Modifikasi epidermis
a] Sel penutup/sel penjaga membentuk stomata (mulut daun) : celah pada jaringan
epidermis yang dibatasi oleh 2 sel penutup/penjaga.
b] Trikomata (rambut-rambut) : rambut akar, batang, daun, bunga. Trikomata non-
glanduler : rambut pelindung yang selnya tidak mengeluarkan sekretoris. Trikomata
glanduler : rambut pelindung yang selnya mengeluarkan sekretoris. Fungsi
trikomata: mengurangi penguapan, meneruskan rangsangan, mengurangi gangguan
hewan dan manusia, membantu penyebaran biji, membantu perkecambahan biji,
membantu penyerbukan bunga, alat untuk memanjat.
c] Spina (duri) terdapat di bagian batang. spina palsu (emergensia) : duri yang dibentuk
oleh jaringan sub epidermis (korteks), contoh: duri mawar. Spina asli : duri yang
terbentuk oleh jaringan dari dalam stele batang, contoh : duri bougenvil (bunga
kertas)
d] Velamen : lapisan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis pada akar gantung
(akar udara). Velamen beserta epidermis disebut epidermis ganda (multiple
epidermis) yang berfungsi untuk penyimpanan air, contoh : akar anggrek.
e] Sel kipas (bulliform cell) : Alat tambahan yang terdapat pada epidermis atas daun
famili Graminae (bambu) serta famili Cyperaceae (rumput teki). Sel kipas untuk
menyimpan air. Bila terjadi penguapan yang relatif besar, sel kipas akan mengempis
sehingga daun menggulung untuk mengurangi penguapan.
f] Litokis
Sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan pertumbuhan khusus ke arah
dalam. Sel ini berisi kristal calsium karbonat yang disebut sistolit. Berfungsi
memberikan pertahanan yang lebih pada batang.
g] Sel kersik
Sel epidermis yang berisi kristal kersik (silika/SiO2) pada Graminae, contoh : tebu
(menyebabkan batangnya menjadi keras).
C. Spina D. Velamen
G. Sel Kersik
Parenkim memiliki peranan besar dalam proses regenerasi atau penutupan luka karena
meskipun telah dewasa, sel parenkim memiliki kemampuan untuk terus membelah.
Adapun sifat yang dimiliki oleh sel parenkim antara lain yaitu:
▪ Merupakan jaringan dasar karena menyusun sebagian besar organ tumbuhan
▪ Sel-selnya hidup, berukuran besar dan tipis, umumnya berbentuk segi enam
▪ Memiliki banyak vakuola
▪ Letak inti sel mendekati dasar sel
▪ Mampu bersifat meristem
▪ Memiliki ruang antar sel
▪ Parenkim yang memliki klorofil disebut klorenkim
c. Jaringan penyokong
2) Jaringan Sklerenkim
Merupakan jaringan yang protoplasmanya
mati setelah dewasa, dinding selnya
mengalami penebalan dari lignin dibedakan
menjadi 2 yaitu:
a) serabut sklerenkim/serabut xiler terdapat
pada xylem disebut serabut xiler dan
terdapat diluar xilem disebut serabut ekstra
xiler. Serabut xiler terdapat di jaringan
xilem sebagai komponen utama penyusun Gambar 7. Jaringan sklerenkim
kayu. Serabut ekstraxiler terdapat di luar
b) Sklereid/sel batu merupakan sel yang sudah mati misalnya pada biji buah
jambu biji, butiran pada buah pir, tempurung kelapa, kenari
d. Jaringan pengangkut
2) Jaringan Floem
Floem adalah suatu jaringan dewasa yang kompleks tersusun atas sel-sel yang masih
aktif atau hidup dan yang telah mati. Floem terdiri dari beberapa sel atau unsur yaitu
unsur-unsur tapis, sel pengiring/pengantar, sel albumen, parenkim floem, dan
serat-serat floem. Pembuluh floem disebut juga pembuluh tapis. Secara umum ciri
ciri jaringan floem terdiri dari sel yang hidup, berdinding selulosa, berdinding
melintang dan berpori, terdiri dari pembuluh tapis sel pengantar, sel albumen,
parenkim floem dan serat floem. Fungsi jaringan floem adalah untuk mengangkut
dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
Unsur-unsur tapis terdiri atas dua macam, yaitu sel-sel tapis dan komponen buluh
tapis. Sel-sel penyusun buluh tapis mempunyai dinding melintang yang berfungsi
sebagai sekat-sekat. Sekat-sekat ini mempunyai pori-pori dan berfungsi sebagai
tapisan atau saringan.
b) Bikolateral yaitu xylem diapit oleh floem luar dan floem dalam, batas antara xilem
dan floem luar terdapat kambium. Contohnya; pada tumbuhan dikotil tertentu
misalnya, Solanaceae, Cucurbitaceae, dll.
Catatan :
Nilai osmosis bulu akar > nilai osmosis cairan dalam tanah. Nilai osmosis epidermis >
nilai osmosis bulu akar. Semakin dekat ke silinder pusat nilai osmosis semakin tinggi.
Nilai osmosis endodermis dan perisikel < dari nilai osmosis korteks terakhir.
Transportasi zat dari epidermis sampai korteks 4 berlangsung secara osmosis,
sedangkan dari korteks 4 ke endodermis dan xylem berlaku “loncatan endodermis”.
Loncatan endodermis dimungkinkan karena adanya tekanan akar dan aktivitas sel
endodermis
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengangkutan air dan mineral adalah :
Jaringan Tumbuhan Page 33
▪ Tekanan akar
▪ Daya hisap daun
▪ Daya kapilaritas
▪ Pengaruh sel-sel hidup
e. Jaringan gabus
AKAR
Akar adalah bagian pokok tumbuhan disamping batang dan daun. Akar lembaga atau
calon akar sudah ada sewaktu calon tumbuhan berada dalam bentuk lembaga di dalam
biji. Saat biji berkecambah, akar lembaga memperlihatkan sistem perakaran yang
berbeda antara tumbuhan dikotil dan monokotil. Akar pada tumbuhan dikotil
merupakan akar tunggang, sebaliknya akar pada tumbuhan monokotil merupakan akar
serabut.
Pada akar tumbuhan dikotil, akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang. Namun pada akar tumbuhan monokotil, akar lembaga dalam
perkembangan selanjutnya akan mati, kemudian terbentuk sejumlah akar yang
berukuran kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar
merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah
tumbuh pusat bumi (geotrop) atau menuju air (hidrotop), meninggalkan udara dan
cahaya. Akar tidak berbuku-buku, tidak beruas dan berwarna putih serta bentuknya
Jaringan Tumbuhan Page 34
seringkali meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah. Fungsi Akar antara
lain;
a). Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b). Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c). Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar
ke dalam yaitu Epidermis – Korteks – Endodermis - Silinder Pusat/Stele
a). Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati
air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air
dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b). Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga
banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c). Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel
endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk
BATANG
Batang merupakan bagian penting dari tumbuhan yang berada diatas permukaan tanah.
Batang tumbuh dari batang lembaga yang terdapat dalam biji. Selanjutnya, pertumbuhan
batang berasal dari titik tumbuh berupa meristem apikal (ujung) yang terdapat pada
batang. Berdasarkan tempat kedudukan batang pada tumbuhan, batang dapat disamakan
dengan sumbu tumbuhan. Sebagai bagian dari tumbuhan, batang mempunyai tugas
untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan lain yang berada diatas tanah seperti daun,
bunga, atau buah. Dengan adanya percabangan pada batang maka batang memperluas
bidang fotosintesis. Batang juga merupakan jalan bagi pengangkutan air dan unsur-
unsur hara dari bagian bawah ke bagian atas tumbuhan dan jalan pengangkutan hasil
fotosintesis dari bagian atas ke bagian bawah tumbuhan. Terdapat perbedaan antara
batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
❖ Lingkaran Tahun.
DAUN
Daun umumnya berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Warna hijau daun
disebabkan oleh kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat
klorofil (zat hijau daun). Secara morfologi, pada umumnya daun memiliki bagian-
bagian helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Pada tangkai daun terdapat
bagian yang menempel pada batang yang disebut pangkal tangkai daun. Ada jenis
tumbuhan tertentu yang tangkainya tidak bertangkai daun, misalnya rumput. Pada
tumbuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus
batangnya. Pangkal daun tersebut disebut pelepah daun. Misalnya pelepah daun pada
pohon pisang dan talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu helaian daun, tangkai daun, dan pelepah
daun disebut daun sempurna (daun lengkap); misalnya pada daun pisang dan daun talas.
Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna
(daun tidak lengkap); misalnya daun jambu dan daun manga.
Daun berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai daun dibagi menjadi dua, yaitu daun
tunggal dan daun majemuk. Tumbuhan memiliki daun tunggal jika pada sehelai tangkai
daun hanya terdapat satu helai daun. Misalnya, daun pepaya dan mangga. Sedangkan
jika pada sehelai tangkai daun terdapat beberapa helai daun maka disebut daun
majemuk.
Gambar 21.Stoma
2). Parenkim/Mesofil
• Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan
spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.
• Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak
renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel.
• Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih
banyak daripada jaringan bunga karang.
3). Jaringan Pembuluh
• Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di
dalam tulang daun dan urat-urat daun.
BUNGA
Bunga adalah modifikasi tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna dan susunannya
di sesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Secara anatomi, daun mahkota dan daun
kelopak mempunyai struktur yang sama yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim
ini juga disebut mesofil. Parenkim ini terletak di antara epidermis atas dan bawah. Daun
kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana. Epidermis daun kalopak pada bagian
luarnya dilapisi kutin, stomata, dan trikomata. Seperti struktur pada daun. Sel-sel daun
kelopak ini juga mengandung klorofil. Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai
satu atau banyak berkas pengangkut yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai
epidermis berbentuk khusus, yaitu berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi
kutikula.
Berbeda dengan bagian steril, bagian fertil adalah bagian bunga yang secara langsung
berpengaruh terhadap terjadinya proses penyerbukan dan pembuahan pada bunga itu
sendiri. Bagian bunga fertil ada dua, yaitu benang sari dan kepala putik (pistillum).
Secara lebih jelas, bagian-bagian bunga dan fungsinya tersebut dirangkum sebagai
berikut:
a) Ibu tangkai bunga atau tangkai induk (pedunculus) adalah cabang (aksis)
penghubung antara tangkai bunga dengan batang atau cabang primer pada
batang.
b) Tangkai bunga (pedicellus) adalah cabang terakhir yang bertaut langsung
dengan tangkai induk untuk mendukung bunga.
c) Dasar bunga (receptacle) adalah ujung tangkai bunga yang berfungsi sebagai
tempat bertumpu bagian-bagian bunga lainnya.
d) Daun pelindung (brachtea) adalah daun terakhir yang pada ketiak menjadi
tempat munculnya bunga.
e) Daun tangkai (brachteola) adalah daun pelindung bunga yang berada di pangkal
tangkai bunga.
Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi individu baru
yang sempurna. Sifat totipotensi tanaman, dapat diterapkan untuk kultur jaringan.
Bagian yang biasa diambil untuk membuat kultur jaringan tanaman adalah yang bersifat
autonom dan totipotensi. Autonom adalah dapat mengatur hidupnya sendri. Pada tahun
1969, F.C Steward mengadakan eksperimen dengan cara mengambil satu sel empulur
wortel, kemudian ditumbuhkan menjadi individu baru. Teknik ini dikenal dengan kultur
jaringan.
Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian
tanaman (seperti jaringan akar, batang, daun dan mata tunas ), kemudian
menumbuhkannya pada media buatan yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh
hormon secara aseptik dalam wadah tertutup yang tembus cahaya (misalnya botol-botol
Kultur jaringan akan lebih besar presentase keberhasilannya bila menggunakan jaringan
meristem. Jaringan meristem adalah jaringan muda, yaitu jaringan yang terdiri dari sel-
sel yang selalu membelah, dinding tipis, plasmanya penuh dan vakuolanya kecil-kecil.
Kebanyakan orang menggunakan jaringan ini untuk tissue culture. Sebab, jaringan
meristem keadaannya selalu membelah, sehingga diperkirakan mempunyai zat hormon
yang mengatur pembelahan. Jaringan meristematik pada tumbuhan memiliki sifat;
a) Pluripotensi
Pluripotensi dari kata Latin “pluris” berarti “lebih” atau “banyak.” Jenis ini sel induk
didefinisikan sebagai memiliki kemampuan dan potensi untuk bervariasi dan
berdiferensiasi menjadi tiga lapisan. Ini adalah endoderm, mesoderm, dan ektoderm.
Sel-sel pluripotensi dapat mengakibatkan sel dewasa atau jenis sel janin.
b) Polipotensi
Peristiwa dimana sel mengalami diferensiasi membentuk sel-sel tertentu misalnya
cambium. Selain membentuk cambium baru juga mampu membentuk floem
sekunder dan xylem sekunder.
c) Titopotensi
Sifat totipotensi sel tumbuhan merupakan sifat sel yang mampu menjadi individu
baru yang utuh jika berada pada lingkungan yang sesuai. Sifat totipotensi sel
tumbuhan ini digunakan sebagai dasar untuk membiakkan tumbuhan dengan teknik
kultur jaringan.
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan
adalah :