Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang


Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ) adalah tumbuhan yang mempunyai bagian yang di
sebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering
disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi
peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan
alat pembiakan secara seksual (generatif). Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual
(vegetatif). 
Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi, yaitu tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji
terbuka, biji tidak tertutup dengan daging buah atau daun buah (karpelum). Misalnya, pada
cemara, pinus, dan damar. Sementara itu, pada tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh
daging buah atau daun buah. Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan
berbiji banyak sekali ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa
tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki
bagian yang sangatlah banyak.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang
lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok
yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara : Pteridospermophyta (paku biji),
Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan
keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai
penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).

1.2      Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat kami rumuskan adalah sbb:
1.      Apa pengertian Gymnospermae?
2.      Bagaimana ciri-ciri Gymnospermae?
3.      Bagaimana klasifikasi Gymnospermae?
4.      Bagiamana identifikasi dan deskripsi tumbuhan tersebut?
5.      Bagaimana reproduksi Gymnospermae?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
Sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui apa itu Gymnospermae?
2.      Untuk mengetqhui apa saja ciri-ciri Gymnospermae?
3.      Untuk mengetahui klasifikasi Gymnospermae?
4.      Untuk mengetahui identifikasi dan deskripsi tumbuhan tersebut?
5.      Untuk mengetahui cara reproduksi Gymnospermae?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Pengertian Gymnospermae
Tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (non vaskuler) dan
tumbuhan berpembuluh (vaskuler). Tumbuhan tak berpembuluh yaitu lumut, sedangkan
tumbuhan berpembuluh terdiri atas tumbuhan tak berbiji, yaitu paku dan tumbuhan berbiji.
Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ) adalah tumbuhan yang mempunyai bagian yang di sebut
biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering disebut
dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi peristiwa
penyerbukan dan pembuahan. Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi,
yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal
dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti biji,
sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka. Pada tumbuhan
berbunga (Angiospermae atau Magnoliphyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh
oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji nampak
(terekspos) langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun  strobilus atau runjung.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu),
sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang
sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara.
Gymnospermae berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi biji. Hal tersebut
dapat dilihat dari bukti-bukti morfologi yang ada. Selanjutnya Progymnospermae dianggap
sebagai nenek moyang dari tumbuhan biji. Progymnospermae mempunyai karakteristik yang
merupakan bentuk antara Trimerophyta dan tumbuhan berbiji. Meskipun kelompok ini
menghasilkan spora, tetapi juga menghasilkan pertumbuhan xylem dan floem sekunder
seperti pada Gymnospermae.
Progymnospermae juga sudah mempunyai kambium berpembuluh yang bifasial yang
mampu menghasilkan xilem dan floem sekunder. Kambium berpembuluh merupakan ciri
khas dari tumbuhan berbiji. Salah satu contoh Progymnospermae adalah tipe Aneurophyton
yang hidup pada jaman Devon, sudah menunjukkan system percabangan tiga dimensi dengan
stelenya yang bertipe protostele. Contoh lainnya adalah tipe Archaeopteris yang juga hidup di
jaman Devon. Kelompok ini dianggap lebih maju karena sudah menunjukkan adanya system
percabangan lateral yang memipih pada satu bidang dan sudah mempunyai struktur yang

3
dianggap sebagai daun. Batangnya mempunyai stele yang bertipe eustele yang menunjukkan
adanya kekerabatan dengan tumbuhan berbiji yang sekarang.

2.2 Ciri-ciri Gymnospermae


Gymnospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
No
Ciri-ciri Gymnospermae
.
1 Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba. Batang dan akar
berkambium sehingga dapat tumbuh membesar. Akar dan batang tersebut selalu
2 mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Berkas pembuluh pengangkutan
kolateral terbuka. Xilem pada gymnospermae hanya terdiri atas trakeid saja
sedangkan floemnya tanpa sel-sel pengiring.
3 Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
4 Bentuk perakaran tunggang.
5 Daun sempit, tebal dan kaku.
6 Tulang daun tidak beraneka ragam.
7 Tidak memiliki bunga sejati.
Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur
8
terdapat dalam strobilus betina.
Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan bunga ataupun
runjung.   Setiap biji mengandung bakal tumbuhan , yaitu embrio yang terbentuk
9
oleh suatu proses reproduksi seksual. Sesudah bertunas embrio ini tumbuh menjadi
tumbuhan dewasa.
Sperma atau sel kelamin jantan menuju kesel telur atau sel kelamin betina melalui
10
tabung serbuk sari hanya terdapat pada tumbuhan berbiji.
Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan
11 saluran menghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan – bahan
lain.
Gymnospermae memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang. Daunnya
jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan system pertulangan
12 daunnya tidak banyak ragamnya. Hal ini sangat berbeda dengan karakteristik daun
yang terdapat pada angiospermae yang sistem pertulangannya beraneka ragam.

2.3 Klasifikasi Gymnospermae


Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi baik yang sudah punah maupun yang masih
ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi yang telah punah dan 4 divisi yang masih
bertahan.

4
 Tiga divisi tumbuhan Gymnospermae yang sudah punah adalah:
1. Bennetophyta
2. Cordaitophyta
3. Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae.
Tumbuhan Gymnospermae yang masih ada sampai sekarang adalah:
2.3.1 Ginkgophyta
Anggota divisio ini yang masih ada adalah Ginkgo biloba (Ginko). Ginkgo
merupakan pohon besar, dapat mencapai ketinggian lebih dari 30 meter. Daun lebar
berbentuk seperti kipas, dengan belahan yang berlekuk dalam. Tulang daun berbentuk
menggarpu.
Ginko merupakan tumbuhan Gymnospermae yang meranggas, berumah dua, biji keras
berwarna kekuningan, berukuran sebesar kelereng, berbau tidak enak. Ginko digunakan
sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik. Hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo
biloba.
2.3.2 Cycadophyta
Kelas ini hanya mempunyai 1 bangsa, yaitu Cycadales dan 1 suku, yaitu Cycadaceae.
Ciri yang khas untuk tumbuhan ini adalah batang yang tidak bercabang, daun majemuk,
seperti kulit, tersusun sebagai tajuk di puncak batang yang memanjang.
Sporofil tersusun dalam strobilus berumah dua (dalam satu strobilus terdapat 1 alat
kelamin). Strobilus jantan sangat besar, tersusun oleh sporofil-sporofil berbentuk sisik, dan
banyak mikrosporangium. Pada strobilus betina (megasporofil), sporofil berupa sisik dengan
2 bakal biji. Contoh: Cycas rumphii (pakis haji).
2.3.3 Coniferophyta atau dapat disebut Pinophyta
Ciri utama anggota Coniferae adalah adanya tajuk berbentuk kerucut (Coniferae berasal
dari kata conus = ‘kerucut’ dan ferein = ‘mendukung’). Anggotanya dapat berupa semak,
perdu, atau pohon. Daun-daunnya berbentuk jarum, sehingga sering disebut pohon jarum.
Tumbuhan ini berumah dua, tetapi ada juga yang berumah satu. Kelas Coniferae terdiri dari
beberapa ordo, antara lain Ordo Araucariales, Ordo Podocarpales, Ordo Cupressales, dan
Ordo Pinales.
Ordo-ordo tersebut umumnya disusun oleh satu suku. Contoh anggota Ordo
Araucariales adalah Agathis alba (Araucariaceae), contoh anggota Ordo Podocarpales adalah
Podocapus imbricata (Podocarpaceae), dan contoh anggota Ordo Pinales adalah Pinus
silvetris, Abies nordmanniana, dan Pinus merkusii (Pinaceae). Sedangkan Ordo Cupressales

5
terdiri atas dua suku, yaitu Taxodiaceae (contohnya Sequoia gigantea) dan Famili
Cupressaceae (contohnya Juniperus communis).
2.3.4 Gnetophyta
Dengan anggota hanya 3 genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya), Welwitschia, dan
Ephendra. Divisio ini memiliki strobilus jantan yang tersusun majemuk, daun berhadapan
atau melingkar, seluruh pembuluh terdapat pada kayu sekunder dan tidak terdapat saluran
resin. Contoh: Gnetum gnemon (melinjo), daun muda, biji dan bunganya dapat disayur.
Bijinya dibuat menjadi emping,kulit kayunya digunakan sebagai bahan pembuatan benang
atau kertas

2.4 Identifikasi Tumbuhan Gymnospermae 


2.4.1 Ordo Cycadales
Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip dengan pohon palem.
Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung daun mudanya menggulung seperti daun
tumbuhan paku muda, termasuk dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat
kelamin betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai tongkol dengan
kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon betina membentuk daun buah yang pipih yang pada
lekukan tepi daun buah terdapat bakal biji.
Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan
meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil diduga
sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah
batang tidak bercabang, daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon. Cycadales
baik ditemukan baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan Cycas rumphii
(pakis haji).

Adapun ciri – ciri umum dari ordo Cycadales adalah :


No. Adapun ciri-ciri Ordo Cycadales
1 Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar. Batang tidak
bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon.

6
2 Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus jantan dan
tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanaman yang berbeda.
3 Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata
reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas
jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus
jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang.
Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak.
Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir
serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina
menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus
jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut
menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
4 Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung.
5 Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
6 Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
7 Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral
dengan mikrosporangia pada permukaan bawah.
8 Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan.
9 Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
10 Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun
rapat dan kompak.

 Tumbuhan  Pakis Haji

7
Cycas rumphii
1. Klasifikasi Pakis Haji
Kingdom  : Plantae (tumbuhan)
Divisio : Cycadophyta (sikas)
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii

2. Ciri-Ciri Pakis Haji


No. Ciri-ciri Pakis Haji
1 Tumbuhan Biji Terbuka Yang Berbentuk Menyerupai Pohon Kelapa.

2 Daun Berbentuk Pita Dan Bertulang Daun Sejajar

3 Daun Yang Masih Muda Menggulung Seperti Tumbuhan Paku

4 Batangnya Tidak Bercabang.

5 Susunan Anak Daunnya Yang Tersusun Berpasangan

6 Berakar Tunggang

7 Klorofil Tidak Di Dalam Kloroplas, Tetapi Tersebar Di Seluruh Sitoplasma

8 Memiliki Pigmen Fikosianin

9 Tumbuhan Jantan Memiliki Runjung Besar Yang Tumbuh Dari Ujung Batang

3. Habitat 
Jenis ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis

8
4. Manfaat
Buah pakis dapat mengobati diabetes mellitus dan perdarahan menstruasi,batang pakis
dapat mengobati hepatitis, daun pakis dapat mengobati bisul, radang kulit bernanah, atau luka
bakar, pada daun pakis rambat berguna untuk penyakit amandel dan darah tinggi.
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis Cyanobacteria, Anabaena
cycadeae , yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak ( simbiosis mutualistis). Akar
yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut.
Beberapa pakis haji yang besar dapat dimakan bagian teras batangnya, karena mengandung
pati.

2.4.2  Ordo Ginkgoales


Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat
mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas mudah gugur. dan berumah dua. Berdasarkan bukti
fosil ginkgo diperkirakan telah hidup sejak jaman jura (181 juta tahun yang lalu). Serbuk sari
dan bakal biji dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu
species yaitu Ginkgo biloba. Spesies ini tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia.
Selama 80 tahun spesies ini belum pernah berubah.

 Tumbuhan  Ginkgo biloba

Gingko biloba

1. Klasifikasi
Kingdom       : Plantae

9
Divisio           : Ginkgophyta
Class              : Ginkgoopsida
Ordo              : Ginkgoales
Family           : Ginkgoaceae
Genus            : Ginkgo
Spesies           : Ginkgo biloba

2. Ciri-ciri Ginko biloba


No. Ciri Tanaman ini
1 Mempunyai daun yang berbentuk seperti kipas dengan lebar 5 sampai 10
sentimeter dan tinggi batang mencapai 30 meter. Selain itu, daunnya juga ada yang
berbentuk mirip daun paku kelompok suplir.
2 Ketika musim penyerbukan tiba, tanaman ini mengeluarkan bau yang kurang sedap
dan dijauhi oleh manusia. Habitus pohon tinggi lebih dari 1000 kaki, daun berubah
warna dan menggugurkan daunnya pada musim rontok.
3 Tumbuhan berumah dua (diesis)
4 Gamet jantan motil, penyerbukan di air.
5 Daun muda menggulung, melebar bentuk kipas, daun terbagi dua simetris karena
lekukan yang dalam, mengalami perkembangan.
6 Strobilus jantan berbentuk kerucut; strobilus betina dngan 2 ovuli yang berbeda
kematangannya; ovulum mempunyai pembungkus berdaging yang dapat berubah
warna.

