Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH SISTEM SARAF PADA HEWAN

OLEH

NAMA : YULIUS ERTONIUS BHEO ARU

NIM : 2101040018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
nikmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Sistem Saraf Pada Hewan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku Dosen
pengampuh mata kuliah IPA Terpadu. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah IPA
Terpadu.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,kami menerima segala saran dan kritik yang
membangun dari teman-teman agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata,kami berharap penulisan tugas ini dapat menambah wawasan bagi kami dan
teman-teman terkait Sistem saraf pada Hewan.

Kupang, 07 Desember2022

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Berbeda dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap
rangsang eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan dalam bentuk
kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Setiap individu, baik pada hewan yang uniseluler
maupun pada hewan yang multiseluler, merupakan suatu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti
setiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinate dari individu sebagai keseluruhan, baik
sebagai bagian satu sel maupun seluruh sel.

Suatu organisme hidup baik yang uniseluler maupun yang multiseluler, dapat berada
sebagai individu terpisah maupun sebagai suatu agregat/kumpulan yang bebas satu sama lain
(koloni). Sebuah koloni hewan mungkin terdiri dari hewan uniseluler atau hewan multiseluler,
namun hewan multiseluler bukan sebuah koloni hewan uniseluler. Walaupun demikian, ada
juga sebuah koloni hewan multiseluler yang karena aktivitas hidupnya bermanifestasikan suatu
kesatuan, maka koloni itu dianggap sebagai suatu organisme.

Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ
agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan,
mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan tadi. Setiap
rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian
otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan. Setiap aktivitas yang
terjadi di dalam tubuh, baik yang sederhana maupun yang kompleks merupakan hasil
koordinasi yang rumit dan sistematis dari beberapa sistem dalam tubuh.

Sistem koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin
(hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak
dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi
tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem saraf pada Pisces?

2. Bagaimana sistem saraf pada Ampibia?

3. Bagaimana sistem saraf pada Reptilia?

4. Bagaimana sistem saraf pada Aves?

5. Bagaimana sistem saraf pada Mamalia?

6. Bagaimana sistem saraf pada Mollusca?


7. Bagaimana sistem saraf pada Insekta?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui sistem saraf pada Pisces.

2. Untuk mengetahui sistem saraf pada Ampibia.

3. Untuk mengetahui sistem saraf pada Reptilia.

4. Untuk mengetahui sistem saraf pada Aves.

5. Untuk mengetahui sistem saraf pada Mamalia.

6. Untuk mengetahui sistem saraf pada Mollusca.

7. Untuk mengetahui sistem saraf pada Insekta.

BAB II

PEMBAHASAN

A. SISTEM SARAF VERTEBRATA

Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak
dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi
tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya. Berbeda dengan pada avertebrata, di mana
sistem saraf pada avertebrata secara umum belum terdifferensiasi secara nyata seperti halnya
pada vertebrata, maka pada vertebrata ini sistem saraf sudah jauh maju, terdiferensiasi dalam
beberapa bagian dengan tugas-tugas yang kebih kompleks.

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi.
Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf
mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor.
Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali
rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ
yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf
terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Sistem saraf punya 3 fungsi utama, yaitu menerima
rangsangan, memproses informasi yang diterima dan memberi respon terhadap rangsangan.

1. Sistem Saraf Pada Pisces

Otak terletak pada bagian yang lebih tinggi daripada cyclostome. Empat bagian
penting yaitu cerebrum (otak besar), cerebellum (otak kecil), bagian penglihatan, dan medulla.
Otak mempunyai saraf otak sebagai organ perasa dan bagian lain pada anterior dari tubuhnya.
Saluran saraf merupakan pusat dari tulang belakang dan melalui saraf arches dari vertebrata .

Pada ikan terdapat terdapat dua kelompok kerja sistem saraf, yakni sistem saraf pusat
dan sistem saraf otonom. Kedua sistem saraf tersebut pada dasarnya tidak bisa bekerja secara
terpisah, tetapi saling melengkapi. Sistem saraf pusat berupa jaringan saraf yang menjalin
seluruh tubuh berakar dalam otak maupun sumsum tulang belakang.

