Anda di halaman 1dari 13

Biologi 1

Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

Metode Ilmiah ...


Tahap-tahap dalam metode ilmiah:
1. Merumuskan masalah 4. Melakukan percobaan
2. Mengumpulkan data 5. Menguji kembali hipotesa
3. Menyusun hipotesa 6. Menarik kesimpulan
Dalam sebuah percobaan terdapat variabel yang merupakan faktor yang berpengaruh
dan memiliki nilai dan dapat diubah, dan terdiri dari:
 Variabel kontrol: faktor yang dibuat sama dan terkendali.
 Variabel bebas: faktor yang dibuat bervariasi.
 Variabel terikat: faktor yang muncul akibat variabel bebas.

Keanekaragaman Hayati …
Merupakan keberagaman makhluk hidup dan ekosistemnya.
Beberapa Istilah …
☺ Keseragaman = persamaan sifat atau ciri tubuh pada tanaman.

☺ Keberagaman = perbedaan bentuk, warna, dan ukuran.

☺ Variasi = perbedaan sifat dalam satu spesies.

☺ Varietas = variasi dalam satu spesies.


Beberapa Tingkat Keanekaragaman Hayati …
1. Keanekaragaman Gen
☺ Gen adalah faktor pembawa sifat makhluk hidup dan merupakan materi yang
mengendalikan sifat atau karakter.
☺ Gen terdapat di dalam benang-benang kromosom, yakni benang-benang pembawa
sifat yang terdapat di dalam inti sel makhluk hidup.
☺ Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antarindividu sejenis.

☺ Yang menyebabkan sifat yang tidak tampak (genotipe) dan sifat yang tampak
(fenotipe) pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda. Hal ini dapat terjadi
akibat perkawinan.
Contoh:
Keanekaragaman pada tanaman padi yang disebut sebagai varietas: IR, PB, Rojolele,
Sedani, dan Kapuas.
2. Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman ini paling mudah diamati karena perbedaannya mencolok.
Contoh:
Biologi 2
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

☺ Keanekaragaman antara kelapa, kurma, dan sagu. Meskipun mereka berada dalam
satu kelompok tumbuhan palem-paleman, masing-masing memiliki fisik yang
berbeda dan hidup di tempat yang berbeda. Kelapa (pantai), kurma (daerah
kering), sagu (pegunungan basah/rawa gambut).
☺ Keanekaragaman antara kucing, harimau, dan singa. Meskipun mereka berada
dalam satu kelompok hewan yaitu kucing, tetapi mereka memiliki perbedaan
fisik, tingkah laku, dan habitat.
3. Keanekaragaman Ekosistem
☺ Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya yang berupa faktor biotik dan abiotik.
☺ Yang termasuk faktor biotik merupakan berbagai jenis makhluk hidup.

☺ Sedangkan faktor abiotik terdiri dari:

☼ Faktor fisik: iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembaban.

☼ Faktor kimia: salinitas, tingkat keasaman, dan kandungan mineral.


Macam keanekaragaman ekosistem di Indonesia diperkirakan terdapat 47 buah
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Ekosistem Hutan Bakau
☺ Didominasi oleh tumbuhan bakau yang hidup di air laut daerah pantai.

☺ Terletak di daerah pantai.

☺ Merupakan tempat berlindung ikan, hewan pantai, hewan laut, dan burung-
burung.
b. Ekosistem Hutan Hujan Tropis
☺ Terdapat di sebagian besar kepulauan Indonesia.

☺ Merupakan hutan belantara yang memiliki berbagai spesies tumbuhan dan


hewan.
☺ Merupakan ekosistem yang mantap karena keanekaragamannya tinggi.
c. Ekosistem Padang Rumput (Sabana)
☺ Didominasi rumput dan diselingi semak-semak.

☺ Terdapat di daerah NTT dan Papua.

☺ Hewan yang hidup: mamalia besar, herbivora, dan karnivora.

