GENETIKA
PENGAMATAN KROMOSOM RAKSASA
Disusun oleh:
Kelas C/Kelompok 5
V. HASIL PENGAMATAN
Kel. Gambar literatur Gambar Keterangan
1 P: 40x10 Pada kelompok 1
tidak terlihat
adanya kromosom
raksasa.
2 P: 40x10 Pada kelompok 2
tidak terlihat
adanya kromosom
raksasa.
3 P: Pada kelompok 3
tidak terlihat
adanya kromosom
raksasa.
VI. PEMBAHASAN
Langkah awal yang dilakukan dalam pengamatan kali ini yaitu memilih
larva instar 3, alasan memilih larva instar 3 karena pada struktur tubuh larva instar
3 telah terdapat kromosom raksasa. Kemudian meletakkan larva instar 3 pada
gelas arlogi, hal ini untuk memudahkan dalam memberikan larutan NaCl 0,9%.
Menentukan bagian kepala, ekor dan leher, jika masih kurang jelas dapat
menggunakan mikroskop yaitu dengan cara meletakkan larva instar 3 pada kaca
benda dan mengamati dibawah mikroskop. Memisahkan bagian kepala dengan
ekor yaitu dengan cara meletakkan jarum pentul pada bagian kepala dan leher
kemudian menariknya hingga terputus. Pemotongan menggunakan jarum pentul
agar kelenjar ludah tidak pecah.
Kelenjar ludah pada Drosophila melanogaster memiliki bentuk seperti
ginjal dengan warna transparan. Memisahkan kelenjar ludah yang ditemukan dari
lemak-lemak yang menempel, agar saat dilakukan pengamatan dalam mikroskop
mudah diamati. Kemudian menetesi kelenjar ludah yang ditemukan dengan FAA
secukupnya, sampai warna kelenjar ludah berubah menjadi keruh, hal ini
dilakukan agar kromosom raksasa terlihat jelas di mikroskop karena warnanya
yang transparan. Membersihkan sisa FAA dengan kertas hisap, kemudian
menetesinya dengan acetocarmin. Fungsi ditetesinya acetocarmin agar kromosom
raksasa dapat terlihat disertai dengan pita gelap dan terang dalam kelenjar ludah.
Selanjutnya menutup preparat dengan kaca penutup dan mengamati dibawah
mikroskop, jika menemukan kromosom raksasa segera menggambarnya.
Bahan utama yang digunakan dalam praktikum kromosom raksasa yaitu
larva Drosophila melanogaster larva instar 3 agar memudahkan praktikan
menemukan kromosom raksasa. Larutan NaCl 0,9% berfungsi untuk membuat
larva lemas bahkan mati. Larutan FAA berfungsi untuk mengubah warna kelenjar
ludah menjadi keruh sehingga dapat diketahui letak kromosom raksasa, bentuk
dan struktur pada Drosophila melanogaster. Larutan acetocarmin berfungsi untuk
memperjelas kromosom raksasa pada Drosophila melanogaster.
Kromosom raksasa merupakan kromosom yang ukurannya cukup besar
dibandingkan dengan kromosom-kromosom lainnya yang terdapat pada kelenjar
ludah dan organ-organ tertentu pada insekta yang menunjukkan organisasi
kromosom pada setiap kromatin dengan jelas (Hamanangan, 2015). Kromosom
raksasa pada Drosophila melanogaster terletak pada kelenjar ludah dan bentuknya
seperti ginjal dengan warna transparan.
Percobaan tentang kromosom raksasa dengan menggunakan larva instar 3
Drosophila melanogaster untuk kelompok 1,2,3,5, dan 6 tidak menemukan
namun untuk kelompok 4 mereka menemukan walaupun tidak terlalu jelas.
Kromosom raksasa yang ditemukan oleh kelompok 4 terlihat bentuknya seperti
ginjal dengan warna transparan dan terdapat pita gelap dan terang. Hal tersebut
sesuai dengan literatur yang ada yaitu kromatin terdiri atas dua bagian yaitu
bagian yang gelap dan bagian yang terang berselang-seling (Nusantari, 2015).
Kromosom raksasa biasanya banyak ditemukan pada larva khususnya pada
kelompok serangga diptera yang terdapat pada kelenjar saliva, proventrikel,
lambung tengah, tubulus malphigi dan rektum.
Kromosom raksasa disebabkan karena untuk pertumbuhannya mahkluk
hidup membutuhkan banyak protein DNA, umumnya terjadi saat fase larva. Pada
fase larva sangat membutuhkan asupan protein untuk pertumbuhan menjadi
dewasa. Kromosom raksasa ini terbentuk karena adanya replikasi DNA yang
berulang-ulang tanpa disertai pembelahan sel sehingga menyebabkan vokume sel
tersebut terus meningkat.
VII. KESIMPULAN
Muhlisyah, N., Muthiadin, C., Wahidah, B., & Aziz, I. (2014). Preparasi
Kromosom Fase Mitosis Markisa Ungu (Passiflora edulis) Varietas Edulis
Sulawes Selatan. Jurnal Imliah Biologi, 2(1), 48-55.