Otak Ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman, sepasang
struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung melalui dua saraf penciuman
Lobus penciuman yang sangat besar dalam ikan yang berburu terutama oleh bau, seperti.
hagfish, hiu, dan lele. Di balik cuping pencium adalah dua-lobed telencephalon , setara
struktural ke otak dalam vertebrata yang lebih tinggi. Dalam ikan telencephalon yang
bersangkutan kebanyakan dengan penciuman.

Otak ikan hiu merupakan tipe otak yang lebih maju dibandingkan dengan lintah laut. Dari
dua kantung olfaktori dihidung, saluran olaktori besar dan memanjang ke lobus olfaktori, yang
melekat dengan erat ke pasangan hemisfer serebral di diensefalaon. Di bagian dorsal,
diensefalaon mengandung sebuah tangkai pinealserta badan pineal dan di bagian
ventraldiensefalon terdapat infundibulum, tempat melekatkan hipofisis. Semua struktur ini
merupakan bagian darai otak depan. Dua lobus optik yang bundar terdapat di bagian dorsal
otak tengah. Otak belakang terdiri atas serebelum dorsal median yang berukuran besar di atas
medula oblongata yang membuka di bagaian atas. Sepuluh pasang saraf kranial melayani
struktur, terutama kepala, kira-kira distribusinya sama dengan vertebrata lain. Tali saraf
dilindungisepenuhnya dilindungi oleh lengkung neural tulang belakang, selanjutnya saraf spinal
yang berpasang ke setiap somit tubuh muncul di antara lengkung neural dari tulang belakang
berturut-turut.

Gambar sistem saraf pada ikan hiu

Ikan perak mempunyai otak yang pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan
diensefalon kecil, sedang lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10 pasang saraf kranial.
Korda saraf tertutup dengan lengkung-lengkung neural sehingga mengakibatkan saraf spinal
berpasangan pada tiap segmen tubuh.

2. Sistem Saraf Pada Amphibi

Sistem saraf pada Amphibi dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis).
Pada amphibi, otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas
tulang belakang juga dibungkus oleh 2 lapisan selaput yaitu durameter yang berbatasan dengan
tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf.

Di antara dua lapisan tersebut terdapat spatium subdurale, dan terdapat cairan
cerebrospinalis. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut
meningitis. Sistem saraf amphibi terdiri dari otak. Pada amphibi, otak tengah sebagai pusat
penglihatan berkembang lebih baik sehingga amphibi memiliki penglihatan yang baik.

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian
putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu
berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

1. Otak (Ensefalon)
Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh, yang terletak didalam tulang tengkorak dan
diselubungi oleh jaringan, berupa jaringan meninges.

Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian yang terkecil. Ada 10 saraf
kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan ke-9 membentuk
pleksus iskiadikus.

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:

a. Lobus olfaktorius

Lobus olfaktorius pada amphibi memiliki trunckus bulbus olfaktorius. Lobus ini tidak terlalu
berkembang. Oleh karenanya berbentuk relative kecil dan merupakan penonjolan dari bagian
yang disebut hemisperium serebri. Kurang berkembangnya lobus olfaktorius yang berperan
sebagai pusat pembau pada amphibi, berhubungan dengan cara hidupnya yang tidak terlalu
banyak membutuhkan peran dari lobus olfaktorius sebagai pusat pembau.

b. Otak besar (cerebrum)

Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai
dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks
serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang
terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik

Serebrum pada amphibi terdiri atas sepasang hemispermiun serebri. Pada serebrum
memungkinkan terjadinya aktivitas-aktivitas yang kompleks, misalnya pembiakan dan macam-
macam gerak.

c. Otak tengah (mesencephalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil. Di depan otak tengah terdapat talamus dan
kelenjar hipofisis. Thalamus amphibi terletak di bagian dorsal otak dan merupakan jembatan
antara serebrum dan mesenshefalon. Sedangkan kelenjar hipofisis terletak pada bagian ventral
otak yang berfungsi mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Oleh karenanya dikatakan
sebagi Master of Glands.

