Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EPIDERMIS DAN DERIVATNYA SERTA BENDA ERGASTIK

Disusun Oleh :

VINA ADITIA 27216340A


NURFIANA RACHMAWATI 27216343A
ANDINI PRABANDARU SIWI 27216380A
SEPDHITA INDIRE.P 27216397A

PROGAM STUDI
S1FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Epidermis dan derivatnya serta benda
ergastik" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Botani Farmasi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang jaringan epidermis dan derivatnya.. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Surakarta, 11 Mei 2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun, dan organ
reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan
meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis, dan jaringan pengangkut.
Epidermis merupakan lapisan sel teluar dari daun, bagian bunga, buah dan biji,
serta dari batang dan akar sebelum menjalani penebalan sekunder. Epidermis merupakan
bagian dari jaringan pelindung pada tumbuhan. Fungsinya antara lain ialah melindungi
jaringan lain yang ada di bawahnya. Epidermis berasal dari jaringan meristem, lebih
tepatnya yaitu protoderma, dan berdifferensiasi menjadi jaringan pelindung berupa
epidermis. Jaringan epidermis juga dapat berkembang dan mengalami modifikasi menjadi
sel rambut akar, sel penutup rambut akar, dan spina.
Di dalam sel-sel makhluk hidup khususnya sel tumbuhan selain ditemukan benda-
benda protoplasmik (hidup) juga terdapat benda-benda nonprotoplasmik (tak hidup) atau
disebut benda ergastik. Benda ergastik merupakan hasil metabolisme yang berfungsi
untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan
makanan, terletak di bagian sitoplasa, dinding sel, maupun di vakuola.

B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui fungsi dan macam-macam dari epidermis dan derivat.
2. Untuk mengetahui sifat benda ergastik

C. Rumusan Masalah
1. Apakah jaringan epidermis itu dan bagaimanakah fungsinya?
2. Apakah yang dimaksud dengan derivat epidermis dan macam-macamnya
3. Apakah yang dikasud dengan benda ergastik
BAB II

PEMBAHASAN

I. Jaringan Epidermis.
Epidermis merupakan jaringan penyusun tumbuh-tumbuhan paling luar yang terdiri dari
selapis sel saja. Epidermis berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan sehingga
epidermis disebut juga jaringan pelindung. Epidermis batang mempunyai derivat, misalnya sel-
sel silica dan sel-sel gabus yang terdapat pada batang tebu (Saccharum officinarum L.).
Epidermis batang kadang-kadang dilapisi oleh kutikula. Jaringan epidermis merupakan jaringan
tubuh tumbuhan yang terletak paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan
mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang
berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di
dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan
atas dan permukaan bawah daun.
Fungsi epidermis secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) sebagai pelindung.
2) Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan.
3) Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik.
4) Sebagai pelindung terhadap perubahan temperature.
5) Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan.
Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:
1) Tersusun dari sel-sel hidup.
2) Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
3) Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada
ruang antar sel.
4) Tidak memiliki klorofil.
5) Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara
mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam
yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
Bentuk sel epidermis bermacam-macam, misalnya berbentuk seperti kubus atau prisma,
ada yang dindingnya berkelok-kelok tidak teratur dan lain-lain. Jaringan epidermis terdapat pada
semua bagian tumbuhan yaitu akar, daun dan batang. Pada epidermis daun, terdapat alat-alat
tambahan yang disebut derivat epidermis, misalnya trikoma (rambut daun), stomata (mulut
daun), dan sel kipas. Trikomata (tunggal = trikoma) terutama terdapat di daun, oleh karena itu
disebut rambut daun. Selain itu trikomata juga terdapat pada biji dan pada buah. Trikoma dapat
berupa sebuah sel yang sederhana atau bercabang, atau terdiri dari beberapa sel yang merupakan
sederetan atau beberapa deretan sel.

II. Derivat Epidermis


Derivat epidermis adalah suatu suatu bangunan atau alat tambahan pada epidermis yang
berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang berlainan dengan epidermis itu
sendiri. Macam-macam derivat epidermis antara lain:
A. Trikomata
Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari sel epidermis,
struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri, tersusun oleh jaringan epidermis atau
jaringan di bawah epidermis(emergens). Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekresi, trikoma dapat
dibedakan menjadi:
1) Trikoma glanduler atau rambut kelenjar, apabila selnya atau salah satu selnya
mempunyai fungsi sekresi.
2) Trikoma non glanduler atau rambut biasa, yang juga disebut rambut pelindung.
Fungsi trikoma pada masing-masing organ:
a. Pada daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi gangguan hewan dan
manusia, meneruskan rangsang.
b. Pada bunga (nektaria) mengeluarkan madu untuk menarik serangga
membantunpenyerbukan.
c. Pada biji untuk mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji, menyerap
air sehingga biji menjadi lekas berkecambah dan tumbuh.
d. Pada batang untuk mjengurangi penguapan dan untuk memanjat (kaktus, rotan).

B. Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi
kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan epidermis. Stomata
mempunyai fungsi sebagai pengatur penguapan, pengatur keluar masuknya CO2 dan O2. Tipa-
tiap stomata terdiri dari celah (aperture), sel penutup dan sel tetangga. Sel penutup biasanya
bentuknya berlainan dengan sel epidermis disekitarnya, yaitu berbentuk ginjal atau halter. Tipe
stomata ditinjau dari berbagai sudut:
1) Menurut Haberlandt, ditinjau dari bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta
arah pembukaan sel penutup:
a. Tipe Amaryllidaceae
b. Tipe Gramineae
c. Tipe Mnium
d. Tipe Heleborus
2) Menurut METCALFE dan CHALK, pada tumbuhan Dicottyledoneae berlaku pembagian
stomata berdasarkan jumlah dan letak sel tetangga: 7
a. Tipe Ranunculaceae atau anomositik atau irregular celled
b. Tipe Caryophyllaceae atau Labiateae atau diasitik atau cross celled
c. Tipe Rubiaceae atau parasitic atau parallel celled
d. Tipe Cruciferae atau Solanaceae atau anisositik atau unequal celled
e. Tipe aktinositik atau radiate celled.
f. Tipe siklositik.
3) Menurut letak sel-sel penutup terhadap permukaan epidermis ada 3 tipe stomata yaitu:
a. Tipe paneropor
b. Tipe kriptopor
c. Tipe yang menonjol di atas permukaan helaian daun
4) Menurut sejarah terjadinya, stomata dapat digolongkan dalam:
a. Mesogenus.
b. Perigenus.
c. Mesoperigenus.

C. Litokis
Litokis terdapat pada epidermis Ficus dengan penebalan sentripetal yang tersusun oleh
tangkai selulosa dengan deposisi/ endapan Ca-carbonat yang membentuk bangunan seperti
sarang lebah dan disebut sistolit.

D. Sel Silika dan Sel Gabus


Pada Gramineae, di antara sel-sel epidermis yang memanjang, di sebelah atas tulang
daun, terdapat sel pendek yang terdiri dari dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus. Sel silika
dan sel gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk dalam pasangan di sepanjang daun.

E. Sel Kipas
Sel-sel ini berukuran lebih besar dibandingkan dengan sel epidermis, berbentuk seperti
kipas, berdinding tipis dan mempunyai vakuola yang besar. Dindingnya terdiri dari bahan-bahan
selulosa dan pektin, dinding paling luar mengandung kutin dan diselubungi kutikula. Plasma sel
berupa selaput yang melekat pada dinding sel dan berfungsi menyimpan air. Jika udara panas, air
dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengerut sehingga luas permukaan atas daun akan
lebih kecil dari luas permukaan bawah. Oleh karenanya daun akan menggulung dan akan
mengurangi penguapan lebih lanjut.

F. Lenti Sel
Pada beberapa tumbuhan di permukaan batangnya ada bintik-bintik yang disebut lenti sel.
Terjadinya lenti sel adalah apabila pada permukaan batang dulu dijumpai stoma, setelah stoma
tidak berfungsi lagi maka stoma akan berubah fungsi menjadi lenti sel (pori gabus). Karena
lubang stoma diisi oleh sel koripeloid, yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung zat gabus. Sel
gabus tersebut berasal dari kambium gabus yang tidak membentuk felem ke arah luar tetapi
membentuk koripeloid. Semakin lama semakin banyak sehingga dan dapat tersembur keluar,
sehingga dari luar tampak sebagai bintik-bintik.

G. Velamen
Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah dalam epidermis
akar gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek. Velamen berfungsi untuk menyimpan air
atau menyimpan udara. Epidermis beserta velamen ada yang menyatakan sebagai epidermis
ganda atau multiple epidermis.

H. Parenkim Air (jaringan air)


Parenkim air merupakan beberapa lapis sel di sebelah dalam epidermis daun tumbuhan
xerofita. Tersusun oleh sel yang besar –besar berdinding tipis dengan vakuola sentral yang besar.
Parenkim air berfungsi untuk menyimpan air pada tumbuhan xerofita. Epidermis beserta
parenkim air disebut epidermis ganda.

III. Benda Ergastik


Selain benda-benda hidup di dalam sel juga terdapat benda-benda yang tidak hidup atau
disebut dengan benda ergastik. Benda-benda ergastik ini ada yang bersifat cair & ada yang
bersifat padat. Benda ergastik yang bersifat padat antara lain:
1. Amilum (butir-butir amilum) Butir-butir amilum terdapat di dalam plstida yang
berupa karbohidrat atau polisakarida berbentuk tepung. Plastida pembentuk tepung
disebut amiloplas, yang dapat dibedakan menjadi:
a. Leukomiloplas: yang berwarna putih menghasilkan tepung cadangan makanan
b. Kloroamiloplas: berwarna hijau menghasilkan tepung asimilasi
Titik permulaan (initial) terbentuknya amilum disebut hilus (hilum). Berdasarkan
letak hlilusnya buir amilum dibedakan menjadi:
1) Amilum yang konsentris, hilus berada ditengah
2) Amilum eksentris, hillus berada ditepi
a. Hilus
b. Lamela
Di dalam amilum terdapat lamella-lamela yang mengelilingi hilus. Adanya lamella-
lamela ini disebabkan karena pada waktu pembentukan amilum, tiap lapisan berbeda kadar
airnya sehingga indeks pembiasannya berbeda. Lamela-lamela (lamellae) ini akan hilang apabila
dibubuhi alcohol keras, sebab air akan diserap alcohol tersebut, sehingga indeks biasnya menjadi
sama.
Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dibedakan menjadi :
a. Butir amilum tunggal: pada sebutir amilum terdapat sebuah hilus.
b. Butir amilum setengah majemuk: terdapat dua hilus yang masing-masing
dikelilingi oleh lamela, tetapi kemudian terbentuk lamellae yang mengelilingi
seluruhnya.
c. Butir amilum majemuk: tiap butir mempunyai lebih dari satu hilus dan hilus-hilus
ini dikelilingi oleh lamella masing-masing.
Bagian tengah amilum kadang-kadang tampak seperti terkerat, peristiwa ini disebut
korosi, yang terjadi pada butir-butir amilum dalam biji yang sedang berkecambah. Butir amilum
biji Phaseolus vulgaris (kacang), kadang-kadang tampak retak bagian tengahnya. Hal ini terjadi
pada biji kering, karena kepekatan pada bagian tengah itu berkurang.
2. Aleuron & Kristaloid putih telur

Di tempat-tempat penyimpanan makanan cadangan misalnya biji, selain amilum terdapat


pula zat putih telur. Pada waktu biji masih muda, vakuola selnya banyak dan ukurannya kecil-
kecil. Menjelang biji menjadi tua, vakuola menjadi satu dan ukurannya relative lebih besar.
Setelah biji mengering, air dalam vakuola menjadi sedikit, sehingga konsentrasi zat-zat terlarut
di dalamnya yang berupa zat putih telur, garam, dan lemak semakin padat dan mengkristal.
Vakuola yang berisi Kristal ini disebut aleuron.

3. Kristal Ca-Oksalat

Kristal ini merupakan hasil akhir sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam
sitoplasma. Ada ynag menduga bahwa asam oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan
karenanya diendapkan berupa garama Ca-oksalat. Ca-oksalat ini tidak larut dalam asam cuka,
tetapi larut dalam asam kuat. Kristal Ca-oksalat trdapat dalam berbagai bentuk, misalnya:
a. Kristal pasir: berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun banyam
(Amaranthus Sp), tungkai daun tembakau (Nicotiana tabacum).
b. Kristal tunggal besar: bebentuk prisma atau poliendris, terdapat pada daun jeruk
(Citrus sp)
c. Rafida: berbentuk seperti jarum atau sapu lidi empat (Mirabilis jalapa) batang
dan akar lidah buaya (Aloe sp) dan daun nanas (Anana commosus).
d. Kristal sferit: bentuk Kristal tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara
radier, terdapat pada batang Phyllocactus sp.
e. Kristal majemuk: berbentuk seperti bintang atau roset dan disebut Kristal drussen,
terdapat pada korteks batang mlinjo (Gnetum gnemon), daun kecubung (Datura
metel), korteks batang delima (Punica granatum) dan batang jarak (Ricinus
communis).
Benda ergastik yang bersifat cair terdapat di dalam cairan sen berupa zat-zat yang larut di
dalamnya, antara lain asam organic, karbohidrat, protein, lemak, zat penyamak, antosian,
alkaloid, minyak atsiri. Cairan sel terdapat didalam vakuola.
BAB III

1. Kesimpulan
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar.
Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga
daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat.
Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai
tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan
permukaan bawah daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali
pada bagian sel penutup stomata.
Benda ergastik ada yang bersifat padat dan cair. Benra ergastik yang bersifat
padat yaitu amilum, aleuron dan kristaloid putih telur, kristal Ca-Oksalat. Sedangkan
benda ergastik yang bersifat padat sebagai berikut terdapat di dalam cairan sen berupa
zat zat yang larut di dalamnya yaitu asam organik, karbohidrat, protein, lemak, zat
penyamak,antosian, alkaloid dan minyak astiri.
DAFTAR PUSTAKA

Petunjuk praktikum Botani Farmasi

https://www.academia.edu/19610929/BENDA_BENDA_ERGASTIK_DI_DALAM_SEL
diakses pada tanggal 11 Mei 2022 pukul 12.15

http://catatanharianspinoza.blogspot.com/2014/09/makalah-epidermis-dan-derifatnya.html?m=1
diakses pada tanggal 11 Mei 2022 pukul 12.35

Anda mungkin juga menyukai