Anda di halaman 1dari 67

BAB 2

STRUKTUR
DAN FUNGSI
JARINGAN
TUMBUHAN
Sumber : stux, pixabay.com
Apa yang Anda
ketahui tentang cara
pengembangbiakan
tanaman dalam
botol ini?

Sumber : www.wikiwand.com/
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Meristem
• Jaringan meristem atau jaringan 1. Sel-sel berbentuk bulat,
embrional adalah jaringan yang lonjong, poligonal, kuboid
sel-selnya aktif membelah diri atau prismatik, dan memiliki
secara mitosis. dinding sel yang tipis
• Jaringan meristem memiliki sifat- 2. Di dalam sel mengandung
sifat, sebagai berikut. banyak protoplasma.
1. Disusun oleh sel-sel muda 3. Sel memiliki satu atau dua inti
yang aktif membelah dalam sel (nukleus) yang besar.
fase pertumbuhan dan 4. Vakuola sel sangat kecil atau
perkembangan. tidak ada sama sekali.
2. Tidak memiliki ruang antarsel
(susunan sel rapat).
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Meristem
Meristem Primer
• Meristem primer adalah jaringan meristem pada tumbuhan
dewasa yang sel-selnya masih aktif membelah.
• Pada umumnya terdapat di ujung batang (pucuk) dan ujung akar.
• Meristem ini berasal dari sel-sel inisial yang disebut
promeristem.
• Promeristem adalah jaringan meristem yang sudah ada ketika
tumbuhan masih berada dalam fase embrio.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Meristem
Meristem Sekunder
• Meristem sekunder berasal dari sel-sel dewasa yang berubah
sifatnya menjadi sel-sel meristematik.
• Contohnya adalah kambium dan kambium gabus (felogen).
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Meristem
• Kambium merupakan lapisan • Kambium gabus (felogen) adalah
sel-sel yang aktif membelah di antara jaringan kambium yang membentuk
pembuluh angkut xilem dan floem. lapisan pelindung periderm (gabus).
• Kambium dapat ditemukan di dalam • Kambium gabus terletak di bawah
batang maupun akar tumbuhan dikotil epidermis batang dan akar yang
(Dicotyledoneae), Gymnospermae, sudah tua.
dan beberapa tumbuhan monokotil • Aktivitas kambium gabus (felogen)
(misalnya Agave, Aloe, Yucca sp., ke arah luar akan membentuk felem
dan Dracaena sp). (lapisan gabus), sedangkan ke arah
dalam akan membentuk feloderm
(korteks sekunder).
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Meristem
Meristem Apikal
• Meristem apikal terdapat di • Semua jaringan yang terbentuk
ujung batang (pucuk) utama, dari meristem apikal disebut
ujung batang (pucuk) lateral, jaringan primer.
dan ujung akar. • Proses pemanjangan
• Meristem apikal menyebabkan meristem apikal akan
pemanjangan batang dan akar, menghasilkan daun, bunga,
yang disebut pertumbuhan dan tunas apikal (tunas ujung)
primer. yang akan berkembang
menjadi cabang samping.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Meristem
Meristem Interkalar
• Meristem interkaler terdapat di antara jaringan dewasa atau
jaringan yang sudah berdiferensiasi.
• Contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan golongan
rumput-rumputan (Gramineae), beberapa anggota spesies dari
Caryophyllaceae dan Polygonaceae, serta Equisetum sp.
• Meristem interkaler merupakan daerah meristematik karena
terputus dari daerah meristematik yang terisolasi di subapikal
batang, kemudian berkembang menuju pangkal (besipetal).
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Meristem
Meristem Lateral
• Meristem lateral terletak memanjang sejajar permukaaan
batang atau akar, contohnya kambium pembuluh (kambium
vaskuler) dan kambium gabus (felogen).
• Meristem lateral menyebabkan terjadinya pertumbuhan
sekunder pada batang maupun akar, sehingga batang dan akar
tersebut akan membesar.
• Aktivitas meristem lateral akan membentuk jaringan sekunder.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Permanen

• Jaringan permanen adalah jaringan yang berasal dari pembelahan


sel-sel meristem primer maupun sekunder, yang telah
berdiferensiasi atau mengalami perubahan bentuk sesuai dengan
fungsinya.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Permanen
• Jaringan permanen mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut :
a. Tidak melakukan aktivitas a. Sel telah mengalami
perbanyakan diri. penebalan pada
b. Sel-sel berukuran relatif besar dindingnya sesuai
dibandingkan dengan sel-sel dengan fungsinya.
meristem. b. Terkadang sel-selnya
c. Sel memiliki vakuola yang telah mati.
besar, sehingga mengandung c. Terdapat ruang antarsel.
sedikit plasma sel.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Pelindung (Epidermis)
• Jaringan epidermis adalah jaringan • Jaringan epidermis disebut
yang tersusun dari lapisan sel-sel yang sebagai jaringan pelindung,
menutupi permukaan organ tumbuhan karena berfungsi melindungi
seperti akar, batang, daun, bunga, bagian dalam tumbuhan dari
buah, dan biji. segala pengaruh luar yang
merugikan, misalnya
perubahan suhu, kerusakan
mekanik, hilangnya air
melalui penguapan, dan
hilangnya zat-zat makanan.
Sumber : commons.wikimedia.org
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Pelindung (Epidermis)
• Ciri-ciri jaringan epidermis :
1. Umumnya terdiri atas satu
lapis sel. 1. Ketebalan dinding sel
2. Memiliki sel-sel yang tersusun epidermis berbeda-beda.
rapat tanpa ruang antarsel. 2. Dinding sel epidermis ada
3. Bentuk sel bervariasi. yang mengandung lignin,
4. Sel-sel memiliki banyak kutikula, dan pektin.
vakuola dan protoplas yang 3. Sel-sel inisial epidermis
dapat menyimpan berbagai sebagian dapat berkembang
hasil metabolisme. dan bermodifikasi menjadi
alat-alat tambahan lain yang
disebut derivat epidermis
Modifikasi Jaringan Epidermis

Sumber : www.flickr.com
Stomata
Modifikasi
Jaringan
Epidermis

Trikoma Sumber : en.wikipedia.org


Modifikasi Jaringan Epidermis
Trikoma nonglanduler

Sumber : ru.wikipedia.org
Modifikasi Jaringan Epidermis
Trikoma glanduler

Sumber : commons.wikimedia.org
Modifikasi Jaringan Epidermis

Emergensia
Sumber : id.wikipedia.org
Modifikasi Jaringan Epidermis
Sel kipas

Spina
Sumber : commons.wikimedia.org
Modifikasi Jaringan Epidermis

Litokis
Sumber : eu.wikipedia.org
Sel kersik
Modifikasi
Jaringan
Epidermis

Velamen

Sumber : nl.wikipedia.org
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Dasar (Parenkim)

• Jaringan parenkim merupakan • Jaringan parenkim disebut


jaringan yang terbentuk dari sebagai jaringan dasar karena
sel-sel hidup dengan struktur dapat dijumpai hampir di setiap
morfologi yang bervariasi. bagian tumbuhan.
• Jaringan ini bertanggung jawab
terhadap segala proses
fisiologis.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Dasar (Parenkim)
• Ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut.
1. Sel hidup, berukuran besar, pada umumnya berdinding
primer tipis dan berbentuk polihedron.
2. Memiliki inti sel dan banyak vakuola.
3. Memiliki ruang antarsel sehingga letak sel tidak rapat.
4. Bersifat meristematik karena sel-selnya dapat membelah diri
bahkan ketika dewasa sehingga berperan penting dalam
regenerasi.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Dasar (Parenkim)
• Berdasarkan fungsinya,
jaringan parenkim dapat
dibedakan menjadi 6 macam.
a. Parenkim asimilasi,
b. Parenkim penimbun,
c. Parenkim air,
d. Parenkim udara (aerenkim),
e. Parenkim pengangkut,
f. Parenkim penutup luka.

Sumber : cs.wikipedia.org
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Dasar (Parenkim)
• Berdasarkan
bentuknya, jaringan
parenkim dapat
dibedakan menjadi
empat macam.
a. Parenkim palisade
b. Parenkim bunga
karang
c. Parenkim bintang
(aktinenkim)
d. Parenkim lipatan
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Penyokong (Penguat)

• Jaringan penyokong adalah jaringan yang menunjang bentuk


tubuh tumbuhan.
• Ciri-ciri jaringan penyokong, yaitu memiliki dinding sel yang tebal
dan kuat, serta telah mengalami spesialisasi pada sel-selnya.
• Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan kolenkim dan
sklerenkim.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Penyokong (Penguat)

• Jaringan penyokong berfungsi untuk:


1. Menegakkan batang dan menguatkan daun,
2. Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis.
3. Melindungi embrio di dalam biji,
4. Melindungi jaringan pengangkut (vaskuler),
5. Memperkuat jaringan aerenkim (parenkim penyimpan
udara).
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Penyokong (Penguat)
• Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ-
organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan.
• Jaringan ini terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga dan
buah, serta pada akar yang terkena cahaya matahari.
• Tumbuhan monokotil umumnya tidak memiliki jaringan kolenkim jika
sejak muda selnya sudah membentuk sklerenkim.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Penyokong (Penguat)
• Jaringan kolenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Tersusun dari sel-sel yang hidup.
2. Ukuran dan bentuk sel beragam, ada yang berbentuk prisma
pendek atau panjang seperti serat dengan ujung meruncing.
3. Penebalan dinding sel tidak teratur.
4. Isi sel dapat mengandung kloroplas dan tanin.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Penyokong (Penguat)
• Jaringan sklerenkim merupakan • Jaringan sklerenkim
jaringan penguat pada organ tumbuhan dikelompokkan menjadi
yang sudah berhenti melakukan 2 jenis, yaitu serabut
pertumbuhandan perkembangan. dan sklereid.
• Ciri-ciri jaringan sklerenkim, yaitu:
1. Sel-selnya memiliki dinding
sekunder yang tebal,
2. Biasanya mengandung zat lignin,
3. Bersifat kenyal,
4. Tidak mengandung protoplas
karena sel-selnya telah mati. Sumber : www.flickr.com
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Penyokong (Penguat)
• Serabut (serat)
didefinisikan sebagai
sel seperti serat yang
panjang, tetapi terdapat
pula serat yang relatif
pendek. Serat sklerenkim
dapat ditemukan di
berbagai bagian
tumbuhan dalam bentuk Sumber : commons.wikimedia.org
untaian atau lingkaran.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Penyokong (Penguat)
• Sklereid merupakan sel-sel yang
mati saat dewasa, tetapi
protoplasnya tetap aktif sepanjang
hidup organ tersebut. Sumber : es.wikipedia.org

• Sel sklereid umumnya berbentuk


bulat, tetapi variasi bentuk lain • Sklereid dapat ditemukan
juga dapat ditemukan. pada tempurung kelapa
• Sklereid terdapat pada semua (Cocos nucifera), kulit kenari,
selaput biji, dan butiran di
bagian tumbuhan, terutama di
dalam daging buah jambu biji
dalam kulit kayu, pembuluh tapis,
(Psidium guajava).
serta di dalam buah dan biji.
Perbedaan
Perbedaan jaringan
jaringan
parenkim,
parenkim, kolenkim,
kolenkim,
dan
dan sklerenkim
sklerenkim
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
• Jaringan pengangkut adalah jaringan pada tumbuhan tingkat
tinggi yang berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral,
serta zat makanan hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut pada
tumbuhan adalah xilem dan floem.

• Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari


akar menuju ke daun.
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
• Sel-selnya telah mati, berdinding tebal, dan mengandung
zat lignin.

• Komponen-komponen pembentuk xilem, yaitu:


1. Unsur trakeal tersusun dari dua macam sel, yaitu trakeid dan
trakea (pembuluh).
2. Serat xilem,
3. Parenkim xilem.
Sumber : en.wikipedia.org
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
• Floem berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat makanan
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
• Floem tersusun dari sel-sel yang hidup dan mati.
• Komponen-komponen pembentuk floem, yaitu:
1. Unsur tapis,
2. Sel pengiring (sel tetangga),
3. Serat floem,
4. Parenkim floem
5. Sel albumin
Sumber : en.wikipedia.org
Tipe-tipe berkas pengangkut