3.      Habitat
            Gingko biloba merupakan spesies tunggal dari salah satu divisio anggota tumbuhan
berbiji terbuka yang pernah tersebar luas di dunia. Pada masa kini tumbuhan ini diketahui
hanya tumbuh liar di Asia Timur Laut, namun telah tersebar luas di berbagai tempat beriklim
sedang lainnya sebagai pohon penghias taman atau pekarangan.
4. Manfaat 
            Berfungsi sebagai antioksidan untuk menekan radikal bebas, untuk meremajakan sel-
sel otak yaitu dengan cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam otak serta meningkatkan
serotonin.Mempunyai kemampuan untuk memperbaiki peredaran darah dan dapat memacu
produksi molekul energi ATP.

2.4.3 Ordo Pinales

10
Coniferae atau lebih dikenal sebagai kelompok tumbuhan konifer diduga tumbuh
melimpah pada masa Mesozoikum. Hingga saat ini Coniferae merupakan tumbuhan dominan
penyusun hutan konifer di belahan bumi utara, dan sebagian tumbuh di pegunungan tropis.
Coniferae pada umumnya berupa pohon yang tinggi, contohnya General Sherman
(Sequoiadendron giganteum) yang merupakan pohon tertinggi di dunia. Daun konifer
berbentuk kecil, tebal, seperti jarum atau sisik, dan tampak selalu berwarna hijau (evergreen).
            Coniferae pada umumnya berumah satu karena memiliki dua jenis konus; jantan dan
betina. Namun biasanya konus jantan dan betina terletak pada cabang yang berbeda. Konus
jantan berukuran lebih kecil dibandingkan konus betina. Konus jantan tumbuh secara
bergerombol.
 Tumbuhan Pinus
Merupakan tanaman perdu yang tingginya mencapai 10 – 40 cm dan tumbuh di
ketinggian 300 sampai 1.800 meter di atas permukaan laut. Pohon pinus sering dimanfaatkan
kayunya untuk diolah menjadi furnitur, perabot rumah tangga, korek api, sumpit dan lain
sebagainya.

Pinus merkusii

1. Klasifikasi
Kingdom                 : Plantae
  Divisi                      : Coniferophyta

11
  Sub Divisi               : Spermatophytina
  Kelas                       : Pinopsida
Ordo                        : Pinales
Famili                      : Pinaceae
Genus                      : Pinus L.
Spesies                    : Pinus merkusii

2. Ciri khas  Pinus merkusii


No. Ciri-ciri Tumbuhan
1  Perakaran pada tanaman pinus adalah akar tunggang. Struktur perakarannya kuat

mencengkram tanah, bercabang-cabang dan umumnya berwarna cokelat. Akar


lembaga akan terus tumbuh menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi
akar yang lebih kecil, menyebabkan daerah perakaran menjadi luas dan
jangkauan penyerapan air dan unsur hara lebih luas juga.
2   Pohon pinus mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan

semakin ke atas semakin mengecil, sehingga jika dilihat dari kejauhan


membentuk seperti kerucu atau limas yang memanjang. Bentuk batangnya
membulat, tajuk pohon muda berbentuk menyerupai piramid, setelah tua menjadi
lebih menyebar dan rata. tumbuh batang pinus yaitu tegak lurus ke atas (erectus).
Permukaan batang pinus retak-retak dan berwarna kecokelatan. Percabangan
batangnya monopodial, yaitu batang pokok tampak lebih jelas dan lebih cepat
pertumbuhannya dari pada cabang-cabang
3 Daun tanaman pinus merupakan daun majemuk. Daun berbentuk jarum &
berkelompok atau serupa sisik, daun dan sisik tersusun spiral, sisik dan braktea
lepas., dari pangkal sampai ujung daun hampir sama lebarnya. Panjang daun
sekitar 10 – 20 cm. bagian pangkal daun pinus diselubungi sisik berupa selaput
tipis. Ujung daun pinus meruncing dan pangkal daunnya rompang serta bagian
tepi daun merata. Rantingnya berukuran pendek berbentuk seperti jarum.
4 Strobilus bentuk conus. Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus
jantan lebih kecil dari pada strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris.
Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin.
5 Perakaran pada tanaman pinus adalah akar tunggang. Struktur perakarannya kuat
mencengkram tanah, bercabang-cabang dan umumnya berwarna cokelat. Akar
lembaga akan terus tumbuh menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi
akar yang lebih kecil, menyebabkan daerah perakaran menjadi luas dan

12
jangkauan penyerapan air dan unsur hara lebih luas juga.
6 Pohon pinus mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan
semakin ke atas semakin mengecil, sehingga jika dilihat dari kejauhan
membentuk seperti kerucu atau limas yang memanjang. Bentuk batangnya
membulat, tajuk pohon muda berbentuk menyerupai piramid, setelah tua menjadi
lebih menyebar dan rata. tumbuh batang pinus yaitu tegak lurus ke atas (erectus).
Permukaan batang pinus retak-retak dan berwarna kecokelatan. Percabangan
batangnya monopodial, yaitu batang pokok tampak lebih jelas dan lebih cepat
pertumbuhannya dari pada cabang-cabang
7 Daun tanaman pinus merupakan daun majemuk. Daun berbentuk jarum &
berkelompok atau serupa sisik, daun dan sisik tersusun spiral, sisik dan braktea
lepas., dari pangkal sampai ujung daun hampir sama lebarnya. Panjang daun
sekitar 10 – 20 cm. bagian pangkal daun pinus diselubungi sisik berupa selaput
tipis. Ujung daun pinus meruncing dan pangkal daunnya rompang serta bagian
tepi daun merata. Rantingnya berukuran pendek berbentuk seperti jarum.

3. Habitat
Tumbuhan Pinus (Pinus merkusii) umumnya tumbuh di Sumatra utara hingga
ketinggian 2000 m dpl.
4. Manfaat 
         Hampir semua bagian tumbuhan ini bisa dimanfaatkan yang paling umum adalah
dengan menyadap batang untukkemudian diolah menjadi terpentin Terpentin sebagaimana
anda ketahui merupakan bahan industri parfum, obat-obatan, dan disinfektan. Sedangkan
gondorukem merupakan bahan untuk membuat sabun, resin dan cat.
            Kayu Pinus merkusii juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi korek api,
pulp, tiang listrik, sutra tiruan, kayu lapis, dan kertas serat panjang. Selain itu bagian kulitnya
dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan dan kemudian abunya dipakai menjadi campuran
pupuk karena kandungan kaliumnya yang cukup tinggi. Buahnya juga sudah diteliti untuk
diolah menjadi bahan pembuatan briket.
 Tumbuhan Cemara kipas (Platycladus orientalis)
Tanaman cemara kipas adalah tanaman hias yang termasuk dalam keluarga
Cupressaceae, orang orang dari Eropa yang pertama kali membudidayakan tanaman cemara
kipas sebagai tanaman hias. Tanaman cemara kipas biasanya ditanam di dataran medium dan
menyukai lingkungan yang lembab, dan tumbuh secara liar di hutan basah atau rawa rawa.

13
Selain sebagai tanaman hias, tanaman cemara kipas sering dimanfaatkan sebagai
tanaman obat karena daunnya yang berkhasiat untuk mengobati demam, batuk dan diare.

Platycladus orientalis

1.Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisi             : Coniferophyta
Kelas             : Pinopsida
Ordo              : Pinales
Famili            : Cupressaceae
Genus            : Platycladus
Spesies           : Platycladus orientalis

2. Ciri-ciri Tanaman Cemara Kipas


No. Ciri-ciri Tanaman
1 Tanaman cemara kipas memiliki sistem perakaran tunggang dan warna akarnya
putih kekuningan.
2 Tanaman cemara kipas adalah tanaman perdu yang mempunyai tinggi mencapai
sekitar 3 sampai 5 meter. Tanaman cemara kipas mempunyai bentuk keseluruhan

14
yang mengerucut, dan sering dijadikan sebagai pohon perayaan Natal. Tanaman
cemara kipas memiliki batang yang berdiri tegak dan berbentuk bulat. Batang
cemara kipas mempunyai permukaan yang kasar, dan berwarna cokelat serta
percabangan banyak. Kayu tanaman cemara kipas bisa dimanfaatkan sebagai
bahan dalam pembuatan pagar, tiang atau perahu.
3 Tanaman cemara kipas mempunyai daun yang majemuk dan berwarna hijau.
Cemara kipas memiliki cabang daun yang mengerucut ke samping membentuk
layaknya kipas dan bersisik. Daun cemara kipas ini berbentuk pipih seperti jarum
jarum yang tumpul.
4 Tanaman cemara kipas termasuk tumbuhan berumah satu. Strilobus betina cemara
kipas berbentuk seperti lonceng dan terletak di dasar cabang, sedangkan strilobus
jantan berbentuk seperti cawan bercangap dua dan terletak di bagian ujung cabang
serta berwarna hijau.

3.Habitat
         Tumbuhan ini dapat hidup secara alami dimana saja kecuali pada dataran rendah yang
ketinggiannya kurang dari 200 m dpl. Namun di beberapa tempat, tumbuhan ini sering
ditemui.
4.Manfaat
            Sebagai pohon natal, obat cacing, meredakan batuk hingga bronkhitis, mengandung
vitamin c, menghilangkan sakit otot.

 Tumbuhan Damar
Tumbuhan Damar adalah sejenis pohon anggota tumbuhan runjung (Gymnospermae)
yang merupakan tumbuhan asli Indonesia. Damar menyebar di Maluku, Sulawesi, hingga ke
Filipina (Palawan dan Samar). Di Jawa, tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambil getah
atau hars-nya. Pohon damar (Agathis dammara) adalah sejenis pohon anggota tumbuhan
runjung (Gymnospermae) yang merupakan tumbuhan asli Indonesia. Damar menyebar di
Maluku, Sulawesi, hingga ke Filipina (Palawan dan Samar). Jenis ini umumnya tumbuh pada
dataran tinggi (300 – 1.200 m dpl) dengan kelembaban 3.000 – 4.000 mm/tahun. Temperatur

15
rata-rata tahunan 25 – 300 C. Pada dataran rendah, jenis ini ditemukan pada tanah berbatu
seperti pasir podzolik (pada hutan kerangas), ultrabasa, tanah kapur, dan batuan endapan. Di
Jawa, tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambil getah atau hars-nya. Getah damar ini diolah
untuk dijadikan kopal. Gambar dibawah ini merupakan pohon tanaman damar.

A. dammara

1. Klasifikasi
  Kingdom            : Plantae
Divisi                  : Pinophyta
Kelas                  : Pinopsida
Ordo                   : Pinales
Famili                 : Araucariaceae
Genus                 : Agathis
Spesies               : A. dammara

2. Ciri-ciri Tumbuhan Damar


No. Ciri-ciri tumbuhan damar
1 Berhabitus Pohon, tahunan, tinggi 30 – 40 m.
2 Batang , berkayu, bulat, lurus, bergetah, abu-abu.
3 Daun tunggal, berhadapan, lonjong, tebal, tepi rata, ujung dan pangkal runcing,
panjang ± 10 cm, lebar ± 5 cm, pertulangan menyirip, tangkai panjang ± 2 cm,
hijau mengkilat.
4 Bunga Majemuk, berumah satu, bunga jantan bertumpuk pada tunas yang muda,
silindris, ujung runcing, bersisik, merah kecoklatan.

16
5 Buah Lonjong, berperisai pipih seperti sisik, panjang ± 6 mm, putih kekuningan.
6 Biji Pipih, putih.
7 Akar Tunggang, kuat, coklat.

3. Habitat
            Damar tumbuh secara alami di hutan hujan dataran rendah sampai ketinggian sekitar
1.200 m dpl. Namun di Jawa, tumbuhan ini terutama ditanam di pegunungan.

4. Manfaat
            Damar teristimewa ditanam untuk diambil resinnya, yang diolah menjadi kopal.Resin
ini adalah getah yang keluar tatkala kulit atau kayu damar dilukai. Getah akan mengalir
keluar dan membeku setelah kena udara beberapa waktu lamanya. Lama-kelamaan getah ini
akan mengeras dan dapat dipanen; yang dikenal sebagai kopal sadapan. Getah juga diperoleh
dari deposit damar yang terbentuk dari luka-luka alami, di atas atau di bawah tanah; jenis
yang ini disebutkopal galian.

2.4.4  Ordo Gnetales


Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun
berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada
xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk
kerucut, ordo ini dicirikan dengan :
No. Ciri-ciri Ordo Gnetales
1 Batang pohon yang lurus kira-kira 20 meter dan bercabang.
2 Akarnya tunggang.
3 Tulang daun menyirip, tipis dan melebar.
4 Berumah dua karena strobilus jantan dan betina terletak pada pohon yang
berbeda.  Namun ada pula yang berumah satu, strobilus jantan dan betina terdapat
dalam 1 pohon.

