Anda di halaman 1dari 83

Kelompok 1

Jaringan Dewasa
1. Imam pratomo (RRA1C412001)
2. Resky Apriyani Siammora
(RRA1C415001)
3. Tri Bahari (RRA1C415019)
4. Melia Agustini (RRA1C415023)
5. Rita Anggraini (RRA1C415030)
Perkembangan Tumbuhan

Jaringan Dewasa

Dosen Pengampu :
Dr. Upik Yelianti, M.S

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
Jaringan tumbuhan

Jaringan Meristem Jaringan Dewasa

Berdasarkan cara Berdasarkan


pembentukannya Letaknya Pelindung Parenkim Penyokong Pengangkut

Meristem apikal
Promeristem Jaringan Jaringan Jaringan
Meristem Inter-
Meristem Primer Epidermis Kolenkim Xylem
kalar
Meristem Sekun- Jaringan Jaringan Jaringan
Meristem Late-
der Gabus Sklerenkim Floem
ral
Jaringan Dewasa
Sel-sel yang menyusun jaringan dewasa merupakan
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel meristem
Sel-sel meristem setelah membelah mengalami
pendewasaan yaitu membesar dan mengalami
diferensiasi menjadi sel dewasa
Ciri-ciri jaringan dewasa antara lain:
Tidak melakukan aktivitas membelah diri
Ukuran sel relatif lebih besar daripada sel meristem,
vakuola berukuran besar
Plasma sel sedikit hanya seperti selaput yang
menempel pada dinding sel
Sel kadang telah mati (tidak ada sitoplasma)
Terdapat ruang antar sel, kecuali pada epidermis
Berdasarkan struktur dan
fungsinya, jaringan dewasa
dibedakan menjadi:
jaringan pelindung
(epidermis)
jaringan dasar (parenkim),
jaringan
penguat/penyokong
(kolenkim dan
sklerenkim),
Jaringan
pengangkut/vaskuler(xile
m dan floem) dan
jaringan gabus
(peridermis).
Jaringan Epidermis
Jaringan epdermis merupakan jaringan paling luar
yang menutup permukaan organ tumbuhan, seperti
daun, bagian bunga, buah dan biji, serta batang
dan akar sebelum mengalami penebalan sekunder.
Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung
jaringan yang ada di bagian sebelah dalamnya.
Pada spermatophyta epidermis terdiri satu lapisan
sel yang berbeda dengan jaringan dasar yang ada
disebelah dalamnya
Pada daun Coniferophyta dan pada beberapa biji
epidermis sangat tebal, dindingnya mengandung
lignin.
Ciri-ciri dari sel-sel epidermis adalah :
Sel-selnya hidup, biasanya terdiri dari satu lapis
sel tunggal
Sel-sel rapat satu sama lain membentuk
bangunan padat tanpa ruang antar sel.
Memiliki beragam bentuk, ukuran dan
susunannya
Tidak memiliki klorofil
Dinding sel ada yang tipis, ada yang mengalami
penebalan di bagian yang menghadap
kepermukaan dan ada pula yang semua sisi
dindingnya tebal berlignin.
A. Stomata
Stomata/stoma/mulut
daun : suatu celah pada
epidermis yang terdiri
dari dua sel penjaga
yang berisi kloroplas,
yang berfungsi sebagai
jalan penguapan
(transpirasi), jalan
pernapasan (respirasi)
dan jalan masuknya CO2
dan keluarnya O2 waktu
fotosintesis.
Pada dikotil menurut chalk dan metcalfe (1950), ada
beberapa tipe stomata berdasarkan susunan sel yang
ada di dekat stomata, yaitu:
Anomositik (irreguler celled)
Jumlah sel tetangga yang mengelilingi sel penutup tidak
tertentu, dan tidak dapat dibedakan dengan sel
epidermis lainnya
Anisositik (unequal celled)
Biasanya jumlah sel tetangga 3, satu sel lebih kecil dari
2 lainnya
Diasitik (cross celled)
Dua sel tetangga mengelilingi sel penutup, dan letaknya
tegak lurus terhadap poros panjang sel penutup.
Parisitik (parallel celled)
Poros panjang sel penutup sejajar dengan sel
tetangga
Aktinositik
Jumlah sel tetangga 4 atau lebih, sel-selnya
tersusun melingkar seperti cincin
Siklositik
Jumlah sel tetangga 4 atau lebih, sel-selnya
tersusun melingkar seperti cincin
Anomositik Anisositik

