan Ficus dan Piper sebagai hasil
pembelahan periklinal (pembelahan sejajar dengan permukaan) protoderm.
Dinding selnya mengalami penebalan tidak merata, dinding sel yang menghadap
keluar umumnya lebih tebal, terdiri dari lignin tapi umumnya dari kutin.
Penebalan dari kutin ini membentuk suatu lapisan kutikula yang tebal tipisnya
tergantung pada habitat, tumbuhan xerofit umumnya tebal. Pada beberapa jenis
tumbuhan, selain kutin masih terdapat lapisan lilin di atasnya. Lapisan lilil
6
kutikula epidermis dapat mencegah atau meminimalisasi hilangnya air dari
tumbuhan. Sel - sel epidermis tidak mengandung kloroplas kecuali pada sel
penutup, tetapi pada tumbuhan tenggelam dalam air epidermisnya mengandung
kloroplas.
1. Batang Dikotil
Terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
Epidermis pada batang dikotil mempunyai kutikula serta dinding sel berkutin,
yang terdapat pada bagian paling luar. Padanya terdapat stomata dan berbagai
trikomata. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada
batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan
oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. Lapisan gabus pada
tumbuhan berguna untuk memperbesar daya perlindungan
batang dan mengurangi penguapan air. Gambar jaringan epidermis pada
tanaman dikotil :
2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara
korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan
7
pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara
xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada
Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar,
dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon
Nenas seberang (Agave sp). Epidermis pada batang umumnya juga terdapat
stomata dan trikomata.
Epidermis dan bulu akar. Epidermis terdiri dari sel-sel yang rapat tanpa
ruang antar sel, berdinding tipis, memanjang sejajar sumbu akar, pada
penampang melintang berbentuk membulat. Dinding sel disusun oleh selulosa
dan pectin yang menyerap air. Bila epidermis terkelupas waktu akar menua,
dinding selnya akan mengalami penebalan dengan kutin dan suberin.
Penyerapan terjadi pada bagian ujung akar. Permukaan sel epidermis sebelah
luar membentuk tonjolan, yaitu rambut akar atau bulu akar. Sel-sel yang
membentuk bulu akar terletak di belakang daerah pembentangan, meliputi
sepanjang daerah satu sampai beberapa centimeter.
8
Bulu akar sangat berguna dalam proses penyerapanair dan mineral-mineral
dari dalam tanah. Air dan mineral akan masukke dalam tumbuhan melewati
sel epidermis. Oleh karena itu, susunan sel-sel epidermis akar biasanya tidak
serapat pada sel-sel epidermis daun. Selain itu, rambut akar juga dapat
membantu tumbuhan menancap/ menempel dengan kokoh
Derivat epidermis adalah suatu suatu bangunan atau alat tambahan pada
epidermis yang berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang
berlainan dengan epidermis itu sendiri. Macam-macam derivat epidermis antara
lain:
a. Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel
penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang
berl;ainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari
sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis
lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di
bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti
yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding
sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.
9
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga,
stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm
yang berdekatan dengan sel induk stomata.
3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya
berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya
sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
a. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda
ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada
Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
b. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama
besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
c. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan
sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah.
Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
d. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus
terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae,
Acanthaceae.
b. Trikomata
Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari
sel epidermis, struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri,
tersusun oleh jaringan epidermis atau jaringan di bawah
epidermis(emergens).
10
Trikoma dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
11
c. Litokis
Litokis terdapat pada epidermis Ficus dengan penebalan sentripetal yang
tersusun oleh tangkai selulosa dengan deposisi/ endapan Ca-carbonat yang
membentuk bangunan seperti sarang lebah dan disebut sistolit.
Sel silika dan sel gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk dalam
pasangan di sepanjang daun. Sel-sel silika yang berkembang sepenuhnya
mengandung badan-badan silika yang berupa massa silika yang isotropik
dan di tengah-temgahnya biasanya berupa granula-granula renik. Pada
pandangan permukaan, benda-benda silika itu mungkin berbentuk bulatan,
elips, halter, atau bernentuk pelana. Sel gabus dindingnya mengandung
suberin dan sering mengandung bahan organik yang padat. Distribusinya
menyebabkan pengerasan pada kulit batang. Bentuknya segitiga,
segiempat, tidak teratur, angka 8, membulat, dll.