17
5 Strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna, memanjang dan ber-buku-
buku. Bunga jantan berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan brakteola
bersatu. Bunga betina berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga memiliki tiga
(3) lapisan pelindung. Biji dilindungi perianth yang berdaging. Memiliki ovulum
yang lebih tertutup, tetapi mikropilnya tetap terbuka.
6 Liana berkayu, beberapa tegak.
7 Percabangan bersendi dan menebal.
8 Daun sederhana, berhadapan, menyirip

 Tumbuhan Melinjo (Gnetum gnemon)


Contoh yang terkenal dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo), yang daun
dan bijinya dapat dimakan, sedangkan kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
kertas, serat tali, dan perabot rumah tangga. Melinjo banyak digunakan oleh orang Indonesia
untuk sayur – sayuran dan emping. Tumbuhan melinjo telah dikenal masyarakat Indonesia
karena banyak dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternatif .
Buah melinjo yang bentuknya seperti biji dapat diolah menjadi tepung, biskuit dan
emping yang memiliki nilai ekonomi cukup potensial. Bunga dan daun melinjo biasa
digunakan sebagai bahan makanan dan sayuran sedangkan kulit melinjo dapat diolah menjadi
keripik dan dapat digunakan sebagai bahan pengawet dan pewarna alami pada produk
makanan.

Gambar dibawah merupakan pohon melinjo.

18
Gnetum gnemon
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur,
tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat
tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200 m. Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit
luar. Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal
berbentuk  ovalbunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang
dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang
berdaging.
Pohon berumah dua dan ada pula yang berumah satu yang selalu hijau dan berbatang
lurus, tinggi dapat mencapai 5—10 m. Daun berhadapan, berbentuk jorong, urat daun
sekunder saling bersambungan. Perbungaan majemuk soliter dan aksiler, melingkar di tiap
nodus, panjang bunga 3—6 cm. Terdapat 5 – 8 bunga betina di tiap nodus, berbentuk bola.
Buah seperti buah kacang, berbentuk jorong, bagian ujungnya runcing pendek, ketika masak
warna buah berangsur-angsur akan berubah dari kuning, merah hingga keunguan. Satu biji
dalam satu buah, buah besar dan kulit tengahnya keras berkayu.

1. Klasifikasi
Kingdom               : Plantae

19
Divisi                     : Gnetophyta
Kelas                     : Gnetopsida
Ordo                      : Gnetales
Famili                    : Gnetaceae
Genus                    : Gnetum
Spesies                  : Gnetum gnemon
2. Bagian-bagian Melinjo
No. Bagian-bagian Melinjo Keterangan
1 Akar Akar tunggang, merayap kepermukaan, berwarna
kecoklatan hingga abu – abu gelap, dan juga dalam
menembus dengan kedalam tanah 3-5 meter bahkan
lebih. Perakaran ini bermanfaat untuk menyokong
tanaman agar lebih kuat dan membantu menyerap
unsur air dalam tanah.
2 Batang Batang melinjo berbentuk bulan memanjang,
dengan diamater 10-20 cm bahkan lebih, tumbuh
tegak dengan panjang mencapai 15 – 20 m,
permukaan batang merata. Batang juga memiliki
percabangan monopodial yaitu batang terlihat jelas,
besar dan panjang pertumbuhan cabangnya.
3 Daun Daun tunggal, berbentuk bulat oval dan terdiri dari
beberapai helai daun, tepi merata, daun duduk
saling berhadapan, dan memiliki pertulangan
menyirip. Selain itu, bagian dalam daun akan
memiliki serabut halus berwarna keputihan.
4 Bunga Bunga tidak sempurna, terpisah antara bunga jantan
dan betina. Bunga jantan ini terdiri dari benang sari,
dan bunga betina terdiri dari karangan bulir.
Biasanya dalam penyerbukan ini tidak dilakukan
secara langsung, namun tetapi memerlukan bantuan
dari angin maupun hewan sekitarnya.
5 Biji Biji melinjo terbuka, lapisan luar keras, selaput
dalam dilindungi dengan tandan bunga yang
berdaging, biji berwarna hijau muda kalau belum
matang dan sudah matang akan berwarna
kemerahan tua.

