Anda di halaman 1dari 2

Bunga merupakan batang dan daun yang termodifikasi.

Bunga adalah penjelmaan suatu tunas

(batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan

tumbuhan, sehingga pada bunga dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya

dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakkan. Modifikasi pada bunga disebabkan oleh

dihasilkannya sejumlah enzim yang diransang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan

bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan

lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (Nurma, 2014).

Bunga merupakan struktur perkembangbiakkan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan

yang termasuk dalam divis Magnoliophyta. Bunga terdiri dari organ-organ tumbuhan, dan

berfungsi untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Pada tumbuhan yang bertaraf lebih

tinggi, biji-biji merupakan generasi berikutnya, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk

penyebaran individu-individu spesies secara luas (Lakitan, 2010).

Bunga disebut sebagai bunga sempurna atau bunga lengkap (flos completus) jika memiliki

daun-daun kelopak, daun-daun mahkota, benang sari dan

Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik)

secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau

hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.

Bagian-bagian bunga tunggal terdiri dari tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga

(receptaculum), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistil).

Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (pedunculus), daun pelindung

(bracthea), daun tangkai (bracteola), tangkai daun dan bunga (Tjitrosoepomo, 2003).

Diagram bunga adalah gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang

dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang melintang daun-
daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian lain yang masih ada selain

keempat bagian utama tersebut (Tjitrosoepomo, 2003).

Berdasarkan jumlah bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbunga tunggal

(planta uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak (planta multifora). Berdasarkan letaknya

bunga dibedakan menjadi bunga pada ujung batang (flos terminalis) dan bunga di ketiak daun

(flos axillaris). Selain itu pada suatu tumbuhan dapat di lihat bahwa bunga yang besar jumlahnya

dapat terpencar (flores sparsi) dan dapat berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan

yang beraneka ragam (inflorescentia) (Tjitrosoepomo, 2003).

Bunga majemuk dibedakan dalam tiga golongan yaitu bunga majemuk tak terbatas, bunga

majemuk terbatas, dan bunga majemuk campuran. Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia

rasemosa) merupakan bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-

cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal”, dan bunga-

bunga pada bunga majemuk mekar berturut-turut dari bawah ke atas, dengan ditandai bagian tepi

yang mekar terlebih dahulu. Bunga majemuk terbatas (inflorescentia cymosa) merupakan bunga

majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai

memiliki pertumbuhan yang terbatas dengan ditandai bagian tengah yang mekar terlebih dahulu.

Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta) merupakan bunga majemuk yang

memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk tak

terbatas (Tjitrosoepomo, 2003).

Anda mungkin juga menyukai