Parisitik Diasitik
Aktinositik Siklositik
B. Trikomata
Merupakan tonjolan epidermis ke arah luar, dapat
bersifat kelenjar atau bukan kelenjar. Yang bukan
kelenjar dapat berupa rambut sisik, papila, atau
rambut. Trikomata terdapat pada bagian
permukaan tubuh tumbuhan, atau pada biji
misalnya Gossypium.
Fungsi :
Sebagai pelindung terhadap gangguan luar
Untuk mengurangi penguapan.
Pada akar gunanya untuk menyerap air dan
garam-garam dari dalam tanah.
Membantu penyebaran biji
Trikomata non glandular (rambut-rambut
biasa), tidak menghasilkan sekret. Terdiri atas
satu sel atau banyak sel. Trikoma tipe ini masih
digolongkan lagi yaitu:
Terdiri atas satu sel, merupakan tonjolan kecil
disebut papila, merupakan sel panjang,
bercabang atau tidak bercabang, dinding
dengan penebalan seperti duri
Terdiri atas banyak sel. Ada yang terdiri atas
kepala, kaki, dan badan trikoma. Dapat
berbentuk sisik dengan atau tanpa kaki,
bercabang, berbentuk seperti bintang,
bercabang seperti pohon, merupakan deretan
sel satu atau beberapa lapis sel (multiseriat)
C.
Spina (duri) : terdiri dari spina palsu dan asli.
Spina palsu dibentuk oleh jaringan di bawah
epidermis, yaitu di korteks, misalnya pada
batang mawar. Spina asli duri yang dibentuk
dari bagian dalam stele/silinder pusat batang,
misalnya duri bunga kertas (Bougainvillea)
D. Lentisel, berfungsi
seperti stomata yaitu
sebagai tempat keluar
masuknya gas-gas ke
dalam tumbuhan yang
terdapat pada batang.
E. Velamen merupakan
lapisan sel mati di bagian
dalam jaringan epidermis
pada akar gantung (akar
udara) tumbuhan anggrek
dan berfungsi sebagai
tempat penyimpanan air.
Sel kipas tersusun dari
beberapa sel
berdinding tipis dengan
ukuran lebih besar
dibandingkan sel-sel
epidermis di sekitarnya.
kipas dapat dijumpai
pada epidermis atas
daun familia
Gramineae dan
Cypereae.
Sel silica/sel gabus, sel
epidermis seperti serat
pada Pteridophita
tertentu,
Gymnospermae, dan
beberapa Gramineae,
Jaringan gabus
jika epidermis rusak maka digantikan jaringan gabus, yang
berfungsi melindungi jaringan lain agar tidak kehilangna banyak
air. Pada tumbuhan dikotil kambium gabus dibentuk oleh sel-sel
felogen, pembentukan jari-ngan gabus ke arah dalam, berupa sel-
sel hidup yang disebut feloderm, dan pem-bentukan ke arah luar
berupa sel-sel mati yang disebut felem.
Jaringan Dasar (parenkim)
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan
yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan
struktur morfologi serta fisiologi yang
bervariasi dan masih melakukan segala
kegiatan proses fisiologis.
Jaringan parenkim sering disebut jaringan
dasar, terdapat pada semua bagian organ
tumbuhan seperti empelur, korteks akar dan
batang dan juga terdapat sebagai elemen
xilem dan floem.
Parenkim di golongkan menjadi beberapa
macam berdasarkan fungsi yang di pikulnya,
yaitu:
Parenkim asimilasi
Parenkim udara
Terdapat pada alat pengapung, misal pada
daun Canna, pada empulur batang Juncus.
Biasanya sel-selnya bercabang membentuk
jari-jari, atau berbentuk bintang.
Parenkim penimbun
Sel parenkim berisi cadangan makanan
terdapat pada endosperm, daun lembaga,
tuber atau umbi, dll.
Parenkim air
Sel-sel parenkim penuh dengan air, untuk
mempertahankan diri terhadap kekeringan
Parenkim pengangkut
Terdapat pada jaringan pengangkutan. Pada
jaringan ini dinding parenkim dapat mengalami
Gambar Jaringan
Parenkim dan
Letaknya pada Organ
Jaringan penguat

Merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang

bentuk tumbuhan agar dapat berdiri kokoh, serta


memiliki dinding sel yang tebal dan kuat . Jaringan
penyokong berfungsi :
menguatkan tegaknya batang dan daun

melindungi biji dan embrio

memperkuat jaringan parenkim penyimpan udara

melindungi berkas pengangkut (vaskuler)


Jaringan penguat

Untuk memperkokoh tubuhnya, tumbuhan


memerlukan jaringan penguat. Disebut juga
jaringan penguat karena memiliki dinding sel
yang tebal dan kuar serta sel-selya telah
mengalami spesialisasi.
Ada 2 macam jaringan penguat yang menyusun
tubuh tumbuhan, yaitu:
Kolenkim
Sklerenkim
A. Kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang
mengalami penebalan selulosa. Jaringan
kolenkim berperan penting sebagai jaringan
penguat terutama pada organ-organ tumbuhan
yang masih aktif mengadakan pertumbuhan
pada perkembangan.
Ciri-ciri sel pada jaringan kolenkim antara lain:
Sel-selnya hidup dengan protoplasma aktif,
bentuk sel sedikit memanjang
Umumnya memiliki dinding dengan
penebalan tidak teratur
Lunak, lentur dan tidak berlignin.
Isi sel dapat mengandung kloroplas makin
Berdasarkan cara penebalan sel-sel kolenkim dikenal
beberapa tipe kolenkim yaitu:
Kolenkim sudut (angular)
Penebalan terjadi pada sudut-sudut sel. Misal pada
tangkai daun seledri, pada batang Dahlia, batang
Datura, dll.
Kolenkim lempeng (lamelar)
Penebalan pada dinding tangensial lebih banyak
daripada dinding radial. Misal pada batang Sambucus,
Ramnus, dll.
Kolenkim tubular (lakunar)
Penebalan terjadi pada bagian sel yang membatasi
ruang antar sel atau antara 2 sel yang berdekatan.
Misal pada akar Monstera dll.
Kolenkim cincin
Pada penampang lintang lumen sel berbentuk
Macam-macam kolenkim
pada tumbuhan
B. Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada
tanaman. Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-
sel yang bersifat mati dan seluruh bagian
dinding selnya mengalami penebalan. Dinding
sklerenkim terdiri dari selulosa, hemiselulosa
dan lignin.
Sklerenkim
Ciri-ciri yaitu :
Sel-selnya telah mati dengan dinding sel yang tebal
Dinding sekunder yang tebal, umumnya terdiri dari zat
lignin
Bersifat kenyal, pada umumnya tidak lagi mengandung
kloroplas
Sel-selnya lebih kaku daripada kolenkim, sel sklerenkim
tidak dapat memanjang.

Sel sklerenkim terbagi atas 2 yaitu:


Sklereid
Serat (serabut)
Letak Skleremkim

Jaringan sklerenkim biasanya terdapat di bagian korteks,

perisikel, serta di antara xylem dan floem


Ada yang tersebar

Ada yang berkumpul, beruntaian satu sama lain yang tampak

seperti suatu lapisan


Ada yang merupakan saluran pada batang
Sklerenkim Sklerenkim Sklerenkim yang
dibagian korteks dibagian perisikel tersebar

Sklerenkim yang
Sklerenkim yang
menyerupai saluran pada
berurutan
batang
Sel sklerenkim terbagi atas 2 yaitu:
1. Sklereid
2. Serat (serabut)
CIRI-CIRI SKLEREID

Sel dalam daun dan buah yang berdaging terdapat


banyak sel sel batu yang letaknya tersebar.
Dinding sel sklereid tersusun dari selulosa dan banyak
mengandung zat lignin yang tebal dan keras, dan zat
inilah yang menjadikan jaringannya kuat dan keras
Kadang-kadang sel sklereid mengandung pula zat
suberin dan kutin.
Mempunyai noktah noktah yang sempit yang celah
celahnya bundar sehingga merupakan saluran yang
disebut pit canal atau saluran noktah yang dapat
bercabang cabang.
Lumen sel sangat sempit sehubungan dengan
terbentuknya penebalan - penebalan
1. Sklereid
Sering disebut sel batu karena dindingnya
keras. Ukuran serta bentuk bermacam-
macam. Pada tumbuhan sklereid terdapat
pada berkas pegangkut, sel-sel parenkim,
korteks batang, tangkai daun, daging daun,
akar, buah, dan biji.

Berdasarkan bentuk sel, sklereid mempunyai


tipe-tipe:
Brakhisklereid, bentuk seperti sel parenkim,
kadang-kadang disebut sel batu. Terdapat
pada buah Pyrus
Makrosklereid, sel-selnya panjang bentuk
Osteosklereid, bentuk sel seperti tiang, tetapi
pendek, dan kedua ujungnya melebar seperti
tulang. Terdapat pada kulit biji dan daun
Hakea.
Asterosklereid, selnya bercabang-cabang,
bentuk seperti bintang. Terdapat pada tangkai
dan daun teh, Trochodendron, Nymphaea.
Trikoskelereid, sklereid yang sel-selnya sangat
panjang, bentuk seperti rambut, kadang-
kadang bercabang. Terdapat pada akar udara
Monstera dan daun Olea
Trikosklereid
Sklereid juga dapat disebut sel-sel
sklerotik
Disebut sel-sel Batu ( Stone Cells ) yaitu
apabila sklereid itu tidak bercabang-
cabang, tidak mempunyai bentuk yang
exstrim,bersifat soliter ataupun
berkumpul.
Disebut sel-sel sklerotik ,yaitu apabila
sel-selnya terjadi dalam jaringan-
jaringan yang lunak
2. Serat (serabut)
Serabut pada umumnya terdapat dalam bentuk
untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam
berkas pengangkut, serabut biasanya
merupakan suatu seludang yang berhubungan
dengan berkas pengangkut atau dalam
kelompok yang tersebar di dalam xilem dan
floem. Serat-serat sklerenkim mempunyai
ukuran antara 2mm sampai dengan 25cm.
Serat sklerenkim yang panjang dapat dijumpai
pada Agave, Hibiscus sabdariffa dan Hibiscus
canabinus.
SERAT SKLEREID BERDASARKAN LETAKNYA

Serat xylem
Bagian terpadu pada xilem dan berkembang
dari jaringan meristem yang sama
sebagaimana unsur-unsur xilem yang lain,
yang terletak di dalam sistem jaringan dan
serat extra xylem yang terletak di luar sistem
jaringan. Serat xilem terbagi dua yaitu:
-Serat libriform, Serat libriform menyerupai
serat floem dan biasanya lebih panjang dari
pada trakeid tumbuhan ,dindingnya amat
tebal dan jumlah noktahnya sedikit.
-Serat trakeid, Merupakan bentuk peralihan
antara trakeid dan serta libriform,noktah serat
trakeid tergolong noktah terlindung ,namun
ruang noktah lebih kecil dibandingkan yang
ada pada trakeid. Bermacam bentuk noktah
terdapat pada trakeid.

Serat
Serat trakeid
libriform
Serat ekstraxilem, yaitu semua serat yang
terdapat pada jaringan-jaringan selain xilem,
seperti serat korteks, perisikel, dan floem.
Biasanya mempunyai noktah sederhana.
Serat-serat ini disebut juga dengan bast fibers
(serabut kulit kayu).
Bast fibers atau serat-serat kulit kayu
( terdapat dalam korteks )

Wood fibers atau serat-serat kayu ( terdapat


dalam bagian kayu ) Gb. Serat-serat pada kayu
Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu dari tiga kelompok

jaringan permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta).


Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama
transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan.

Ada dua kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara.


Pembuluh kayu (xilem) mengangkut cairan menuju daun. Sumbernya dapat
berasal dari akar (yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan. Pembuluh tapis
(floem) mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari
daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain. Baik pembuluh kayu
maupun pembuluh tapis memiliki beberapa tipe sel yang agak berbeda.
Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat
tinggi terdiri dari xilem dan floem. Xilem
meliputi trakea dan trakeida serta unsur-unsur
lain seperti serabut dan parenkim xilem. Xilem,
khususnya trakea dan trakeida berfungsi
mengangkut mineral dan air dari akar sampai
daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut
hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ
yang lain, yaitu batang, akar, atau umbi. Floem
terdiri dari buluh tapis, sel pengiring dan
parenkim floem.
A. Xilem
Xilem merupakan suatu jaringan
pengangkut yang kompleks terdiri dari
berbagai macam bentuk sel. Pada
umumnya sel-sel penyusun xilem telah
mati dengan dinding sel yang sangat tebal
tersusun dari zat lignin sehingga xilem
berfungsi juga sebagai jaringan penguat.
Unsur-unsur xilem terdiri dari unsur trakeal,
serat xilem dan parenkim xilem.
Unsur-Unsur
Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:

1. Unsur trakeal terdiri dari trakea yang sel-selnya berbentuk

tabung dan trakeid yang sel-selnya lancip panjang, dinding


selnya berlubang-lubang
2. Serabut Xilem yang terdiri dari sel-sel panjang dan ujungnya

meruncing
3. Parenkim kayu yang berisi berbagai zat seperti cadangan

makanan, tannin dan Kristal


1.Unsur trakeal
Unsur trakeal merupakan unsur yang
bertugas dalam pengangkutan air beserta
zat terlarut di dalamnya, dengan sel-sel
yang memanjang, tidak mengandung
protoplas (bersifat mati), dinding sel
berlignin, mempunyai macam-macam
noktah. Unsur trakeal terdiri dari dua
macam sel, yaitu trakea dan trakeida.
2. Serat Xilem
Serat xilem merupakan sel panjang dengan
dinding sekunder yang biasanya berlignin. Ada
dua macam serta pada tumbuhan, yakni serta
trakeid dan serat libriform. Serta libriform
mempunyai ukuran lebih panjang dan dinding
selnya lebih tebal dibanding serta trakeid.
Dijumpai adanya noktah sederhana pada serar
libriform, sedangkan serat trakeid memiliki
Parenkim xylem.
3.Parenkim xilem
biasanya terdudun dari sel-sel yang masih hidup.
Dijumpai pada xilem primer maupun xilem
sekunder. Pada xilem skunder dijumpai dua macam
parenkim. Yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-
jari empulur. Parenkim kayu sel-selnya dibentuk
oleh sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur trakea yang
sering mengalami penebalan sekunder pada
dindingnya. Dijumpai adanya noktah berhalaman
dan noktah biasa. Sel-sel parenkim xilem befungsi
sebagai tempat cadangan makanan.
ki noktah terlindung.
SIFAT XILEM
1.Trakeid
2.Trakea