☺ Keanekaragamannya lebih rendah dibandingkan dengan hutan hujan tropis.


d. Ekosistem Sawah
Biologi 3
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

☺ Merupakan ekosistem binaan, dengan adanya tanaman sejenis, misalnya


tanaman padi saja, jagung saja, atau kedelai saja.
☺ Terdapat pada daerah pertanian.

☺ Keanekaragaman rendah  tidak stabil (tidak mantap)  manusia perlu ikut


mengelola dengan jalan mengairi, memupuk, menyiangi rumput pengganggu,
dan menyemprotkan pestisida.
☺ Jika terkena serangan hama, populasi hama meledak, mengakibatkan tanaman
mati.
e. Ekosistem Kota
☺ Terdapat di perkotaan.

☺ Merupakan ekosistem binaan yang terdiri dari berbagai komponen biotik yang
didominasi oleh manusia dan komponen abiotik yang sangat dipengaruhi
manusia.
Ekosistem yang mantap adalah ekosistem yang dapat menjaga keseimbangannya.

Keanekaragaman Hayati di Indonesia …


Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman hayati
yang tinggi, yaitu: Brazil dan Zaire.
Namun Indonesia memiliki keunikan bila dibandingkan dengan kedua negara tersebut,
yaitu:
☼ Mempunyai areal tipe indo-malaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan
peralihannya.
☼ Terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka.

☼ Memiliki hewan dan tumbuhan endemik.


1. Keanekaragaman Hayati yang Tinggi
☼ Terletak di daerah tropik, sehingga hutan hujan tropik memiliki keanekaragaman
hayati sekitar 300 kali lebih besar dibandingkan dengan hutan beriklim sedang.
☼ Terdapat berbagai jenis tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) yang masih liar.

☼ Di dalam tumbuhan dan hewan di atas memiliki sifat-sifat unggul yang mungkin
dapat dimanfaatkan di masa mendatang.
☼ Sifat-sifat unggul tersebut adalah tahan terhadap:
 Penyakit  Kadar garam tinggi
 Kekeringan  Menghasilkan bahan kimia beracun
2. Memiliki Tumbuhan tipe Indo-Malaya yang Arealnya Paling Luas
Biologi 4
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

☼ Ronald D. Good (The Geography of Flowering Plants) menyatakan bahwa


tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari daerah geografi tumbuhan
Indo-Malaya.
☼ Meliputi tumbuhan yang hidup di daerah India, Vietnam, Thailand, Malaysia,
Indonesia, dan Filipina.
☼ Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut kelompok
flora malesiana.
☼ Hutan di Indonesia dan di daerah flora malesiana memiliki kurang lebih 248.000
spesies tumbuhan tinggi (setengah dari seluruh spesies di muka bumi).
☼ Didominasi oleh pohon dari family Dipterocarpaceae, yaitu pohon yang
menghasilkan biji bersayap. Contoh: keruing (Dipterocarpus spp.), meranti
(Shorea spp.), kayu guru (Gonystylus bancanus), dan kayu kapur (Dryobalanops
aromatica).
☼ Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropik, yang ciri-cirinya
adalah sebagai berikut:
 Kanopi rapat
 Banyaknya tumbuhan liana (yang memanjat)
☼ Tumbuhan khas seperti durian (Durio zibethinus), mangga (Mangifera indica),
dan sukun (Artocarpus) tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi.
Selain itu terdapat juga di Malaysia dan Filipina.
☼ Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik raflesia
(Rafflesia arnoldii) yang tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat liar
(Tetrastigma).
☼ Di Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda:
 Sulawesi – Papua: hutan hujan non-Dipterocarpaceae.
a. Banyak terdapat di lahan datar.
b. Pohon-pohonnya rendah (30 – 40 m).
c. Diantaranya Ficus (kerabat beringin) dan matoa (Pometia pinnata) yang
merupakan tumbuhan endemik di Papua, namun kini bibit buahnya telah
diperkenalkan di Pulau Jawa dan telah berbuah.
 Hutan kerangas. Terdapat di sela-sela hutan hujan. Terdapat pohon yang
mencapai 30 m.
 Jawa Timur, NTT, Sulawesi Selatan dan Tenggara, serta Papua: hutan
monsun. Pohonnya mencapai ketinggian 25 m.
 Hutan sabana: padang rumput dengan pepohonan yang memencar.
Biologi 5
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

3. Memiliki Hewan Tipe Oriental (Asia), Australia, serta Peralihannya


Menurut Alfred Russell Wallace berdasarkan adanya persamaan fauna di daerah-
daerah tertentu di bumi, maka dapat dibedakan 6 daerah biogeografi dunia:
 Nearktik: Amerika Utara.
 Palearktik: Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, Gurun Sahara sebelah
utara.
 Neotropikal: Amerika Selatan bagian tengah.
 Oriental: Asia Himalaya bagian selatan.
 Ethiopia: Afrika
 Australia: Australia dan pulau-pulau sekitarnya.

Fauna di Indonesia mencerminkan posisinya di antara Benua Asia (Oriental) dan Benua
Australia.
 Di antara Paparan Sunda dan wilayah laut dalam atau memanjang mulai dari Selat
Lombok ke utara melewati Selat Makasar dan Filipina Selatan terdapat batas
flora fauna Asia (Oriental) atau yang disebut sebagai Garis Wallace.
 Di antara Paparan Sahul dan laut dalam bagian tengah yang berada di sebelah timur
Sulawesi memanjang ke utara ke Kepulauan Aru juga terdapat batas flora fauna
Australia (peralihan) yang disebut sebagai Garis Weber.
a. Persebaran Fauna Daerah Oriental
Ciri-ciri:
 Banyak spesies mamalia berukuran besar.
 Terdapat berbagai macam kera. Ada 13 macam primata: bekantan, tarsius,
loris hantu, dan orang utan.
 Terdapat hewan endemik: binturong (Arctictis binturong), yaitu hewan
sebangsa beruang tetapi berukuran kecil, monyet (Presbytis thomasi), tarsius
(Tarsius bancanus), dan kukang (Nycticebus coucang).
 Burung-burung oriental memiliki warna yang kurang menarik, tetapi dapat
berkicau. Burung-burung yang endemik misalnya: jalak bali (Leucopsar
rothchildi), elang Jawa, murai mengilat (Myophoneus melurunus), elang putih
(Mycrohyerax latifrons), ayam hutan berdada merah (Arborphila hyperithra),
dan ayam pegar (Lophura bulweri).
Persebarannya:
☼ Sumatera: gajah, tapir, badak bercula dua, harimau, siamang, dan orang utan.

☼ Jawa: badak bercula satu (endemik), harimau, dan banteng.


Biologi 6
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

☼ Kalimantan (pulau yang paling kaya akan jenis-jenis primata): badak bercula dua,
macan tutul, orang utan, kera berhidung panjang, dan beruang madu.
b. Persebaran Fauna Daerah Australia
Hewan yang hidup di daerah Indonesia bagian timur yaitu Papua, Maluku, Sulawesi,
dan Nusa Tenggara adalah relatif sama dengan Australia.
Ciri-ciri:
 Mamalia berukuran kecil.
 Banyak hewan berkantong.
 Tidak terdapat spesies kera.
 Jenis-jenis burung dengan warna mencolok.
Persebarannya:
☼ Papua:
 Memiliki 110 spesies mamalia, termasuk diantaranya 13 spesies mamalia
berkantong, misalnya kanguru (Dendrolagus ursinus dan Dendrolagus inustus),
kuskus (Spilocus maculatus), bandicoot, dan oposum.
 Terdapat 27 spesies hewan pengerat (rodentia) dan 17 diantaranya
merupakan spesies endemik.
☼ Memiliki koleksi burung yang terbanyak (320 jenis) dan setengah diantaranya
spesies endemik, misalnya kasuari, nuri, parkit, cendrawasih dan merpati
berjambul.
☼ Sulawesi: anoa.