3. Habitat 

20
            Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur,
tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat
tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200 m.
4. Manfaat
No. Manfaat
1 Daun-daun muda, bunga dan buah (muda dan tua) biasa diolah menjadi sayur.
2 Bagian paling penting dari Melinjo adalah biji. Biji Melinjo dapat dimakan kering,
dimasak, atau diawetkan menjadi kerupuk (Emping). Emping merupakan
panganan hasil industri rumah tangga dan berperan penting bagi perekonomian
masyarakat di Jawa.
3 Selain itu, pohon Melinjo yang memiliki perakaran kuat ini juga baik ditanam
untuk pemulihan kembali areal kritis. Di Jawa Tengah, Melinjo ditanam untuk
merehabilitasi lahan dan konservasi tanah di sepanjang Daerah Aliran Sungai
Gobeh. Spesies ini telah direkomendasikan sebagai tanaman penghijauan.

2.5   Reproduksi Pada Gymnospermae


Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Tumbuhan berbiji
terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan
betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus betina.
Letak makrosporofil dan mikrosporofil terpisah. Sel kelamin jantan berupa spermatozoid
yang masih bergerak aktif. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang
mengandung sel-sel induk butir serbuk.
Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang
bersayap. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium
terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga
mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang
arkegonium. Pada Gymnospermae sering terjadi poliembrioni, walaupun hanya ada satu
embrio yang terus berkembang karena adanya pembelahan beberapa arkegonia. Air sudah
tidak digunakan sebagai media fertilisasi karena adanya pembentukan buluh serbuk pada
serbuk sari yang berkecambah.

Pada Coniferophyta dan Gnetophyta spermanya tidak mempunyai flagel, sehingga


buluh serbuk menghantarkannya langsung ke mulut arkegonia. Serta pada Cycas dan Gingko
fertilisasinya merupakan bentuk antara kondisi pada paku-pakuan dan tumbuhan tanpa biji
lainnya, yaitu spermanya mampu berenang bebas dan bentuk pada tumbuhan berbiji yaitu

21
spermanya tidak mampu bergerak bebas. Gametofi jantan umumnya bersifat haustorial, yaitu
menyerap makanan dari ovulum ketika tumbuh, walaupun dibutuhkan buluh serbuk tetapi
tidak langsung masuk ke arkegonium.
Buluh serbuk tersebut tumbuh dan menetap di dalam nuselus selama berbulan-bulan
sebelum menuju gametofit betina. Setelah sampai di mulut gametofit betina, buluh serbuk
robek dan melepaskan sel sperma yang berflagel banyak. Sperma tersebut kemudian menuju
ke arkegonium dan membuahi telur. Dengan adanya buluh sperma tersebut maka tumbuhan
berbiji tidak ada lagi yang bergantung pada ketersediaan air pada fertilisasinya.

2.6 Proses Penyerbukan dan Pembuahan


Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara
anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji.
Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Pembuahan yang
terjadi pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal (setiap inti generatif melebur dengan
inti sel telur). Mikropil terdedah ke udara bebas. Pembuahan pada gymnospermae disebut
pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

22
Berdasarkan Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Gymnospermae adalah
tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu
gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat
diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka.

Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi baik yang sudah punah maupun yang
masih ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi yang telah punah dan 4 divisi yang
masih bertahan. Tiga divisi yang sudah punah adalah: Bennetophyta, Cordaitophyta dan
Pteridospermophyta. Empat divisi Gymnospermae yang masih bertahan adalah: Ginkgophyta,
Cycadophyta, Coniferophyta dan Gnetophyta.Organ reproduksi pada gymnospermae disebut
konus atau strobilus. Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah
atau membentuk srobilus jantan dan betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang
tampak menempel pada strobilus betina.

DAFTAR PUSTAKA

23
Hani, A. 2009. Pengembangan Tanaman Penghasil Hasil Hutan, Bukan Melalui Perbanyakan
Vegetatif. Balai Penelitian Kehutanan. Ciamis.

Sugeng P. 2004. Aneka Kehidupan. Jakarta: Arena.

Sinaga, Meity. 1993. Budidaya Tumbuhan Biji Terbuka. Jakarta: Penerbit   Swadaya.

Mulia, Ricki M. 2005. Gymnospermae. Diposkan oleh Budi Utomo di 02.28.

Cameron, R. J., 1969. The Propagation Og Pinus Radiata By Cutting: Influences Affecing
The Rooting of Cutting. Forest Research Institut Rotorua.

Danarto, S., E. B. Hardiyanto, M. Na'iem dan O. H. M. Suseno. 2000. Strategi Pemuliaan


Pinus merkusii Generasi Kedua. Prosiding Seminar Nasional Status Silvikultur
1999.Fakultas KehutananUniversitas Gajah Mada. Jogjakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai