Anda di halaman 1dari 7

Wahyuni, et al.

, Identifikasi Jumlah dan Kerapatan Stomata

IDENTIFIKASI JUMLAH DAN KERAPATAN STOMATA DAUN SIRSAK (Annona


muricata) PADA DAERAH BERPOLUSI DAN TIDAK BERPOLUSI
Identification Of The Amount and Density Stomate Of Soursop Leaf (Annona muricata) in the
Pollution and Non Pollution Area
Dwi Ikmalul Wahyuni, Rachma Fadhillah Amalia1, Jeni Verlinda Riyadi2,
Ijatul Arifa3, Septhya Bella Putri Riskiyanti4 Pendidikan Biologi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember Jl. Kalimantan 37,
Jember 68121
E-mail: Ikmalwahyu05@gmail.com

Abstrak
Sirsak (Annona muricata) merupakan merupakan tumbuhan yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan
Amerika Selatan. Nama sirsak sendiri berasal dari bahasa Belanda zuurzak yang memiliki artian “kantung yang
asam”. Pohon sirsak bisa mencapai tinggi 9 meter pada kondisi maksimal dan di Indonesia bisa tumbuh dengan baik
pada ketinggian 100 meter diatas permukaan tanah. Pada umumnya sirsak lebih banyak dimanfaatkan pada bagian
buahnya. Pada penelitian ini daun sirsak (Annona muricata) yang digunakan sebagai objek utamanya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi secara langsung jumlah stomata dan kerapatan stomata pada daun sirsak
(Annona muricata). Daun sirsak yang diidentifikasi diambil dari dua tempat yang berbeda, yaitu di tempat yang
berpolusi dan di tempat yang tidak berpolusi. Penelitian dan pengambilan sampel dilakukan sebanyak dua tahap.
Tahap pertama pada 15 Oktober 2018 dilakukan pengambilan sampel dan identifikasi daun sirsak (Annona muricata)
yang terdapat di daerah tidak berpolusi. Tahap kedua pada 22 Oktober 2018 dilakukan pengambilan sampel dan
identifikasi daun sirsak (Annona muricata) yang terdapat di daerah berpolusi. Metode yang digunakan adalah dengan
mengamati objek secara langsung sehingga dilakukan beberapa kali ulangan untuk mendapatkan hasil yang valid dan
sesuai. Daun sirsak sendiri memiliki tekstur yang licin dan mengkilat sehingga lebih untuk diamati stomatanya dan
sampel daun yang diambil adalah lembar daun ke-5 dari masing-masing bagian paling pucuk tanaman.

Kata kunci : Sirsak, Daun Sirsak, Identifikasi, Polusi, Tidak Berpolusi

Abstract

Soursop (Annona muricata) is a plant originating from the Caribbean, Central America and South America.
The soursop name itself comes from the Dutch zuurzak which has the meaning of "acidic bag". Soursop trees can
reach 9 meters high in maximum conditions and in Indonesia can grow well at an altitude of 100 meters above ground
level. Generally soursop is used more in the fruit. In this study soursop leaves (Annona muricata) were used as the
main object. The purpose of this study was to identify directly the number of stomata and the density of stomata on
soursop leaves (Annona muricata). Soursop leaves that are identified are taken from two different places, namely in
polluted places and in non-polluted places. Research and sampling were carried out in two stages. The first phase on
October 15, 2018 was carried out sampling and identification of soursop leaves (Annona muricata) found in non-
polluted areas. The second phase on October 22, 2018 was carried out sampling and identification of soursop leaves
(Annona muricata) found in polluted areas. The method used is to observe objects directly so that several repetitions
are carried out to get valid and appropriate results. Soursop leaves themselves have a slippery and shiny texture so that
it is more to be observed stomatous and the sample of leaves taken is the 5th leaf sheet from each of the most shoots
of the plant.