1. Selnya mati
2. Dinding sel tebal dan kuat karena mengalami
lignifikasi
3. Pada unsur tertent u biasanya sekat telah lenyap
karena terjad i perforasi
4. Bentuk penebalan bermacam-macam : penebalan
cincin, spiral, tangga, jala, campuran, bernoktah
5. Pada dinding sel terdapat noktah biasa/berhalaman
6. Bentuk sel bervariasi : panjang, ramping dengan
ujung runcing, silindris dengan ujung seperti
TRAKEIDA

1. Selnya panjang, ujung

runcing

2. Dinding sel relatif tidak

tebal, tapi keras, lumen

sel besar

3. Noktah banyak, jenis

noktah berhalaman
TRAKEA
1. Sel lebih pendek dari trakeida
2. Bentuk sel ada yang seperti tong,
dengan diameter lebih panjang
daripada panjang selnya
3. Ujung sel runcing, kadang-kadang
berbentuk ekor
4. Dinding sel tebal berkayu, noktah
kecil-kecil dan banyak
5. Setelah dewasa sel mati
6. Serabut
7. Sel panjang, ramping, ujung
runcing
8. Dinding sel sangat tebal, lumen
sempit
ATAS DASAR TERBENTUKNYA, XILEM
DIBEDAKAN ATAS :
Protoxilem
1. Terbentuk sebelum dan selama
pertumbuhan memanjang
2. Dapat mengadakan pertumbuhan
memanjang
3. Penebalan
Metaxilem dinding sel berbentuk cincin
dan spiral
1. Terbentuk mula-mula setelah pertumbuhan
memanjang
2. Tidak mengadakan pertumbuhan
memanjang
3. Penebalan dinding sel berbentuk spiral,
tangga, jala, dan bernoktah

Atas dasar letak


B. Floem
Floem merupakan jaringan pengangkut yang
berfungai mengangkut dan mendistribusikan
zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke
bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun
dari berbagai macam bentuk sel-sel yang
bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem
meliputi unsur tapis, sel pengiring, sel albumin
(pada Gymnospermae), serat-serat floem dan
parenkim floem.
Unsur tapisan
Pada unsur tapisan (buluh tapisan)
terdapat bidang tapisan pada dinding.
Bidang tapisan ini adalah dinding
dengan lubang yang dilalui protoplas
yang menggabungkan diri dari bagian
lateral atau vertikal buluh tapisan. Pada
bidang tapisan, masing-masing lubang
biasanya mengandung kalosa. Adanya
kalosa dapat dibedakan dengan
pewarnaan anilin biru atau rakorsin biru.
Sel pengiring dan sel albumin
Sel pengiring merupakan sel parenkim khusus,
yang mempunyai fungsi yaitu mengatur
translokasi. Sel pengiring berasal dari
pembelahan sel induk buluh tapis. Jumlah sel
pengiring satu sampai banyak, mempunyai
ukuran yang bermacam-macam.
Pada gymnospermae tidak dijumpai sel
pengiring, tetapi terdapat sel albumin. Sel ini
sangat responsif terhadap zat warna
sitoplasmik, dan berasal dari sel parenkim
floem atau sel jari-jari floem.
Sel parenkim dan sklerenkim
Sel parenkim pada floem mengandung substansi
ergastik, yaitu tepung, tanin, dan kristal.
Berhubungan erat dengan serat atau sklereid.
Serat terdapat pada floem primer dan
sekunder. Pada floem primer serat terdapat
berkelompok, sedang pada floem sekunder
serta tidak selalu demikian.
SERABUT FLOEM

Serabut ini membentuk

dinding sekunder setelah selesai

pertumbuhan memanjangnya.

Umumnya penebalan ini berupa


SIFAT FLOEM
1. Selnya hidup

2. Bentuk sel memanjang

dengan ujung runcing

3. Dinding sel tipis,

mengandung selulosa,

tak berkayu, berlubang

seperti tapisan

4. Tersusun membentuk
SERAT-SERAT FLOEM

1. Didalam floem primer atau pembuluh tapis


primer serat-serat itu baru akan terbentuk
dalam alat-alat tumbuhan yang masih
mengadakap pertumbuhan memanjang.
2. Adapun tentang serat-serat floem sekunder
terbentuk dari sel-sel kambium yang
merupakan : kampium pembentuk fusiform
(komponen-komponen buluh tapis)
Tipe jaringan pengangkut
Berdasarkan letak floem terhadap xilem maka dibedakan
beberapa tipe berkas yaitu:
Berkas kolateral
Pada tipe ini floem dan xilem berdampingan. Ada 2 tipe
yaitu:
Kolateral terbuka, antara xilem dan floem terdapat
kambium
Kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat
kambium
Berkas bikolateral
Xilem diapit oleh floem luar dan floem dalam.batas antara
xilem dalam floem dalam yaitu parenkim penghubung
sedang batas antara xilem dan floem luar adalah kambium.
Berkas konsentris
berkas pengangkut melingkar. Terbagi atas 3 yaitu:
Konsentris amfivasa, xilem mengelilingi floem
Pada tipe ini letak amphivasal floem berada di tengah-
tengah, sedangkan xilem mengelilingi floem tersebut.
Contohnya pada Cirdyline sp. dan rhizoma Acorus
calamus.

Konsentris amfikribal, xilem dikelelilingi floem


Pada tipe ini letak xilem berada di tengah tengah, dan
floem mengelilingi xilem tersebut. Umumnya
dijumpai pada tumbuhan golongan paku-pakuan
(Pteridophyta).
Radial
Berkas pada akar, letak xilem dan floem berganti-
ganti
Jaringan periderm
jaringan pelindung yang dibentuk secara
sekunder, menggantikan epidermis batang dan
akar yang telah menebal akibat pertumbuhan
sekunder.
Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung
tumbuhan dari kehilangan air.
Struktur jaringan gabus terdiri dari felogen
(kambium gabus) yang akan membentuk felem
(gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam.
Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis, parenkim
di bawah apidermis, kolenkim, perisikel, atau
parenkim floem, tergantung spesies tumbuhannya.
Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis,
parenkim di bawah apidermis, kolenkim,
perisikel, atau parenkim floem, tergantung
spesies tumbuhannya.
Pada penampang memanjang, sel-sel felogen
berbentuk segi empat atau segi banyak dan
bersifat meristematik.
Sel-sel gabus dewasa berbentuk hampir prisma,
mati, dan dinding selnya berlapis suberin, yaitu
sejenis selulosa yang berlemak. Sel sel felodem
menyerupai sel parenkim, berbentuk kotak, dan
hidup.
Periderm

Gambar Letak Periderm


(Phellem, Phellogen, dan
Phelloderm)
Kekhususan lainnya yang
terdapat dalam berkas
pengangkut macam ini adalah:

1. Floem dan xilem berada


atau terletak dalam selinder
pusat(stele)
2. Slinder pusat tersebut
merupakan tempat letak
floem dan xilem yang
mempunyai susunan sendiri-
sendiri
3. Terdapat kambium yang
LETAK JARINGAN PEMBULUH

DIKOTIL MONOKOTIL

Struktur Anatomi Akar Struktur Anatomi Akar

Struktur Anatomi Batang Struktur Anatomi Batang

Struktur Anatomi Daun


Struktur Anatomi Daun
Pada akar sistem berkas pembuluh
terdiri atas xilem dan floem yang
tersusun berselang-seling.

1. Xylem :letak antara Floem


saling berdekatan di bagian tepi
luar empulur.
2. Floem :Sama seperti halnya
Xylem, hanya ukuran lebih kecil
di banding xylem
Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri
atas xilem dan floem yang tersusun
berselang-seling.