Sumber : commons.wikimedia.org
A. JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN
Jaringan Sekretori
3. Sel-sel lendir merupakan sel
• Jaringan sekretori merupakan hidup, inti sel berbentuk
sekumpulan sel yang berfungsi seperti benang, dan memiliki
menghasilkan suatu zat. lendir yang dihasilkan oleh
• Pada tumbuhan terdapat beberapa dinding sel.
macam jaringan sekretori, antara lain: 4. Sel-sel penyamak, berada
1. Saluran getah merupakan kumpulan dalam kelompok atau sel
sel yang berisi cairan lateks yang tunggal, dan menghasilkan zat
mengandung garam dan asam- penyamak.
asam organik. 5. Sel-sel mirosin merupakan sel-
2. Sel-sel resin dan minyak merupakan sel yang berbentuk seperti
sel-sel yang mengandung resin, bulu-bulu dan berisi senyawa
damar, serta minyak eteris. protein mirosin.
Sumber : commons.wikimedia.org
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Akar
• Secara umum, akar terdiri atas • Epidermis akar disebut juga
tudung akar, epidermis, epiblem atau lapisan pilifer.
korteks, endodermis, dan stele. Epidermis terdiri atas sel-sel yang
• Tudung akar terdapat pada ujung berdinding tipis dan tidak
akar, berfungsi melindungi mengandung kutikula. Epidermis
promeristem dan membantu pada akar yang sudah dewasa
penetrasi akar yang tumbuh ke akan mengalami
dalam tanah. Tudung akar kerusakan,fungsinya digantikan
tersusun dari sel-sel parenkim oleh eksodermis (lapisan terluar
yang hidup dan terkadang korteks).
mengandung pati.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Akar
• Korteks tersusun dari sel-sel • Endodermis akar terdiri atas satu
parenkim yang kadang kala lapis sel yang struktur dan
mengandung karbohidrat atau fungsinya berbeda dengan sel-sel
kristal. Dinding sel pada lapisan di sekitarnya. Dinding sel
terluar korteks mengalami endodermis akar dapat mengalami
penebalan oleh zat suberin dan penebalan berbentuk titik-titik/pita
berdiferensiasi menjadi Caspary atau berbentuk seperti
eksodermis. Sementara itu, huruf U oleh zat suberin, kutin,
lapisan terdalam korteks lignin, atau selulosa. Namun, di
berdiferensiasi menjadi antara sel-sel ada yang tidak
endodermis. mengalami penebalan, yang
disebut sel peresap.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Akar
• Stele akar
merupakan bagian
tengah dari akar
yang terletak di
sebelah dalam
endodermis.
Stele terdiri atas
perisikel, berkas
pembuluh, dan
parenkim.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Batang
• Batang memiliki tiga bagian • Epidermis batang terdiri atas
pokok, yaitu epidermis dan satu lapis sel-sel yang tersusun
korteks, dan modifikasi stele rapat tanpa ruang antarsel.
(silinder pusat). Pada Dinding sel bagian luar
tumbuhan dikotil, bagian-bagian mengalami penebalan dari zat
tersebut tampak jelas. Namun, kutin. Epidermis batang memiliki
pada tumbuhan monokotil batas berbagai macam modifikasi,
antara korteks dan stele kurang yaitu stomata, trikoma, sel silika,
jelas. dan sel gabus. Stomata kelak
akan berkembang menjadi
lentisel yang berfungsi untuk
pertukaran gas dan penguapan.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Batang

• Korteks tersusun dari


parenkim, kolenkim,
sklerenkim yang berupa
serabut dan sklereid, serta
idioblas (sel-sel yang bentuk
dan fungsinya berbeda dengan
sel-sel di sekitarnya). Bagian
korteks yang paling dalam
disebut floetherna. Pada
batang dikotil muda lapisan
floetherna berisi zat tepung
yang disebut sarung tepung.
• Stele terletak di sebelah dalam
endodermis. Stele terdiri atas
perikambium (perisikel),
parenkim, berkas
pengangkut, dan empulur
(pith). Empulur merupakan
bagian terdalam dari batang
tumbuhan berpembuluh, yang
memiliki karakteristik
parenkim. Jaringan empulur
muda berwarna putih atau
cokelat pucat, dan menjadi
gelap jika sudah tua.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Daun
• Secara umum daun tersusun • Epidermis daun terdapat di
dari jaringan pelindung permukaan atas dan bawah,
(epidermis dan biasanya terdiri atas selapis
modifikasinya), jaringan sel, tetapi ada pula yang terdiri
dasar (mesofil), jaringan atas beberapa lapis sel
pengangkut, jaringan (epidermis ganda).
penguat, dan jaringan
sekretori.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Daun
• Jaringan pengangkut pada daun • Jaringan penguat daun berupa
berupa tulang daun. Tulang daun kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim
pada tumbuhan dikotil terdiri atas terdapat di dekat tulang daun yang
satu tulang utama yang besar di bagian sisi dalam lapisan
bercabang-cabang membentuk epidermis dan tepi daun tumbuhan
jala, sedangkan tulang daun dikotil. Serat sklerenkim banyak
tumbuhan monokotil berderet ditemukan pada berkas
sejajar sumbu daun dan pengangkut tumbuhan monokotil.
dihubungkan oleh berkas Epidermis yang sel-selnya rapat
pengangkut kecil. dan memiliki lapisan kutikula juga
merupakan jaringan penguat daun.
• Jaringan sekretori dapat berupa kelenjar, sel resin, sel tanin, atau sel
mirosin. Kelenjar dapat ditemukan pada daun-daun lebar berupa
massa sel-sel parenkim yang padat di ujung berkas pembuluh.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Bunga
• Bunga merupakan alat reproduksi • Secara anatomi daun kelopak dan
seksual pada tumbuhan. Bunga daun mahkota mempunyai
sempurna adalah bunga yang struktur yang sama, yaitu memiliki
memiliki putik dan benang sari epidermis atas dan bawah,
(alat reproduksi). Bunga lengkap parenkim dasar (mesofil), berkas
adalah bunga yang memiliki alat pembuluh, dan sel-sel idioblas
reproduksi dan perhiasan bunga, (saluran getah). Daun kelopak
seperti kelopak dan mahkota. tersusun dari sel-sel yang
berklorofil dan mesofil yang tidak
berdiferensiasi menjadi jaringan
tiang atau jaringan spons. Sel
epidermis daun kelopak dilapisi
zat kutin serta memiliki stomata
dan trikoma.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Bunga

• Benang sari (stamen) terdiri


atas tangkai sari (filamen) dan
kepala sari (antera). Benang
sari memiliki empat ruangan
yang berisi serbuk sari (polen).
Ruang serbuk sari disebut
mikrosporangium karena
menghasilkan mikrospora.
Mikrospora akan tumbuh
menjadi buluh dan
menghasilkan gamet jantan
(sel sperma).
• Putik biasanya mengalami
diferensiasi menjadi tiga bagian,
yaitu bagian basal yang
menggelembung (ovarium atau
bakal buah), bagian yang
memanjang (tangkai putik atau
stilus), dan bagian ujung putik
(kepala putik atau stigma). Di
dalam ovarium terdapat satu
atau lebih ovul (bakal biji). Pada
ovul terdapat kandung lembaga
(megasporangium) yang akan
menghasilkan gamet betina
(ovum).
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Buah
• Buah merupakan perkembangan lebih
lanjut dari bakal buah. Berdasarkan
sifat dinding buah (perikarpium), buah
dapat dibedakan menjadi tiga macam,

Sumber : www.wikiwand.com
yaitu buah kering pecah (misalnya
famili Fabaceae, kedelai), buah
kering tidak pecah (misalnya padi,
dan jagung), dan buah berdaging
(misalnya buah persik atau peach,
jeruk, dan mentimun). Perikarpium
tumbuh dari dinding ovarium.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Biji

Biji merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal biji. Kulit biji
(testa) merupakan diferensiasi dari integumen, yang berfungsi untuk
melindungi embrio daan endosperma yang berada di dalamnya.
Struktur kulit biji bervariasi, biasanya terdiri atas jaringan epidermis,
jaringan makrosklereid dan osteosklereid, sel-sel parenkim, sel kristal,
serta sel berpigmen.
B. ORGAN PADA TUMBUHAN
Biji

