Anda di halaman 1dari 13

Praktikum 2

Gambar Hasil Pengamatan menurut literatur


1. Mawar (Rosa sp.)

Akar

Batang

Bunga
Tanaman Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo : Rosales
Familia : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa sp.
(Sumber : Cronquist. 1981)
Dari hasil pengamatan, tumbuhan mawar (Rosa sp) adalah tumbuhan yang
mempunyai perawakan tumbuhan (habitus) semak dengan periodisitasnya adalah
pirenial atau menahun, yang dapat mencapai umur bertahun-tahun belum juga mati.
Sifat akar (radix) pada tumbuhan ini adalah tunggang, di mana akar lembaga pada
tumbuhan mawar tumbuh terus-menerus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang
menjadi akar-akar yang lebih kecil. Sifat batang (caulis) adalah berkayu dengan tipe
percabangannya yang simpodial. Arah tumbuh batang adalah tegak lurus (erectus)
dengan bentuk batang yang bulat (teres). Permukaan batang adalah berduri.
Daun Rosa sp. bertipe daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus).
Dikatakan daun majemuk menyirip gasal karena diujung ibu tangkai terdapat anak
daun yang tersendiri dan biasanya anak daun tersebut lebih besar dari pada yang lain.
Jumlah anak daunnya pada satu ibu tangkai daun biasanya sebanyak 5 atau 7 anak
daun. Bagian-bagian daun majemuk yang dimiliki oleh daun mawar antara lain ibu
tangkai daun, tangkai anak daun, dan anak daun serta dilengkapi dengan daun
penumpu pada pangkal ibu tangkai daunnya.
bunga mawar merupakan bunga tunggal yang menempel pada bagian dasar
bunga. Bunga ini tumbuh di ketiak daun. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang,
dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga. Kelopak (calyx) dengan tepi
berbagi. Bunga ini merupakan bunga lengkap, kerapkali berkelamin dua, beraturan
dan berbilangan lima. Mahkota bunga berwarna merah, putih dan ada juga yang
berwarna pink. Kelopak bunga berdaun lekat, kadang-kadang dengan kelopak
tambahan.
Aspek botani tumbuhan mawar adalah dapat digunakan sebagai tanaman hias.
Selain itu bunga dan daunnya berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9a - 41b - 42b - 43b 54a 55b - 57a.

2. Kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)

Bunga

Buah

Batang
Akar

Tanaman Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)


Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo : Fabacales
Familia : Caesalpinia
Genus : Caesalpinia
Species : Caesalpinia pulcherrima Swart.
(Cronquist, 1981)
Tanaman ini habitusnya perdu dengan periodisitas pirenial dan sitem perakaran
tunggang. Sifat percabangan batang simpodial, arah tumbuh batang tegak, bentuk
batang bulat dan permukaan batangnya kasar.
Bunga pada tanaman ini merupakan bunga majemuk yang tidak terbatas karena
bunga ini memiliki tangkai bunga yang mampu untuk terus tumbuh dengan cabang
tangkai bunga yang banyak, terdiri atas mahkota, putik, dan benang sari. Bunga
kembang merak termasuk bunga sempurna karena terdiri atas kelopak, mahkota, putik,
dan benang sari.
Berdasarkan hasil pengamatan, daun Caesalpinia pulcherrima Sw merupakan
daun bertipe majemuk meyirip genap ganda dua dengan sempurna. Terdapat sejumlah
anak daun yang berpasang-pasangan dikanan kiri ibu tulang daun dan ganda dua dengan
sempurna karena jumlah anak daunnya genap dan berpasangan dengan sempurna.
Bagian-bagian daunnya tidak lengkap. Bentuk daun adalah bulat telur terbalik
(obovatus). Pangkal daun (basis folii) runcing (acutus) sedangkan ujung daunnya (apex
folii) membulat (rotundus). Tepi daun (margo folii) adalah rata, dengan urat daun yang
menyirip. Tekstur permukaan daun adalah seperti kertas (papyraceous).
Selain sebagai tanaman hias, manfaat Bunga dari tumbuhan kembang merak
dapat digunakan untuk mengobati menstruasi yang tidak lancar, mata merah, luka
terpukul, memar, panas, kejang pada anak-anak dan lainnya. Sedangkan kulit kayunya
digunakan untuk mengobati diare, kejang pada anak, dan lain-lain. Akarnya digunakan
untuk mengobati demam, panas dan kejang pada anak-anak, dan daunnya bermanfaat
untuk mengatasi perut kembung, sariawan, demam, penyakit kulit. Buahnya digunakan
untuk mengobati diare, disentri dan lain-lain.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 15b - 197b - 208b - 219b
- 220b - 224b - 225b - 227b - 229b - 230a - 231a - 232b - 233b.

3. Jambu biji (Psidium guajava L.)

Buah
Bunga

Batang

Akar
Jambu biji (Psidium guajava L.)
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosiidae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Psidium
Species : Psidium guajava L.
(Cronquist, 1981)
Dari pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa jambu biji merupakan
tanaman dengan habitus berupa pohon dan tipe batangnya berkayu. Bentuk batang
bulat. Arah tumbuh batang tegak lurus. Arah tumbuh cabang tegak. Warna batang
coklat. Permukaan batang licin dan terdapat kulit batang yang mengelupas. Tipe
percabangan simpodial karena batang pokok sukar ditentukan. Akarnya berupa akar
tunggang
Bunganya merupakan bunga tunggal, terletak di ketiak daun berbentuk anak
payung. Tabung kelopak berbentuk corong. Mahkota bulat telur terbalik panjang dan
berwarna putih. Buahnya sejati yang mana buahnya termasuk buah buni dengan biji
yang banyak.
Tata letak daun berhadapan, bagian daunnya tidak lengkap karena hanya
mempunyai tangkai dan helaian, mempunyai bentuk daun yang memanjang dengan
pangkal yang tumpul dan ujung daun yang runcing. Tepi daun rata, permukaan daun
berkerut dan daunnya berwarna hijau.
Selain dimanfaatkan untuk dikonsumsi, buah jambu biji mengandung beberapa
khasiat seperti untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mencegah
munculnya kanker, memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit,
meningkatkan kesehatan gusi, gigi dan pembuluh kapiler serta membantu penyerapan
zat besi dan penyembuhan luka. Jambu biji juga berkhasiat anti radang, anti diare dan
menghentikan pendarahan, misalnya pada penderita demam berdarah dengue. Daun
jambu biji juga banyak bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit seperti
diare, maag dan sariawan.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 16a - 239b - 243b - 244b
- 248b - 249b - 250a - 251b - 253b - 254b - 255a.

4. Jambu mete (Anacardium occidentale)

Bunga, buah, daun


Batang

Akar
Jambu Mete (Anacardium occidentale)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Anacardium occidentale
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan pengamatan, tumbuhan jambu mete (Anacardium occidentata L.)
perawakan tumbuhan (habitus) pohon dengan periodisitasnya adalah pirenial. Sifat akar
(radix) pada tumbuhan ini adalah tunggang. Sifat batang (caulis) adalah berkayu dengan
tipe percabangannya yang simpodial. Arah tumbuh batang adalah tegak lurus (erectus)
dengan bentuk batang yang bulat (teres). Permukaan batang adalah beralur. Sifat daunnya
adalah tunggal dengan tata letak daun yang berkarang. Bagian-bagian daunnya tidak
lengkap. Bentuk daun adalah bulat telur terbalik (obovatus). Pangkal daun (basis folii)
runcing (acutus) sedangkan ujung daunnya (apex folii) membulat (rotundus). Tepi daun
(margo folii) adalah rata, dengan urat daun yang menyirip. Tekstur permukaan daun
adalah seperti kertas (papyraceous). Sifat bunganya adalah bunga majemuk bertipe malai
rata dengan bagian bunganya yang juga lengkap dan sempurna.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa buah jambu mete
(Anacardium occidentale) merupakan buah semu tunggal yaitu buah yang terbentuk dari
satu bunga dengan satu bakal buah. Pada jambu mete bagian tangkai bunganya ikut
membesar, menebal, berdaging yang merupakan bagian buah yang dapat dimakan.
Tangkai bunga yang membesar dan meyerupai buah tersebut dinamakan buah semu.
Sedangkan buahnya lebih kecil, berkulit keras dan terdapat di bagian ujung bagian yang
membesar dan sering disebut kacang mete. Aspek botani tumbuhan jambu mete yaitu
buahnya dapat dikonsumsi dan digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai
macam penyakit.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 197b - 208b - 219b -
220b - 224b - 225b - 227b - 229b - 230b - 234b - 235b - 236b

5. Belimbing manis (Averhoa carambola L.)

Bagian-bagian dari belimbing manis


Belimbing manis (Averhoa carambola L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Geraniales
Familia : Oxalidaceae
Genus : Averhoa
Species : Averhoa carambola L.
(Sumber : Steenis; 2003)
Berdasarkan pengamatan, Tumbuhan belimbing manis (Averhoa carambola L.)
adalah tumbuhan yang mempunyai perawakan tumbuhan (habitus) pohon dengan
periodisitasnya adalah pirenial. Jenis: batang berkayu (lignosus). Keras dan kuat, terdiri
dari kayu. Tergolong jenis pohon-pohon(arbores). Permukaan batang memperlihatkan
banyak lentisel
Bentuk batang bulat (teres) Arah tumbuh batang: tegak (erectus). Arahnya lurus ke atas.
Sifat bunganya adalah bunga majemuk bertipe malai dengan bagian bunganya
yang juga lengkap dan sempurna. Sifat buah tumbuhan jambu mete adalah buah buni
yang merupakan buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan.
Sifat akar (radix) pada tumbuhan ini adalah tunggang, Bagian akar yang dimiliki:
pangkal/ leher akar (collum), ujung akar (apex radicis), batang akar ( corpus radicis),
cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), bulu akar (pilus radicalis),
tudung akar (calyptra).
Sifat daunnya adalah majemuk menyirip gasal dengan tanpa tata letak daun.
Bagian-bagian daunnya tidak lengkap. Bentuk daun adalah jorong (ovalis). Pangkal daun
(basis folii) meruncing (acuminatus) sedangkan ujung daunnya (apex folii) meruncing
(acuminatus). Tepi daun (margo folii) adalah rata, dengan urat daun yang menyirip.
Tekstur permukaan daun adalah seperti kertas (papyraceous). Warna daunnya adalah
kebanyakan hijau.
Aspek botani tumbuhan belimbing manis adalah buahnya dapat dikonsumsi dan
daunnya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit hipertensi. Buah belimbing
yang manis selain menyembuhkan batuk, demam, kencing manis dan kolesterol tinggi,
juga cocok untuk meredakan sakit tenggorokan. Bunga buah belimbing yang berwarna
keunguan dipercaya berkhasiat untuk mengobati penyakit malaria. Bahkan akar tanaman
belimbing dapat mengobati penyakit rematik. Manfaat yang bisa kita peroleh, selain
untuk kesehatan, enak dikonsumsi sebagai buah segar dan dapat juga dimanfaatkan
sebagai tanaman pekarangan.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 197b - 208b - 219b -
220b - 224b - 225b - 227b - 229b - 230b - 234b - 235b - 236b - 237b - 238a.

Anda mungkin juga menyukai