Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu

Materi ke 3 “STRUKTUR dan FUNGSI ORGANELA SEL”

Program Studi : MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


Mata Kuliah : BIOLOGI SEL MOLEKULER
Dosen Pembina : Dr. Ainur Rofieq, M.Kes

NAMA MAHASISWA : SARIFUDIN LATHIF


NIM : 201910620211004

1. Jelaskan cara lisosom mempertahankan pH internalnya (dalam ruang lisosom) sehingga


bertahan pada 4.5 s/d 5.0 ?
Jawaban :
Untuk mempertahankan pH asam bagi enzim hidrolitik, membran lisosom mempunyai pompa
proton H+ yang menggunakan energi dari hidrolisis ATP (Adenosina Trifosfat).
Proses Hidrolisis ATP akan menghasilkan H+. Untuk selanjutnya Hidrogen (H+) dipompa kedalam
lisosom melalui Pompa proton H+. Penambahan Ion H+ inilah yang akan membuat pH didalam
Lisosom tetap stabil di pH 4,5 – 5.0.
oleh karena itu membran lisosom memiliki pompa proton H+ yang secara aktif memompa ion H+
ke dalam Lisosom dan menjaga lumen lisosom berada dalam pH 4,5 – 5.0.

Catatan :
a. hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+)
dan anion hidroksida (OH−).
b. Adenosina trifosfat (ATP) adalah suatu nukleotida yang dalam biokimia dikenal sebagai
"satuan molekular" pertukaran energi intraselular; artinya, ATP dapat digunakan untuk
menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel. ATP juga berperan penting dalam
sintesis asam nukleat. Molekul ATP juga digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan
tumbuhan dalam respirasi seluler. ATP yang berada di luar sitoplasma atau di luar sel dapat
berfungsi sebagai agen signaling yang memengaruhi pertumbuhan dan respon terhadap
perubahan lingkungan.
c. Pompa Proton (H+)  untuk mengatur pH dalam lumen. Pompa H+ lisosom termasuk tipe
pompa V-Type. Vacuolar H+ ATPase di membran, menggunakan energi hidrolisis ATP.
d. Vakuolar-tipe H +-ATPase (V-ATPase) adalah enzim yang berfungsi sangat beragam dalam
organisme eukariotik. V-ATPases mengasamkan beragam organel intraseluler dan memompa
proton melintasi membran plasma dari berbagai tipe sel. V-ATPases memasangkan energi
hidrolisis ATP untuk transpor proton melintasi membran sel eukariotik intraseluler dan
plasma. Umumnya dipandang sebagai kebalikan dari ATP synthase karena ATP synthase
adalah saluran proton yang menggunakan energi dari gradien proton untuk menghasilkan
ATP. Namun V-ATPase, adalah pompa proton yang menggunakan energi dari hidrolisis ATP
untuk menghasilkan gradien proton.
PROSES MEMPERTAHANKAN PH INTERNAL LISOSOM MELALUI MEMBRAN LISOSOM.

2. Jelaskan transport protein didalam sel setelah protein disintesis di ribosom.


Fungsi utama Ribosom adalah mensintesis Protein. Setelah proses translasi protein di
Ribosom, sebagian besar polipeptida mengalami suatu proses lebih lanjut sebelum menjadi
protein fungsional. Hal pertama kali adalah polipeptida akan diarahkan ke berbagai macam
komponen selular. Kedua, sebagian besar polipeptida akan mengalami substitusi melalui
reaksi kimiawi tertentu sebelum membentuk protein aktif. Dan ketiga, protein akan
mengalami mekanisme degradasi yang terprogram. Langkah-langkah tersebut
membutuhkan mekanisme regulasi yang
mana regulator tersebut tersusun dari
urutan asam amino yang disebut dengan
signal sequence (Kalthoff, 2001). Signal
sequence tersebut berada bersamaan
dengan polipeptida yang bersangkutan dan
berfungsi untuk mampu mengenali daerah
target dari ribosom menuju ke organel
yang lain. Pada organisme eukariotik signal
sequence bekerja dengan ribonukloprotein,
yakni SRP – signal recognition particle
(Turner et al., 1997). Jalur Target Protein
Didalam sitoplasma, ribosom yang
berfungsi sebagai translator mRNA dan
menghasilkan polipetida, maka polipeptida
tersebut akan ditranspor ke berbagai
macam tempat.
Jalur polipetida yang dimulai dari ribosom menuju ke
berbagai tempat target. Garis warna merah menunjukkan
bahwa daerah target membutuhkan signal sequence,
sementara garis warna hitam tidak membutuhkan signal
sequence (modifikasi dari Kalthoff, 2001).
3. Jelaskan cara sel melakukan pencernaan nutrient untuk kelangsungan hidupnya ?

4. Jelaskan perbedaan tiga sitoskeleton : mikrotubul, filament aktin, filament intermediet ?


NO SIFAT MIKROTUBUL FILAMENT AKTIN FILAMEN INTERMEDIET
1 Subunit protein Tubulin. Yang terdiri Aktin Salahsatu dari beberapa
dari α-tubulin dan β- Protein yang berbeda
tubulin. pada keluarga keratin
yang tergantung pada
jenis sel.
2 Struktur Tabung 2 untai aktin yang saling Protein serabut
berongga.dindingnya terjalin. menggulung, menjadi
terdiri atas 13 kolom memiliki ujung + dan - kabel yang tebal.
molekul tubulin. Tidak memiliki ujung +
memiliki ujung + dan - dan -
3 Diameter 25 nm dengan lumen 7 nm 8 – 12 nm
15 – nm
4 Fungsi  Mempertahankan  Mempertahankan  Mempertahankan
bentuk sel (“Balok” bentuk sel (unsur bentuk sel (unsur
penahan tekanan) penahan tarikan) penahan tarikan).
 Motilitas sel  Perubahan bentuk sel  Tempat bertautnya
(seperti pada cilia  Kontraksi otot nukleus dan organela
atau flagella)  Pengaliran sitoplasma tertentu lainnya.
 Pergerakan  Motilitas sel (seperti  Pembentukan lamina
kromosom dalam pada pseudopodia) nukleus.
pembelahan sel.  Pembelahan sel
 Pergerakan
organel.

5. Jelaskan pengedaran nutrien secara intraseluler pada sel tumbuhan dan sel hewan ?
Dengan melakukan Pencernaan intraseluler, yaitu proses pencernaan di mana pemecahan
bahan menjadi komponen-komponen kecil terjadi di dalam sel. Proses ini terjadi didalam
Lisosom. Enzim hidrolitik yang disimpan dalam lisosom bertanggung jawab untuk
pencernaan kimia partikel makanan. Pencernaan intraseluler dapat dikategorikan menjadi
dua jenis sebagai pencernaan heterofagi dan pencernaan autofagi.

a). Pencernaan Heterofagi


Pencernaan heterofagi adalah pemecahan molekul yang dibawa ke dalam sel oleh
endositosis. Degradasi makanan dicerna selama pencernaan intraseluler terjadi dalam
proses yang dikenal sebagai fagotrophy. Vesikel endositik atau vakuola makanan menyatu
dengan lisosom dan pencernaan kimia terjadi di dalam vakuola makanan. Nutrisi menyebar
ke sitoplasma melalui dinding vesikel. Bahan yang tidak dapat dicerna dikeluarkan melalui
eksositosis.

b). Pencernaan Autofagi


Pencernaan autofagi terjadi di dalam sel untuk mencerna molekul internal dan organel.
Autofagi mempertahankan sumber energi di dalam sel dengan mendaur ulang protein,
agregat, dan organel yang rusak di dalam sel. Produk akhir dari degradasi dapat digunakan
sebagai blok bangunan untuk penggantian komponen seluler yang habis. Dengan demikian,
autofagi mempromosikan kelangsungan hidup sel selama stres dengan menyeimbangkan
tingkat energi sel. Ini memungkinkan pembersihan komponen yang tidak diinginkan dari sel
juga. Oleh karena itu, autofagi adalah pro-survival dan mampu menjalani stres seluler
seperti kekurangan nutrisi. Tapi, autofagi memungkinkan sel mati dengan menghancurkan
organel yang aktif di dalamnya seperti mitokondria.

Anda mungkin juga menyukai