Jaringan Dewasa
1. Imam pratomo (RRA1C412001)
2. Resky Apriyani Siammora
(RRA1C415001)
3. Tri Bahari (RRA1C415019)
4. Melia Agustini (RRA1C415023)
5. Rita Anggraini (RRA1C415030)
Perkembangan Tumbuhan
Jaringan Dewasa
Dosen Pengampu :
Dr. Upik Yelianti, M.S
Meristem apikal
Promeristem Jaringan Jaringan Jaringan
Meristem Inter-
Meristem Primer Epidermis Kolenkim Xylem
kalar
Meristem Sekun- Jaringan Jaringan Jaringan
Meristem Late-
der Gabus Sklerenkim Floem
ral
Jaringan Dewasa
Sel-sel yang menyusun jaringan dewasa merupakan
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel meristem
Sel-sel meristem setelah membelah mengalami
pendewasaan yaitu membesar dan mengalami
diferensiasi menjadi sel dewasa
Ciri-ciri jaringan dewasa antara lain:
Tidak melakukan aktivitas membelah diri
Ukuran sel relatif lebih besar daripada sel meristem,
vakuola berukuran besar
Plasma sel sedikit hanya seperti selaput yang
menempel pada dinding sel
Sel kadang telah mati (tidak ada sitoplasma)
Terdapat ruang antar sel, kecuali pada epidermis
Berdasarkan struktur dan
fungsinya, jaringan dewasa
dibedakan menjadi:
jaringan pelindung
(epidermis)
jaringan dasar (parenkim),
jaringan
penguat/penyokong
(kolenkim dan
sklerenkim),
Jaringan
pengangkut/vaskuler(xile
m dan floem) dan
jaringan gabus
(peridermis).
Jaringan Epidermis
Jaringan epdermis merupakan jaringan paling luar
yang menutup permukaan organ tumbuhan, seperti
daun, bagian bunga, buah dan biji, serta batang
dan akar sebelum mengalami penebalan sekunder.
Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung
jaringan yang ada di bagian sebelah dalamnya.
Pada spermatophyta epidermis terdiri satu lapisan
sel yang berbeda dengan jaringan dasar yang ada
disebelah dalamnya
Pada daun Coniferophyta dan pada beberapa biji
epidermis sangat tebal, dindingnya mengandung
lignin.
Ciri-ciri dari sel-sel epidermis adalah :
Sel-selnya hidup, biasanya terdiri dari satu lapis
sel tunggal
Sel-sel rapat satu sama lain membentuk
bangunan padat tanpa ruang antar sel.
Memiliki beragam bentuk, ukuran dan
susunannya
Tidak memiliki klorofil
Dinding sel ada yang tipis, ada yang mengalami
penebalan di bagian yang menghadap
kepermukaan dan ada pula yang semua sisi
dindingnya tebal berlignin.
A. Stomata
Stomata/stoma/mulut
daun : suatu celah pada
epidermis yang terdiri
dari dua sel penjaga
yang berisi kloroplas,
yang berfungsi sebagai
jalan penguapan
(transpirasi), jalan
pernapasan (respirasi)
dan jalan masuknya CO2
dan keluarnya O2 waktu
fotosintesis.
Pada dikotil menurut chalk dan metcalfe (1950), ada
beberapa tipe stomata berdasarkan susunan sel yang
ada di dekat stomata, yaitu:
Anomositik (irreguler celled)
Jumlah sel tetangga yang mengelilingi sel penutup tidak
tertentu, dan tidak dapat dibedakan dengan sel
epidermis lainnya
Anisositik (unequal celled)
Biasanya jumlah sel tetangga 3, satu sel lebih kecil dari
2 lainnya
Diasitik (cross celled)
Dua sel tetangga mengelilingi sel penutup, dan letaknya
tegak lurus terhadap poros panjang sel penutup.