Berdasarkan ada tidaknya endosperma, biji dapat dibedakan menjadi


dua tipe, yaitu endosperma (memiliki endosperma) dan
nonendosperma (tidak memiliki endosperma). Biji tipe endosperma,
misalnya terdapat pada Zea mays (jagung) dan Ricinus communis
(jarak). Biji tipe nonendosperma, misalnya terdapat pada Piper nigrum
(merica) dan Cucurbita sp. (labu kuning).
C. PERBEDAAN ANATOMI TUMBUHAN
MONOKOTIL DAN DIKOTIL
D. SIFAT TOTIPOTENSI DAN KULTUR JARINGAN
• Totipotensi yaitu kemampuan • Kultur jaringan adalah teknik
setiap sel tumbuhan untuk perbanyakan tanaman dengan
tumbuh menjadi individu baru cara mengisolasi bagian
yang sempurna. tanaman (seperti jaringan akar,
batang, daun, dan mata tunas),
kemudian menumbuhkannya
pada media buatan yang kaya
nutrisi dan zat pengatur
tumbuh (hormon) secara
aseptik (steril), dalam wadah
tertutup yang tembus cahaya
(misalnya botol-botol kaca),
pada suhu tertentu sehingga
bagian tanaman dapat
D. SIFAT TOTIPOTENSI DAN KULTUR JARINGAN
Jenis Kultur Jaringan
1. Meristem culture, yaitu teknik
kultur jaringan dengan 1. Protoplast culture, yaitu
menggunakan eksplan dari teknik kultur jaringan dengan
jaringan muda atau meristem. menggunakan eksplan dari
2. Pollen atau anther culture, protoplasma (sel hidup yang
yaitu teknik kultur jaringan telah dihilangkan dinding
dengan menggunakan selnya).
eksplan dari serbuk sari atau
benang sari.
D. SIFAT TOTIPOTENSI DAN KULTUR JARINGAN
Jenis Kultur Jaringan
4. Chloroplast culture, yaitu 4. Somatic cross atau silangan
teknik kultur jaringan dengan protoplasma, yaitu
menggunakan eksplan penyilangan dua macam
kloroplas untuk tujuan protoplasma menjadi satu,
perbaikan sifat tanaman kemudian dibudidayakan
dengan membuat varietas hingga menjadi tanaman yang
baru. mempunyai sifat baru.
D. SIFAT TOTIPOTENSI DAN KULTUR JARINGAN
Teknik Kultur Jaringan (Mikropropagasi)
1. Sterilisasi. Segala kegiatan pada kultur jaringan harus dilakukan di
tempat yang steril, yaitu di laminar air flow cabinet dengan
menggunakan alat-alat yang juga steril.
2. Pembuatan media. Komposisi media yang digunakan bergantung
pada jenis tanaman yang akan dikultur. Media yang digunakan
biasanya terdiri atas garam mineral, vitamin, hormon, dan bahan
tambahan seperti agar-agar dan gula.
3. Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang
akan dikultur. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah tunas.
D. SIFAT TOTIPOTENSI DAN KULTUR JARINGAN
Teknik Kultur Jaringan (Mikropropagasi)
4. Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman
dengan menanam eksplan pada media.
5. Pengakaran adalah fase saat eksplan akan menunjukkan adanya
pertumbuhan akar, yang menandai bahwa proses kultur jaringan
yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.
6. Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari
ruangan aseptik ke bedeng.
D. SIFAT TOTIPOTENSI DAN KULTUR JARINGAN
Keunggulan Pembibitan dengan Teknik Kultur Jaringan (Mikropropagasi)
• Pembibitan dengan teknik kultur jaringan memiliki beberapa
keunggulan, antara lain:
1. Dapat diperoleh bibit yang 1. Bibit akan lebih cepat
bersifat identik dengan pertumbuhannya.
induknya. 2. Pengadaan bibit tidak
2. Tidak membutuhkan tempat bergantung pada musim.
yang luas. 3. Dengan waktu yang singkat
3. Kualitas dan kesehatan bibit bisa mendapatkan bibit dalam
lebih terjamin. jumlah yang banyak.
4. Bibit yang dihasilkan seragam.

Anda mungkin juga menyukai