Keywords: Soursop, Soursop Leaves, Identification, Pollution, Non-Pollution


Perbedaan tempat tumbuh tanaman
PENDAHULUAN mempengaruhi keadaan udara lingkungannya.
lingkungan udara yang tercemar akan
Annona muricata atau yang biasa menyebabkan terjadinya penurunan ukuran sel
kita sebut sirsak adalah spesies dalam penutup dan jumlah stomata pada berbagai
keluarga Annonaceae yang asli Amerika tanaman, dibandingkan lingkungan yang tidak
tropis dan karabia. Daun mengkilap, hijau tercemar(Ingeswari, et al, 2015).
tua, dan umumnya hijau dengan bau yang Berdasarkan uraian diatas, maka
khas (Sunarjono, 2005). dilakukan penelitian ini untuk mengetahui
Tanaman sirsak (Annona perbandinganjumlah stomata pada daun yang
muricata) termasuk tanaman tahunan dengan terpapar polusi dengan daun yang tidak terpapar
sistematika sebagai berikut: polusi.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospremae METODE PENELITIAN
Class : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
Familiy :Annonaceae 15 Oktober 2018 dan 22 Oktober 2018 dengan
Genus : Annona menggunakan metode pengamatan secara
Spesien : Annona muricata langsung. Pada tanggal 15 Oktober 2018 dilakukan
(Radi, 2008). penelitian tentang stomata yang terdapat pada
Daun merupakan organ tumbuhan tanaman tidak berpolusi (bersih). Sedangkan pada
yang sangat penting, karena daun sebagai tanggal 22 Oktober 2018 dilakukan penelitian
tempat utama proses berlangsungnya tentang stomata yang terdapat pada tanaman
fotosintesis. Stomata merupakan bagian yang berpolusi. Tanaman tidak berpolusi (bersih) kami
terpenting dalam proses pertukaran gas memperolehnya di Agrotekno Park Universitas
(oksigen dan karbondioksida) pada tanaman. Jember, sedangan tanaman yang berpolusi kami
Stomata merupakan bagian dari salah satu memperolehnya di jalan dekat fakultas Kedokteran
modifikasi epidermis biasanya terdapat pada Universitas Jember.
bagian abaksial daun. Struktur stomata Alat yang digunakan adalah pinset,
mempengaruhi cara kerja atau keefektifan mikroskop, pensil, penggaris plastik, kertas kerja,
stomata selama proses fotosintesis. Semakin solasi, label, kaca obyek bersih, silet, kamera,
rapat stomata, proses buka-tutup stomata gunting/pisau, botol. Bahan yang digunakan yaitu
semakin sulit(Khoiroh, et al, 2014). daun tanaman sirsak berpolusi dan daun tanaman
Stomata pada umumnya ditemukan sirsak tidak berpolusi, kuteks bening, dan air.
pada bagian tumbuhan yang berhubungan Adapun prosedur dalam penelitian ini yaitu;
dengan udara terutama di daun, batang dan Menentukan dua lokasi tanaman yang
rizoma. Stomata pada umumnya terdapat akan menjadi sampel (lokasi terpapar polusi dan
pada permukaan bawah daun, tetapi terdapat lokasi tempat tidak berpolusi). Pada tanaman
beberapa spesies tumbuhan dengan stomata sirsak berpolusi kami menggunakan di Agrotekno
pada permukaan atas dan bawah daun(Sari, park Universitas Jember, sedangkan tanaman
et, al, 2017). Kerapatan stomata diketahui sirsak tidak berpolusi kami menggunakan di jalan
berpengaruh terhadap jumlah CO2 yang dekat Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
difiksasi tanaman, dimana nantinya CO2 Kemudian memotong ujung ranting masing-
tersebut akan digunakan sebagai salahsatu masing tanaman pada lokasi berbeda sebanyak 3
bahan mentah fotosintesis. Proses fotosintesis kali ulangan. Selanjutnya memasukkan pangkal
adalah proses pengubahan energi cahaya ranting kedalam botol yang berisi air, hal ini
menjadi energi kimia yang disimpan dalam bertujuan agar daun tidak layu (waktu
gula dan molekul organik lainnya(Khoiroh, et pengambilan sampel). Mengambil lembar daun ke-
al, 2014). Ketahanan setiap jenis tanaman 5 dari masing-masing pucuk pada tanaman.
dapat dipengaruhi oleh morfologi daun, Melakukan pengamatan struktur daun yang
permukaan daun, anatomi daun, kerapatan berhubungan dengan panjang daun, lebar daun,
stomata, danletak stomata pada permukaan ketebalan daun, dan warna daun.
daun(Tambaru, 2015).
Tumbuhan yang hidup ditempat
kurang cahaya, memiliki jumlah stomata yang
lebih banyak dan berukuran kecil. Selain itu
sistem perakarannya lebih lebat dibandingkan
dengan sistem perakaran tumbuhan yang
kurang mendapat cahaya(Ingeswari, et al,
2015).
10x40, sampai memperoleh visualitas yang jelas.
Menghitung luas bidang pandang
mikroskop 10x40.
Ǿ ok= Ǿ ol x pl/pk
r=(½ x diameter) dan L= r2
Menghitung jumlah stomata yang diamati
dalam bidang pandang dan kerapatannya.
Kerapatan stomata= Jumlah stomata jumlah
luas bidang pandang
Menghitung jumlah stomata yang membuka
dan menutup pada lapisan epidermis abaxial maupun
Gambar 1. Pengukuran panjang adaxial.
.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian kali ini menggunakan jenis