Parisitik (parallel celled)
Poros panjang sel penutup sejajar dengan sel
tetangga
Aktinositik
Jumlah sel tetangga 4 atau lebih, sel-selnya
tersusun melingkar seperti cincin
Siklositik
Jumlah sel tetangga 4 atau lebih, sel-selnya
tersusun melingkar seperti cincin
Anomositik Anisositik
Parisitik Diasitik
Aktinositik Siklositik
B. Trikomata
Merupakan tonjolan epidermis ke arah luar, dapat
bersifat kelenjar atau bukan kelenjar. Yang bukan
kelenjar dapat berupa rambut sisik, papila, atau
rambut. Trikomata terdapat pada bagian
permukaan tubuh tumbuhan, atau pada biji
misalnya Gossypium.
Fungsi :
Sebagai pelindung terhadap gangguan luar
Untuk mengurangi penguapan.
Pada akar gunanya untuk menyerap air dan
garam-garam dari dalam tanah.
Membantu penyebaran biji
Trikomata non glandular (rambut-rambut
biasa), tidak menghasilkan sekret. Terdiri atas
satu sel atau banyak sel. Trikoma tipe ini masih
digolongkan lagi yaitu:
Terdiri atas satu sel, merupakan tonjolan kecil
disebut papila, merupakan sel panjang,
bercabang atau tidak bercabang, dinding
dengan penebalan seperti duri
Terdiri atas banyak sel. Ada yang terdiri atas
kepala, kaki, dan badan trikoma. Dapat
berbentuk sisik dengan atau tanpa kaki,
bercabang, berbentuk seperti bintang,
bercabang seperti pohon, merupakan deretan
sel satu atau beberapa lapis sel (multiseriat)
C.
Spina (duri) : terdiri dari spina palsu dan asli.
Spina palsu dibentuk oleh jaringan di bawah
epidermis, yaitu di korteks, misalnya pada
batang mawar. Spina asli duri yang dibentuk
dari bagian dalam stele/silinder pusat batang,
misalnya duri bunga kertas (Bougainvillea)
D. Lentisel, berfungsi
seperti stomata yaitu
sebagai tempat keluar
masuknya gas-gas ke
dalam tumbuhan yang
terdapat pada batang.
E. Velamen merupakan
lapisan sel mati di bagian
dalam jaringan epidermis
pada akar gantung (akar
udara) tumbuhan anggrek
dan berfungsi sebagai
tempat penyimpanan air.
Sel kipas tersusun dari
beberapa sel
berdinding tipis dengan
ukuran lebih besar
dibandingkan sel-sel
epidermis di sekitarnya.
kipas dapat dijumpai
pada epidermis atas
daun familia
Gramineae dan
Cypereae.
Sel silica/sel gabus, sel
epidermis seperti serat
pada Pteridophita
tertentu,
Gymnospermae, dan
beberapa Gramineae,
Jaringan gabus
jika epidermis rusak maka digantikan jaringan gabus, yang
berfungsi melindungi jaringan lain agar tidak kehilangna banyak
air. Pada tumbuhan dikotil kambium gabus dibentuk oleh sel-sel
felogen, pembentukan jari-ngan gabus ke arah dalam, berupa sel-
sel hidup yang disebut feloderm, dan pem-bentukan ke arah luar
berupa sel-sel mati yang disebut felem.
Jaringan Dasar (parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan
yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan
struktur morfologi serta fisiologi yang
bervariasi dan masih melakukan segala
kegiatan proses fisiologis.
Jaringan parenkim sering disebut jaringan
dasar, terdapat pada semua bagian organ
tumbuhan seperti empelur, korteks akar dan
batang dan juga terdapat sebagai elemen
xilem dan floem.
Parenkim di golongkan menjadi beberapa
macam berdasarkan fungsi yang di pikulnya,
yaitu:
Parenkim asimilasi
Parenkim udara
Terdapat pada alat pengapung, misal pada
daun Canna, pada empulur batang Juncus.
Biasanya sel-selnya bercabang membentuk
jari-jari, atau berbentuk bintang.
Parenkim penimbun
Sel parenkim berisi cadangan makanan
terdapat pada endosperm, daun lembaga,
tuber atau umbi, dll.
Parenkim air
Sel-sel parenkim penuh dengan air, untuk
mempertahankan diri terhadap kekeringan
Parenkim pengangkut
Terdapat pada jaringan pengangkutan. Pada
jaringan ini dinding parenkim dapat mengalami
Gambar Jaringan
Parenkim dan
Letaknya pada Organ
Jaringan penguat
Sklerenkim yang
Sklerenkim yang
menyerupai saluran pada
berurutan
batang
Sel sklerenkim terbagi atas 2 yaitu:
1. Sklereid
2. Serat (serabut)
CIRI-CIRI SKLEREID
Serat xylem
Bagian terpadu pada xilem dan berkembang
dari jaringan meristem yang sama
sebagaimana unsur-unsur xilem yang lain,
yang terletak di dalam sistem jaringan dan
serat extra xylem yang terletak di luar sistem
jaringan. Serat xilem terbagi dua yaitu:
-Serat libriform, Serat libriform menyerupai
serat floem dan biasanya lebih panjang dari
pada trakeid tumbuhan ,dindingnya amat
tebal dan jumlah noktahnya sedikit.
-Serat trakeid, Merupakan bentuk peralihan
antara trakeid dan serta libriform,noktah serat
trakeid tergolong noktah terlindung ,namun
ruang noktah lebih kecil dibandingkan yang
ada pada trakeid. Bermacam bentuk noktah
terdapat pada trakeid.
Serat
Serat trakeid
libriform
Serat ekstraxilem, yaitu semua serat yang
terdapat pada jaringan-jaringan selain xilem,
seperti serat korteks, perisikel, dan floem.
Biasanya mempunyai noktah sederhana.
Serat-serat ini disebut juga dengan bast fibers
(serabut kulit kayu).
Bast fibers atau serat-serat kulit kayu
( terdapat dalam korteks )
Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu dari tiga kelompok
meruncing
3. Parenkim kayu yang berisi berbagai zat seperti cadangan
1. Selnya mati
2. Dinding sel tebal dan kuat karena mengalami
lignifikasi
3. Pada unsur tertent u biasanya sekat telah lenyap
karena terjad i perforasi
4. Bentuk penebalan bermacam-macam : penebalan
cincin, spiral, tangga, jala, campuran, bernoktah
5. Pada dinding sel terdapat noktah biasa/berhalaman
6. Bentuk sel bervariasi : panjang, ramping dengan
ujung runcing, silindris dengan ujung seperti
TRAKEIDA
runcing
sel besar
noktah berhalaman
TRAKEA
1. Sel lebih pendek dari trakeida
2. Bentuk sel ada yang seperti tong,
dengan diameter lebih panjang
daripada panjang selnya
3. Ujung sel runcing, kadang-kadang
berbentuk ekor
4. Dinding sel tebal berkayu, noktah
kecil-kecil dan banyak
5. Setelah dewasa sel mati
6. Serabut
7. Sel panjang, ramping, ujung
runcing
8. Dinding sel sangat tebal, lumen
sempit
ATAS DASAR TERBENTUKNYA, XILEM
DIBEDAKAN ATAS :
Protoxilem
1. Terbentuk sebelum dan selama
pertumbuhan memanjang
2. Dapat mengadakan pertumbuhan
memanjang
3. Penebalan
Metaxilem dinding sel berbentuk cincin
dan spiral
1. Terbentuk mula-mula setelah pertumbuhan
memanjang
2. Tidak mengadakan pertumbuhan
memanjang
3. Penebalan dinding sel berbentuk spiral,
tangga, jala, dan bernoktah
pertumbuhan memanjangnya.
mengandung selulosa,
seperti tapisan
4. Tersusun membentuk
SERAT-SERAT FLOEM
DIKOTIL MONOKOTIL
KAMBIUM PEMBULUH