Anda di halaman 1dari 85

Coba perhatikan gambar

dibawah ini!!!
Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan
analisis, peserta didik dapat menjelaskan keterkaitan hubungan
antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi
organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan dan
menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada
tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan
pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada
tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada tumbuhan,
sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur,
peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan
kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi,
berkreasi (4C).
STRUKTUR TUMBUHAN
AYU ISNAINIATUL HASANAH,
S.Pd
Jaringan Tumbuhan

J. Meristem J. Dewasa

Epidermis Pengangkut
M.
M.Primer Parenkim Penyokong
Sekunder

M. Lateral
M. Apikal
M.
Interkalar
JARINGAN MERISTEM
• Merupakan jaringan embrional
• Sel-selnya mempunyai kemampuan
membelah diri
• Sel belum berdiferensiasi/spesialisasi
• Berdinding tipis
• Tersusun rapat tanpa ruang antar sel
 Menurut asal
1. Meristem primer
2. meristem sekunder
 Menurut posisi
1. M. Apikal (daerah promeristem dan daerah
meristematik)
2. M. Interkalar
3. M. Lateral (kambium vascular,
felogen/kambium gabus)
 Menyebabkan pertumbuhan primer, yaitu
pertumbuhan vertical yang mengakibatkan
perpanjangan akar dan batang
 Berasal dari sel-sel inisial yang disebut
promeristem
 Promeristem akan berkembang menjadi
protoderm, prokambium, dan meristem dasar
 Berasal dari sel-sel dewasa yang berubah
sifatnya menjadi sel-sel meristematik.
 Menyebabkan pertumbuhan sekunder,
sehingga batang menjadi besar
 Terdapat kambium pembuluh dan gabus
UJUNG AKAR
2. MERISTEM INTERKALAR

• Meristem interkalar atau


meristem antara adalah
meristem yang terletak
diantara jaringan meristem
primer dan jaringan dewasa.
Contoh tumbuhan yang
memiliki meristem interkalar
adalah batang rumput-
rumputan (Graminae).
Pertumbuhan sel meristem
interkalar menyebabkan
pemanjangan batang lebih
3. MERISTEM LATERAL
• Menghasilkan pertumbuhan ke arah samping.
• Hasilnya adalah batang dan akar semakin
membesar/menebal. Pertumbuhan ini dinamai pertumbuhan
sekunder.
Contoh : kambium vaskuler dan kambium gabus.
Kambium vaskuler berperan dalam penebalan selama
pertumbuhan sekunder sedangkan kambium gabus
menghasilkan lapisan pelindung yang disebut periderm
JARINGAN PERMANEN
Jaringan permanen tidak aktif membelah
dan sel-selnya sudah terdiferensiasi.
Ketika berdiferensiasi, seiring waktu sel-sel
di jaringan permanen memiliki bentuk dan
fungsi khusus sesuai peruntukannya di
dalam tubuh tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen
terbagi menjadi jaringan epidermis,
parenkim, jaringan penyokong, jaringan
pengangkut, dan jaringan gabus
JAR. DERMAL/JAR. PELINDUNG
selalu terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan
fungsi lapisan epidermis adalah melindungi bagian dalam organ
bersangkutan dari keadaan seperti hilangnya air karena penguapan,
kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat-zat makanan
epidermis memiliki beberapa ciri antara lain :
- terdiri dari sel-sel hidup;
- sel-selnya rapat tanpa ruang antarsel;
- tidak memiliki klorofil;
- mampu membentuk modifikasi jaringan epidermis.
Sel Kersik/Silika
Sel kipas (menyimpan air &
(Permukaan batang
mengurangi penguapan
keras=kuat)
Penebalan dinding sel epidemis
dan mengandung sistolit
Jalan masuk dan keluarnya gas pada proses respirasi
maupun fotosintesis, serta jalur penguapan air
(transpirasi)
Trikoma non glandular
 Rambut uniselular sederhana/multiselular
uniseriat (Gossypium, Lauraceae, Moraceae,
Triticum )
 Rambut skuamiform (bentuk sisik) multiselular,
Cruciferae
 Rambut multiselular berbentuk bintang (stelata),
Platanus, Verbacum
 Rambut kasar, trikoma kasar multiseriat, Portulaca
oleraceae
Stelata, bentuk bintang

Rambut skuamiform
Peltata/perisai Rambut dendritik

Stelata, bentuk bintang

Rambut vesikular

uniselular multiselular
 Sekresi berbagai bahan, larutan garam,
nektar, terpentin, gom (polisakarida)

Digitalis purpurea

Daun Lycopersicon
Emergensia: Terbentuk dari Spina: Terbentuk dari dari
jar.epidermis dan jaringan stele dibawah korteks
jar.subepidermis (sel-sel yg
terdapat pada korteks)
velamen

Velamen: menimbun
air dan mengikat
oksigen
JARINGAN DASAR
 Sel hidup, ukuran besar, berdinding tipis
 Memiliki inti sel dan vakuola banyak
 Memiliki ruang antarsel sehingga letak sel
tidak rapat

Berdasarkan fungsinya, dibagi menjadi 6


macam, yaitu:
P. Asimilasi P. udara P. Penimbun

P.pengangkut P. Air P. Penutup luka


• Pada akhir
perkembangannya
jaringan gabus dapat
berfungsi sebagai
ritidom yang
melindungi bagian luar
batang
• Menurut bentuknya parenkim dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok, misalnya:
a) Parenkim palisade, merupakan penyusun
mesofil daun, kadang-kadang pada biji,
dengan bentuk sel panjang,tegak,
mengandung banyak kloroplas.
b) Parenkim bunga karang, penyusun mesofil
daun, bentuk serta susunannya tidak teratur,
Gambar : parenkim palisade dan parenkim bunga ruang antar selnya relatif besar.
karang pada daun dikotil
c) Parenkim bintang, bentuknya seperti bintang,
saling bersam-bungan diujungnya sehingga
banyak mempunyai ruang antar sel.
d) Parenkim lipatan, dinding selnya
mengadakan lipatan ke arah dalam serta
banyak mengandung kloroplas, penyusun
mesofil daun padi, daun pinus.

Gambar : parenkim lipatan pada daun pinus


A

Elodea leaf

Potato fruit
JARINGAN PENYOKONG
FUNGSI:
1. Menegakkan batang dan menguatkan
daun
2. Melindungi tumbuhan dari gangguan
mekanis
3. Melindungi embrio di dalam biji
4. Melindungi jaringan pengangkut
5. Memperkuat jaringan aerenkim
PERBEDAAN KOLENKIM DAN
SKELERENKIM
Jaringan Kolenkim Jaringan Skelerenkim
 Tersusun dari sel-sel hidup  Tersusun dari sel-sel mati
 Isi sel dapat mengandung kloroplas  Tidak mengandung protoplas
dan tanin  Memiliki dinding sekunder yang
 Hanya memiliki dinding sel primer tebal, mengandung zat lignin dan
yang lunak, lentur dan tidak bersifat kenyal
berlignin  Penebalan dinding selnya merata
 Penebalan dinding selnya tidak
merata, hanya pada sudut-sudut sel
(penebalan primer)
Jenis-Jenis Skelerenkim
1. Serabut (Serat skelerenkim) : sel spt
serat panjang dan pendek. Trdpt 2 jenis:
serat xiler dan ekstraxiler
2. Sklereid (Sel batu) : sel* yg mati saat
dewasa, berukuran lebih pendek.
Macam-macam skelereid: (Brakhi, Makro,
Osteo, Asteros) skelereid
Fibers

A. Tracheida
B. Serat tracheida Serat floem
C. Serat libriform di
xilem sekunder atau primer
kayu pada Quercus
rubra
Sclereids Brakisklereida
Sklereida pada Nymphaea
sp. asterosklereida
Kulit Biji kacang

makrosklereida

osteosklereida
JARINGAN PENGANGKUT
Berfungsi mengangkut air dan garam-garam
mineral, serta zat makanan hasil
fotosintesis.
• Xilem
• Floem
Perbedaan Xilem dan Floem
Xilem Floem
 Sel-selnya telah mati, dinding tebal,  Tersusun atas sel-sel yang mati
mengandung zat lignin dan hidup
 Mengangkut air dan garam mineral  Mengangkut dan mendistribusikan
dari akar menuju daun zat makanan hasil fotosisntesis dari
 Komponen: daun ke seluruh bagian tumbuhan
1. Unsur trakeal: Trakea dan Trakeid  Komponen:
2. Serat xilem 1. Unsur tapis
3. Parenkim xilem 2. Sel pengiring
3. Serat floem
4. Parenkim floem
5. Sel albumin
Tipe jaringan pengangkut
 Kolateral terbuka
 Kolateral tertutup
 Bikolateral X

 Konsentris amfivasal
 Konsentris amfikibral
 Radial (akar)
5. Jaringan Sekretori

• Merupakan sekumpulan sel yang berfungsi


menghasilkan suatu zat (sekret)
Ex : saluran getah (lateks), sel-sel resin dan
minyak
• Sel minyak pada
daun sirih di ibu
tulang daun/lamina

Daun pinus
ORGAN PADA TUMBUHAN
Organ Vegetatif:
Akar, batang, dan
daun
Organ Generatif:
Bunga, Buah, dan
Biji
AKAR
Berdasarkan asalnya akar dibagi menjadi
2 kategori, yaitu:
• Akar primer atau akar normal, yaitu akar
yang berasal dari lembaga (embrio) dan
biasanya tetap sepanjang hidup.
• Akar liar atau akar adventif, yaitu akar
yang muncul secara sekunder dari batang,
daun atau jaringan lain yang mungkin
permanen atau sementara.
Ciri-ciri Akar
• Tumbuh kearah bawah atau samping
• Umumnya tidak memiliki klorofil, akar anggrek dan
Araceae memiliki klorofil
• Tidak peka terhadap pengaruh sinar
• Tidak memiliki daun sehingga tidak ditemukan tunas
• Memiliki tudung akar yang menutupi apeksnya
• Terdapat rambut-rambut akar
Bagian-bagian Akar
Tudung Akar
Fungsi:
Membantu akar untuk menembus tanah. Mengurangi
gesekan dengan tanah
Akar tersusun dari sel-sel parenkimatis pada berbagai
tingkat diferensiasi yang berasal dari meristem apeks.
Bagian meristem apeks terdapat meristem yang
berbeda: kaliptrogen
Tudung akar terdiri dari sel-sel parenkima yang banyak
mengandung pati dan mengendalikan reaksi geotropik
Struktur Tudung Akar
Epidermis
• Epidermis pada akar disebut
rizodermis, epiblema, atau
lapisan piliferus dan uniseriat
(satu lapis),
• Tersusun dari sel-sel tubular
yang rapat tanpa ruang antar sel.
• Lapisan di bawah epidermis
adalah korteks yang tersusun dari
sel-sel parenkimatis yang
berdinding tipis dan kaya akan
butir-butir amilum
• Rambut akar berkembang dari
beberapa sel epidermis di dekat
meristem apikal
Korteks

 Tersusun dari sel-sel parenkim


yang berdinding tipis dan kaya
butir-butir amilum
 Lapisan terdalam berdiferensiasi
menjadi endodermis, dan
lapisan terluar berdiferensiasi
menjadi eksodermis.
 Eksodermis akan menggantikan
fungsi epidermis dewasa yang
telah rusak.
Endodermis
 Tersusun dari sel-sel rapat tanpa ruang
antar sel
 Sel-sel endodermis muda mempunyai
sabuk suberin yang disebut pita
Caspari.
 Pita Caspari mempunyai penebalan
dinding (suberin dan lignin) yang dapat
mencegah aliran air dan nutrien ke
dalam sel secara apoplas sehingga
harus melalui sel secara simplas.
 Sel yang tidak mengalami penebalan
disebut sel peresap
Transportasi
air ke akar

 Apoplast
 Symplast
Stele (silinder pusat)

 Bagian tengah dari akar


yang terletak disebelah
dalam endodermis
 Terdiri atas perisikel,
berkas pembuluh dan
parenkim
Perbedaan Akar Primer dan Liar
Perbedaan Akar dikotil dan
Monokotil
Batang

 Organ yang terletak diatas


permukaan tanah
 Berfungsi untuk mendukung daun,
bunga, dan buah, jalan transportasi
air dari akar ke daun, penimbun
cadangan makanan
 Memiliki nodus dan internodus
 Dapat mengadakan percabangan
 Selalu bertambah panjang pada
ujungnya
BAGIAN-BAGIAN BATANG
1. EPIDERMIS
 Terdiri atas satu lapis sel yang
tersusun rapat tanpa ruang antar sel
 Dinding sel bagian luar mengalami
penebalan dari zat kutin
 Modifikasi Epidermis batang: stomata,
trikoma, sel silika, dan sel gabus. Stomata
-> lentisel
Lenticels
2. KORTEKS
 Tersusun dari parenkim, kolenkim,
skelerenkim
 Bagian korteks paling dalam disebut
Floetherna
 Pada batang dikotil muda, lap.floetherna
terdapat sarung tepung
 Penebalan floetherna disebut pita kaspari
= Lap.endodermis
Korteks
Tersusun atas :
o Sel parenkim (menimbulkan kekakuan pada batang
akibat tekanan turgor sel).
o Sel kolenkim (penguat organ tumbuhan yang masih
muda)
o Sel sklerenkim (memberi kekerasan pada korteks
beberapa tumbuhan air, ex :Nymphaea dan sebagai
penguat)
o Sel iIdioblas (sel yang bentuk dan fungsinya berbeda
(sekresi metabolit sekunder))
Lapisan terdalam korteks membentuk endodermis.
3. STELE (SILINDER PUSAT)
 Terletak disebelah dalam endodermis
 Terdiri atas perikambium (perisikel), parenkim,
berkas pengangkut, dan Empulur.
 Empulur bagian terdalam dari batang tumbuhan
berpembuluh, berbentuk seperti jari-jari disebut jari-jari
empulur
 Monokotil: berkas vaskular tersebar diseluruh jaringan
dasar
 Dikotil: jaringan vaskular terdiri dari berkas vaskular
yang tersusun dalam suatu cincin. Empulur membentuk
jari-jari empulur disekitar cincin berkas pengangkut.
Perbedaan Anatomi Batang
Dikotil dan Monokotil
Perbedaan batang dikotil dan
monokotil
Daun

 Organ yang umumnya


berwarna hijau dan duduk
pada batang
 Berfungsi sebagai tempat
fotosintesis, respirasi,
transpirasi, pengambilan
zat makanan (CO2)
 Daun lengkap terdiri atas
pelepah daun, tangkai
daun, dan helaian daun.
Bagian-Bagian Daun
1. EPIDERMIS
 Terdiri atas selapis atau beberapa lapis sel
 Tidak mengandung klorofil, kecuali pada sel
penutup stomata
 Dinding sel mengalami penebalan tidak merata
 Terdapat stomata: amfistoma (atas dan bawah),
hipostoma (bawah), epistoma (atas) dan jenis
derivat lainnya: trikoma, sel kipas (bulliform) dan
litokis.
2. Mesofil
• Pada Monokotil : Mesofil tidak berdiferensiasi
menjadi parenkima palisade dan jaringan
sponsa, melainkan hanya terdiri atas sel-sel
parenkima yang mempunyai kloroplas dan
ruang-ruang antarsel.
• Pada Dikotil: Mesofil pada daun dikotil terbagi
menjadi jaringan palisade yang kompak dan
jaringan sponsa (bunga karang) yang memiliki
ruang antarsel, dan banyak mengandung
kloroplas.
3. Jaringan Pengangkut
 Berupa tulang daun
 Pada dikot: terdiri atas satu tulang utama
yang bercabang-cabang membentuk jala
 Monokot: Berderet sejajar sumbu daun
dan dihubungkan oleh berkas pengangkut
kecil
4. Jaringan Penguat
• Berupa kolenkim dan skelerenkim
• Kolenkim terdapat di dekat tulang daun
dan tepi daun tumbuhan dikotil
• Serat skelerenkim terdapat pada berkas
pengangkut tumbuhan monokotil
• Lapisan epidermis yang tersusun rapat
dan memiliki kutikula juga sbg jae.penguat
daun
Perbedaan daun dikotil dan
monokotil
dikotil monokotil
Tulang daun Menyirip, menjari Sejajar, melengkung
Stomata Umumnya pada Dikedua epidermis
epidermis bawah
kutikula Tipis pada epidermis Tipis pada kedua
atas epidermis
mesofil Terdiferensiasi menjadi Tidak terdiferensiasi
parenkim palisade (hanya terdiri atas sel-
(atas) dan parenkim sel parenkim yang
spons (bawah) struktur dan ukurannya
(dorsiventral) seragam) (isobilateral)
Organ Generatif
1. Bunga: B.sempurna (memiliki putik dan
benang sari), B.lengkap (memiliki alat
reproduksi dan perhiasan bunga)
Alat Kelamin Bunga
2. Buah
• Berdasarkan sifat dinding buah
(perikarpium), ada 3 jenis: buah kering
pecah (ex: kedelai), buah kering tidak
pecah (ex: padi, jagung), buah berdaging
(jeruk, mentimun dll)
• Bagian-bagian buah: Eksokarpium,
epikarpium, mesokarpium, dan
endokarpium
• Pada eksokarpium buah kering,
karaternya seperti skelerenkim
3. BIJI
Biji

 Merupakan perkembangan
lebih lanjut dari bakal biji.
 Biji mengandung calon
tumbuhan baru (lembaga)
sehingga merupakan alat
perkembangbiakan utama
bagi tumbuhan berbiji.
 Biji terdiri atas kulit biji, tali
pusar (funniculus), dan inti
biji.
• Biji terdiri atas jaringan
epidermis, sklerenkim
(makrosklereid dan
osteosklereid), sel
parenkim, dan sel
berpigmmen.
• Biji ada yang
berendosperma (misal : biji
Zea mays) dan ada juga
yang tidak (misal : biji
Cucurbita sp.)
Totipotensi dan Kultur
jaringan

 Totipotensi adalah kemampuan setiap sel untuk tumbuh


menjadi individu baru yang sempurna
 Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman
dengan cara mengisolasi bagian tanaman (seperti
jaringan akar, batang, daun, mata tunas) kemudian
menumbuhkannya pada media buatan yang kaya nutrisi
dan zat pengatur tumbuh (hormon) secara aseptik
(steril) dalam wadah tertutup yang tembus cahaya pada
suhu tertentu sehingga bagian tanaman dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman
lengkap.
Jenis kultur jaringan

• Meristem culture
• Pollen culture
• Chloroplast culture
• Protoplast culture
• Somatic cross
Teknik kultur jaringan

• Sterilisasi
• Pembuatan media
• Inisiasi
(pengambilan
eksplan)
• Multiplikasi
(perbanyakan di
• Pengakaran di
media)
• Aklimatisasi
(pemindahan)
ANY QUESTION ?
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai