Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG
JURNAL BELAJAR
A. Identitas Jurnal
Nomor : 05
Mata Kuliah : Struktur dan Perkembangan Tumbuhan
Bobot (SKS) : 3 (2-1)
Dosen Pengampu : Dr. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si.
Wisnu Juli Wiono, S.Pd., M.Pd.
Disusun(hari, tgl,jam): Selasa, 28 Maret 2023 (Jam 13.00 WIB)

B. Pengantar

C. Catatan Kuliah
Epidermis dan derivatnya
Epidermis merupakan lapisan sel terluar pada daun, daun bunga, buah dan biji, batang
dan akar sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder. Fungsinya sebagai pelindung
terhadap hilangnya air karena penguapan (membatasi transpirasi), kerusakan mekanik,
perubahan temperatur dan hilangnya zat-zat makanan.
Struktur Epidermis biasanya hanya terdiri dari satu lapis sel, tapi pada beberapa
tumbuhan protoderm membelah secara periklinal membentuk lapisan baru yang sejajar
dengan permukaan jaringan. Dan kemudian turunannya akan membelah lagi dan
membentuk lapisan epidermis yang banyak, seperti velamen pada anggrek. Velamen
adalah beberapa lapis sel mati pada sebelah dalam epidermis akar gantung & udara
anggrek. Fungsinya menyimpan air/udara. Disebut juga epidermis ganda/ multiple
epiderma. Sel epidermis memiliki protoplas hidup dan bisa menyimpan hasil metabolisme.
Derivat epidermis adalah suatu alat tambahan pada epidermis yang berasal dari
epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.
1. Stomata; Celah pada epidermis yang dibatasi boleh dua sel penutup yang berisi
kloroplas. Sel keliling stomata dapat beda/sama dengan sel epidermis lainnya,
disebut sel tetangga yang kadang beda isinya. Umumnya di daun baik di kedua sisi
atau pada permukaan bawah. Di bawah pori stomata terdapat ruang antar sel yang
luas yang disebut rongga substomata.
Bila sel penutup sama dengan permukaan sel epidermis lainnya disebut faneropor,
jikalau menonjol keatas atau tenggelam disebut kriptopor. Setiap sel penutup
punya inti jelas dan kloroplas yng hasilkan pati.
Sel penutup dikotil berbentuk cenderung bulat lonjong sperti kacang merah/ginjal.
Sedangkan pada monokotil memiliki bentuk memanjang dengan ujung yang
menggembung, inti diujung terlihat lebih membulat dan inti ditengah seperti
benang tipis.
Pada gymnospermae sel penutup lebih rendah dari permukaan daun. Dinding sel
penutup dan sel tetangga sebagian berlignin.
Pada Angiospermae sel induk dan sel penutup dibentuk dari jaringan protoderm
yang sama dan membentuk dua anakan yang ukurannya berbeda. Sel anakan yang
kecil akan membelah membentuk sel penutup dengan ukuran yang sama besar.
Ada tiga kategori sel penutup:
- Mesogen, jika sel penutup (guard cell) dan sel tetangga memiliki asal yang
sama.
- Perigen, jika sel penutup & tetangga asalnya beda, perkembangan dari tepi.
- Mesoperigen, Jika salah satu sel tetangga asalnya sama seperti sel penutup
sedang yang lain tidak.

Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada si samping sel
penutup dibedakan menjadi:

- Anomositik (Ranunculaceae), sel penutup dikelilingi oleh sel yang ukuran dan
bentuk sama dengan sel epidermis lainnya.
- Anisositik (Cruciferae), sel penutup diiringi oleh 3 sel tetangga yang beda
ukuran.
- Parasitik, sel penutup diiringi satu/lebih sel tetangga dg sumbu panjang sel
tetangga sejajar sumbu sel penutup serta celah.
- Diasitik, setiap stoma dikelilingi 2 sel tetangga yg tegak lurus terhadap sumbu
panjang sel penutup dan celah.
- Aktinositik, stoma dikelilingi beberapa sel tetangga yang tersusun melingkar,
dimana salah satu sumbu panjang yg tegak lurus sel penutup.
- Siklositik, stoma dikelilingi oleh 1 atau 2 lapis sel tetangga secara melingkar.
2. Trikomata; rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari sel epidermis,
struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri tersusun oleh jaringan
epidermis atau jaringan di bawah epidermis (emergens). Secara ontogeni, stomata
berasal dari sebuah sel epidermis yang bersifat embrional, yang membelah menjadi
dua sel, sel yang di sebelah luar membesar, memanjang atau membelah lagi.
Kegunaannya dalam taksonomi cukup dikenal, karena famili tertentu memiliki
rambut khas:
a. Trikomata yang tidak menghasilkan sekret (non glanduler)
 Rambut bersel satu/banyak dan tidak pipih. Pada Lauraceae, Moraceae,
Triticum.
 Rambut sisik yang memipih dan bersel banyak, pada tanpa tangkai (sesil) daun
Durio zibhethinus atau bertangkai pada Olea.
 Rambut bercabang, sel banyak, bentuk sperti bintang ( pada rambut bawah
daun waru/ Hibiscus atau seperti tempat lilin pada Verbascum.

b. Rambut akar merupakan pemanjangan sel epidermis pada bidang tegak lurus
permukaan akar, selnya bulat panjang, memiliki vakuola besar dan berdinding
tipis. Trikomata yang menghasilkan sekret atau glanduler:

 Dapat bersel satu, bersel banyak atau berupa sisik. Yang bersel banyak
terdiri dari tangkai dengan kepala bersel satu atau banyak. Pada daun
tembakau.
 Dapat mengandung sekret yang kental dan lengket, terdiri dari tangkai dan
kepala bersel byk yang disebut koleter. Pada tunas muda utk menjaga
kekeringan pada tunas.
 Trikoma kelenjar cerna pada tumbuhan pemakan seranggga. Nepenthes.
 Trikoma lain juga terspesialisasi atau rambut gatal pada Urtica, terdiri dari
sel panjang dg dasar yang lebar dan bengkak dan bagian atas runcing dan
sempit. Dinding ujung runcing menagdung silika, bawahnya kalsium.
Kandungan rambut gatal adalah, histamin, asetilkolin, Na-formiat.
 Rambut sekresi bersel 1 dan banyak menghasilkan nektar pada bunga atau
bagian lain luar bunga.

Trikomata memiliki fungsi sbb:

a. Mengurangi penguapan
b. Pelindung terhadap gangguan luar
c. Meneruskan rangsang
d. Membantu penyebaran biji (kapas, kapuk randu)
e. Pada akar menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah.
f. Membantu penyerbukan bunga (stigma punya zat perekat)
g. Memanjat (duri pada rotan)
3. Litokis, Terdapat pada epidermis daun Ficus dg penebalan sentripetal. Secara
ontogeni terbentuk melalui proses berikut: mulanya dinding luar epidermis trjadi
penonjolan kedalam yang tersusun selulosa, lama kelamaan tangkai selulosa
semakin panjang diikuti pembesaran dan pemanjangan selnya, lalu pada tangkai
selulosa dideposisikan CaCO3 dengan tidak merata (seperti sarang lebah). Tangkai
selulosa dan CaCO3 disebut sistolit, sedang sel yang menagndungnya disebut
litokis.

