Anda di halaman 1dari 26

F

y
X
l
o
K
G
b
p
E
w
D
d
u
k
S
P
m
t
s
e
M
g
n
i
r
a
J Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Jaringan Tumbuhan …
Secara garis besar jaringan pada tumbuhan terbagi atas:

Untuk lebih jelasnya tentang jaringan-jaringan tersebut di atas, dapat dilihat pada
tabel-tabel berikut ini:

Jaringan Meristem

Sel penyusunnya bersifat embrional,


artinya mampu terus menerus membelah
diri untuk menambah jumlah sel tubuh.

Merupakan sel muda dan belum mengalami


diferensiasi dan spesialisasi.

Page 1
Jaringan Dewasa
Terbentuk dari diferensiasi
(perubahan bentuk sel yang
disesuaikan dengan fungsinya) dan
spesialisasi (pengkhususan sel untuk
mendukung suatu fungsi tertentu) sel-
sel hasil pembelahan jaringan
meristem.
Pada umumnya tidak mengalami
pertumbuhan lagi atau sementara
berhenti pertumbuhannya.
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Jaringan Meristem Jaringan Dewasa


Berdinding tipis, banyak mengandung Bersifat permanen (telah mengalami
protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan diferensiasi yang sifatnya tidak dapat
plastida belum matang. balik/irreversibel)

Bentuknya sama ke segala arah (kubus). Tidak lagi mengalami pembelahan.

Berdasarkan bentuknya dalam tumbuhan, ada 3 macam meristem:


 Meristem apikal (ujung batang dan akar).
 Meristem lateral (kambium pembuluh dan kambium gabus).
Meristem interkalar (meristem apikal yang terpisah dari ujung/apeks selama
pertumbuhan) terletak di antara jaringan dewasa.

Perbedaan Meristem Primer dan Meristem Sekunder:

Meristem Primer Meristem Sekunder


Meristem yang berkembang dari jaringan
dewasa yang telah mengalami
Meristem yang berkembang dari sel
diferensiasi dan spesialisasi (sudah
embrional.
terhenti pertumbuhannya) tetapi kembali
bersifat embrional.
Kambium gabus yang terdapat pada
batang dikotil dan Gymnospermae yang
Terdapat pada ujung batang dan akar.
dapat terbentuk dari sel-sel korteks di
bawah epidermis.
Aktif membelah ke arah dalam
Menyebabkan pertumbuhan primer membentuk xylem sekunder dan ke arah
(akar dan batang bertambah panjang, luar membentuk floem sekunder
tumbuhan bertambah tinggi. sehingga batang tumbuhan dikotil
bertambah besar.
Ujung batang  meristem apikal 
promeristem dan daerah merismatik Jaringan kambium yang terletak di
lain yang terdiri dari sekelompok sel antara berkas pengangkut xylem dan
yang telah mengalami diferensiasi floem pada batang dikotil.
sampai tingkat tertentu.
Tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan primer. Tumbuhan dikotil memiliki
jaringan primer dan sekunder.

Page 2
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Meristem Primer Meristem Sekunder

Daerah merismatik di belakang promeristem mempunyai 3 jaringan meristem:


 Protoderma akan membentuk epidermis.
 Prokambium akan membentuk jaringan ikatan pembuluh primer (xylem primer
dan floem primer) dan kambium.
Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang akan mengisi
empulur dan korteks seperti parenkima, kolenkima, dan sklerenkima.

Jaringan Dewasa:
1. Epidermis:
a. Jaringan terluar tumbuhan.
b. Terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan tersusun rapat.
c. Tidak terdapat ruang antar sel.
d. Fungsinya secara umum:
 Sebagai pelindung jaringan didalamnya.
 Tempat pertukaran zat.
e. Terdiri dari:

 Epidermis daun
 Terdapat pada permukaan atas dan bawah daun.
 Tidak berklorofil, kecuali pada sel penjaga (penutup) stomata.
 Pada permukaan atas daun terdapat penebalan dinding luar yang
tersusun atas zat kutin (turunan senyawa lemak) yang dikenal sebagai
kutikula seperti pada daun nangka.

Page 3
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

 Ada yang membentuk lapisan lilin untuk melindungi daun dari air (daun
pisang dan daun keladi).
 Ada yang membentuk bulu-bulu halus di bawah permukaan sebagai alat
perlindungan (daun durian).
 Membentuk stomata (mulut daun).
 Epidermis batang
 Membentuk kutikula dan
bulu.
 Epidermis akar
 Tempat terjadinya difusi
dan osmosis.
 Membentuk tonjolan yang
disebut rambut akar dan
berfungsi untuk menyerap
air tanah.

2. Gabus:
a. Disebut juga jaringan
periderma adalah jaringan
pelindung yang dibentuk untuk
menggantikan epidermis
batang dan akar yang telah
menebal akibat pertumbuhan
sekunder.
b. Tampak jelas pada tumbuhan
dikotil dan Gymnospermae.
c. Strukturnya terdiri dari:
 Felogen (kambium gabus)
yang akan membentuk felen
(gabus) ke arah luar dan
feloderma ke arah dalam.
 Felogen dapat dihasilkan
oleh epidermis, parenkima
di bawah epidermis,
kolenkima, perisikel, atau
parenkima floem, tergantung dari spesies tumbuhannya.
d. Bentuknya terdiri dari:
 Sel-sel gabus (felen) dewasa berbentuk hampir prisma, mati, dan dinding
selnya berlapis suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak.
 Sel-sel feloderma menyerupai sel parenkima, berbentuk kotak dan hidup.
e. Berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air.

Page 4
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

f. Pada tumbuhan gabus (Quercus suber), lapisan gabus bernilai ekonomi


misalnya untuk penutup botol.

3. Parenkima:
a. Terdapat di sebelah dalam jaringan epidermis hingga ke empulur.
b. Tersusun atas sel-sel bersegi banyak.
c. Terdapat ruang antarsel antara sel yang satu dengan yang lain.
d. Disebut juga jaringan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-jaringan
yang lain.
e. Terdapat pada akar, batang, dan daun mengitari jaringan lainnya.
f. Berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan.
Contoh: daun yang memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis.
g. Parenkima yang memiliki kloroplas disebut klorenkima.
h. Hasil-hasil fotosintesis berupa gula diangkut ke parenkima akar atau batang
untuk disusun menjadi bahan organik lain yang lebih kompleks, misalnya
tepung, protein, atau lemak.
i. Beberapa contoh parenkima:
 Ubi jalar (Ipomoea batatas) menyimpan zat pati pada batang dan akar.
 Kacang buncis (Phaseolus vulgaris) pada kotiledon (daun lembaga biji).

4. Penguat:
a. Disebut juga jaringan mekanik.
b. Berfungsi untuk memperkokoh
tubuh tumbuhan.
c. Terdiri dari:
 Kolenkima
 Sel hidup.
 Mengandung protoplasma
dan dindingnya tidak
mengalami lignifikasi.
 Ada yang mengandung kloroplas.
 Terletak di dekat permukaan dan di
bawah epidermis pada batang, tangkai
daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun.
 Memanjang sejajar dengan pusat organ
tempat kolenkima itu terdapat.
 Dinding sel kolenkima mengandung
selulosa, pektin, dan hemiselulosa serta
mengalami penebalan yang tidak merata.
 Penebalan yang terjadi pada sudut-sudut sel disebut kolenkima sudut.

Page 5
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

 Berfungsi sebagai penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang


tumbuh dan pada tumbuhan herba.
 Sklerenkima
 Terdiri dari sel-sel mati.
 Dinding selnya sangat tebal,
kuat, dan mengandung lignin
(komponen utama kayu).
 Dinding selnya mempunyai
penebalan primer dan
kemudian penebalan sekunder
oleh zat lignin.
 Menurut bentuknya dibagi
menjadi dua:
1. Serabut sklerenkima yang berbentuk seperti benang panjang.
2. Sklereid (sel batu) karena dindingnya keras. Terdapat pada berkas
pengangkut di antara sel-sel parenkima, korteks batang, tangkai
daun, akar, buah, dan biji. Pada tumbuhan biji, sklereid sering
merupakan suatu lapisan yang turut menyusun kulit biji.
 Berfungsi untuk:
1. Menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa.
2. Melindungi bagian-bagian lunak yang lebih dalam, seperti pada kulit
biji jarak, buah kenari dan tempurung kelapa.

5. Pengangkut:
a. Xylem
 Berfungsi menyalurkan air dan
mineral dari akar ke daun.
 Terdiri dari: unsur pembuluh,
serabut xylem, dan parenkima
xylem.
 Unsur pembuluh ada dua: pembuluh
trakea (kayu) dan trakeid.
 Trakea dan trakeid merupakan sel
mati, tidak memiliki sitoplasma dan
hanya tersisa dinding selnya.
 Sel-sel tersebut bersambungan
sehingga membentuk pembuluh
kapiler yang berfungsi sebagai
pengangkut air dan mineral.

Page 6
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

 Disebut berkas pembuluh karena pembuluh kapiler terdiri dari beberapa


pembuluh yang membentuk berkas.
 Diameter xylem bervariasi tergantung pada spesies tumbuhan (20 – 700
µm).
 Dinding xylem mengalami penebalan zat lignin.
 Bagian terpenting dari xylem tumbuhan bunga adalah trakea.
 Trakea terdiri atas sel-sel berbentuk tabung yang berdinding tebal
karena adanya lapisan selulosa sekunder dan diperkuat lignin dengan
sebagai bahan pengikat.
 Diameter trakea biasanya lebih besar daripada diameter trakeid.
 Ujung selnya terbuka biasanya disebut perforasi atau lempeng perforasi.
 Trakea hanya terdapat pada
Angiospermae (tumbuhan berbiji
tertutup) dan tidak terdapat pada
Gymnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka) kecuali anggota
Gnetaceae (golongan melinjo).
 Bagian trakeid dapat dibedakan dari
trakea karena ukurannya lebih kecil,
walaupun dinding selnya juga tebal
dan berkayu.
 Diameter trakeid 30 µm dan
panjangnya beberapa millimeter.
 Trakeid terdapat pada semua
tumbuhan Spermatophyta.
 Pada ujung sel trakeid terdapat
lubang seperti saringan.
b. Floem:
 Berfungsi menyalurkan zat makanan
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
 Disusun oleh unsur-unsur tapis, sel pengiring, serabut floem, sklereid, dan
parenkima floem.
 Unsur utama adalah pembuluh tapis dan parenkima floem.
 Parenkima floem berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
 Persebaran serabut floem seringkali sangat luas dan berfungsi untuk
memberi sokongan pada tubuh tumbuhan.
 Pembuluh tapis terdiri dari sel-sel berbentuk silindris dengan diameter
25 µm dan panjang 100 – 500 µm.
 Pembuluh tapis mempunyai sitoplasma tanpa inti.
 Dinding sel komponen pembuluh tapis tidak berlignin sehingga lebih tipis
dibandingkan dengan trakea.

Page 7
-
z
h
b
I
S
A
o
p
T
v
s
E
P
l
m
d
r
i
t
u
k
a
g
n
e Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

 Pembuluh tapis adalah pembuluh angkut yang utama pada jaringan floem.
 Pembuluh ini bersambungan dan meluas dari pangkal sampai pada ujung
tumbuhan.

Proses Pengangkutan pada Tumbuhan …

1. Pengambilan Zat-zat oleh Tumbuhan dari Lingkungan


a. Zat-zat yang diambil dari lingkungan adalah air, mineral, oksigen, dan karbon
dioksida.
b. Oksigen dan karbon dioksida dari udara diambil oleh tumbuhan tingkat tinggi
melalui daun.
c. Air dan garam mineral yang terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari
dalam tanah melalui rambut akar.
d. Rambut akar memperluas permukaan penyerapan.
e. Bagian akar yang aktif terlibat dalam penyerapan garam mineral adalah pada
daerah perpanjangan tepat di belakang ujung akar.
f. Pada waktu penyerapan air, unsur-unsur mineral yang larut dalam air juga
terbawa masuk ke dalam akar.
g. Proses pengambilan karbon dioksida dan oksigen dari udara serta air dan
unsur-unsur dari dalam tanah oleh tumbuhan, berlangsung dengan cara difusi,
osmosis, dan transport aktif.

2. Pengangkutan Air dan Mineral


a. Pengangkutan Ekstravaskular

Page 8
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

 Pengangkutan di luar berkas pembuluh (xylem).


 Bergerak dari permukaan akar menuju berkas pembuluh.
 Proses mengalirnya air: sel epidermis akar  sel-sel korteks 
sitoplasma sel-sel endodermis  silinder pusat (stele)  sel-sel.

 Transportasi Apoplas
◙ Menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau transpor pasif
melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan
ruang antar sel).
◙ Air tidak dapat masuk ke xylem karena adanya pita Caspary pada
sel-sel endodermis.
◙ Pita Caspary dapat terbentuk dari zat suberin (gabus), lignin, atau
keduanya.
◙ Terjadi di semua bagian akar kecuali endodermis.
◙ Air akan masuk melalui dinding tangensial (dinding sel yang sejajar
dengan permukaan akar) ke dalam sel-sel endodermis secara osmosis
karena tidak mengandung suberin lignin.
 Transportasi Simplas
◙ Bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari sel
tumbuhan (sitoplasma dan vakuola).
◙ Terjadi secara osmosis dan transpor aktif melalui plasmodesma.
◙ Proses mengalirnya air: sel rambut akar  sel parenkima 
korteks  sel endodermis  sel perisikel  xylem.

