Anda di halaman 1dari 3

LANDASAN TEORI

Keanekaragaman pada hewan digambarkan dalam keadaan yang bermacam-macam pada


suatu varietas, karena dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur
ataupun jumlah. Keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan
ciri antara makhluk hidup. Keanekaragaman pada hewan mengacu pada keanekaragaman pada
tingkat gen. Keanekaragaman tingkat gen mewakili variasi-variasi yang diturunkan dalam
populasi dari suatu makhluk hidup termasuk hewan. Semua makhluk hidup termasuk hewan
dalam satu spesies atau jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan
bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan
dari induk kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya
berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang
menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman pada
hewan yaitu Anjing keanekaragaman sifatnya bisa dilihat pada bentuk dan ukuran tubuh, warna
rambut, bentuk moncong, bentuk ekor, bentuk kepala, dan sebagainya. Terdapat faktor yang
menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen yaitu reproduksi seksual, perubahan variasi
genetik alami, dan mutasi.
Tidak ada dua individu yang sama persis. Hal ini disebabkan oleh
adanya variasi organisme dari spesies yang sama atau keanekaragaman
spesies. Lingkungan atau faktor eksterna; seperti makanan, suhu, cahaya
matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor
menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap
fenotip suatu individu. Dengan demikian fenotip suatu individu merupakan
hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya. Baik hewan maupun
tumbuhan juga mempunyai variasi yang tampak antara lain dalam bentuk,
ukuran tubuh, warna dan ciri khas lainnya. (Wildan, 1991; dalam Restu,
2011)
Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua yaitu
Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan

diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat
pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai
pembawa. (Syamsuri, 2002).
Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor lingkungan
seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor lingkungannya sama
dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda. Pengetahuan yang
memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif yang sesuai untuk kondisis
tertentu. (Welsh, 1991).
Dalam laporan kali ini, kelompok kami meneliti tentang keanekaragaman
pada Anjing. Anjing adalah mamalia yang telah mengalami domestikasi dari
serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000
tahun yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes
DNA. Penelitian lain mengungkap sejarah domestikasi anjing yang belum
begitu lama. (Wikipedia, 2016)

Gambar 1. Canis lupus


Anjing pertama kali didomestikasi di Asia Timur, kemungkinan di
Tiongkok[8]. Manusia pertama yang menginjakkan kaki di Amerika Utara
membawa

serta

anjing

dari

Asia.

Penelitian genetika

telah

berhasil

mengidentifikasi 14 ras anjing kuno. Di antaranya, Chow Chow, Sharpei,


Akita, Shiba dan Basenji merupakan ras anjing yang tertua. Teori yang

mengatakan anjing berasal dari Asia mungkin bisa dipercaya karena


sebagian besar dari 14 ras anjing kuno berasal dari China dan Jepang.
(Wikipedia, 2016)
Anjing telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam
variasi, mulai dari anjing tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahua
hingga Irish Wolfhound yang tingginya lebih dari satu meter. Warna rambut
anjing bisa beraneka ragam, mulai dari putih sampai hitam, merah, abu-abu
dan coklat. Selain itu, anjing memiliki berbagai jenis rambut, mulai dari yang
sangat pendek hingga yang panjangnya bisa mencapai beberapa sentimeter.
Rambut anjing bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut
seperti benang wol. (Wikipedia, 2016).
Sumber:
Suryo. 1984. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Dahlan,

Ahmad.

2015.

Variabilitas

Keanekaragaman.

http://www.biologimu.com/2015/01/variabilitas-keanekaragaman.html.
[18 September 2016]
Wikipedia.

Tanpa

Tahun.

Anjing.

https://id.wikipedia.org/wiki/Anjing

[18

September 2016]
Syamsuri, Istamar,dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R. 1991. Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman.
Jakarta: Erlangga.
Restu,

Chintianeu.

Tumbuhan.

(2011).

Keanekaragaman

Tersedia:

corner.blogspot.com/2011/04/

pada

[Online].

Hewan

dan

http://edu-

keanekaragaman-pada-hewan-dan-

tumbuhan.html [18 September 2016]

Anda mungkin juga menyukai