TUMBUHAN
Disusun Oleh
Sri Suharti
MAN Purwokerto 1
STANDAR KOMPETENSI
Siswa Memahami Keterkaitan
antara Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan dan Hewan serta
Penerapannya dalam Konteks
Salingtemas (Sains, Lingkungan,
Teknologi, dan Masyarakat).
KOMPETENSI DASAR
Siswa mampu mengidentifkasi
struktur jaringan tumbuhan dan
mengaitkannya dengan fungsinya,
menjelaskan sifat totipotensi
sebagai dasar kultur jaringan.
INDIKATOR
Siswa mampu membedakan
berbagai jaringan epidermis,
kolenkim, sklerenkim, parenkim,
xylem, phloem dan kambium.
Siswa mampu menunjukkan letak
epidermis, korteks, dan stele.
A. PENDAHULUAN
Perbandingan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Gambaran Umum Morfologi Tumbuhan
Berbunga (Angiospermae)
B. STRUKTUR DAN FUNGSI
I. MERISTEM
populasi sel-sel
yang memperbaharui diri sendiri
dengan membelah dan
menghasilkan sel-sel
untuk pertumbuhan tumbuhan
Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan,
meristem dibedakan menjadi:
a. Meristem Apikal:
Terdapat di ujung pucuk tunas utama dan pucuk
tunas lateral serta ujung akar.
Menghasilkan sel-sel bagi tumbuhan untuk
tumbuh memanjang dan memungkinkan akar
membuat jalinan di dalam tanah serta tunas untuk
meningkatkan pemaparannya terhadap cahaya
matahari dan CO2.
Pemanjangan ini disebut Pertumbuhan Primer
(Primary Growth)
b. Meristem Lateral:
Silinder-silinder yang terbentuk dari sel-sel yang
membelah ke samping, di sepanjang akar dan tunas.
Aktivitas penebalan secara progresif pada akar dan tunas
yang terbentuk sebelumnya oleh pertumbuhan primer,
menggantikan epidermis dengan dermis sekunder, seperti
kulit yang lebih tebal dan keras, menambahkan lapisan
jaringan pembuluh. Kayu adalah xilem sekunder yang
terakumulasi selama bertahun-tahun.
Produk Meristem Lateral adalah Pertumbuhan
Sekunder (Secondary Growth).
Pada Herba (bukan tumbuhan Berkayu), yang terjadi
hanya Pertumbuhan Primer.
Lokasi Meristem
II. JARINGAN MUDA
Jaringan Muda
(Akar, Batang, Daun)
Parenkima, Kolenkima
Epidermis Xilem dan Floem
dan Sklerenkima
Fungsi: Fotosintesis,
Lapisan tunggal sel-sel, Fungsi: Transpor dan
Penyimpanan dan
Fungsi: Pelindung Penyokongan
Penyokongan
3 Sistem Jaringan pada Jaringan Muda
III. JARINGAN DEWASA
Jaringan Dewasa: jaringan yang sudah
mengalami diferensiasi.
Terdiri dari:
a. Jaringan Epidermis (Pelindung).
b. Jaringan Parenkima (Dasar).
c. Jaringan Penyokong (Penguat): Kolenkima dan
Sklerenkima.
d. Jaringan Vascular (Pengangkut): Xilem dan
Floem.
e. Jaringan Sekretoris perkembangan jaringan
parenkima.
a.Jaringan Epidermis.
= suatu lapisan sel-sel tunggal yang terbungkus rapat,
yang menutupi dan melindungi semua bagian tumbuhan.
> Contoh:
1. Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas sel-sel
parenkima daun.
2. Beberapa sel-sel parenkima pada batang dan akar,
memiliki plastida yang tidak berwarna, yang
menyimpan pati.
3. Jaringan berdaging pada beberapa buah, sebagian
besar terdiri dari sel-sel parenkima.
Contoh Jaringan Parenkima, antara lain:
1. Kortex di antara epidermis dan
pembuluh angkut akar/batang.
2. Klorenkim parenkima berklorofil.ada 2 yi
palisade parenkim dan spoon parenkim
3. Empulur (Stile ) sisi dalam lingkaran jaringan
pembuluh akar/batang.
4. Mesofil daun jaringan tiang dan jaringan
bunga karang.
5. Penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.
c. Jaringan Penyokong/Penguat.
= jaringan yg menguatkan/mengokohkan bagian
tubuh tanaman yang masih muda.
Jaringan Kolenkima.
Ciri-ciri:
1. Sel-sel hidup yang bagian sudut dindingnya
mengalami penebalan selulosa.
2. Dinding primer menebal tidak merata.
3. Berkelompok dalam untaian atau silinder.
4. Tidak memiliki dinding sekunder dan lignin, yang
merupakan agen pengerasan menyokong tanpa
menghambat
pertumbuhan.
5. Sel-sel hidup dan memanjang bersama dengan
batang dan daun yang disokong/didukungnya.
> Contoh: ‘benang’ / ’tali’ batang muda seledri,
adalah silinder kolenkim yang
menyokong dan tumbuh bersama
batang.
Lokasi Jaringan Kolenkima
Ceruk
Air bergerak dan mengalir dari sel ke sel melalui
ceruk /pit (= bagian yang lebih tipis, hanya terdapat
dinding primer), sehingga air tidak harus melewati
dan menembus dinding sekunder yang tebal.
b. Unsur Pembuluh (Vessel Element).
= susunan sel berbentuk ujung ke ujung, membentuk
pipa mikro panjang, yaitu pembuluh xilem (xylem
vessel).
Unsur pembuluh lebih lebar, lebih pendek, dinding
lebih tipis dan kurang runcing dibanding trakeid.
Dinding ujung unsur pembuluh mempunyai
perforasi, memungkinkan air mengalir secara
bebas melalui pembuluh xilem.
Unsur
Pembuluh
Trakeid dan Unsur Pembuluh mati pada
kematangan fungsional, akan tetapi mereka
menghasilkan dinding sekunder sebelum protoplas
mati dan menyelesaikan diferensiasinya ketika
protoplas hancur, sehingga meninggalkan suatu
saluran mati yang dapat dilewati oleh aliran air &
mineral.
Trakeid dan Unsur Pembuluh pada bagian tumbuhan
yang tidak lagi memanjang, umumnya memiliki
dinding sekunder yang hanya diselingi oleh ceruk/pit.
Pada bagian tumbuhan yang masih memanjang,
dinding sekunder dibentuk tidak merata dengan pola
spiral atau cincin, yang memungkinkan mereka
meregang kembali seperti pegas, ketika sel tumbuh.
FLOEM
Fungsi utama : sirkulasi sukrosa, senyawa organik
lain dan ion-ion mineral dari daun.
Sel-sel pengangkut makanan pada Floem terdiri dari:
a. Anggota Pembuluh Tapis (Sieve-tube Member).
= susunan sel ujung dengan ujung, membentuk
pembuluh, yang dipisahkan oleh lempengan tapis
(sieve plate).
Pada Angiospermae, dinding ujung antara anggota
pembuluh tapis, yang disebut lempengan tapis,
memiliki pori yang memungkinkan cairan mengalir
sel ke sel sepanjang pembuluh tapis.
Anggota Pembuluh Tapis berada dalam keadaan
hidup saat kematangan fungsional, meskipun
protoplasnya tidak memiliki organel, seperti
nukleus, ribosom dan vakuola yang jelas.
b. Sel Pendamping (Companion Cell).
= sel yang terletak di sepanjang sisi masing-masing
anggota pembuluh tapis.
Sel pendamping dihubungkan dengan anggota
pembuluh tapis melalui plasmodesmata.
Nukleus dan Ribosom sel pendamping beraktivitas
tidak saja pada sel itu sendiri, tetapi juga pada
anggota pembuluh tapis di sebelahnya, yang tidak
punya nukleus dan/atau ribosom.
Pada beberapa tumbuhan, sel-sel pendamping juga
membantu membuat gula yang dihasilkan di daun,
menuju anggota pembuluh tapis; floem kemudian
akan mengangkut gula tersebut ke bagian lain
tumbuhan.
Meristem Jaringan Meristem Jaringan
Primer Primer Lateral Sekunder
Protoderm Epidermis
Floem Floem
Meristem Primer Kambium Sekunder
Apikal Prokambium Vaskuler Xilem
Batang
Xilem Primer Sekunder
Periderm