Fungsi dari absicid acid • Menekan laju pertumbuhan dan pembukaan stomatal (terutama saat tanaman berada dalam kondisi tertekan oleh lingkungan) • REGULATION OF SEED MATURATION AND DORMANCY KEMUNCULAN, struktur kimia, dan PENGUKURAN ABA • ABA DIKETAHUI • Di dalam tanaman, ABA telat terdeteksi disetiap organ utama atau JARINGAN HIDUP dari tutup akar sampai kuncup apikal • ABA disintesis hampir pada semua yang mengandung kloroplas atau amiloplas Struktur kimia dari ABA menentukan aktifitas fisiknya • ABA tersusun dari 15-karbon KOMPON/MAJEMUK yang menyerupai sebagian TERMINAL dari molekul kartenoid ABA diuji dengan metode biologi, fisika, dan kimia • Berbagai macam bioassay telah digunakan untuk ABA, termasuk penghambatan pertumbuhan koleoptile, GERMINASI, atau α- amilase sistensis yang diinduksi GA • Atau, PROMOSI penutupan stomatal dan EKSPRESI GEN adalah contoh dari respon induktif yang cepat Deteksi menggunakan metode fisik dapat lebih diandalkan daripada bioassay karena spesifisitas dan kesesuaiannya untuk analisis kuantitas gas kromatigrafi, HIGH-PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPCL) dan IMMUNOASSAY Biosintesis, metabolisme, dan TRANSPORT dari ABA • Respon dari ABA tergantung dari konsentrasinya di dalam jaringan dan pada sensitivitas dari jaringan terhadap hormon. • Proses biosintesis, katabolisme, kompartementasi, dan transportasi semua berkontribusi pada konsentrasi dari hormon aktif di dalam jaringan pada setiap tahap perkembangan ABA disintesis dari sebuah kartenoid MENENGAH/kartenoid INTERMEDIATE • Biosintesis aba terjadi di kloroplas dan plastid lainnya Konsentrasi aba di dalam jaringan sangat bervariasi • Biosintesis aba dan konsentrasi bisa berfluktuasi secara dramatis pada jaringan yang SPESIFIK/TERTENTU pada saat perkembangan atau saat merespon perubahan kondisi lingkungan • Biosintesis tidak hanya salah satu faktor yang mengatur konsentrasi ABA di dalam jaringan tapi juga dipengaruhi oleh degradasi, kompartementasi, konjugasi, dan transportasi ABA dapat dinon-aktifkan dengan oksidasi dan konjugasi • Oksidas Menghasilkan ABA 6-hydroxymethyl intermediate yang tidak stabil, yang dengan cepat diubah menjadi phaseic acid (PA) dan dihydrophaseic acid (DPA) • Konjugasi Dinonaktifkan dengan konjugasi kovalen ke molekul lain, seperti monosaccharide. Contoh dari ABA konjugat : ABA-β-D-glucosyl ester (ABA-GE) Menjadikan ABA tidak aktif sebagai hormon, mengubah polaritas dan distribusi sel ABA ditranslokasikan di dalam jaringan vaskular • ABA diangkut oleh dengan xylem/xilem dan phloem/floem, tetapi biasanya jauh lebih banyak di getah phloem/floem. • Kontrol utama dari distribusi ABA diantara kompartemen sel tanaman mengikuti konsep “anion trap” : disosiasi (anion) dari asam lemah ini terakumulasi di dalam kompartemen alkaline dan dapat didistribusikan menurut STEEPNESS OF GRADIENTS ACCROSS MEMBRANES • Alkalinisasi yang diinduksi oleh stress dari apoplast mendukung pembentukan absicid acid yang terdisosiasi, ABAˉ, yang tidak mudah melintas membran. Oleh karena itu, ABA yang masuk ke sel mesofil lebih sedikit, dan lebih banyak yang mencapai sel penjaga melalui aliran transpirasi Tidak ada yang diterjemahkan Perkembangan dan efek psikologis ABA • ABA mempengaruhi banyak aspek lain dari pertumbuhan tanaman dengan berinteraksi, biasanya sebagai antagonis, dengan auxin/auksin, cytokinin/sitokinin, gibberellin/giberelin, ethylene/etilen, dan brassinosteroid. Kadar ABA pada puncak benih selama embriogenesis • Selama fase pertama, yang ditandai dengan pembelahan sel dan DIFERENSIASI jaringan, zigot mengalami embriogenesis dan jaringan endosperma berkembang biak. • Selama fase kedua, pembelahan sel berhenti dan SENYAWA PENYIMPANAN MENUMPUK • Pada fase terakhir, embrio menjadi toleran terhadap pengeringan, dan benih mengalami dehidrasi, kehilangan hingga 90% kandungan airnya metabolisme terhenti dan benih memasuki kondisi diam (“istirahat”). Berbeda dengan benih aktif, benih diam akan berkecambah setelah rehidrasi. ABA meningkatkan toleransi pengeringan di dalam embrio • Fungsi penting dari ABA di dalam pengembangan benih : MENDUKUNG perolehan toleransi pengeringan • Selama tahap pertengahan hingga akhir dari pengembangan benih, mRNAs spesifik terakumulasi di dalam embrio pada saat endogen ABA tingkat tinggi. • mRNAs ini MENGKODE apa yang disebut LATE- EMBRIOGENESIS-ABUNDANT (LEA) ABA meningkatkan akumulasi PROTEIN PENYIMPANAN BENIH selama embriogenesis • PENYIMPANAN SENYAWA terakumulasi selama embriogenesis tahap menengah hingga akhir > kadar ABA tinggi > TRANSLOKASI gula dan asam amino, sintesis material cadangan, atau keduanya. ABA telah menunjukkan pengaruh terhadap jumlah dan komposisi dari STORAGE PROTEIN KETIDAK-AKTIFAN BENIH MAY BE IMPOSED OLEH KULIT ATAU EMBRIO • Dua tipe dari benih yang tidak aktif telah diketahui : • COAT-IMPOSED DORMANCY Dengan kulit benih dan jaringan penutup lainnya, seperti endosperma, pericarp, atau ogran ekstrafloral Ada 5 mekanisme dasar dari COAT-IMPOSED DORMANCY : a. Pencegahan penyerapan air • Kendala mekanis Untuk benih bisa berkecambah, sel dinding endosperma harus dilemahkan oleh produksi dari enzim pendegradasi dinding sel (cell wall-degrading enzymes) • Gangguan dengan pertukaran gas Permeabilitas kulit/mantel benih yang lebih rendah terhadap oksigen menunjukkan bawah kulit/mantel benih menghamat perkecambahan dengan membatasi suplai oksigen ke embrio • RETENSI INHIBITOR Kulit/mantel benih dapat mencegah keluarnya inhibitor dari benih. e. Produksi inhibitor Kulit/mantel benih dan pericarp dapat mengandung konsentrasi/konsentrat inhibitor pertumbuhan yang relatif tinggi, termasuk ABA, yang dapat menekan perkecambahan embrio. 2. Ketidakatifan (dormansi) embrio Dengan mengamputasi kotiledon. Terjadi : adanya inhibitor (ABA) dan hilangnya PROMOTERS pertumbuhan (GA) Dormansi benih primer versus/lawan sekunder dapat dibedakan dengan dasar waktu onset dormansi dibanding dengan penyebab dormansi
• Dormansi primer • Dormansi sekunder
Benih yang dilepaskan dari Benih yang dilepaskan dari tanaman pada kondisi tanaman pada kondisi tidak aktif aktif, tapi menjadi tidak aktif jika kondisi untuk perkecambahan tidak mendukung Faktor lingkungan mengontrol pelepasan benih dari dormansi/hibernasi/ketidakaktifan
1. Setelah pematangan (kondisi setelah matang)
Kehilangan dormansi ketika konten kadar air berkurang hingga kadar tertentu dengan pengeringan 2. Pendinginan (suhu rendah) Banyak benih memerlukan waktu yang dingin ketika dalam keadaan terhidrasi penuh untuk dapat berkecambah 3. Cahaya BANYAK BENIH YANG MEMBUTUHKAN CAHAYA UNTUK DAPAT BERKECAMBAH Dormansi benih dikontrol oleh rasio ABA ke GA Level dan sensitivitas normal ABA, POINT TO ADDITIONAL REGULATORS OF DORMANCY ABA menghambat perkecambahan yang terlalu cepat dan vivipary Tingkat/kadar endogen ABA tinggi selama pengembangan benih fase pertengahan hingga akhir. ABA adalah pembatas alami yang menjaga pengembangan dalam fase embrionik. PREHARVEST SPROUTING (kecenderungan ke vivipary): sebuah karakteristik varietas pada tanaman biji-bijian YANG DISUKAI OLEH CUACA BASAH. ABA menghambat produksi enzim GA- induced • ABA menghambat sintesis enzim GA-dependent dengan menghambat transkripsi α-amilase mRNA. ABA memberikan efek penghambat ini melalui setidaknya 2 mekanisme: 1. VP1, sebuah protein yang awalnya teridentifikasi sebagai sebuah aktivator dari GENE EKSPRESI yang terinduksi ABA, bertindak sebagai penekan transkripsional dari beberapa gen yang diregulasi/diatur GA (GA-regulated genes) 2. ABA menekan ekspresi GA MYB dari GA yang terinduksi, sebuah faktor transkripsi yang menengahi/memediasi ekpsresi GA INDUCTION α-amilase ABA menutup stomata sebagai respon terhadap stres air Redistribusi atau biosintesis dari ABA sangat efektif sebagai penyebab penutupan stomata • peran dari akumulasi ABA dalam daun yang tertekan: pengungaran kehilangan air dengan transpirasi dalam kondisi WATER STRESS • Penutupan stomata: ABA disintesis di akar dan diangkut ke batang/tunas • Penerapan eksogen ABA ke SEPERTI MUTAN menyebabkan penutupan stomata dan pemulihan TURGOR PRESSURE Tidak ada yang diterjemahkan ABA mendukung pertumbuhan akar dan menghambat pertumbuhan tunas pada air berpotensial rendah
• ABA memiliki efek berbeda pada pertumbuhan
akar dan tunas, dan efeknya sangat dipengaruhi/bergantung OLEH STATUS AIR TANAMAN/STATUS AIR DARI TANAMAN • Pada kondisi dehidrasi, ketika kadar ABA tinggi, hormon endogen mengeluarkan efek positif pada pertumbuhan akar dengan menekan produksi etilen, dan sedikit efek negatif pada pertumbuhan tunas Tidak ada yang ditranslate Mode sel dan molekul dari aksi ABA • ABA terlibat dalam efek psikologis jangka pendek (contoh : penutupan stomata) serta proses pengembangan jangka panjang (contoh : pematangan benih) • Fisiologis cepat, perubahan di fluks dari ion sepanjang membran dan beberapa regulasi gen • Proses jangka panjang, perubahan besar pada pola dari ekspresi gen ABA dipahami baik secara ekstraselular dan intraselular • Meskipun ABA telah terbukti berinteraksi secara langsung dengan fosfolipid, masih diasumsikan secara luas jika reseptor ABA adalah protein • Sebuah lokasi intraselular untuk reseptor ABA: • Aplikasi ekstraselular dari ABA hampir dua kali lebih efektif dalam menghambat pembukaan stomata pada pH 6.15, ketika terpronasi sepenuhnya dan siap dibawa oleh sel penjaga, dibandingkan pada pH8, ketika dipisahkan secara luas ke bentuk anionik yang belum siap melintas membran • ABA disuplai/dipasok secara langsung dan kontinyu/terus-menerus ke sitosol melalui pipet patch yang menghambat kanal K+, yang dibutuhkan untuk pembukaan stomatal • Mikroinjeksi dari bentuk “sangkar” inaktif ABA ke dalam sel penjaga Commelina menghasilkan penutupan stomatal setelah stomata dirawat secara singkat dengan iradiasi UV untuk mengaktifkan hormon-yaitu, melepaskan dari sangkar molekulnya. Tidak ada yang diterjemahkan ABA meningkatan sitosolik Ca, menambah sitosolik pH, dan mendepolarisasi membran
• Perubahan pertama terdeteksi setelah
pemaparan sel penjaga terhadap ABA adalah depolarisasi membran transien yang disebabkan oleh NET INFLUX muatan positif, dan peningkatan transien di dalam konsentrasi sitosolik kalsium Tidak ada yang diterjemahkan Tidak ada yang diterjemahkan Aktivasi ABA dari kanal anion lambat menyebabkan depolarisasi membran jangka panjang
• Depolarisasi membran jangka panjang dipicu oleh:
1. Depolarisasi transien yang terinduksi ABA dari membran plasma, ditambah dengan 2. Meningkatnya kalsium sitosolik 3. Penghambatan dari membran plasma H-ATPase Sebagai tambahan untuk penyebab penutupan stomatal, ABA mencegah pembukaan stomatal yang diinduksi cahaya Regulasi ABA tentang ekspresi gen dimediasi oleh faktro transkripsi • ABA menyebabkan perubahan di dalam ekspresi gen • ABA telah terbukti mengatur ekspresi dari (bermacam-macam/banyak) gen selama pematangan benih dan pada kondisi stres tertentu, seperti sengatan panas, adaptasi terhadap temperatur rendah, dan toleransi terhadap garam Tidak ada yang diterjemahkan
Niken Fahira D.S - 170210103026 - A - Besarnya Toleransi Osmotik Eritrosit Pada Katak Dan Tikus Terhadap Medium NaCl Dengan Tingkat Kepekatan Yang Berbeda