☼ Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo, Padar, dan Rinca terdapat reptilia
besar, yaitu komodo.
c. Fauna Daerah Peralihan antara Oriental dan Australia
Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas antara wilayah Oriental dan Australia
yang paling mencolok di antara pulau-pulau peralihan lainnya. Yang dihuni oleh
sebagian hewan Oriental dan sebagian hewan Australia.
Contohnya: oposum (Australia) dan kera macaca (Oriental)
Selain itu terdapat banyak hewan endemik, misalnya primata primitif Tarsius
spectrum, musang Sulawesi (Macrogalida musschenbroecki), babirusa, anoa, maleo,
dan beberapa jenis kupu-kupu.
4. Memiliki Banyak Hewan dan Tumbuhan Langka
Hewan Tumbuhan

Babirusa (Babyrousa babyrussa) Bedali (Radermachera gigantean)


Biologi 7
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

Hewan Tumbuhan

Harimau Sumatera (Panthera tigris


Putat (Planchonia valida)
sumatrae)
Harimau Jawa (Panthera tigris sondaicus) Kepuh (Stereula fotida)
Macan kumbang (Panthera pardus) Bungur (Lagerstroemia speciosa)

Orang utan (Pongo pygmaeus abelii dan Nangka celeng (Artocarpus


Pongo pygmaeus pygmaeus) heterophyllus)

Kanguru pohon (Dendrolagus ursinus) Kluwak (Pangium edule)


Maleo (Macrocephalon maleo) Bendo (Artocarpus elasticus)
Penyu hijau (Chelonia mydas) Mundu (Garcinia dulcis)
Sawo kecik (Manilkara kauki)
Winong (Tetrameles nudiflora)
Bayur (Pterospermum javanicum)
Gandaria (Bouea macrophylla)
Matoa (Pometia pimmata)

Sukun berbiji (Artocarpus communis)


5. Memiliki Hewan dan Tumbuhan Endemik
Yaitu yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan di tempat lain.

Hewan Tumbuhan
Jalak bali (Leucopsar rothchildi) di Bali Bedali (Radermachera gigantean)
Harimau Sumatera (Panthera tigris
Putat (Planchonia valida)
sumatrae)

Rafflesia arnoldii di Pulau Sumatera


Harimau Jawa (Panthera tigris
dan penyebarannya di sepanjang Bukit
sondaicus)
Barisan dari Aceh sampai Lampung.

Badak bercula satu (Rhinoceros


Bunga Bangkai (Amorphophallus sp.)
sondaicus) di Ujung Kulon
Binturong (Arctictis binturong) R. borneensis (Kalimantan)
Monyet (Presbytis thomasi) R. cilliata (Kalimantan Timur)
Maleo (Macrocephalon maleo) di
R.horsfilldii (Jawa)
Sulawesi
Biologi 8
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

Hewan Tumbuhan

Tarsius (Tarsius bancanus) di Sulawesi R. patma (Nusa Kembangan dan


Utara Pengandaran)

Kukang (Nycticebus coucang) R. rochussennii (Jawa Barat)


Komodo (Varanis komodoensis) di Pulau
R. contleyi (Sumatera bagian timur)
Komodo

Keanekaragaman Hayati Dunia …


☺ Bioma merupakan komunitas utama yang terdapat pada suatu daerah yang dapat
dikenal berdasarkan fisiognomi (penampakan).
☺ Faktor utama yang menentukan pembagian bioma adalah ketinggian suatu
tempat dari permukaan laut (altituda), letak tempat di garis lintang
(latituda), topografi, suhu, kelembaban, dan angin.
☺ Garis pembatas dua bioma walaupun tidak jelas disebut ekoton yang ditempati
oleh tumbuhan dan hewan yang khas.
☺ Bioma-bioma umumnya ditentukan oleh vegetasi atau tumbuhan yang dominan.

