Anda di halaman 1dari 5

UJI SACHS DAN INGENHOUZ

Uji Sachs (kegiatan 4):


1. Menutup sebagian helaian daun dengan kertas timah pada malam atau saat subuh, menjepitnya dengan klip
hingga rapat.
2. Memetik daun setelah daun terkena cahaya 2-3 jam.
3. Membuka kertas penutup dan memasukkan dalam lipatan kertas saring.
4. Mememarkan daun dalam kertas saring tersebut dengan mortar penggerus hingga memar merata, dan hancuran
daun melekat pada kertas saring.
5. Membuka lipatan kertas saring dan menggunting pada bagian lipatannya.
6. Memasukkan kertas saring dalam beker gelas berisi pemutih, membiarkan klorofil melarut dan memisahkan
hancuran daun dari kertas saring.
7. Mengangkat kertas saring, meniriskan sebentar, menempatkan ke cawan Petri, lalu menetesinya dengan lugol.
8. Mengamati perubahan warna yang ditunjukkan.
Uji Ingenhousz (kegiatan 5):

1. Merakit alat seperti pada gambar (2 rakitan alat).


2. Menempatkan satu rakit di tempat kena cahaya langsung dan rakitan lainnya di dalam ruang yang tidak ada
cahaya.
3. Membiarkan selama 20 menit. Kemudian mengamati ada tidaknya gelembung di dalam tabung reaksi tersebut.
Membandingkan jumlah gelembung pada kedua rakitan tersebut.

H. DATA HASIL PENGAMATAN


Kegiatan 4 (Uji Sachs)

Hasil Uji lugol


No.

Gejala pada bagian

Gejala pada bagian

daun yang ditutup

daun yang tidak ditutup

Keterangan
Bagian yang berwarna
biru kehitaman

1.

menunjukkan adanya

Berwarna biru

Berwarna putih pucat

amilum, sedangkan

kehitaman

yang berwarna putih


pucat menunjukkan
tidak adanya amilum.

Data Pengamatan Kelompok 2 (+ substrat)

No.
1.
2.

Produksi Gelembung Oleh Tanaman


Tidak terkena sinar
Keterangan
Terkena sinar langsung
langsung
12 (mulai ada pada
1 gelembung pada menit - jumlah lain 5 helai
menit ke-6)
590 (vol air sedikit
berkurang)

ke-4

-panjang Hydrilla sp.

Tidak ada
Ada 1 gelembung yang

3.

668 (+ NaHCO3)

menempel pada tali tidak

9 cm
- waktu adaptasi 2
menit

keluar (berada pada


ujungcorong) + NaCO3

1403 (volume air


4.

berkurang lebih banyak

Tidak ada

0,5 ml)

AN
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan
sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H 2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada

tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
(Kimball, 2002)
Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji Ingenhousz.
1. Uji Sachs
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Adapun alat
dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 500 ml, beker gelas 250 ml, pinset, pemanas,
penjepit kertas (klip), alkohol 96 %, air/aquades, Yod KI/lugol, tanaman berdaun lebar, dan kertas timah. Pada
pagi hari sebelum praktikum, sebagian daun tanaman yang sehat ditutup dengan kertas timah, dan dijepit
dengan sebuah klip. Setelah terdedah cahaya matahari selama 2-3 jam, daun itu kemudian dipetik. Kemudian
daun dimasukkan dalam pada beker gelas yang berisi larutan alcohol 100ml-150 ml yang dipanaskan di alat
pemanas di sekitar air yang mendidih selama beberapa saat (5menit). Daun dimasukkan dalam alcohol agar
klorofil larut sehingga daun menjadi pucat. Daun yang digunakan kelompok untuk percobaan sulit larut
klorofilnya. Hal ini disebabkan ketebalan daun dan larutan yang digunakan hanya alcohol yang kadarnya
kurang keras untuk dapat melarutkan klorofil pada daun yang tebal. Seharusnya semakin tebal daun maka
semakin keras pelarutnya, contoh pelarut yang keras adalah aseton. Maka data percobaan menggunakan data
kelas, karena hanya ada satu kelompok yang berhasil dalam percobaan ini. Daun yang digunakan kelompok
tersebut adalah daun tanaman pacar air. Setelah beberapa menit, daun tersebut ditiriskan dan ditempatkan pada
sebuah cawan. Daun tersebut lalu ditetesi dengan larutan Yod-KI atau lugol sehingga terjadi perubahan warna
seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun
tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru
kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap
pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada
bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi

kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti
pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak
terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh
Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya
tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut
direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru
kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan hijau
dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini juga dibuktikan bahwa hanya pada daun yang berklorofil
dan terkena cahaya yang dapat melakukan memasak atau fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur tentang
fotosintesis oleh

Dwidjoseputro(1986) : bahwa tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk

memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus
melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan
yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi
yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu
melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan
cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari. (Dwidjoseputro, 1986)
2. Uji Ingenhousz

Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis.
Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 1 liter, tabung reaksi, corong gelas,
tanaman Hydrilla, air, dan kawat. Pada percobaan ini digunakan 5 batang tanaman Hydrilla dengan panjang
yang sama. Daun-daun Hydrilla tersebut diikat menjadi satu kemudian bagian atasnya ditutup dengan tabung
reaksi. Setelah rakitan alat telah siap, satu rakitan alat tersebut ditempatkan di tempat yang terkena sinar
matahari sedangkan satu rakitan lagi ditempatkan di tempat yang tidak terkena sinar atau gelap. Hal ini

bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada tanaman yag terkena sinar matahari dan tidak terkena
sinar matahari.
Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam gelas beaker yang dilengkapi
dengan corong penutup dan tabung reaksi, kemudian memasukkan air hingga memenuhi gelas beaker dan
tabung reaksi, hal ini dimaksudkan agar tidak ada gelembung dari luar yang dapat mempengaruhi jumlah
gelembung yang nantinya akan dihitung. Dalam hal ini praktikan membuat dua perlakuan berbeda yaitu
meletakkan gelas beaker berisi air dan Hydrilla pada dua tempat yang berbeda. Gelas beaker pertama
diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, sedangkan gelas beaker kedua diletakkan di tempat yang
tidak terkena sinar matahari atau gelap. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada kedua
tempat tersebut. Perbedaan yang tampak dari keduanya adalah jumlah gelembung yang dihasilkan. Perhitungan
terhadap gelembung yang keluar dilakukan selama 28 menit dan mencatat perubahannya setiap 7 menit sekali.
Adapun variabel pada percobaan ini antara lain:
Variabel bebas

: tempat meletakkan Hydrilla

Variabel kontrol

: volume air pada gelas beaker, jenis Hydrilla, ukuran Hydrilla

Variabel terikat

: banyaknya gelembung udara

Anda mungkin juga menyukai