1. Xylem : Di bagian tengah akar.


2. Floem : Diantara Jari-jari yang dibentuk
oleh Xylem.
Letak jaringan pembuluh pada batang
dikotil
1. Xylem : Terdapat pada bagian dalam
kambium
2. Floem : Terdapat pada Bagian luar
kambium
Letak jaringan pembuluh pada batang
monokotil
Xylem dan Floem : terletak pada
meristem dasar dan tersebar tetapi
berdekatn dalam satu tempat, dengan
perbandingan lebih besar ukuran xylem dan
floem.
Letak jaringan pembuluh pada daun
Jaringan pembuluh daun
merupakan lanjutan dari jaringan
batang, terdapat di dalam tulang
daun dan urat-urat daun.
Kambium vaskuler : kambium yang terdapat di dalam berkas
pengangkutan . Kambium fasikuler ini jika sel selnya kearah dalam
membentuk Xilem dan ke arah luar membentuk floem, sementara
ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi
memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut
pertumbuhan sekunder maksudnya terjadi pembelahan ke arah luar
membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder.

Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua


berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan.Fungsi :
membentuk jari-jari empulur.
Berdasar proses terbentuknya kambium
dibagi dua

1.kambium Primer : Kambium ini terdapat di antara Xilem


dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat
pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele

1.Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen),


kambium ini terdapat padapermukaan batang atau akar
yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus
kearah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dan
ke arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium
inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada
tumbuhan.
1. Kambium sebagai bagian dari tumbuhan berupa lendir
2. Lendir yang disebut kambium itu terdapat di antara kulit dan kayu pada batang.
3. Pada umumnya batang yang terdapat kambium jenis tanamannya , tanaman yang
berbatang keras dan dimiliki oleh tumbuhan yang berumur panjang.
4. Cambium pada batang berkayu mempunyai fungsi sebagai jalur zat hara dari
dalam tanah sampai ke daun, serta menyalurkan makanan hasil fotosintesis, yang
berguna untuk makanan tumbuhan.
5. Pertumbuhan pada cambium terjadi dengan dua arah, yaitu pertumbuhan ke arah
dalam membentuk kayu (pembuluh kayu / Xylem) dan pertumbuhan kearah luar
membentuk kulit kayu ( Pembuluh tapis / Floem).
6. Jenis batang berkayu , yang keras , yang berumur panjang yang dimaksud diatas
adalah yang dimiliki oleh tumbuhan Dikotil seperti jambu, jati, mahoni, albasiah,
nangka dan lain sebagainya.
Kambium gabus adalah bagian dari korteks.
Aktivitasnya menghasilkan jaringan gabus (felem, phellem
atau cork) ke arah luar. Jaringan gabus berfungsi untuk
mengendalikan masuk dan keluarnya air, mencegah serangan
hama, dan beberapa fungsi mekanik lainnya. Ke arah dalam,
kambium gabus pada beberapa spesies tumbuhan
menghasilkan lapisan kulit bergabus yang disebut feloderm
(phelloderm).

Kambium gabus terdiri atas tiga bagian yaitu:

1) felem, yaitu jaringan gabus itu sendiri yang tersusun atas


sel - sel mati
2) felogen, yaitu bagian kambium gabus yang mengarah ke
luar membentuk felem
3) feloderm, yaitu bagian vang dibentuk felogen kearah
dalam dan merupakan jaringan yang sifatnva serupa
parenkim dan terdiri atas sel-sel hidup.
Kambium pembuluh atau vaskular
adalah bagian yang biasa disebut orang
kambium saja. Kambium biasanya
membatasi bagian pepagan (kulit kayu) dari
kolom kayu pada batang pohon. Ke dalam,
kambium akan membentuk pembuluh kayu
(xilem) dan ke luar kambium membentuk
pembuluh tapis (floem, phloem).

KAMBIUM PEMBULUH

Anda mungkin juga menyukai