☺ Ada berbagai bioma di dunia yaitu:


1. Tundra:
 Di lingkungan kutub utara dan kutub selatan, Green Land, Siberia Utara.
 Beriklim kutub, selalu tertutup salju, tumbuhan yang ada: lumut Sphagnum
dan lumut kerak.
 Hewan-hewan yang ada: beruang kutub, serigala kutub, dan caribou bull
(sebangsa rusa).
2. Taiga:
 Di daerah sub tropik dan kutub, misalnya di Rusia, Eropa Utara, Kanada,
dan Alaska.
 Tumbuhan khas: conifer atau tumbuhan berdaun jarum (pohon spruce,
alder, dan birch), yang hijau sepanjang tahun.
 Hewan yang ada beruang hitam dan serigala.
3. Gurun (padang pasir):
 Afrika, Amerika, Australia, dan Cina.
 Curah hujan sangat rendah, yaitu kurang lebih 25 cm per tahun, suhu
sangat tinggi di siang hari dan sangat rendah di malam hari.
 Kelembaban udara rendah, tanahnya tandus.
Biologi 9
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

 Tumbuhannya terutama kaktus, tumbuhan efemera (tumbuhan yang pada


waktu hujan cepat tumbuh, cepat berbunga, dan memiliki biji yang
dorman).
 Hewan yang ada adalah unta, tikus, ular, kadal, dan semut.
4. Padang Rumput:
 Daerah tropis hingga subtropis.
 Amerika Serikat bagian tengah, Afrika Tengah dan Selatan, serta Eropa
Timur.
 Curah hujan rendah, 25 – 30 cm per tahun, tumbuhan utama: rumput-
rumputan, hewan: bison, zebra, kanguru, zarafah, kijang, singa, serigala,
jaguar, binatang pengerat, dan beberapa burung.
5. Hutan Hujan Tropis:
 Daerah tropis dan subtropis (Amerika Selatan/Brasil), (Asia/Indonesia),
dan Afrika.
 Curah hujan tinggi, yaitu 200 – 225 cm per tahun, matahari bersinar
sepanjang tahun.
 Tumbuhan yang khas adalah kelompok liana, yaitu tumbuhan yang
memanjat, misalnya rotan dan tumbuhan epifit, yaitu tumbuhan yang
menempel pada tumbuhan lain, misalnya anggrek.
 Hewan yang menghuni hutan hujan tropik adalah berbagai macam burung,
kera, babi hutan, tupai, macan, gajah, dan rusa.
6. Hutan Gugur (deciduous forest):
 Beriklim sedang, curah hujan 75 – 100 cm per tahun, memiliki empat
musim.
 Tumbuhan yang ada terutama maple, oak, beech, dan elu yang selalu
menggugurkan daunnya pada musim gugur.
 Hewan-hewan yang umum adalah rusa, beruang, dan rubah.
 Di Eropa Barat, Korea, Jepang Utara, dan Amerika Timur.
7. Sabana:
Kedua sisi khatulistiwa, Afrika, Amerika Selatan, India, Asia Selatan,
Australia, dan Indonesia (Irian, NTT, dan NTB).
8. Bioma Air Tawar:
 Kadar garam (salinitas rendah).
 Perubahan suhu tidak terlalu besar.
 Berdasarkan ada tidaknya arus ekosistem air tawar dibedakan menjadi:
 Ekosistem lentik (air tidak mengalir): danau, kolam, dan rawa.
 Ekosistem lotik (air mengalir): sungai.
Biologi 10
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

 Berdasarkan skala penyinaran matahari ekosistem air tawar dibedakan


menjadi:
 Zona fotik: dapat ditembus cahaya matahari (200 meter).
 Zona afotik: tidak dapat ditembus cahaya matahari (lebih dari 200
meter).
 Organisme air tawar:
 Tumbuhan yang berukuran besar (makrohidrofita).
 Tumbuhan yang berukuran kecil (alga).
 Tumbuhan biji: teratai dan eceng gondok.
 Hewan: udang-udangan, ikan, dan serangga.
 Berdasarkan cara hidupnya, organisme di air tawar dapat dibedakan
sebagai berikut:
☺ Plankton: berukuran mikroskopis yang hidup melayang-layang di atas
air, terdiri dari:
 Fitoplankton (tumbuhan)
 Zooplankton (hewan)
 Bakterioplankton (bakteri)
☺ Nekton: organisme yang hidup berenang di dalam air, ikan.

☺ Neuston: organisme yang hidup berada di atas permukaan air.

☺ Bentos: organisme yang hidup di dasar perairan, berfungsi sebagai


pengurai (dekomposer): cacing, Mollusca, dan larva serangga.
☺ Perifiton: organisme yang melekat pada batang, akar, dan daun
tumbuhan air atau pada benda-benda lain di air.
 Pembagian Bioma Air Tawar:
 Litoral:
☺ Daerah air yang dangkal.
☺ Cahaya matahari dapat menembus dasar.
☺ Organisme yang hidup antara lain tumbuhan berakar, fitoplankton,
zooplankton, dan bentos.
Biologi 11
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

Limnetik

Litoral Profunda

 Limnetik:
☺ Daerah yang terbuka.
☺ Dapat ditembus cahaya matahari.
☺ Organisme yang hidup antara lain zooplankton, fitoplankton, nekton,
dan neuston.
 Profundal:
☺ Daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari.
9. Bioma Air Laut:
 Luasnya lebih dari dua per tiga permukaan bumi.
 Kurang terpengaruh oleh keadaan iklim dan cuaca.
 Mempunyai kadar garam yang tinggi ( 35 ppm = part per million).
 Di daerah khatulistiwa kadar garamnya lebih tinggi dari pada di daerah
yang jauh dari khatulistiwa.
 Suhu di permukaan lebih tinggi daripada suhu di bagian dalam.

Klasifikasi Makhluk Hidup ...


 Tujuan: untuk mempermudah mempelajari keanekaragaman pada makhluk hidup.
 Klasifikasi mengakibatkan terbentuknya kelompok yang disebut takson.
 Taksonomi: cabang ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup.
 Takson dimulai dari yang beranggota banyak (memiliki sedikit persamaan sifat)
sampai yang beranggota sedikit (memiliki banyak persamaan sifat).
 Urutan takson dari yang tingkat tinggi ke tingkat rendah:
No Tingkat Takson Bahasa
. Tumbuhan Hewan Indonesia
1. Kingdom Kingdom Dunia/Kerajaan
Biologi 12
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

No Tingkat Takson Bahasa


. Tumbuhan Hewan Indonesia
2. Divisio Phylum Divisi/Filum
3. Classis Classis Kelas
4. Ordo Ordo Bangsa
5. Familia Familia Suku
6. Genus Genus Marga
7. Spesies Spesies Jenis/spesies

 Dasar dan pendekatan klasifikasi:


Sistem
Anggota Dasar Klasifikasi
Klasifikasi

Dua Kingdom Animalia (Hewan) Tidak dapat membuat makanan.


(Kerajaan) Plantae (Tumbuhan) Dapat membuat makanan.

Animalia Tidak dapat membuat makanan.

Tiga Kingdom Plantae Dapat membuat makanan.

Fungi (kapang/jamur) Menguraikan jasad hidup

Animalia

Plantae Eukariota (inti sel bermembran)


Empat Kingdom
Fungi

Monera Prokariota (inti sel tidak bermembran)

Animalia Eukariota dan heterotrof

Plantae Eukariota dan autotrof

Lima Kingdom Fungi Eukariota dan menguraikan makanan

Protista Eukariota bersel tunggal

Monera Prokariota (bakteri dan ganggang hijau-biru)

Animalia

Plantae
Eukariota
Enam Kingdom Fungi

Protista

Arkhaebakteria Prokariota
Biologi 13
Metode ilmiah dan Keanekaragaman Hayati

Sistem
Anggota Dasar Klasifikasi
Klasifikasi
Bakteria

 Sistem Tata Nama:


1. Nama jenis (spesies) dan marga (genus):
 Mengikuti sistem tata nama binomial (binomial nomenclature) yang dirintis
oleh Carolus Linnae.
 Ketentuan pemberian nama ilmiah:
a. Menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang diserap menjadi bahasa
latin.
b. Terdiri dari dua kata: kata pertama (genus), kata kedua (spesies)
c. Diawali dengan huruf kapital dan dicetak miring atau digaris bawah.
2. Nama suku (famili): tumbuhan (genus + aceae), hewan (genus + idea)
3. Nama bangsa (ordo): mengubah akhiran aceae dengan ales.
4. Nama kelas (classis): didasarkan pada ciri alami yang khas dan berbeda-beda.
Diberi akhiran: mycetes, phyceae, atau opsida.
5. Nama divisi (filum): diberi akhiran phyta atau mycota
 Jenis klasifikasi:
1. Sistem artifisial (buatan): didasarkan pada tujuan-tujuan praktis.
a. Aristoteles: mengelompokkan hewan menjadi hewan darat dan air.
b. Thephratus: mengelompokkan tumbuhan menjadi pohon, perdu, semak, dan
gulma.
2. Sistem natural (alami): didasarkan atas banyak sedikitnya ciri morfologi
(bentuk fisik), tokohnya: Carolus Linnaeus.
3. Sistem filogenetik: didasarkan pada hubungan kekerabatan takson (Jean
Baptiste de Lamarck dan Charles Robert Darwin).

Anda mungkin juga menyukai

  • Gejala Gelombang
    Gejala Gelombang
    Dokumen4 halaman
    Gejala Gelombang
    Sheila Putri Syarah
    Belum ada peringkat
  • Fisika Atom
    Fisika Atom
    Dokumen5 halaman
    Fisika Atom
    Sheila Putri Syarah
    Belum ada peringkat
  • Fisika Inti
    Fisika Inti
    Dokumen4 halaman
    Fisika Inti
    Sheila Putri Syarah
    Belum ada peringkat
  • Fisika - Gerak
    Fisika - Gerak
    Dokumen6 halaman
    Fisika - Gerak
    Sheila Putri Syarah
    Belum ada peringkat
  • Fisika - Besaran Dan Satuan
    Fisika - Besaran Dan Satuan
    Dokumen7 halaman
    Fisika - Besaran Dan Satuan
    Sheila Putri Syarah
    Belum ada peringkat
  • Alat-Alat Optik
    Alat-Alat Optik
    Dokumen9 halaman
    Alat-Alat Optik
    Sheila Putri Syarah
    Belum ada peringkat
  • Jaringan Tumbuhan
    Jaringan Tumbuhan
    Dokumen26 halaman
    Jaringan Tumbuhan
    Sheila Putri Syarah
    Belum ada peringkat
  • Latihan PAT MAT 8 2022.
    Latihan PAT MAT 8 2022.
    Dokumen14 halaman
    Latihan PAT MAT 8 2022.
    Sheila Putri Syarah
    Belum ada peringkat
  • Ekosistem
    Ekosistem
    Dokumen13 halaman
    Ekosistem
    Sheila Putri Syarah
    Belum ada peringkat
  • Metabolisme
    Metabolisme
    Dokumen6 halaman
    Metabolisme
    Sheila Putri Syarah
    Belum ada peringkat
  • Jaringan Hewan
    Jaringan Hewan
    Dokumen12 halaman
    Jaringan Hewan
    Sheila Putri Syarah
    Belum ada peringkat