12
f. Lenti Sel
Pada beberapa tumbuhan di permukaan batangnya ada bintik-bintik yang
disebut lenti sel. Terjadinya lenti sel adalah apabila pada permukaan
batang dulu dijumpai stoma, setelah stoma tidak berfungsi lagi maka
stoma akan berubah fungsi menjadi lenti sel (pori gabus). Karena lubang
stoma diisi oleh sel koripeloid, yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung
zat gabus. Sel gabus tersebut berasal dari kambium gabus yang tidak
membentuk felem ke arah luar tetapi membentuk koripeloid. Semakin
lama semakin banyak sehingga dan dapat tersembur keluar, sehingga dari
luar tampak sebagai bintik-bintik.
g. Velamen
Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah
dalam epidermis akar gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek.
Velamen berfungsi untuk menyimpan air atau menyimpan udara.
Epidermis beserta velamen ada yang menyatakan sebagai epidermis ganda
atau multiple epidermis.
a. Stomata
Kesinambungan epidermis terputus-putus oleh lubang-lubang kecil sekali.
Bagian tersebut adalah ruang antar sel yang dibatasi oleh dua sel yang
13
khas disebut dengan sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama dengan
lubang di antaranya membentuk stoma. Pada banyak tumbuhan dapat
dibedakan antara sel tetangga atau sel pelengkap. Sel tersebut secara
morfologi berbeda dari sel epidermis yang khas dan merupakan dua atau
lebih sel yang membatasi sel penjaga, yang tampaknya ada hubungan
fungsional. Stoma bersama-sama sel tetangga jika ada disebut
perlengkapan stomata atau kelompok stomata.
Gambar di bawah ini merupakan contoh stomata pada Rapanea vinosa dan
Clusia ciruva di jaringan epidermis bawah.
14
dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata; dan stomata
mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda,
yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama,
sedangkan yang lainnya tidak demikian.
Di bawah stomata dan menuju langsung ke arah mesofil ada ruang antar
sel yang disebut ruang substomata. Komposisi kimia dinding sel penjaga
sama dengan yang ada pada sel epidermis biasa tumbuhan yang sama.
Biasanya sel epidermis tersebut tertutup kutikula yang lazimnya berlanjut
pada dinding tersebut yang menghadap depan apertur dan juga sampai
kepada sel yang berbatasan dengan ruang substomata.
b. Trikom
Semua tambahan uniseluler maupun multiseluler pada epidermis disebut
trikom. Struktur yang lebih masif, seperti kutil, beberapa struktur sekresi,
daun duri (contohnya duri pada Rosa) yang terdiri atas jaringan epidermis
maupun subepidermis, disebut emergensi. Beberapa tipe trikom :
15
b. Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiseluler dan memipih
secara nyata sekali, contohnya pada Olea.
c. Rambut multiseluler yang dapat berbentuk bintang (stelata)
contohnya pada Styrax, dll.
d. Rambut kasar, trikoma kasar multiseriat, yang di pangkalnya
terdiri atas sedikitnya dua atau lebih deretan sel yang
berdampingan. Dapat dilihat pada pangkal tangkai daun Portulaca
oleraceae.
2) Trikom berkelenjar
Trikom berkelenjar terlibat dalam sekresi berbagai bahan, contohnya
larutan garam, larutan gula (nektar), terpentin, dan gom (polisakarida).
Trikom yang mengeluarkan sekresi itu sering disebut kelenjar.
Trikom sekresi garam, (1) rambut seperti gelembung yang terdiri atas
sel sekresi yang besar di ujung tangkai yang menyempit, terdiri atas
satu atau kadang-kadang beberapa sel. (2) kelenjar multiseluler terdiri
atas beberapa sel sekresi dan sel pengumpul di pangkal
16
Koleter. Merupakan trikom yang menghasilkan bahan lengket. Trikom
berkelenjar biasanya terdiri atas kepala multiselular dan tangkai yang
kadang-kadang juga tidak ada. Semua sel epidermis bagian luar dan
kerap kali juga sel di sekitarnya mempunyai kemampuan bersekresi.
Bahan yang disekresi itu seringkali merupakan campuran antara
terpentin dan getah, sampai ke permukaan kelenjar oelh pecahnya
kutikula yang cepat. Koleter umumnya terlihat pada sisik kuncup.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak
paling luar.Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar,
batang, hingga daun.Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang
berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung
jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat.Jaringan epidermis daun
terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun.Jaringan epidermis daun
tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup stomata.
18
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Arwin dan Tri Jalmo. 2002. Biologi Umum. Lampung :Universitas
Lampung
http://crayonpedia.org/mw/1.struktur-dan-fungsi-jaringan-pada-tumbuhan-
11.1#a.jaringan-epidermis
http://e-dukasi .net/mapok/mpfull
http://id.wikipedia.org/wiki/jaringan-epidermis-tumbuhan
http://qthabz.blogspot.com/2008/09/blog-post12.html
http://toiusd.multiply.com/journal/item/243/ocimum-sanctum-kemangi-hutan
19