Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, matahari
merupakan salah satu energi. Matahari merupakan suatu pemancar bertubuh
hitam dan menurut Hukum Wien, panjang gelombang maksimun
berbanding terbalik dengan suhu benda. Dalam pertumbuhan dan
perkembangannya, tanman melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis
adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang mempunyai
klorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energy matahari (dalam bentuk
foton) ditangkap dan diubah menjadi energy kimia (ATP dan NADPH).
Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan
karbondioksida. Jadi, seluruh molekul organic lainnya dari tanaman
disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada
kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis
(Wilkins, 1989).

Fotosintesis berlangsung di kloroplas, yang mana pada bagian ini


mengandung banyak pigmen klorofil. Klorofil dapat dibedakan menjadi
beberapa tipe, yaitu: klorofil a, b, c, d dan tipe e. Pembagian tersebut adalah
berdasarkan rantai samping yang mengingat inti porfitinnya. Jenis klorofil
yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinngi adalah jenis a
dan b. Klorofil a biasanya adalah untuk sinar hijau biru, sementara klorofil
b untuk sinar kuning hijau. Klorofil lain (jenis c, d, e) ditemukan hanya pada
alga dan dikombinasikan dengan klorofil a (Tjitrosoepomo, 1998).

Pada proses fotosintesis terjadi penyusunan dari zat organik H2O dan
CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam
molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan
energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan
enam molekul oksigen. Salah satu hasil dari proses fotosintesis adalah glukosa

1
atau C6H12O6. Komponen penyusun glukosa yaitu karbon (C), Hidrogen (H), dan
Oksigen (O). Komponen tersebut merupakan komponen sama yang menyusun
karbohidrat. Karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai
rumus (CH2O)n. Salah satu senyawa yang menyusun karbohidrat adalah glukosa
(C6H12O6). Di dalam karbohidrat terdapat amilum atau zat tepung. Oleh karena
itu, dilakukan praktikum ini untuk membuktikan bahwa fotosintesis benar-
benar menghasilkan oksigen dan amilum.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah benar fotosintesis menghasilkan oksigen?
2. Apakah benar fotosintesis menghasilkan amilum?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apaka benar fotosintesis menghasilkan oksigen.
2. Untuk mengetahui apakah benar fotosisntesis menghasilkan amilum.
D. Manfaat
1. Bagi Guru
Diharapkan, para guru akan selalu menerapkan praktikum ini
agar siswa/i dapat memahami mengenai fotosintesis.
2. Bagi Siswa

Diharapkan, siswa dapat menjadikan praktikum ini untuk


referensi kedepannya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sekilas Mengenai Fotosintesis

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis
yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses Fotosintesis
hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen
yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan,
alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi)
dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup
bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis
juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer
bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos
berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu
cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2
diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain
yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui
kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang
dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik.
Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai
organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai
produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi
fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari
dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini
membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis
produk (senyawa gula dan oksigen).

3
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa
enam molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan
bantuan energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul
glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk
sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil
konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia
penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang
nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk
membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme
tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat
memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara
atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di
dalam tubuh.
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai
unit dasar penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung
struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat
terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh
tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang
dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan
struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas
dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis
terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan
bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata
sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.

B. Mengenal Macam- Macam Reaksi Fotosisntesis

Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan


reaksi gelap. Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen
lain di dalam kloroplas menyerap energi cahaya matahari dan
mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia
penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron
yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut

4
transpot elektron. Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan
dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan elektron
yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor
elektron NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate)
membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak melalui membran
kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP (Adenosine triphospat).
NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap
(siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai
karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari
tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam
sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka
ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida.
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida
dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-
lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer
terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh
makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan
tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis
karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki
klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari
merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut.
Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan
proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun
tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari.(Dwidjoseputro,1986).
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang
hijau yang bersifat autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi
matahari untuk menyintesis molekul-molekul organik kaya energi dari
precursor organik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan dan manusia
tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-senyawa organik

5
dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat
menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada
organisme autotrof. (http://metabolismelink.freehostia.com)
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan
organel plastid yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang
mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel
jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di
dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membrane tilakoid.
Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a
merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap
cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam
reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang
mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak
terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.

C. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis


Faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah terbagi
atas dua, yaitu faktor internal dan factor eksternal. Faktror internal adalah
faktor yang berasal dari tumbuhan itu sendiri. Artinya, setiap tumbuhan
yang berbeda jenis, walaupun hidup dalam keadaan lingkungan yang sama
akan berbeda pula reaksi fotosintesisnya, dapat kita katakan faktor internal
merupakan faktor hereditas (keturunan). Misalnya Pada beberapa jenis
tumbuhan, ada yang tidak bisa membentuk klorofil (albino) sehingga akan
sangat berpengaruh terhadap raksi fotosintesisnya. Kemudian faktor yang
kedua adalah faktor eksternal. Diantara faktor eksternal yaitu, ketersediaan
air, air merupakan salah satu bahan baku yang digunakan untuk reaksi
fotosintesis jadi semakin banyak air dalam tanah semakin bagus reaksi
tersebut. Karena Fotosintesis sangat bergantung dari penyerapan air oleh
akar tumbuhan tersebut. Kemudian yang kedua adalah temperatur, dimana
proses fotosintesis merupakan reaksi yang tergantung kepada enzim,
sedangkan kerja enzim ini dipengaruhi oleh suhu. Enzim tidak bisa bekerja
pada suhu kurang dari 5 derajat Celcius dan diatar 50 derajat celcius, jika

6
suhu tidak sesuai maka fotosintesis tidak akan terjadi. Suhu terbaik untuk
proses fotosintesis adalah diantara 28 – 30 derajat celcius. Yang ketiga yaitu
ketersediaan CO2, dimana Kandungan CO2 di udara sekitar 0.03 persen,
semakin banyak CO2 akan semakin baik rekasi yang terjadi. Kemudian yang
ketiga adalah ketersediaan O2, dimana rendahnya kandungan O2 di udara
dan di dalam tanah akan menghambat respirasi tumbuhan. respirasi ini juga
akan menghambat pembentukan energi oleh tumbuhan (Fried. 2006).

7
BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Percobaan ini dilaksanakan pada tanggal 13 September 2019 di


Labolaturium Biologi SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III.

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu:
 Percobaan Ingenhousz ( Uji Oksigen)
Gelas Beker Tanaman Hydrilla sp.
Tabung Reaksi Air
Corong Gelas Kawat
 Percobaan Sachs ( Uji Amilum)

Pemanas Air Alkohol 70%


Gelas Beker Air/ Aquades
Pinset Daun
Penjepit Kertas Kertas Aluminium
Pemanas Betadine

C. Langkah Kerja
 Percobaan Ingenhousz ( Uji Oksigen)
1. Rakit alat seperti pada gambar dibawah ini.

2. Letakkan di tempat yang terkena sinar matahri.

8
3. Membiarkan selama 20 menit. Kemudian amati ada tidaknya
gelembung di dalam tabung reaksi tersebut.
 Percobaan Sachs ( Uji Amilum)
1. Tutuplah daun dengan menggunakan kertas alumunium, dan yang
lain dibiarkan terbuka saja.
2. Letakkanlah tanaman ditempat yang mendapat cukup cahaya
matahari.
3. Kemudian ketika sudah terkena sinar matahari cukup lama, petiklah
daun – daun tanaman tersebut.
4. Buka kertas alumunium yang ada pada daun tersebut.
5. Kemudian masukkanlah daun-daun tersebut ke dalam air dan
direbus.
6. Ambil dan cucilah daun – daun itu dengan air bersih.
7. Lalu masukkanlah ke dalam alkohol ( supaya klorofilnya larut ).
8. Tetesi daun – daun tersebut dengan menggunakan betadine.
9. Amati perubahan yang terjadi

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Percobaan


 Percobaan Ingenhousz ( Uji Oksigen)

Perlakuan Gelembung
Cahaya Matahari Langsung Cukup Banyak

 Percobaan Sachs ( Uji Amilum)


Pengamatan Warna Daun
Ditutup Tidak ditutup
Aluminiumfoil
Sebelum direbus Hijau Tua Hijau Muda
Direbus dengan Hijau Tua Hijau Muda
alkohol
Ditetesi dengan Biru Kehitaman Putih
betadine

B. Pembahasan
 Percobaan Ingenhousz ( Uji Oksigen)

Berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan dapat


diketahui bahwa dalam proses fotosintesis memang benar
menghasilkan oksigen. Haal tersebut dapat dilihat dari adanya
gelembung saat tanman Hydrilla yang berada didalam rakitan tersebut
diletakkan di bawah sinar matahari.

 Percobaan Sachs ( Uji Amilum)

Berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat


dijelaskan bahwa:

10
1. Pada percobaan yang telah di lakukan, benar-benar terbukti bahwa di
dalam sebuah peristiwa fotosintesis telah dihasilkan amilum
(karbohidrat) sebagaimana percobaan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh ilmuan asal Jerman Sachs pada tahun 1980 masehi.
2. Hal ini dapat terbukti melalui terjadinya sebuah perubahan warna pada
daun yang telah direbus dalam air panas setelah ditetesi betadine.
3. Bagian daun yang tidak ditutupi berubah warna menjadi hitam setelah
ditetesi betadine dan hal ini adalah membuktikan bahwa pada bagian
daun itu terdapat amilum sebagai hasil dari peristiwa fotosintesis yang
terjadi sebelum percobaan dilakukan,
4. Sebaliknya, pada bagian daun yang ditutupi akan berwarna putih setelah
ditetesi betadine dan hal ini membuktikan bahwa pada bagian daun itu
tidak terdapat amilum atau karbohidrat.
5. Sebab tidak adanya amilum tersebut karena ketika proses fotosintesis
terjadi, bagian daun tersebut tidak mengalami fotosintesis karena tidak
mendapat sinar matahari yang cukup dan tidak dapat memperoleh
karbondioksida dari udara karena bagian daun tersebut tertutup rapat
oleh sebuah kertas timah , dan klorofil di bagian tersebut tidak
teraktivasi.

11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada percobaan ingenhousz, membuktikan bahwa fotosimtesis

menghasilkan O2 . Jika tanaman tersebut diberi cahaya maka gelembung

udara yang ditimbulkan semakin banyak begitupun sebaliknya.

2. Pada percobaan Sachs, daun yang ditutupi dengan alumunium foil

menunjukkan perubahan warna lebih pucat. Tumbuhan menangkap

cahaya menggunakan pigmen hijau (klorofil).

3. Pada percobaan diatas disimpulkan bahwa cahaya pada proses

fotosintesis berperan sangat penting. Hal ini dibuktikan pada gelas beaker

yang disimpan dibawah sinar matahari terjadi proses fotosintesis,

sedangkan pada gelas beaker yang disimpan diruangan tertutup atau

tanpa cahaya matahari, tidak terjadi proses fotosintesis.

B. Saran
Saat melakukan percobaan, lakukanlah dengan hati- hati dan teliti.
Manfaatkan waktu yang diberikan oleh pembimbing sebaik mungkin. Amati
setiap perubahan yang terjadi secara cermat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Laporan Praktikum Fotosintesis ( Sachs & Ingenhousz) dalam


https://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/laporan-praktikum-
fotosintesis-sachs.html# ( diakses pada tanggal 18 September 2019).

Arifin, Ahmad. Percobaan Sachs- Sejarah, Teori, Tujuan, dan Laporan dalam
https://rumusbilangan.com/percobaan-sachs-sejarah-teori-tujuan-dan-
laporan/ ( diakses pada tanggal 18 September 2019).

Assawala, Ibrahim Tasrikh Syafaat. 2017. Laporan Praktikum Fotosintesis Uji Sach
dan Ingenhousz dalam
http://inspirasitimur.blogspot.com/2017/12/laporanlengkap-
praktikumbiologi-dasar.html ( diakses pada tanggal 18 September
2019).

Nurhayati, Nunung, dkk. 2016. Biologi Untuk Siswa SMA/MA Kelas XII. Bandung:
Yrama Widya.

Luqman. 2012. Laporan Fotosintesis dalam


http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/laporan-
fotosintesis_2743.html ( diakses pada tanggal 18 September 2019).

13

Anda mungkin juga menyukai