4. Sel Silika dan Sel Gabus; Di antara sel-sel epidermis batang tebu dan bambu ada
sel yang mengandung kristal kersik (SiO3) atau sel silika yang biasanya didampingi
oleh sel gabus. Sel gabus dindingnya mengandung suberin, dan sering
mengandung bahan organik padat. Distribusinya menyebabkan pengerasan pada
kulit batang tebu. Bentuknya segi tiga, empat, tidak teratur, angka 8, membulat dll.
5. Sel Kipas
Sel kipas disebut juga motor sel atau buliform sel. Merupakan alat tambahan pada
epidermis atas daun-daun Poaceae, Cyperaceae, yang tersusun oleh beberapa sel
dengan ukuran yang lebih besar daripada epidermis, berbentuk seperti kipas yang
terbentuk dari sel-sel yang berdinding tipis dengan sebuah vakuola sentral. Plasma
sel berupa selaput yang melekat pada dinding sel berfungsi menyimpan air Kalau
udara panas, air dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengkerut sehingga
luas permukaan atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan bawah Oleh
karenanya daun akan menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih lanjut
6. Lenti Sel; Pada beberapa tumbuhan di permukaan batangnya ada bintik-bintik
yang disebut lenti sel. Terjadinya lenti sel adalah apabila pada permukaan batang
dulu di jumpai stoma, setelah stoma tidak berfungsi lagi maka stoma akan berubah
fungsi menjadi lenti sel (pon gabus) Karena lubang stoma diisi oleh sel koripeloid,
yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung zat gabus Sel gabus tersebut berasal
dari kambium gabus yang tidak membentuk felem ke arah luar tetapi membentuk
koripeloid Semakin lama semakin banyak dan dapat tersembul keluar, sehingga
dan luar tampak sebagai bintik-bintik Di antara konpeloid dapat dijumpai ruang
antar sel, adanya ruang antar sel merupakan pori.
7. Parenkim Air (Jaringan Air); Parenkim air merupakan beberapa lapis sel
disebelah dalam epidermis daun tumbuhan Xerofita Tersusun oleh sel yang besar-
besar berdinding tipis dengan vakuola sentral yang besar Parenkim air berfungsi
untuk menyimpan air pada tumbuhan Xerofita Epidermis beserta parenkim air
disebut epidermis ganda.
8. Periderm; Periderm adalah jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder dan
menggantikan fungsi epidermis pada batang dan akar yang telah menebal akibat
pertumbuhan sekunder, tidak terjadi pada daun (kecuali sisik pelindung) Periderm
terdiri atas tiga bagian, yaitu 1) Felogen yang merupakan kambium gabus, 2)
Felem, yaitu lapisan gabus yang dihasilkan oleh felogen ke arah luar. 3) Feloderm,
yang merupakan jaringan parenkimatis yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam.
Felogen atau kambium gabus memiliki susunan yang lebih sederhana dibanding
kambium pembuluh, hanya terdiri dari satu tipe sel pemula yang berbentuk persegi
dengan sisi pendek sejajar jari-jari batang atau akar (Gambar 54) Protoplasnya
memiliki vakuola. kloroplas dan tanin Sel-selnya rapat tanpa ruang antar sel
kecuali di daerah lenti sel Felogen terbentuk dari beberapa jaringan hidup seperti
epidermis parenkim atau kolenkim yang sel selnya dapat berubah menjadi
meristematik dan plasmanya bertambah, vakuola menghilang lalu mengadakan
pembelahan periklinal (sejajar permukaan) Awal terbentuk saat sumbu batang atau
akar tidak lagi memanjang Di akar felogen membentuk lapisan yang tidak terputus
sampai ke ujung, sedang di batang mendesak sel-sel di sebelah luarnya ke arah luar
lagi sehingga terdesak dan mati (dapat terbentuk jaringan riditoma).
Sel-sel felem (sel-sel gabus) biasanya poligonal bila dilihat dari irisan tangensial
dan pipih ke arah radial dalam irisan melintang Sel-sel gabus pada waktu dewasa
bersifat mati, dinding sel mengandung suberin, yang merupakan substansi
berlemak yang menyebabkan gabus dapat berfungsi sebagai pelindung. Lapisan
suberin tidak dapat ditembus oleh air dan gas, dan dapat bertahan terhadap kondisi
asam. Kadang-kadang di dalam jaringan gabus terdapat sel-sel tanpa suberin,
dinamakan feloid.
Sel-sel feloderm merupakan sel-sel hidup tanpa dinding yang mempunyai suberin
Sel-sel tersebut sama dengan sel-sel parenkim korteks, tetapi jika multiserata
biasanya tersusun secara radial. Pada tumbuhan tertentu sel-sel feloderm
mengandung kloroplas dan melakukan fotosintesis. Sel-sel ini dapat menyediakan
pati Sklereid dan sel-sel spesifik lainnya kadang terdapat di antara sel-sel feloderm.
Suatu perderm khusus dapat dijumpai pada perisikel akar dan batang yang tumbuh
di bawah permukaan tanah, seperti pada Hyperaceae, Myrtaceae, Onagraceae dan
Rosaceae yang disebut poliderm Felogen secara sentrifugal menghasilkan beberapa
lapisan sel yang berdinding tipis tanpa suberin yang silih berganti dengan lapisan
sel yang bersuberin/bergabus Sel-sel cadangan makanan yang tidak bersuberin
berisi cadangan makanan. Pada tempat tertentu periderm terdiferensiasi menjadi
lenti sel biasanya di bawah stomata. Felogen membentuk sel-sel yang dindingnya
tidak bersuberin dengan susunan yang renggang, disebut koripeloid (jaringan
pengisi). Pada jaringan ini dijumpai banyak ruang antar sel. Lenti sel menonjol di
atas periderm di sekitarnya, karena ukuran yang lebih besar dan susunan sel-selnya
yang tidak rapat, dan biasanya jumlahnya Jebih banyak. Fungsi lenti sel
berhubungan dengan pertukaran gas, sama dengan stomata pada organ yang hanya
ditutupi oleh epidermis.

D. Identifikasi Masalah
1. Mengapa epidermis pada tumbuhan anggrek memiliki lapisan yang berlapis atau
multiple epidermis?
2. Jaringan epidermis dan periderm adalah jaringan pelindung, tetapi periderm tidak
termasuk derivat epidermis, mengapa?
3. lentisel terdapat pada batang dewasa, kalau muda stoma, lantas apakah bisa stoma kita
lihat secara kasat mata dari luar seperti lentisel?

E. Catatan Hasil Ulasan Dosen


(Tuliskan penjelasan dosen tentang materi perkuliahan).

Karena tanaman anggrek memiliki morfologi yang berbeda dari tumbuhan lain dengan ciri
uniknya yaitu akar gantung yang berfungsi untuk pengatur pernapasan/kondisi air pada tubuh
anggrek tersebut, selain itu anggrek juga merupakan jenis tanaman epifit atau tanaman yang
menumpang hidup pada batang atau cabang pohon tanpa merugikan tumbuhan yang
ditumpanginya sehingga lapisan pada epidermis memiliki fungsi yang menyesuaikan dengan
kondisi tubuhnya yaitu dengan banyaknya lapisan epidermis/ epidermis nya berlapis.
Epidermis berasal dari meristem apikal dan biasanya terdapat di protoderm yaitu meristem
sekunder, sedangkan periderm berasal dari felogen (kambium gabus) yang berasal dari
meristem samping atau lateral dimana itu adalah meristem sekunder, maka epidermis dan
periderm ini asal muasalnya berbeda, jadi periderm tidak dikatakan sebagai derivat epidermis
karena asalnya pun berbeda.

Lentisel itu tampak karna tersembul nya keluar sel koripeloid pada permukaan batang
sehingga memunculkan bintik-bintik yang nampak pada permukaan batang. Itulah yang dapat
dilihat. Sedangkan stoma tidak, dia harus dilihat menggunakan mikroskop karena ukurannya
yang kecil seperti stomata jadi harus dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop.

F. Refleksi Diri
Tuliskan penjelasan Anda untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Apakah Anda benar-benar telah belajar tentang topik perkuliahan hari ini? disertai
fakta konkret.
Jawaban :
Ya, saya telah belajar tentang topik perkuliahan hari ini. Hal ini dapat dibuktikan
dengan dibuatnya jurnal belajar mengenai materi epidermis dan derivatnya. Selain itu,
penyajian materi telah disampaikan secara detail. Sehingga pembelajaran dapat
ditangkap lebih baik.
2) Apakah Anda dapat mengikuti kegiatan belajar? disertai fakta konkret.
Jawaban: Jika tidak, mengapa Anda tidak dapat belajar dengan baik? Apa
penyebabnya? Bagaimana alternatif solusinya (disertai alasan, analisis yang
mendalam, dan jika mungkin dasar rujukan sesuai).
Jawaban:
Ya, saya dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Karena detail ilustrasi yang
dicantumkan dalam salindia kelompok penyaji telah memberikan pemahaman yang
komprehensif sehingga kegiatan belajar dapat diikuti secara maksimal.

3) Bagaimana usaha dosen dalam mendorong mahasiswa yang tidak aktif untuk belajar?
Jawaban:
Dosen telah mendorong mahasiswa dengan uraian penjelasan yang mampu membuka
hati, sehingga timbul rasa keinginan mahasiswa untuk belajar lebih dari sekedar apa
yang biasanya dipelajari. Kemudian dosen juga memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang mampu menstimulus agar terpacu untuk semangat belajar.

4) Pembelajaran berharga apa yang dapat dipetik dari observasi pembelajaran ini?
Jawaban:
Pembelajaran terkait epidermis dan derivatnya memberikan petunjuk kepada kita
bahwa suatu hal dapat memiliki variasinya dan hal itu merupakan perbedaan yang
bukan tidak berarti apa-apa. Setiap diferensiasi jaringan yang awalnya berasal dari
sumber yang sama misalnya jaringan epidermis yang kemudian berkembang menjadi
stomata, sel kipas, trikoma, litokis, periderm air, lenti sel, periderm yang secara
struktural dan fungsionalnya terdapat perbedaan yang jelas. Hal ini memberikan
makna bahwa sebagai manusia hendaknya kita harus meningkatkan Taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta menghargai perbedaan dalam interaksi antar umat-Nya
karena setiap orang memiliki peran dan kedudukan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai