Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN IPA 1

“FOTOSINTESIS”

Disusun Oleh:

Cholifatur Rizka

19070795014

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2020
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua jenis makhluk hidup memerlukan energi yang berasal dari makanan
untuk menjalani aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan kemampuan
dalam membuat makanan, makhluk hidup dikelompokkan ke dalam dua jenis
yaitu makhluk hidup heterotrof dan autotrof. Makhluk hidup heterotrof adalah
makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan mereka sendiri. Akan tetapi,
mereka mendapatkan makanan dari tumbuhan, hewan dan lain sebagainya.
Contoh makluk hidup heterotrof adalah manusia dan hewan. Makhluk hidup
autotrof adalah makluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri. Contoh
makhluk hidup autotrof adalah tumbuhan. Tumbuhan membuat makanan mereka
sendiri melalui proses fotosintesis yang dibantu oleh cahaya matahari.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan


masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa itu fotosintesis?
2. Reaksi apakah yang terjadi pada proses fotosintesis?
3. Bagaimanakah mekanisme reaksi terang dan reaksi gelap dalam proses
fotosintesis?
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan


penulisan paper adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui fotosintesis
2. Mengetahui reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis
3. Mengetahui mekanisme reaksi terang dan reaksi gelap pada proses
fotosintesis
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Fotosintesis

Fotosintesis memberi makan hampir seluruh dunia kehidupan, secara


langsung maupun tidak. Organisme memperoleh senyawa-senyawa organik yang
digunakannya untuk mendapat energi dan rangkai karbon melalui satu dari dua
metode utama yaitu nutrisi autotrofik atau nutrisi heterotrofik. Autotrofik adalah
organisme yang mempertahankan hidupnya sendiri tanpa memakan apa pun yang
berasal dari makhluk hidup lain. Organisme autotrof merupakan organisme
produsen biosfer karena mampu membuat materi organiknya sendiri melalui
proses fotosintesis. Organisme heterotrofik adalah organisme konsumen di biosfer
dan memperoleh materi organiknya melalui organisme-organisme lain
(Campbell,2010).
Fotosintesis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik yaitu H2O dan CO2
oleh klorofil menjad zat organik yaitu karbohidrat dengan bantuan cahaya.
Fotosintesis menghasilkan produk sampingan berupa gas oksigen (O 2). Persamaan
reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut:

Energi cahaya
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
Klorofil
Karbon Air Glukosa Oksigen
dioksida
Organel yang berperan dalam proses fotosintesis adalah kloroplas. Seluruh
bagian hijau tumbuhan, termasuk batang hijau dan buah yang belum matang,
memiliki kloroplas, namun daun merupakan tempat utama fotosintesis pada
sebagian tumbuhan. Terdapat sekitar setengah juta kloroplas per milimeter persegi
permukaan daun. Warna daun berasal dari klorofil, pigmen hijau yang terletak di
dalam kloroplas. Kloroplas terutama ditemukan dlam sel mesofil di jaringan
interior daun. Karbon dioksida memasuki daun, dan oksigen keluar melalui pori-
pori mikroskopik yang disebut stomata. Air yang diserap oleh akar diangkut ke
daun melalui pembuluh. Daun juga menggunakan pembuluh untuk mengekspor
4

gula ke akar dan bagian-bagian nonfotosintetik lainnya dari tumbuhan


(Campbell,2010).
Sel mesofil biasanya memiliki sekitar 30-40 kloroplas, yang masing-masing
berukuran sekitar 2-4 µm. Selaput yang terdiri dari dua membran menyelubungi
stroma suatu cairan kental di dalam kloroplas. Suatu sistem rumit yang terdiri dari
kantong-kantong bermembran yang saling terhubung dan disebut dengan
membran tilakoid memisahkan stroma dari kompartmen lain yaitu interior
tilakoid. Di beberapa tempat, kantong-kantong tilakoid tertumpuk membentuk
grana. Klorofil berada di dalam membran tilakoid. Proses fotosintesis berlangsung
dalam dua tahapan reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap (Campbell,2010).
B. Penguraian Air
Salah satu petunjuk pertama dari mekanisme fotosintesis berasal dari
penemuan bahwa O2 yang dilepaskan oleh tumbuhan berasal dari H2O, bukan dari
CO2. Kloroplas memecah air menjadi hidrogen dan oksigen. Van Niel menyelidiki
bahwa fotosintesis pada bakteri yang membuat karbohidratnya dari CO2 namun
tidak melepskan O2. Van Niel menyimpulkan bahwa, setidaknya pada bakteri
tersebut CO2 tidak dipecah menjadi karbon dan oksigen. Salah satu kelompok
bakteri menggunakan hidrogen sulfda (H2S) bukan air untuk fotosintesis
membentuk globula sulfur berwarna kuning sebagai zat buangan. Van Niel
menalar bahwa bakteri tersebut memecah H2S dan menggunakan atom hidrogen
untuk membentuk gula. Ia kemudian menggeneralisasi gagasan itu, dan
mengajukan bahwa semua organisme fotosintetik membutuhkan sumber hidrogen,
namun sumber itu bervariasi:
Bakteri sulfur : CO2 + 2H2S → [CH2O] + H2O + 2S
Tumbuhan : CO2 + 2H2O → [CH2O] + H2O + O2
Umum : CO2 + 2H2X → [CH2O] + H2O + 2X
Dengan demikian, Van Niel menghipotesiskan bahwa tumbuhan memecah
H2O sebagai sumber elektron dari atom-atom hidrogen dan melepaskan O2 sebagai
produk sampingan (Campbell,2010).
C. Fotosintesis Sebagai Proses Redoks
5

Fotosintesis membalik arah aliran elektron. Air dipecah, dan elektron


ditransfer bersama-sama ion hidrogen dari air ke karbon dioksida, yang
mereduksinya menjadi gula, proses ini membutuhkan energi, atau dengan kata
lain bersifat endergonik. Dorongan ini disediakan oleh cahaya matahari
(Campbell,2010).
D. Tahapan Fotosintesis
Fotosintesis bukanlah suatu proses tunggal, melainkan dua proses yang
masing-masing terdiri dari banyak langkah. Kedua tahap fotosintesis dikenal
sebagai reaksi terang (bagian foto) dan siklus calvin (reaksi gelap, bagian sintesis)
(Campbell,2010).
1. Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi jika ada cahaya. Cahaya diserap oleh pigmen di dalam
kloroplas. Terdapat tiga pigmen dalam kloroplas yaitu (Campbell,2010):
a. Klorofil a : Menyerap cahaya dengan spektrum violet-biru dan merah pada
panjang gelombang 700 m sehingga menyebabkan klorofil a berwarna hijau-
biru yang digunakan pada fotosistem I dan fotosistem II
b. Klorofil b : Menyerap cahaya dengan spektrum violet-biru dan merah pada
panjang gelombang 680 nm sehingga menyebabkan klorofil b berwarna hijau
zaitun
c. Karotenoid : Menyerap cahaya violet dan biru-hijau sehingga menyebabkan
karotenoid berwarna kuning dan jingga. Karotenoid dapat memperluas
spektrum warna yang dapat menggerakkan fotosintesis. Akan tetpi, fungsi
yang lebih penting dari sejumlah kecil karotenoid adalah fotoproteksi
(Menyerap dan membuang energi cahaya berlebihan yang dapat merusak
klorofil atau berinteraksi dengan oksigen, membentuk molekul oksidatif
reaktif yang berbahaya bagi sel)
Reaksi terang merupakan tahap-tahap fotosintesis yang mengubah energi
kimia.. Pada reaksi terang air dipecah, untuk menyediakan sumber elektron dan
proton (ion hidrogen, H+) serta melepaskan O2 sebagai produk sampingan.
Cahaya yang diserap oleh klorofil menggerakkan transfer dan ion hidrogen dari
air menuju penerima yang disebut NADP+, tempat penyimpanan partikel-partikel
6

itu untuk sementara. Penerima elektron NADP+ adalah kerabat dekat NAD+ ,
yang berfungsi sebagai pembawa elektron dalam respirasi seluler. Kedua molekul
tersebut hanya berbeda dalam hal keberadaan satu gugus fodft ekstra dalam
molekul NADP+ . rekasi terang menggunakan NADP+ menjadi NADPH dengan
cara menambahkan sepasang elektron bersama-sama dengan H +. Reaksi terang
juga menghasilkan ATP, mengunakan kemiosmosis untuk memberikan tenaga
bagi penambahan gugus fosfat ke ADP yang disebut fotofosforilasi. Dengan
demikian, energ cahaya awalnya diubah menjadi energi kimia dalam bentuk dua
senyawa yaitu NADPH dan ATP. Pada reaksi terang tidak menghasilkan gula.
Pembentukan gula terjadi pada tahap kedua yaitu siklus calvin (Campbell,2010).
Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid. Pada membran tersebut
terdapat fotosistem yang tersusun dari pigmen-pigmen klorofil a, klorofil b, dan
karotenoid. Pada membran tilakoid ditempati oleh dua tipe fotosistem yang
bekerja sama dalam reaksi terang fotisntesis. Fotosistem itu adalah fotosistem I
(PS I) dan fotosistem II (PS II). Fotosistem II dalam fotosintesis berfungsi
pertama kali dalam reaksi terang dibandingkan fotosistem I (Campbell,2010).
a. Fotosistem I (P 700) mengandung klorofil a yang menyerap kuat energi
cahaya dengan panjang gelombang 700 nm
b. Fotosistem II (P 680) mengandung klorofil a yang menyerap kuat energi
cahaya dengan panjang gelombang 680 nm
Pigmen-pigmen dalam fotosistem berfungsi untuk menangkap energi cahaya.
Energi tersebut digunakan oleh pusat reaksi (klorofil a) untuk melepaskan
elektronnya. Terdapat dua macam aliran elektron yaitu (Campbell,2010):
a. Jalur elektron linier
Reaksi ini dimulai ketika PS II menyerap energi cahaya. Energi tersebut
ditangkap oleh klorofil untuk memecah molekul air (fotolisis). Reaksi fotolisis
seabagai berikut:
H2O → 2H+ + 2e- + ½ O2
Elektron yang dilepaskan dari hasil fotolisis diteruskan menuju akseptor
elektron ke sistem transpor elektron (plastoguinon, kompleks sitokrom, dan
plastosianin). Dalam proses ini terbentuk ATP. Pada akhirnya elektron tersebut
7

akan diterima oleh fotosistem I. Pada saat yang bersamaan, fotosistem I menyerap
energi cahaya dan juga melepaskan elektron. Ellektron tersebut diteruskan menuju
akseptor elektron ke sistem transpor elektron (feredoksin). Pada akhirnya,
elektron tersebut akan ditangkap oleh NADP+, ion H+ hasil fotolisis kemudian
diikat oleh NADP+ membentuk NADPH2 (Campbell,2010).
b. Jalur elektron siklik
Elektron yang dilepaskan oleh fotosistem I akan ditangakap oleh akseptor
elektron. Elektron tersebut selanjutnya diteruskan menuju sistem feredoksin (Fd).
Dari feredoksin elektron diteruskan ke kompleks sitokrom dan akhirnya kembali
ke fotosistem I. Jalur elektron siklik menghasilkan ATP (Campbell,2010).
2. Reaksi Gelap (Siklus Calvin)
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma tanpa memerlukan cahaya. Reaksi
ini memiliki tiga tahapan, yaitu tahapan fiksasi, reduksi dan regenerasi
(Campbell,2010).
a. Tahap Fiksasi
Pada tahap ini, CO2 berikatan dengan ribulosa bifosfat (RuBP) membentuk
dua molekul 3-fosfogliserat (PGA) dengan bantuan enzim RuBP karboksilase
(rubisco). Reaksi yang terjadi sebagai berikut (Campbell,2010):
6CO2 + 6RuBP → 12PGA
b. Tahap Reduksi
Pada tahap ini, PGA diubah menjadi DPGA (1,3 – disfosfogliserat) melalui
penambahan gugus fosfat dari ATP. Selanjutnya, NADPH mereduksi DPGA
menjadi fosfoglseraldehid (PGAL atau G3P). Reaksi yang terjadi sebagai berikut
(Campbell,2010):
12 PGA→ 12DPGA → 12 PGAL

c. Tahap regenerasi
Pada tahap ini, molekul PGAL disusun ulang menjadi 3 molekul RuBP.
Untuk menyelesaikan ini, siklus menghabiskan 3 ATP. Adapun sebagian PGAL
yang lain digunakan untuk membentuk glukosa (Campbell,2010).
8
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neill A. Reece, Jane B. Mitchell, Lawrence G. 2010. Biologi Jilid 1.


Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai