GENETIKA TUMBUHAN
ACARA II
TEORI KEMUNGKINAN
Semester :
Ganjil 2015
Oleh :
Sungging Birawata
A1L114097 / 14
A. Latar Belakang
dengan variasi sifat genotipe dan fenotipe. Sifat-sifat tersebut diturunkan berdasarkan
gamet jantan dan gamet betina didasarkan pada perhitungan matematika diskrit.
Matematika deskrit terdiri dari beberapa macam, salah satunya peluang ( probability )
dengan menggunakan uji X2 atau ( Chi Squer Test ) . Mendel pun menggunakan teori
probabilitas dalam menduga keturunan dari persilangan yang dilakukan pada ercis.
data yang ada dengan melakukan pengamatan dan perhitungan secara kuntitatif. Hasil
kuntitatif tersebut akan diperoleh sebuah data yang bersifat kualitatif yang dapat
direalisasikan atau difisualisaikan. Oleh karena itu, sangat penting mengetahui teori
gamet jantan dan gamet betina. Keturunan hasil suatu perkawinan atau persilangan
tidak dapat dipastikan begitu saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang
ada. Sehubungan dengan itu, peranan teori kemungkinan sangat penting dalam
mempelajari genetika.
Evaluasi hipotesis genetik memerlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-
demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya
sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Uji ini dikenal sebagai uji X 2 ( Chi Square
Test ).
Penggunaan dari teori kemungkinan dari uji chi square X2 adalah dengan
pelemparan koin uang logam. Hasil pelemparan ini diperoleh dua peristiwa
munculnya angka atau gambar. Kegiatan ini dapat membantu dalam menggunakan uji
X2 dalam mengibaratkan angka atau gambar yang muncul sebagai fenotip atau sifat-
Teori kemungkinan sangat penting dalam ilmu genetika, karena dalam suatu
persilangan keturunan yang dihasilkan dari suatu perkawinan tidak dapat ditentukan
begitu saja. Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menduga berdasarkan
peluang yang ada. Seperti halnya suatu hasil persilangan yang dapat dilihat dari luar
yaitu fenotip, inilah yang digunakan untuk dapat melihat kemungkinan yang akan
muncul.
B. Tujuan
diharapkan itu dengan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Sebagai
contoh kita dapat melemparkan mata uang, maka kemungkinan yang akan terjadi
yaitu uang dengan permukaan huruf (H) atau dengan permukaaan gambar uang (G).
bila mata uang dilempar beberapa kali diharapkan hasil lemparan tersebut nya H
dan G. Aplikasi dari probailitas ini dapat dihubungkan dengan sifat tanda beda.
secara genetik dari suatu individu terhadap keturunannya. Hukum ini diperoleh dari
jumlah genotipe pada hasil peersilangan serta peluang munculnya genotipe dan
kejadian saling bebas yang terjadi secara bersamaan (independent). Jika terjadi salah
satu kejadian tersebut tidak mempengaruhi probabilitas kejadian lain. Aturan ini
memprediksi probabilitas dua kejadian yang saling lepas dan akan terjadi.
Kata atau biasanya menandakan probabilitas ini (Elrod & Stansfield, 2006 ).
Percobaan-percobaan prsilangan secara teori akan menghasilkan keturunana
dengan nisbah tertentu yang pada hakekatnya merupakan suatu peluang diperolehnya
hasil fenotipe maupun genotipe. Peluang sama dengan nisbah semua kejadian. Saat
hasil nisbah teoritis tidak terpenuhi maka akan terjadi penyimpangan (deviasi) yang
ada kalanya tidak dapat diterangkan secara teori. Untuk menentukan bahwa hasil
persilangan masih memenuhi nisbah teoritis atau menyimpang dar nisbah, perlu
dilakukan pengujian secara statistik. Pembuktian ini, sering kali dilakukan uji X2 (chi
menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal atau kejadian pada
kondisi tertentu. Nilai peluang 0 berarti kejadian tak pernah atau mustahil terjadi, bila
nilai peluang 1 maka kejadian tersebut dapat dikatakan selalu atau pasti terjadi
(Suryati, 2011).
ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan
besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Uji ini dikenal sebagai uji X2
(Chi Square Test). Metode X2 adalah cara yang dapat dipakai untuk membandingkan
tanaman atau hewan yang berasal dari spesies yang sama, tetapi berbeda sifat
genetiknya. Hibrid merupakan heterozigot dan bukan merupakan galur murni, untuk
menggunakan parental yang sama. Jika ingin memperoleh galur murni maka hibrid
Dugaan saat melemparkan sebuah uang logam saat mendarat dengan gambar di
atas pada separuh dari total lemparan yang dilakukan dan dengan angka di atas pada
lemparan uang logam yang tak terbatas. Semua percobaan yang sesungguhnya
melibatkan pengamatan dalam jumlah yang terbatas, dan karenanya akan diduga bisa
terjadi sejumlah penyimpangan dari jumlah yang diharapkan (Susan dan William,
2002).
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain adalah mata uang logam
dan lembar pengamatan. Alat yang digunakan antara lain adalah uang logam,
B. Prosedur Kerja
1. Satu keping uang logam dilempar, dicatat hasilnya ( angka atau gambar ).
Dilakukan sebanyak 50x dan 100x. hasil dianalisis dengan uji X2.
2. Hal yang sama dilakukan pada 2 keping uang logam yang dilempar sekaligus
disediakan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1 1
1 (|25-25| - 2 (|25-25| - 2
2
(|O-E| - 2 ) 0.5
)2 )2
0.25 0.25
1
(|OE|) 0.25 0.25
2 =0.001 =0.001
25 25 0.002
2
E
(|OE|)2 9 1 16
=0.36 =0.02 =0.64
E 25 50 25 1.02
kejadian yang diharapkan dan penyebutnya adalah jumlah kejadian yang diharapkan
dan penyebutnya adalah jumlah kejadian yang mungkin terjadi atau digunakan jika
dua kejadian terkait yang mana jika suatu kejadian telah terjadi maka kejadian yang
lain dapat terjadi. Teori probabilitas berkembang dari permainan peluang yang
mungkin merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe
persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan kita untuk
(Dwijoseputro,1977).
menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Dapat juga digunakan untuk
menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui kebenarannya, diduga berdasarkan
prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan dengan itu teori kemungkinan memiliki
keterkaitan dengan ilmu genetika, karena dalam ilmu genetika dijelaskan pemindahan
gen-gen dari tetua ke anakkan. Hal tersebut dapat terjadi berbagai macam kombinasi.
pernyataan dari Yatim (1994), bahwa dalam ilmu genetika teori kemungkinan ikut
macam kombinasi. Pengevaluasian suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang
dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula
memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Uji ini dikenal
pemindahan gen-gen dari induk atau parental ke gamet-gamet. Dalam praktikum telah
1. Peluang atas terjadinya sesuatu yang dinginkan ialah sama dengan perbandingan
2. Peluang terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing-masing berdiri sendiri ialah
Metode Chi-Square adalah cara yang tepat kita pakai untuk membandingkan data
percobaan yang diperoleh dari hasil persilangan dengan hasil yang diharapkan
berdasarkan hipotesis secara teoritis. Hasil yang diperoleh akan mempunyai dua
kemungkinan, yaitu signifikan atau tidak signifikan. Menurut Suryati (2007), bahwa
nilai kemungkinan 5% dianggap sebagai garis batas antara menerima dan menolak
hipotesis. Apabila nilai kemungkinan lebih besar dari 5%, penyimpangan dari nisbah
harapan tidak nyata. Jika data X 2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (X2 hitung < X2
Tabel) maka data diterima dan data pengamatan sesuai dengan model atau teori.
Sedangkan kalau X2 hitung lebih besar dari X2 tabel (X2 hitung > X2 Tabel) maka
data di tolak dan data pengamatan tidak sesuai dengan model atau teori (Crowder,
2006)
Menurut Dixon ( 1991 ) Uji chi-kuadrat atau chi-square digunakan untuk menguji
homogenitas varians beberapa populasi atau merupakan uji yang dapat mengubah
data yang sebagian besar signifikan atau sesuai dengan perbandingan. Pengamatan
tersebut dilakukan dengan pelemparan mata uang logam ke atas sebanyak 50x dan
100x. Data yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan uji X 2. Kemudian dilakukan
hal yang sama pada 2 keping dan 3 keping mata uang logam. Semua data yang
pengujian lain yang digunakan pada teori peluang ini antara lain:
1. Uji kecocokkan
Merupakan suatu ketentuan tentang pola yang diharapkan dari frekuensi-
chi square adalah pola yang diharapkan harus sama dengan asumsi atau anggapan
atas kemungkinan kejadian yang sama atau bersifat umum (Haryono, 1994).
2. Uji Kebaikan Suai
Merupakan sebuah nilai bagi peubah acak yang sebaran penarikkan contohnya
menggunakan uji ini adalah uji ini harus menggunakan data atau sampel yang
( Crwoder, 2006).
adalah sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5. Dan di lingkup pertanian
nilai expectednya
terjadi dari suatu kemungkinan, juga untuk mengukur unsur-unsur ketiakpastian yang
kemungkinan dapat digunakan beberapa metode dan yang paling sering digunakan
adalah metode uji Chi-square. Namun selain itu dapat juga digunakan uji
dengan skala nominal, uji Kolmogorov-smirnov bisa dipakai untuk uji keselarasan
data yang berskala minimal ordinal. Uji Chi-square lebih banyak dan sering
digunakan karena uji ini menghasilkan kesimpulan dari hipotesis yang lebih valid,
Untuk dapat memutuskan apakah suatu percobaan sesuai atau signifikan, tidak
sesuai atau tidak signifikan maka perlu memperhatikan beberapa faktor, antara lain:
a. Bila X2 hitung X2 db , maka hasil percobaan signifikan bahwa sebaran
percobaan tidak berbeda nyata dengan sebaran harapan, atau pengujian sesuai
dengan perbandingan.
b. Bila X2 hitung > X2 db , maka hasil percobaan tidak signifikan bahwa sebaran
percobaan berbeda dengan sebaran harapan atau pengujian tidak sesuai dengan
perbandingan.
Hasil pengujian yang diperoleh pada pelemparan 3 koin sebanyak 100 kali adalah
signifikan (sesuai hipotesis) karena X tabel (7.82) > X hitung (1.07). Menurut
pelemparan koin dilakukan secara acak sehingga hasil yang muncul tidak pasti
apakah angka atau gambar dan menjadi sebuah peluang suatu kejadian.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Uji Chi-Square adalah suatu uji yang digunakan untuk membandingkan hasil
pengujian yang diperoleh dengan hipotesis. Uji ini menggunakan taraf 5% atau
1% karena sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5. Dan di lingkup
B. Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, saran yang dapat disampaikan
diantaranya :
1. Sebelum praktikum dimulai ada baiknya jika peralatan yang akan digunakan
nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
Crowder, L.V. 1988. Genetika Tumbuhan, Edisi Indonesia. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Elrod, Susan & Stansfield, William, 2006, Scaums Outlines of Theory and Problems
of Genetics, Jakarta, Elangga.
Suryati. 2007. Pengantar Statistika. Edisi III. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Lab. Agronomi Universitas
Bengkulu, Bengkulu.