Page 9
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

◙ Walaupun air dan mineral melewati lintasan akhir yang sama, ada
beberapa ciri khusus pada pengangkutan mineral.
◙ Mineral mampu masuk ke dalam akar melawan gradien
berkonsentrasi, yaitu daerah berkonsentrasi zat terlarut rendah ke
daerah berkonsentrasi tinggi.
b. Pengangkutan Intravaskular
 Berlangsung dari akar menuju bagian atas tumbuhan melalui berkas
pembuluh (xylem).
 Proses mengalirnya air dan mineral: xylem akar  xylem batang  xylem
tangkai daun  xylem tulang daun (mengandung ikatan pembuluh)  sel
bunga karang pada mesofil  fotosintesis dan transportasi.
 Transportasi pada trakea 10 kali lebih cepat bila dibandingkan dengan
transportasi pada trakeid.
 Beberapa teori tentang pengangkutan air dan mineral:
 Teori Tekanan Akar
◙ Air dan mineral terangkut ke atas karena adanya tekanan akar yang
terjadi karena perbedaan konsentrasi air di dalam air tanah dengan
cairan pada saluran xylem.
◙ Konsentrasi air di dalam air tanah tinggi sehingga dapat melakukan
osmosis ke dalam sel yang menimbulkan tekanan turgor.
 Teori Vital
◙ Perjalanan air dari akar menuju daun dapat terlaksana karena
adanya sel-sel hidup (parenkima dan jari-jari empulur di sekitar
xylem), karena xylem merupakan pipa kapiler.
 Teori Dixon-Joly
◙ Naiknya air ke atas disebabkan tarikan dari atas yaitu daun yang
melakukan transpirasi (penguapan) sehingga mengakibatkan
konsentrasi molekul air di daun berkurang yang akan segera diisi
oleh molekul air dibawahnya sehingga terjadi gerakan molekul dari
akar ke daun.

Dari semua uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengangkutan air dan mineral
dari dalam tanah sampai ke tubuh tumbuhan melalui lintasan berikut:

Page 10
v
jf
d
g
t
b
y
x
n
o
lc
p
e
k
u
s
a
m
ir
A Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Dengan proses pengangkutan sebagai berikut:

Page 11
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Pengangkutan


Air …
1. Kelembaban
a. Kelembaban tinggi: difusi lambat.

Page 12
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

b. Kelembaban rendah: difusi cepat.


2. Suhu
a. Suhu tinggi: laju transpirasi meningkat.
b. Suhu rendah: laju transpirasi menurun.
3. Cahaya
a. Intensitas cahaya meningkat: transpirasi meningkat.
b. Intensitas cahaya menurun: transpirasi menurun.
c. Cahaya mengakibatkan stomata terbuka sehingga tumbuhan kehilangan
banyak air.
4. Angin
a. Angin cenderung meningkatkan laju transpirasi karena angin menyapu uap air
yang terkumpul di dekat permukaan.
b. Angin juga menyebabkan terbawanya udara lembab di sekitar daun ke tempat
lain sehingga udara lembab tersebut digantikan oleh udara yang tidak lembab
sehingga dapat memacu proses transpirasi selanjutnya.
5. Kadar Air Tanah
a. Kandungan air dalam tanah tinggi: laju transpirasi meningkat.
b. Kandungan air dalam tanah rendah: laju transpirasi menurun.
3. Pengangkutan Hasil Fotosintesis
Skema pengangkutan hasil fotosintesis:

Page 13
.jc
,L
O
m
e
t
s
S
g
n
i
r
a
JA

G
y
-h
g
p
rk
T
d
u
b
m
D
e
tn
silfo
a
H
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Organ pada Tumbuhan …

Akar …
 Semua tumbuhan berpembuluh (vaskular) mempunyai akar.
 Fungsi akar:
◙ Tempat masuknya air dan mineral dari tanah menuju ke seluruh bagian
tumbuhan.
◙ Melekatkan dan menopang tubuh tumbuhan agar kokoh.
◙ Tempat menyimpan cadangan makanan (ketela pohon).
 Pertumbuhan akar dikontrol oleh aktivitas meristem apikal ujung akar.
 Meristem ini dilindungi oleh tudung akar yang berfungsi sebagai jaringan
pelindung.

Page 14
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

 Akar berasal dari calon akar yang terdapat pada embrio atau lembaga dari biji.
 Calon akar yang tumbuh menjadi akar disebut akar primer.
 Akar yang terbentuk akibat aktivitas kambium disebut akar sekunder.

 Struktur Morfologi Akar:


Struktur luar terdiri dari:
a. Batang akar
b. Cabang akar
c. Rambut akar
d. Tudung akar (kaliptra) yang terbentuk dari kaliptrogen.
◙ Terdiri dari sel-sel parenkima yang berdinding tipis.
◙ Berbentuk kubus.
◙ Penuh berisi protoplasma dan sedikit vakuola.
◙ Secara fisiologis kaliptra berfungsi sebagai penentu arah pertumbuhan
akar sesuai dengan pengaruh gaya gravitasi bumi.
◙ Di belakang titik kaliptra terdapat titik tumbuh, yakni sel-sel
meristematis yang selalu membelah.
◙ Di belakang titik tumbuh terdapat daerah yang berisi sekumpulan sel-sel
besar yang memanjang, yang disebut juga daerah pemanjangan.
◙ Di belakangnya lagi terdapat sel-sel yang berdiferensiasi membentuk
protoderma dan prokambium atau disebut juga daerah diferensiasi.

 Struktur Anatomi Akar:


a. Epidermis
◙ Berkembang dari protoderma.
◙ Berbentuk pipih dan berdinding tipis.
◙ Pada daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis termodifikasi menjadi
rambut akar yang lapisan kutikulanya sangat tipis.
◙ Fungsinya: penyerap air.
b. Korteks

Page 15
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

◙ Daerah antara epidermis dengan silinder pusat.


◙ Terdiri dari sel-sel parenkima yang tersusun melingkar.
◙ Pada beberapa tumbuhan air, sel-sel parenkima korteks tersusun teratur
dan memiliki ruang-ruang udara, parenkima seperti ini disebut aerenkim.
◙ Mengandung zat tepung atau kristal.
◙ Pada tumbuhan monokotil, korteks biasanya mengandung sklerenkim.
◙ Letak korteks pada akar biasanya lebih luar daripada letak korteks pada
batang.
◙ Lapisan terluar korteks yang berbatasan langsung dengan epidermis dapat
berdiferensiasi menjadi hipodermis yang dinding selnya mengandung
suberin atau lignin yang disebut eksodermis.
◙ Eksodermis dapat terdiri dari selapis sel atau lebih terdiri atas sel
panjang atau pendek berselang-seling atau satu jenis saja.
c. Endodermis
◙ Terbentuk dari diferensiasi lapisan terdalam korteks akar.
◙ Terdiri dari selapis sel-sel yang tebal, yang menandai batas korteks.
◙ Terdapat penebalan dinding oleh zat suberin atau lignin mengelilingi
dinding radialnya pada sel muda endodermis yang membentuk rangkaian
berbentuk pita yang disebut pita caspary dan diawali penebalan titik yang
disebut titik caspary.
◙ Pita caspary berfungsi untuk mencegah air masuk melintasi dinding sel.
◙ Sel penerus air (endodermis yang dindingnya tidak menebal) berfungsi
untuk jalurnya air masuk silinder pusat.
◙ Endodermis berperan mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.
d. Silinder pusat (Stele)
◙ Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis.
◙ Tersusun oleh jaringan-jaringan pengangkut xylem, floem, dan perisikel.
◙ Terdiri atas sel bertipe parenkima yang berada di antara endodermis dan
jaringan pembuluh.
◙ Perisikel berkembang dari prokambium.
◙ Kambium dan jari-jari empulur dibentuk dari perisikel.

 Perbedaan antara Akar Monokotil dan Dikotil

Page 16
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Monokotil Dikotil
Serabut Tunggang
Batas antara ujung akar dan kaliptra Batas antara ujung akar dan kaliptra
jelas. tidak jelas.
Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel Perisikel terdiri dari satu lapis sel
berdinding tebal. berdinding tebal.
Letak berkas pengangkut antara xylem Letak berkas pengangkut pada akar
dan floem pada akar tua tetap sekunder bersifat kolateral, xylem di
berselang-seling. dalam dan floem di luar.
Mempunyai empulur yang sempit atau
Mempunyai empulur yang luas pada pusat
tidak mempunyai empulur pada pusat
akar.
akar.
Perisikel membentuk cabang akar dan
Perisikel hanya membentuk cabang akar. meristem sekunder seperti kambium dan
kambium gabus.
Kambium tampak sebagai meristem
Tidak mempunyai kambium.
sekunder.
Jumlah lengan protoxilem antara 2
Mempunyai lengan protoxilem.
(diark) sampai 6 (heksark) jarang lebih.

Batang …
 Bagian tumbuhan yang terletak di permukaan tanah.
 Berfungsi sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air, mineral, dan makanan
antarbagian tumbuhan, yaitu antarakar, batang, dan daun.
 Batang disebut juga sebagai bagian penghasil alat-alat lateral:
◙ Pada fase vegetatif: daun dan tunas
◙ Pada fase reproduksi: bunga

 Struktur Morfologi Batang


◙ Ujung batang dan daunnya: kuncup terminal.
◙ Kuncup ketiak: kuncup aksilar.
◙ Kuncup batang diiris membujur:
 Daun muda  Buku
 Jaringan meristem  Ruas antarbuku
◙ Pada tumbuhan Angiospermae ada 3 tipe batang:
 Rumput (kalamus)

Page 17
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

 Lunak berair (herba atau terna):


 Lunak dan hijau karena berklorofil.
 Jaringan kayunya sedikit atau tidak ada.
 Ukuran batang kecil dan pendek.
 Bagian luar berupa lapisan epidermis yang berdinding tipis dan terdapat
stomata.
 Contoh: bayam, kacang, dan jagung.
 Berkayu:
 Berbatang keras, tebal, dan panjang.
 Permukaan batang yang tua umumnya kasar dan terdapat lentisel pada
tempat-tempat tertentu.
 Lentisel berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas pada tumbuhan.

 Struktur Anatomi Batang


◙ Pada ujung batang yang sedang tumbuh, tepatnya di belakang titik tumbuh,
terbentuk jaringan primer.
◙ Dari luar ke dalam, jaringan primer terdiri atas jaringan berikut ini:
 Protoderma: bagian luar yang akan membentuk epidermis.
 Prokambium: bagian tengah dan sel-selnya lebih panjang serta akan
membentuk jaringan pembuluh xylem dan floem serta kambium vaskular
(terletak di antara xylem dan floem).
 Meristem dasar: jaringan yang akan membentuk empulur dan korteks.
◙ Struktur Primer Batang:

Bagian Batang Keterangan Monokotil Dikotil

Epidermis Berbentuk sel-sel pipih. V V


Dinding sel tebal dan dilapisi oleh
kutin atau kutikula.
Berfungsi untuk melindungi jaringan
didalamnya.
Ikatan V V
Pembuluh
Korteks Tersusun dari sel-sel parenkima. Korteks tidak V
Berbentuk bulat, dinding tipis (pada tampak, yang
beberapa tumbuhan mengalami tampak hanya
penebalan membentuk kolenkima dan sklerenkima.
sklerenkima), vakuola besar.
Berfungsi untuk menyimpan cadangan

Page 18
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Bagian Batang Keterangan Monokotil Dikotil

makanan dan memperkuat batang.


Stele (Silinder Bagian terdalam dari batang. - V
Pusat) Lapisan terluar dibatasi oleh
perisikel atau perikambium.
Disusun oleh:
Xylem Primer Jaringan kompleks, karena tersusun
oleh pembuluh xylem dan trakeid.
Floem Primer Jaringan kompleks, karena tersusun
dari beberapa macam sel.
Disebut pembuluh tapis karena sel-
sel pipa floem ujungnya mempunyai
tapisan (saringan).
Kambium Bersifat meristematik dan terbentuk
Vaskular dari prokambium. Pembelahan ke
(Pembuluh) arah luar membentuk floem
sekunder, ke arah dalam membentuk
xylem sekunder.
Empulur Tersusun dari sel-sel parenkima V V
sebagai tempat penyimpanan
makanan.

Page 19
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

◙ Struktur Sekunder Batang:


Struktur sekunder hanya dimiliki oleh tumbuhan dikotil sebagai akibat dari
aktivitas kambium:
 Floem Sekunder:
Menyebabkan tanaman dikotil terus membesar dan mengalami
pertumbuhan sekunder.
 Xylem Sekunder:
Menyebabkan pembentukan jari-jari xylem semakin besar dan tidak sama
setiap tahun yang tergantung pada curah hujan, persediaan air dan
makanan, pengaruh musim. Fenomena tebal tipisnya pertumbuhan jari-jari
batang atau cepat lambatnya pertumbuhan membesar menyebabkan
terbentuknya lingkaran tahun yang dapat digunakan untuk memperkirakan
umur tumbuhan.
 Gabus dan Kambium Gabus:
Merupakan jaringan yang dibentuk oleh felogen (kambium gabus) ke arah
luar. Terdiri dari sel-sel yang berbentuk kotak, dinding selnya mengalami
penebalan oleh suberin dan bersifat impermeabel.

Daun …
Secara umum perbedaan bentuk sumsum atau pola tulang daun monokotil dan dikotil
adalah sebagai berikut:
 Monokotil: Melengkung atau sejajar
 Dikotil: Menyirip atau menjari

Struktur Morfologi Daun:


Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berupa:
 Pelepah daun (folius)
 Tangkai daun (petiolus)
◙ Daun satu (tunggal)
◙ Daun lebih dari satu (majemuk):
 Anak daunnya tersusun menyirip
 Anak daunnya tersusun menjari
 Helaian daun (lamina)

Bentuk Daun:
Bentuk daun dikelompokkan berdasarkan:
1. Bentuk Helaian Daun:
a. Bagian terlebar di tengah helaian daun:
◙ Bundar, daun teratai (Nelumbium nelumbo)
◙ Memanjang, srikaya (Annona squamosa)

Page 20
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

◙ Lanset, daun kamboja (Plumeira acuminata)


b. Bagian terlebar di bawah tengah daun:
◙ Bulat telur, daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
◙ Segitiga, daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
◙ Jantung, daun waru (Hibiscus tiliaceus)
◙ Panah, daun eceng (Sagittaria sagittifolia)
c. Bagian terlebar di atas tengah daun:
◙ Segitiga terbalik, daun semanggi (Marsilea crenata)
◙ Bulat telur sungsang, daun sawo kecik (Manikara kauki)
d. Bagian daun sama lebar:
◙ Garis, daun dari tumbuhan rumput-rumputan.
◙ Pita, daun jagung (Zea mays)
◙ Jarum, daun pinus (Pinus merkussi)

2. Bentuk Ujung Daun


a. Runcing; umumnya terdapat pada daun bentuk bulat panjang, lanset, atau
segitiga, misalnya daun oleander (Nerium oleander)
b. Meruncing, ujung daun sirsak (Annona muricata)
c. Membulat, daun teratai besar (Nelumbium nelumbo)
d. Rompang atau rata, ujung daun semanggi (Marsilea crenata)

Page 21
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

e. Terbelah, ujung daun bayam (Amaranthus hybridus)


f. Berduri, daun nenas sebrang (Agave sp.)

3. Tepi Daun
a. Rata, daun nangka (Artocarpus integra)
b. Bergerigi, daun lantana (Lantana Camara)
c. Bergigi, daun beluntas (Pluchea indica)
d. Beringgit, daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata)
e. Berombak, daun air mata pengantin (Antigomen leptopus)

4. Sumsum Tulang Daun


a. Menyirip, daun mangga (Mangifera indica)
b. Menjari, daun papaya (Carica papaya)
c. Melengkung, daun gadung (Dioscorea hispida)
d. Sejajar, daun teki-tekian (Cyperus rotundus)

Struktur Anatomi Daun:


Secara umum struktur anatomi daun terbagi atas tiga sistem jaringan:
1. Kulit (epidermis)
◙ Mengandung sel-sel kipas dan stomata yang terdapat pada kedua permukaan
atau di permukaan bawah saja.
◙ Di bawah epidermis biasanya terdapat hypodermis yang merupakan derivat
dari epidermis.
◙ Dilindungi oleh lapisan kutikula (lilin) untuk mencegah terjadinya penguapan
yang terlalu besar.
◙ Dapat bermodifikasi menjadi trikoma yang merupakan penonjolan epidermis
yang dapat berbentuk rambut, duri, dan gelembung atau tabung.
◙ Fungsi trikoma: melindungi dan memantulkan cahaya matahari.

Page 22
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

2. Jaringan dasar (mesofil)


◙ Terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah.
◙ Merupakan tempat terjadinya fotosintesis.
◙ Pada kebanyakan daun dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkima
palisade (jaringan tiang) dan parenkima spons (jaringan bunga karang).
◙ Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas
(mengandung klorofil dan berperan dalam fotosintesis), dan tersusun rapat.
◙ Parenkima spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih
sedikit kloroplas, dan sedikit renggang.

3. Berkas pengangkut (vaskular)


◙ Terdiri dari xylem dan floem.
◙ Terdapat di tulang daun.
◙ Mempunyai susunan seperti berkas pengangkut pada batang, walaupun tidak
seluas yang terdapat pada batang.
◙ Semakin dekat dengan ujung tulang daun, susunan berkas pengangkut semakin
sederhana.

BUNGA …
 Merupakan alat perkembangbiakan pada
tumbuhan kelompok Angiospermae,
karena di dalam bunga terdapat alat-
alat reproduksi seperti benang sari,
putik, dan kandung lembaga.
 Merupakan hasil modifikasi dari daun.

Page 23
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

 Dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk
vegetatif setelah dirangsang oleh faktor internal (hormonal) dan faktor
eksternal (musim, iklim, dan makanan).
 Bunga hanya muncul pada saat-saat tertentu saja.
 Proses fisiologis yang terjadi selama beberapa tahap diferensiasi bunga
menentukan perbedaan bentuk dan fungsi dari beberapa bagian bunga.
Bagian-bagian utama bunga:
1. Kelopak bunga (Calyx)
◙ Bagian bunga terluar atau paling rendah kedudukannya pada dasar bunga.
◙ Berwarna hijau dan modifikasi dari daun yang tersusun melingkar.
◙ Bagian atau lembaran kelopak bunga disebut juga daun kelopak (sepal).
2. Mahkota bunga (Corolla)
◙ Terletak di sebelah dalam (di atas kelopak bunga).
◙ Lembaran mahkota disebut juga daun mahkota (petal).
◙ Ukurannya lebih besar dan berwarna-warni.
◙ Kelopak dan mahkota bunga disebut perhiasan bunga.
◙ Bunga yang tidak berdaun kelopak: asepalus.
◙ Bunga yang tidak bermahkota: apetalus.
◙ Bunga yang tidak memiliki perhiasan: bunga telanjang.
◙ Tumbuhan yang antara mahkota dan kelopaknya tidak bisa dibedakan baik
bentuk maupun warnanya: tenda bunga (contoh bunga sungsang).
◙ Lembaran daun tenda bunga: tepalus.
3. Benang sari (Stamen)
◙ Terletak di tengah mahkota.
◙ Bagian-bagiannya: tangkai (filamen), kepala sari (anther), serbuk sari
(polen).
◙ Penghasil serbuk sari yang merupakan gamet jantan pada tumbuhan.
4. Putik (pistillum)
◙ Terletak di bagian pusat bunga.
◙ Berasal dari modifikasi daun.
◙ Lembaran penyusun putik disebut karpel.
◙ Jumlah karpel bisa satu atau lebih.
◙ Setiap karpel memiliki ovarium yang didalamnya terdapat sel telur.
◙ Bagian-bagiannya: tangkai (stilus) yang berupa saluran sempit tempat
lewatnya serbuk sari saat pembuahan dan kepala putik (stigma) yang
merupakan tempat melekatnya serbuk sari saat penyerbukan.

Page 24
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Bunga yang memiliki putik dan benang sari: hermaprodit.


Bunga yang hanya memiliki benang sari: bunga jantan.
Bunga yang hanya memiliki putik: bunga betina.

Perbedaan monokotil dan dikotil dilihat dari bunganya:


Monokotil Dikotil
Jumlah keping biji (kotiledon): satu Jumlah keping biji (kotiledon): dua
Jumlah kelopak bunga: kelipatan empat
Jumlah kelopak bunga: kelipatan tiga
atau lima

Totipotensi …
 Adalah kemampuan suatu sel untuk membelah dan menghasilkan individu baru.
 Pertama kali diamati oleh FC Steward dari Cornell University pada tahun 1958.
 Dimanfaatkan dalam aplikasi kultur jaringan.
 Kultur jaringan adalah usaha perbanyakan tumbuhan dengan menggunakan
jaringan tumbuhan dalam media yang steril.
 Jaringan yang dipilih untuk melakukan kultur jaringan disebut eksplan.
 Eksplan yang umum digunakan berasal dari ujung meristematik tumbuhan,
misalnya: ujung batang, ujung kuncup aksilar, dan ujung akar.

Pembudidayaan Tumbuhan Langka …


 Langka: keadaan dengan populasi kecil di dunia, yang mengandung resiko
terancam punah.
 Lima kategori tumbuhan langka:
1. Punah (extinct): telah musnah (hilang sama sekali) dari muka bumi.
2. Genting (endangered): terancam punah dan tidak akan bertahan tanpa
adanya perlindungan yang ketat untuk menyelamatkannya.
3. Rawan (vulnerable): tidak akan segera punah, tetapi populasinya tinggal
sedikit, sementara eksploitasinya berjalan terus sehingga perlu
perlindungan khusus.
4. Jarang (rare): populasi besar, tetapi penyebaran terbatas atau sebaliknya.
5. Terkikis (indeterminate): mengalami proses kelangkaan tetapi informasi
yang ada masih belum begitu jelas.
 Beberapa jenis tumbuhan langka: jambu monyet (Anacardium occidentale),
durian burung (Durio lanceolatus dan Durio acutifolius), kemiri (Aleurites
moluscana), aren (Arenga pinnata), kayu manis (Cinnamomun burmanii), gandaria
(Bouea macrophylla), jambu mawar (Syzigium jambos), jeruk jepara
(Limnocitrus littoralis), juwet (Syzigium cumini), kecapi (Sandoricum koetjape),
kawista batu (Feroniella lucida), kedondong hutan (Spondius pinnata), rukam
(Flacourita rukem), sawo durian (Chrysophyllum cainito), sawo kecik (Manilkara

Page 25
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

kauki), pule pandak (Alstonia scholaris), tabat barito (Ficus deltoidae),


purnamasada (Coerdia subcordata), dan cendana (Santalum album).
 Pembudidayaan tanaman langka dapat dilakukan dengan:
1. Generatif (tanaman biji)
2. Vegetatif buatan: menyetek, mencangkok, dan kultur jaringan.

Page 26

Anda mungkin juga menyukai