daun sirsak Annona muricata L. dari tempat yang
terkena polusi dan tempat yang tidak terkena polusi
atau sedikit terkena polusi. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengetahui kerapatan stomata yang terdapat
pada daun sirsak. Sampel di ambil jari 2 jenis daun
sirsak yaitu daun yang terkena polusi dan daun yang
sedikit terkena polusi dengan mengambil 3 sampel
Gambar 2. Pengukuran ketebalan daun yang masing-masing di ambil pada susunan daun
nomer 5. Diambil sampel pada susunan daun nomer
5 dikarenakan pada daun tersebut tidak terlalu muda
ataupun terlalu tua. Data dapat di lihat pada tabel
berikut :

Gambar 3. Pengukuran lebar daun

Melakukan pengamatan pada setiap


daun yang berpolusi maupun tidak berpolusi
dengan prosedur sebagai berikut; menentukan
bagian daun yang akan menjadi obyek
pengamatan (lokasi pengamatan ketiga ulangan
harus sama), mengoleskan kutek bening pada
bagian permukaan bawah epidermis daun di
bagian yang telah ditentukan, selanjutnya
menunggu hingga kering. Menutup olesan
kutek menggunakan isolasi bening dan
diratakan. Melepaskan solasi dengan hati-hati
menggunakan pinset, agar terikut kutek
beningnya. Menempelkan isolasi pada kaca
obyek. Memberi nama menggunakan label
pada kaca obyek sesuai sampel daun yang
diamati. Mengamati stomata dengan mikroskop
perbesaran
L: 4,1cm
T:
Daun di lokasi yang terpapar 0,038cm
polusi
Daun 1 A1.1 Jumlah
Abaxial stomata:
Perbesaran (10x10) 147
Kerapatan
: 20,8
P: 8,5cm
L: 3cm
T: 0,03cm
Daun A2.2 Abaxial Jumlah
Perbesaran (10x10) stomata:
213
Kerapatan
: 30,1
P: 10,2cm
L: 4,8cm
T: 0,03cm
Daun A1.2 Abaxial Jumlah
Perbesaran (10x10) stomata:
123
Kerapatan
: 17,4
P: 9,3cm
L: 3,5cm
T: Daun A2.3 Abaxial Jumlah
0,042cm Perbesaran (10x10) stomata:
236
Kerapatan
: 33,4
P: 8,5cm
L: 4,2cm
T: 0,03cm

Daun A1.3 Abaxial Jumlah


Perbesaran (10x10) stomata:
113
Kerapatan
: 15,9
P: 9,5cm
L:3,6cm
T: 0,03cm
Keterangan:
P = Panjang daun
L= Lebar daun
T= tebal daun

Stomata merupakan alat istimewa pada


Daun lokasi tak terpapar polusi tumbuhan, yang merupakan modifikasi beberapa sel
epidermis daun, baik epidermis permukaan atas
Daun A2. 1 Jumlah maupun bawah daun. Stomata berfungsi sebagai
Perbesaran (10x10) stomata: pengatur pertukaran gas antara tanaman dan
139 sekitarnya. Setiap stomata terdiri atas pasangan sel
Kerapatan penjaga dan pori diantara kedua sel penjaga Dapat
: 19,67 disimpulkan bahwa jumlah stomata pada bagian
P: 9,5cm adaksial daun adalah 0 karena tidak ditemukan
adanya stomata saat pengamatan. Tidak telah diasumsikan menjadi variabel signifikan yang
terdapatnya stomata pada bagian adaksial daun mempengaruhi sensitivitas tanaman dan ketahanan
dikarenakan jumlah stomata pada bagian daun terhadap masuknya bahan pencemar.
adaxial memang sedikit dan pada saat Menurut ( Patra, 2001) semakin tebal
pengambilan sampel menggunakan olesan daun akan menyebabkan gas pencemar sulit
kuteks bening, olesannya terlalu tebal sehingga menembus jaringan daun sehingga masuknya gas
stomata tidak dapat diamati. pencemar relatif kecil atau gas yang terserap oleh
Selain itu, pengaruh intensitas cahaya daun relatif lebih rendah, sedangkan pada daun
berdampak terhadap kepadatan stomata yang tipis gas lebih mudah terserap. Hasil tabel
sebagai modifikasi anatomi daun(Suherman, pengamatan menunjukkan bahwa daun yang
et al., 2016). terpolusi lebih tebal dibanding daun yang tidak
Pada umumnya tumbuhan darat, terpolusi, tujuannya untuk menahan gas-gas polutan
seperti tumbuhan sirsak memiliki jumlah yang masuk ke daun srikaya.
stomata lebih banyak pada epidermis bawah Tipe stomata daun sirsak (Annona
daun. Pada tumbuhan daerah kering (xerofit), muricata) merupakan tipe anomosit, yang mana
selain bentuk stomata kecil-kecildan lebih menurut (Mulyani, 2006) pada tipe ini sel penutup
banyak dibentuk dipermukaan bawah daun, dikelilingi sejumlah sel tertentu yang tidak dapat
banyak yang diikuti dengan penebalan kutikula dibedakan bentuk dan ukurannya dari sel epidermis
untukmembantu menahan laju kehilangan air yang lain.
melalui transpirasi (stomatal dankutikuler), Menurut (Ramadhani, 2017)
(Salisbury dan Ross. 1995). pembukaan dan penutupan stomata dipengaruhi
Jumlah stomata pada lapisan oleh turgor dalam bentuk sel penjaga dalam
abaxial daun tanaman sirsak lebih banyak menjaga keseimbangan CO2 dan air. Faktor
dibanding pada lapisan adabxial daun. mekanisme buka tutup stomata dipengaruhi oleh
Stomata yang berada di bawah daun hormon dan lingkungan. Hormon yang berpengaruh
fungsinya untuk mengurangi penguapan ialah ABA, yang diketahui sebagai hormonstress.
yang berlebih. Selain hormon untuk membuka dan menutupnya
Pada hasil pengamatan terlihat stomatasangat dipengaruhi oleh lingkungan. Faktor
bahwa sangat mudah menemukan stomata lingkungan yangpaling berpengaruh adalah cahaya.
pada bagian abaxial daun dikarenakan Stomata biasanya terbuka ketika daun ditransfer
adanya faktor lingkungan seperti suhu, dari kegelapan kepada terang.
intensitas cahaya, dan kelembaban. Semakin
tinggi intensitas cahaya, kerapatan stomata KESIMPULAN
di kedua permukaan daun juga semakin
meningkat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
Kerapatan dan jumlahstomata jumlah stomata dan kerapatan stomata dipengaruhi
yang banyak merupakan proses adaptasi dari oleh banyak sedikitnya paparan gas polutan yang
tanaman terhadap kondisi lingkungannya ada di suatu lingkungan. Dari data dapat dilihat
(Sundari dan Atmaja,2011). bahwa jumlah stomata yang tidak terkena paparan
Kerapatan stomata pada daun polusi memiliki jumlah stomata yang lebih banyak,
yang berada di daerah berpolusi lebih yaitu dengan rata-rata sebesar 189 dibanding
renggang dibanding daerah yang bersih. dengan stomata yang mengalami paparan polusi
Jumlah stomata daun sirsak yang sebesar 103. Dan dapat pula dilihat kerapatan
tercemar juga cenderung menurun, dapat stomata pada daun yang tidak terpapar polusi lebih
dilihat dari hasil pengamatan jumlah stomata besar yaitu sebesar 27,7 stomata/mm2 dibanding
pada tabel dan rata-rata kerapatan stomata stomata yang terpapar polusi yaitu sebesar 18,03
tanaman tercemar (18,03/mm2) yang lebih stomata/mm2. Jumlah dan kerapat stomata ini
rendah jika dibandingkan rata-rata kerapatan dipengaruhi oleh ketebalan daun dan juga warna
stomata tanaman tak terpolusi (27,7/mm2). daun yang mengindikasikan adanya akumulasi
Jumlah stomata yang menjadi lebih sedikit klorofil yang ada pada daun, selain itu juga karena
dan ukuran lebar stomata yang menjadi lebih tekanan turgor yang ada pada stomata.
kecil merupakan salah satu respon tanaman
sirsak untuk mengurangi jumlah bahan SARAN
pencemar yang masuk ke dalam daun baik
yang berupa gas maupun partikel debu. Berdasarkan pengamatan dan
Tanaman yang berada pada kondisi bahan diidentifikasi yang telah dilakukan, saran bagi
pencemar yang lebih tinggi akan memberikan pengamat lain adalah hasil pengamatan ini dapat
respon dengan dijadikan sebagai bahan acuan untuk kegiatan
mengurangi jumlah stomata. Stomata pengamatan yang lain dan bisa digunakan sebaik-
merupakan tempat utama bagi polutan untuk baiknya.
melakukan penetrasi terhadap tanaman.
Struktur stomata, frekuensi, dan distribusinya
Yudha, Gita, Prima., Zozy Aneloi Noli dan M.
Idris. 2013. Pertumbuhan Daun Angsana
DAFTAR PUSTAKA (Pterocarpus indicus Willd) dan Akumulasi
Logam Timbal (Pb). Jurnal Biologi
Akib, Muh, Akhsan., Kahar Mustari., Nur Universitas Andalas. 2(2): 83-89.
Ilmi dan Resi Rosalina. 2017.
APLIKASI TEKNOLOGI
PEMANGKASAN DAN DINAMIKA
PERTUMBUHAN DAUN KACANG
KORO PEDANG (Canavalia
ensiformis L) YANG DIBERI MULSA.
Jurnal Galung Tropika. 6(2): 146-153.
Haryanti, Sri. 2010. Jumlah dan Distribusi
Stomata pada Daun Beberapa Spesies
Tanaman Dikotil dan Monokotil.
Buletin Anatomi dan Fisiologi. 18(2):
21-28.
Ingeswari, Nindya, Ayu., Eko Susetyorini
dan Roimil Latifa. 2016.
KARAKTERISTIK STOMATA DAUN
ANGSANA (Pteracorpus
indicus Will) BERDASARKAN
TEMPAT YANG BERBEDA. Prosiding
Seminar Nasional . 2 (1): 889-896.
Khoiroh, Yasminatul., Nunung Harijati dan
Retno Mastuti. 2014. Pertumbuhan
Serta Hubungan Kerapatan Stomata
Dan Berat Umbi Pada Amorphophallus
muelleri Blume Dan Amorphophallus
variabilis Blume. Jurnal Biotropika.
2(5): 249-253.
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan.
Yogyakarta: Kanisius.
Patra, Astra, Dwi., Nizar Nasrullah dan Elsie
L. Sisworo. 2004. KEMAMPUAN
BERBAGAI JENIS TANAMAN
MENYERAP GAS PENCEMAR
UDARA (NO2). Risalah Seminar
Ilmiah Penelitian dan Pengembangan
Aplikasi Isotop dan Radiasi,. 1(1): 1-8.
Radi, J. 2008. Sirsak Budidaya dan
Pemanfaatannya. Bandung: Kanisinus.
Sari, Wina, Dyah, Puspita dan Herkules.
2017. ANALISIS STRUKTUR
STOMATA PADA DAUN BEBERAPA
TUMBUHAN HIDROFIT SEBAGAI
MATERI BAHAN AJAR
MATA KULIAH ANATOMI
TUMBUHAN. Jurnal Biosains. 3(3):
156-161.
Sunarjono, H. 2005. Sirsak & Srikaya.
Bogor: Seri Agribisnis.
Tambaru, Elis. 2015. IDENTIFIKASI
KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAN ANATOMI STOMATA
Flacourtia inermis Roxb. Di
KAWASAN KAMPUS UNHAS
TAMALANREA MAKASSAR. Jurnal
Alam dan Lingkungan. 6(11): 37-41.

Anda mungkin juga menyukai