Anatomi Tumbuhan
Jaringan Epidermis dan Derivatnya
Disusun Oleh : 4
Dosen Pengampuh:
1. Dra. Hj. Kholillah, M.M
2. Susi Dewiyeti, S.si., M.Si
3. Etty Nurmala Fadillah, S.Pd., M.Pd.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan kasih
sayangnya, serta karena izinnya lah kami dapat menyelesaikan makalah biologi
mengenai “Jaringan Epidermis dan Derivatnya”. Tak lupa shalawat serta salam
semoga tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menuntut kita dari zaman yang gelap ke zaman yang terang ini serta menuntut kita ke
jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi ajaran untuk
seluruh umat alam semesta.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada teman-
teman yang ikut berperan dalam menyelesaikan makalah biologi ini dengan judul
“Jaringan Epidermis dan Derivatnya”.
Demikian, yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya untuk penulis sendiri dan umumnya untuk kita semua. Apabila
ada kekurangan atau kesalahan dalam makalah ini, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk kedepannya dapat kami perbaiki. Karena, kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam tahap
pembelajaran.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................
2.1 Definisi Epidermis...................................................................................3
2.2 Ciri-ciri epidermis ...................................................................................4
2.3 Macam-macam Epidermis....................................................................... 5-9
2.4 Derivate Epidermis...................................................................................10-16
2.5 Fungsi Epidermis ....................................................................................17
ii
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1
1.2 Rumusan Masalah
1. apa yang di maksud dengan jaringan epidermis?
2. apa yang di maksud dengan jaringan derivat ?
3 . bagaimana ciri – ciri jaringan epidermis ?
4 . bagaiman struktur jaringan epidermis dan derivatnya ?
5 . apa fungsi jaringan epidermis dan derivatnya?
1.3 Tujuan
1 . untuk mengetahui apa itu jaringan epidermis
2. untuk mengetahui apa itu jaringan derivat
3 . untuk mengetahui ciri – ciri jaringan epidermis
4 . untuk mengetahui struktur jaringan epidermis dan derivatnya
5 . untuk mengetahui fungsi jaringan epidermis dan derivatnya
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jaringan Epidermis
Epidermis merupakan jaringan sel terluar daun, daun bunga, buah dan biji
serta pada akar sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder . Epidermis
biasanya terdiri dari satu lapisan sel pada bebrapa tumbuhan sel protoderm pada daun
membelah dengan bidang pembelahan sejajr dengan pemukaan (periklinal) dan
turunannya dapat membelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis abnyak. Contoh
epidermis berlapis banyak adalah velamen pada akar beberapa anggrek.
Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh
tumbuhan (akar, daun dan batang). Pada Eperdermis daun, dibeberapa tempat
mengalami perubahan bentuk menjadi stomata, membentuk lapisan lilin dan lapisan
kutikula di atas permukaan selnya. Pada Eperdermis daun dan batang, juga
mengalami perubahan bentuk menjadi rambut-rambut halus (trikoma). Eperdermis
pada ujung akar membentuk rambut-rambut akar.
Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya
serta sebagai tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan
atas dan permukaan bawah daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas
kecuali pada bagian sel penutup stomata. Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan
sel, tapi pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada daun membelah dengan bidang
pembelahan sejajar dengan permukaan (periklinal), dan turunanya membelah lagi
sehingga terjadi epidermis berlapis banyak (misalnya: velamen pada akar anggrek).
Sebagian besar terdiri dari sel-sel yang tak terspesialisasi. Bentuk, ukuran, susunan
sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu
sama lain.
2. Jaringan derivat
3
Derivat epidermis adalah suatu bangunan atau alat tambahan pada epidermis
yang berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang berlainan dengan
epidermis itu sendiri.
4. struktur epidermis
1. DINDING SEL
Dinding sel epidermis beragam tebalnya, pada tumbuhan yang berbeda dan
ditemukan di bagian yang berlainan pada tumbuhan yang sama, pada biji, sisik dan
beberapa bagian daun tertentu. Pada dinding luar kadang-kadang terlihat daerah
dengan ruang antar fibril lebar yang juga disebut ektodesmata.
kutin, suatu senyawa bersifat lemak, merebes ke dinding sebelah luar dan
membentuk lapisan terpisah yakni kutikula di lapisan luar
epidermis.perkembangannya dipengaruhi oleh keadaan linkungan , kutikula tertutup
oleh lapisan lilin yang merupakan datar, lapisan lilin ini berperan mengurangi
penguapan air.
1. Melindungi bagian sel yang lain
2. Memfasilitasi sirkulasi dan distribusi sel
Gambar 1.2
Stomata atau mulut daun merupakan lubang kecil atau pori yang diapit oleh
dua sel penjaga. Dengan cara mengubah bentuknya, sel penutup dapat mengatur
pelebaran (stomata terbuka) dan penyempitan celah (stomata menutup) Ketika
5
stomata terbuka terjadi pertukaran gas, karbondioksida berdifusi masuk dan oksigen
berdifusi keluar.
Gambar 1.4
Epidermis pada daun umumnya terdiri dari selapis sel, tetapi pada tumbuhan
lain ada yang beberapa lapis sel seperti pada tumbuhan Ficus dan Piper sebagai hasil
pembelahan periklinal (pembelahan sejajar dengan permukaan) protoder
6
2. Struktur Jaringan Epidermis Pada Batang
Gambar 1.5
Berikut ini terdapat beberapa bagian yang meliputi struktur jaringan epidermis pada
batang, diantaranya adalah:
a) Batang Dikotil
Gambar 1.5
7
Terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
Epidermis pada batang dikotil mempunyai kutikula serta dinding sel berkutin, yang
terdapat pada bagian paling luar. Padanya terdapat stomata dan berbagai trikomata.
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang
mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus
yang dibentuk dari kambium gabus. Lapisan gabus pada tumbuhan berguna untuk
memperbesar daya perlindungan batang dan mengurangi penguapan air.
b) Batang Monokotil
Gambar 1.6
misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave
sp). Epidermis pada batang umumnya juga terdapat stomata dan trikomata.
8
3. Struktur Jaringan Epidermis Pada Akar
Gambar 1.7
Epidermis dan bulu akar. Epidermis terdiri dari sel-sel yang rapat tanpa ruang
antar sel, berdinding tipis, memanjang sejajar sumbu akar, pada penampang
melintang berbentuk membulat. Dinding sel disusun oleh selulosa dan pectin yang
menyerap air.
Bila epidermis terkelupas waktu akar menua, dinding selnya akan mengalami
penebalan dengan kutin dan suberin. Penyerapan terjadi pada bagian ujung akar.
Permukaan sel epidermis sebelah luar membentuk tonjolan, yaitu rambut akar atau
bulu akar. Sel-sel yang membentuk bulu akar terletak di belakang daerah
pembentangan, meliputi sepanjang daerah satu sampai beberapa centimeter.
Bulu akar sangat berguna dalam proses penyerapan air dan mineral-mineral
dari dalam tanah. Air dan mineral akan masuk ke dalam tumbuhan melewati sel
epidermis.
9
Oleh karena itu, susunan sel-sel epidermis akar biasanya tidak serapat pada
sel-sel epidermis daun. Selain itu, rambut akar juga dapat membantu tumbuhan
menancap atau menempel dengan kokoh
Berikut ini terdapat beberapa struktur derivat pada epidermis, diantaranya adalah
Macam-macam Derivat Epidernis
a. Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup
yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan
epidermis
Pada Gimnospermae , sel penutup Poacea memiliki struktur yang khusus dan
seragam bila di lihat dari permukaaan daun sel penutup ramping dan di tengah dan
mengelembung di ujungnya inti memanjang sepajang sel penutup, membulat di
ujungnya dan berbentuk benang ditengah, dua sel tetangga terdapat masing – masing
di samping sebuah sel penutup
Pada Gimnospermae sel penutup biasanya terdapat jauh lebih rendah dari
permukaan daun. Dinding sel penutup dan sel tetangga sebagian berlignin namun
daerah sempit pada dinding yang menghadap celah tidak berlignin.
Adapun tipe stomata tumbuhan monokotil menurut Stebbins dan Kush (1961)
dalam mulyani (2017)
Sel penutup di kelilingi 4-6 sel tetangga yang dapat di temukan pada Araceae,
Commelinacea.
Sel penutup dikelilingi 4- 6 sel tetangga 2 di antaranya berbentuk bulat dan lebih
kecil dari yang lain terletak pada ujung sel penutup, dapat di temukan pada Palmae ,
Pandanaceae dan Chilancheae
10
Sel penutup di damping oleh sel tetangga, dapat di temukan pada,
Pontedereceae,Flaggelariceae dan Butomales
Sel penutup tidak memiliki sel tetangga dapat di temukan pada Lliliales ( kecuali
Pontidiriceae ) Dioscorales, dan Orchidales
Fungsi stomata
11
Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan
dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur
lebar celah.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel
epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut
faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut
kriptopor.
Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala
menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata
dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga yang asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang
berdekatan dengan sel induk stomata.
12
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada disamping
sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran
dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae,
Cucurbitaceae, Mavaceae.
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar.
Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu
panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada
Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap
sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
13
6. Stomata sikositik, ditandai dengan stomata yang di kelilingi satu atau dua cicin
sempit dari sel anak yang berjumlah satu atau lebih
Gambar 1.9
Trikoma berasal dari sel-sel epidermis, terdiri atas sel tunggal atau banyak sel.
Struktur yang menyerupai trikoma tetapi lebih besar dan terbentuk dari jaringan
epidermis atau dibawah epidermis disebut emergensia, sedangkan apabila terbentuk
dari jaringan stele disebut spina.
14
Trikoma mempunyai peranan yang sangat penting dalam taksonomi tumbuhan
karena kadang familia tertentu dapat dikenal dari macam trikomanya.
b. Meneruskan rangsang.
15
Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekresi, trikoma dapat dibedakan :
1. Rambut bersel satu atau bersel banyak dan tidak pipih,contohnya pada
Lauraceae.
2. MoraceaeRambut sisik yang memipih dan bersel banyak, contohnya pada daun
durian (Durio zibetinus).
3. Rambut bercabang dan bersel banyak, contohnya pada daun waru (Hibiscus
tiliaceus).
4. Rambut akar yang merupakan pemanjangan sel epidermis dalam bidang yang
tegak lurus permukaan akar.
Trikoma glanduler dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik. Trikoma pada
daun tembakau (Nicotiana tabacum) merupakan trikoma glanduler yang sederhana,
memiliki tangkai dengan kepala bersel satu atau bersel banyak.
1. Trikoma hidatoda, terdiri dari sel tangkai dan beberapa sel kepala dan
mengeluarkan larutan yang berisi asam organic.
2. Kelenjar garam, terdiri dari sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang
pendek.
3. Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang
kental dan mampu mengeluarkan madu kepermukaan sel.
16
Fungsi trikoma pada masing-masing organ:
3. Pada biji untuk mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji,
menyerap air sehingga biji menjadi lekas berkecambah dan tumbuh.
4. Pada batang untuk mengurangi penguapan dan untuk memanjat (kaktus, rotan).
3. Litokis
Fungsi sel gabus dan sel silika : memperkuat batang, kulit batang menjadi
keras dan untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat
sel-sel gabus yang bersifat kedap air.
17
Sel silika dan sel gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk dalam
pasangan di sepanjang daun. Sel-sel silika yang berkembang sepenuhnya
mengandung badan-badan silika yang berupa massa silika yang isotropik dan di
tengah-temgahnya biasanya berupa granula-granula renik.
Jika udara panas, air dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengerut
sehingga luas permukaan atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan bawah. Oleh
karenanya daun akan menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih lanjut.
Sel kipas dapat dijumpai pada epidermis atas daun tumbuhan suku Gramineae
dan Cyperaceae, tersusun dari beberapa sel berdinding tipis dengan ukuran yang
lebih besar dibanding se-sel epidermis di sekitarnya. Sel kipas berfungsi mengurangi
penguapan sebagai akibat menggulungnya daun.
6. Lenti Sel
Sel gabus tersebut berasal dari kambium gabus yang tidak membentuk felem
ke arah luar tetapi membentuk koripeloid. Semakin lama semakin banyak sehingga
dan dapat tersembur keluar, sehingga dari luar tampak sebagai bintik-bintik.
18
7. Velamen
Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah dalam
epidermis akar gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek. Velamen berfungsi
untuk menyimpan air atau menyimpan udara. Epidermis beserta velamen ada yang
menyatakan sebagai epidermis ganda atau multiple epidermis.
Pada akar tumbuhan epifit, tumbuhan yang menempel pada benda lain /
tumbuhan lain, jaringan epidermis akarnya berfungsi untuk menangkap dan
menimbun air yang diperolehnya. Modifikasi jaringan epidermis ini disebut velamen.
Velamen ditemukan umumnya pada tumbuhan keluarga anggrek. Fungsinya:
mengikat oksigen dan menangkap air yang diperolehnya
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh
tumbuhan (akar, daun dan batang). Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh
tumbuhan yang terletak paling luar. Fungsi dari jaringan epidermis antara lain ialah
melindungi jaringan lain yang ada di dalamnya.
Epidermis terdiri dari 3 bagian, yaitu epidermis akar, epidermis batang
(monokotil dan dikotil) dan epidermis daun.
Ciri-ciri Epidermis :
a. Tersusun dari sel-sel hidup.Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
b. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak
ada ruang antar sel.
c. Tidak memiliki klorofil
d. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara
mengalami penebalan, sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam
yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
e. Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.
f. Dapat ditembus udara.
g. Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Glosarium
22