Pada bagian atas (dorsal) otak tengah juga terdapat lobus optikus dan sepasang nervus
optikus yang saling bersilangan. Pertemuan atau persilangan antara dua nervus optikus disebut
sebagai chiasma. Lobus ini merupakan pusat penglihat, karena semua nervus optikus bermuara
pada lobus ini. Lobus ini juga berfungsi mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata,
dan juga merupakan pusat pendengaran. Lobus optikus pada amphibi lebih berkembang
daripada lobus olfaktorius. Hal ini karena amphibi, contohnya katak merupakan hewan
Nokturnal. Selain itu, pada bagian dorsal otak tengah juga terdapat kelenjar epifisis. Kelenjar ini
disebut juga Badan pineal yang berfungsi ketika terjadi pembentukan pigmen pada permukaan
tubuh.

Pada bagian ventral, selain terdapat kelenjar hipofisis juga terdapat kelenjar
hypothalamus dan infundibulum. Pada kelenjar hypothalamus terdapat sel-sel neurosekretori
(sel saraf yang menghasilkan secret). Secret dari sel ini berupa neurohormon yang berfungsi
untuk mempercepat penyampaian impuls dari sinapsis yang satu ke sinapsis yang lain.
Sedangkan infundibulum, merupakan tangkai dari hipofisis yang berfungsi menghubungkan
hipofisis dengan hypothalamus.

d. Otak Kecil (Serebelum)

Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya
maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Serebelum pada amphibi
mereduksi, karena aktifitas otot relative berkurang.

e. Sumsum lanjutan (medulla oblongata)

Sumsum lanjutan berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke
otak. Sumsum lanjutan juga mempengaruhi refleks fisiologi seperti detak jantung (pusat
pengatur percepatan dan penghambat denyut jantung) , tekanan darah (pusat pengaturan
penyempitan dan pelebaran pembuluh darah), volume dan kecepatan respirasi, gerak alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum lanjutan juga mengatur gerak
refleks yang lain.

2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)

Medulla spinalis merupakan lanjutan dari medulla oblongata yang masuk ke dalam kanalis
vertebralis. Pada amphibi, medulla spinalis mengalami pembesaran di bagian servikalis.
Medulla spinalis berfungsi menghantarkan impuls sensori dari saraf perifer ke otak dan
menyampaikan impuls motoris dari otak ke saraf perifer. Selain itu juga merupakan pusat dari
refleks. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna
putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada bagian putih
terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat
saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls
yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden. Pada penampang melintang
sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk
dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.

3. Sistem Saraf Pada Reptil

Reptile mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf pada burung. Otak pada
reptile Juga terdiri atas empat bagian. Kekhususanya hanyalah terdapat tonjolan Otak besar
yang berkembang dengan baik sehingga pusat saraf pembau jelas kelihatan. Otak besar ini
meluas ke atas sehingga menutupi otak tengah. Bagian-bagian otak lainnya kurang berkembang
bila di bandingkan dengan otak pada burung. Pada bagaian dorsal, otak menunjukkan bagian
dorsal, otak menunjukkan dua lobus olfaktori ramping yang terhubung ke hemisfer serebral
besar; di belakang hemisfer tersebut terdapat dua lobus optik berbentuk oval. Berikutnya
adalah serebelum yang berbentuk buah pir, lebih besar darai serebelum amfibi. Medula
oblongata tersebar secara lateral di bawah serebelum, kemudian menyempit ke sum-sum
tulang belakang. Di bagian ventral, di antara bagaian dasar hemisfer serebral, terdapat saluran
optik dan saraf optik, diikuti dengan infundibulum dan hipofisis. Terdapat 12 pasang saraf
kranial dan saraf spinal yang berpasangan ke setiap somit tubuh. Sistem saraf pada reptil terdiri
dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Ø Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.

1. Otak (ensefalon)

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:

a. Otak besar (serebrum)

Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum
yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di
sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.

b. Otak tengah (mesensefalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat
talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas
(dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan
pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

c. Otak kecil (serebelum)


Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya
maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

d. Jembatan varol (pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

e. Sumsum sambung (medulla oblongata)

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju
ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak
jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi
kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain.

2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi
atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori
dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls
motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk
dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls
dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih terdapat
serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang
membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa
perintah dari otak merupakan saluran desenden.

Ø Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf
otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan
saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung,
gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.

1. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari
otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:

1. Tiga pasang saraf sensori


2. Lima pasang saraf motor

3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor

Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati
leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf
otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf
pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.

2. sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum
tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa
jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk
ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan
yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion. Sistem saraf otonom dapat
dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf
simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion
yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra
ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. Fungsi sistem saraf
simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).

Gambar: saraf pada ular

4. Sistem Saraf Pada Aves

Burung merupakan hewan aktif yang banyak melakukan pergerakan serta memiiki
keseimbangan yang bagus terutama saat terbang. Beberapa burung juga memiliki ketajaman
penglihatan yang bagus. Karena itu pusat koordinasi gerak dan keseimbangan burung
berkembang baik hal ini dapat terlihat dari adanya lekukan-lekukan pada otak kecil burung yang
menjadikan volume otak kecilnya menjadi lebih besar.

Susunan saraf burung serupa dengan susunan saraf manusia dan hewan menyusui
(mammalia). Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh susunan saraf pusat yang terdiri atas otak
dan susm-sum tulan belakang. Otak burung terdiri dari beberapa bagian, yakni otak besar,
otaak tengah, otak kecil, dan sum-sum lanjutan. Selain otak kecil, otak besar pada burung
tumbuh dengan baik. Otak besar burung berbeda pula dengan otak besar manusia. Permukaan
otak besar burung tidak berlipat-lipat sehingga jumlah neuron pada burung tidak banayak. Otak
tengah burung berkembang membentuk dua gelembung. Perkembangan ini berhubungan
dengan fungsi penglihatannya. Otak kecil burung mempunyai banyak lipatan yang memperluas
permukaannya sehingga dapat menampung neuron cukup banyak. Perkembangan otak kecil ini
berguna untuk pengaturan keseimbanagan burung waktu terbang.

5. Sistem Saraf Pada Mammalia

Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi
dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak.
Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah,
setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak
(Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain,
seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata. Sistem saraf
tersusun oleh berjuta–juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem saraf tersusun
atas sel-sel saraf NEURON.

Setiap neuron tersusun atas bagian berikut :

Badan sel mengandung nucleus

Dendrit berfungsi meneruskan impuls saraf ke badan sel

Akson/neurit ,berfungsi meneruskan impuls dari badan sel ke sel lain

Sel neuron,mempunyai selubung meilin sebagai pelindung /isolator bagian yang tidak
terselubung disebut nodus ranvier,selubung tersebut tersusun oleh sel –sel pipih yang disebut
sel Schwann. Sel saraf dibedakan atas 3 macam berdasarkan fungsinya yaitu:

Sel saraf sensorik (aferen) berfungsi sebagai pengatar rangsang dari reseptor menuju ke otak
/sumsum tulang belakang.

Sel saraf motorik (eferen) berfungsi sebagai pengatar rasang dari otak sumsum tulang belakang
menujuefektor /otot.

Sel saraf konektor berfungsi untuk meneruskan rangsang dari saraf sensorik ke saraf motorik.

Gerak merupakan salah satu aktifitas tubuh yang dapat digunakan umtuk menjelaskan
penghataran impul oleh saraf .gerakanyang dilakukan dengan kesadaran disebut gerak biasa
atau gerak sadar . Skema gerak sadar sebagai berikut:

Sedangkan gerakan yang dilakukan tanpa kita sadari disebut gerak reflex. Skema gerak reflex
sebagai berikut :

Sistem saraf pada manusia dibagi menjadi dua,yaitu :

Sistem saraf pusat


Sistem saraf tepi

1.1. Sistem Saraf Pusat

Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang
mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau
perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.

•. Otak

Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi
oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang
terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan yaitu:
piameter, arachnoid dan durameter. Piameter, merupakan lapisan paling dalam yang banyak
mengandung pembuluh darah. Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring
yang lembut. Antara arachnoid dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan.
Durameter, merupakan lapisan paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang melapisi
dan melekat pada tulang.

Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak
pada manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus).

Bagian-bagian dari otak adalah:

1. Otak Besar

Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan
(hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan,. Setiap belahan mengendalikan bagian
tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan
kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks)
yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit.
Otak besar terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis (bagian dahi), lobus parietalis
(bagian ubun-ubun), lobus temporalis (bagian pelipis), lobus oksipitalis (bagian belakang
kepala).

Otak besar merupakan saraf pusat yang utama karena berperan dalam pengaturan seluruh
aktivitas tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya
khayal, pendengaran, pernapasan dan sebagainya. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh
bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan
berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan
berbicara dan bahasa. Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan memori
tentang apa yang dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk
merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai
pusat pendengaran.

2. Otak tengah (mesencephalon)

Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak tengah
berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak mata, refleks
penyempitan pupil mata.

3. Otak belakang

Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua belahan dan
permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu: jembatan
Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan (medula oblongata). Ketiga
bagian otak belakang ini membentuk batang otak. Jembatan Varol berisi serabut yang
menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil
dengan korteks otak besar. Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri
atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat
keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka. Sumsum lanjutan,
medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur
refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat
pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.

• Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan
dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang
pinggang kedua (canalis centralis vertebrae).

Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik
dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang
punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.

Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian
luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih
karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam
berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke
perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke
efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung
badan neuron sensorik.

• Syaraf Tepi

Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang
bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan cara
kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : Sistem saraf sadar, Yaitu sistem saraf
yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat
atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf
kepala (kranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal). Sistem saraf tak sadar. Berdasarkan
sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf
parasimpatik.

B. SISTEM SARAF AVERTEBRATA

1. Sistem Saraf Mollusca.

Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni:

a. Ganglion otak (ganglion cerebral)

b. Ganglion visceral / ganglion organ-organ dalam

c. Ganglion kaki (pedal)

Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal, sedangkan tali saraf
longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh bagian tubuh. Didalam ganglion
pedal terdapat statosit (statocyst) yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Sel neurosekresi
terdapat pada gangloin otak molluska. Pada molluska terdapat pula kelenjar endokrin seperti
pada vertebrata. Kelenjar tersebut misalnya kelenjar optik pada Octopus.

Pada sejenis siput jika tentakel dibuang hasilnya pembentukan telur pada ovotestis
dipercepat. Jika ekstrak tentakel disuntikkan merangsang produksi sperma. Ekstrak ganglion
otak merangsang produksi telur. Dari contoh diatas menunjukkan bahwa baik otak maupun
tentakel berisi sel-sel neurosekresi yang menghasilkan hormon (neurohormon). Neurohormon
dari tentakel merangsang produksi sperma sedang dari otak merangsang perkembangan telur.
Pada octopus proses kedewasaan juga diatur oleh sel-sel neurosekresi yang mempengaruhi
pertumbuhan ovarium dan testes. Jadi hubungan ganglion otak-kelenjar optik-gonade pada
octopus sama seperti hubungan hipotalamus-hipofisisgonade pada vertebrata.

Pada bekicot, saraf-saraf ganglion secara rapat berpasangan sebagai saraf serebral
(dorsal dari faring dan bukal), saraf kaki, saraf jeroan. Saraf-saraf dari ganglia itu melanjut
keseluruh sistem organ. Pada ujung tiap tentakel posterior (panjang) terdapat sebuah mata
dengan kornea, lensa dan retina dan mungkin juga organ pencium (olfaktorius). Di bawah
ganglia kaki terdapat sepasang statokis, yaitu organ keseimbangan, masing-masing
mengandung benda-benda berkapur, silia dan sel-sel peraba. Dalam lapisan epidermis kepala
dan kaki terdapat pula struktur peraba.

Pada gastropoda, serebral atau ganglion suboeofagus mempunyai peran untuk


mengontrol ganglia yang lebih bawah. Aktifitas refleks atau gerakan pada hewan ini dikontrol
oleh aktifitas 4 pasang ganglion yaitu ganglia serebral, pedal, pleural, dan viseral. Pada
Cephalopoda (cumu-cumi, gurita) terdapat otak yang kompleks karena adanya penggabungan
berbagai ganglia yang letaknya mengelilingi oesofagus. Karena itu otaknya mempunyai bagian
supraoesofagus dan suboesofagus. Pada bagian suboesofagus terdapat pusat pernafasan untuk
inspirasi dan ekspirasi. Selain itu terdapat pula bagian yang termasuk ganglia pedal dan
branchial yang mengontrol lengan dan tentakel. Sedangkan bagian otak supraoesofagus berisi
pusat motorik, pusat sensorik utama yang berupa lobus untuk pembau, dan kompleks dorsal
vertikal.

2. Sistem Saraf Insekta

Jaringan saraf serangga dapat dibagi ke dalam saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat terdiri
dari sepasang rantai saraf rantai yang terdapat di sepanjang tubuh bagian ventral. Sistem saraf
serangga berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi
ventral tubuhnya. Sistem saraf yang terdiri dari serangkaian ganglia, dihubungkan dengan tali
saraf ventral terdiri dari dua paralel connectives sepanjang perut. Biasanya, setiap segmen
tubuh memiliki satu ganglion pada setiap sisi, meskipun beberapa ganglia yang melebur untuk
membentuk otak dan ganglia besar lainnya. Segmen kepala berisi otak, juga dikenal sebagai
ganglion supraesophageal. Dalam sistem saraf serangga, otak anatomis dibagi ke dalam
protocerebrum yang mencakup mata majemuk dan oselli, deutocerebrum yang mencakup
antenna, dan tritocerebrum yang mencakup labrum dan usus depan. Segera di belakang otak
adalah subesophageal ganglion, yang terdiri dari tiga pasang ganglia menyatu. Ini
mengendalikan mulut, kelenjar ludah dan otot-otot tertentu.

Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut
ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia
bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak. Pada belalang terlihat susunan saraf
tangga tali dari simpul saraf yang disebut ganglia (jamak dari ganglion). Ganglion merupakan
pusat peogolah rangsang.

Ada 3 macam ganglion :

a. Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan antena.
b. Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris rahang
bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan bibir bawah (labium).

c. Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas dada, perut,
dan alat-alat tubuh yang berdekatan.

Ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak dibawah saluran
pencernaan. Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar sepanjang
tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain. Sedangkan sel saraf
tepi terdiri dari 3 macam sel saraf, yaitu :

a. Sel saraf indera: membawa impuls dari salat indera.

b. Sel perantara (internuncial): mrmbawa impuls antara sel saraf.

c. Sel saraf motor: membawa impuls dari pusat integrasi ke otot.

Ada 3 macam susunan saraf, yaitu

a. Monopolar

b. Bipolar

c. Multipolar

Susunan di atas disebut sebagai "neuron bipolar", sedang bentuk lainnya adalah
"monopolar Neuron" seperti yang dijumpai pada SSP. Neuron bipolar dengan demikian lebih
banyak dipergunakan untuk menerima dan meneruskan rangsang, sementara yang monopolar
dipergunakan untuk memproses rangsang dan selanjutnya diantisipasi sesuai dengan jenis
rangsang.

Serangga memiliki sistem syaraf pusat yang relatif sederhana dengan otak (A) dorsal
terhubung dengan tali saraf ventral (ventral nerve cord, B) yang terdiri dari segmental ganglia
yang terletak sepanjang garis tengah ventral thoraks dan abdomen. Ganglia dalam setiap
segmen dihubungkan satu sama lain oleh saraf medial pendek dan juga dihubungkan dengan
penghubung intersegmental (inter-segmental connectives) menuju ganglia di segmen tubuh
yang berdekatan.

A. Ganglia thoraks; B. Abdominal ganglion; C. penghubung intersegmental

Secara umum, sistem saraf pusat tampak seperti tangga: commissure (Gambar 2.8) adalah
anak tangga dan penghubung intersegmental (Gambar 1C dan 2D) adalah relnya. Dalam ordo-
ordo serangga terdapat kecenderungan ganglia individual untuk bergabung (baik secara lateral
maupun longitudinal) membentuk ganglia yang lebih besar yang melayani beberapa segmen
tubuh.

Gambar 2 Sistem Saraf Pusat.

A. Brain; B. ventral nerve cord (B);

C. subesophageal ganglion; D. intersegmental connectives;

E. thoracic ganglia; F. abdominal ganglia; 1. Protocerebrum;

2. deutocerebrum;3. Tritocerebrum; 9. circumesophageal connectives;

4. optic lobe; 5. mandible; 6. maxilla; 7. Labium; 8. Commissure

Otak serangga adalah kompleks dari enam ganglia yang menyatu (tiga pasang) yang terletak
pada bagian dorsal dalam kapsul kepala. Setiap bagian dari otak mengontrol (menginnervasi)
spektrum yang terbatas terhadapa aktifitas dalam tubuh serangga:

Pada bagian ventral kapsul kepala (tepat di bawah otak dan esophagus) terdapat kompleks
ganglia gabungan yang disebut ganglion subesophageal, Gambar 2C). Pada serangga modern,
ganglion subesophageal menginnervasi tidak hanya mandibula, maxillae, dan labium, tetapi
juga hipofaring, kelenjar ludah, dan otot leher. Sepasang penghubung circumesophageal
menyimpul sekitar sistem pencernaan untuk menghubungkan otak dan kompleks
subesophageal bersama-sama.

Pada thoraks, terdapat tiga pasang ganglia thoraks (Gambar 1A dan 2E, kadang-kadang
menyatu) mengontrol locomotion dengan menginnervasi kaki dan sayap. Otot thoraks dan
reseptor sensorik juga terhubung dengan ganglia ini. Demikian pula, ganglia abdominal
(Gambar 1B dan 2F) mengontrol gerakan otot abdominal (perut). Spirakel baik di thoraks
maupun perut dikendalikan oleh sepasang saraf lateral yang timbul dari setiap segmental
ganglion (atau melalui saraf median ventral yang menghubungkan setiap sisinya). Sepasang
terminal abdominal ganglia (biasanya menyatu untuk membentuk caudal ganglion yang besar)
menginnervasi anus, genitalia internal dan eksternal, dan reseptor sensorik (seperti cerci) yang
terletak di bagian ujung belakang serangga.

Sistem saraf serangga juga terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, berupa
sistem saraf tangga tali. Pada belalang sistem saraf pusat tersusun atas kelompok-kelompok
badan sel saraf yang disebut ganglia. Tiap-tiap ganglia dihubungkan oleh satu atau lebih tali-tali
saraf. Sementara itu, saraf tepi belalang tersusun oleh akson sensorik dan akson motorik ke dan
dari ganglia. Antena dan palpus mungkin mengandung alat-alat (akhir saraf) untuk
meraba,merasa, dan membau sesuatu. Sebuah membrana tympani terdapat pada permukaan
segmen abdomen pertama. Membrana tympani itu terlibat atau terbawa serta dalam
mendeteksi suara. Pada sayap dan kaki belalang sering terdapat alat-alat untuk membuat suara.
Belalang mempunyai 2 buah mata majemuk yang besar-besar, terdiri dari ommatidia. Di
samping itu ada 3 oselli atau 3 buah mata sederhana.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Otak Ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman , sepasang
struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung melalui dua saraf penciuman
Lobus penciuman yang sangat besar dalam ikan yang berburu terutama oleh bau, seperti.
hagfish, hiu, dan lele.

Sistem saraf pada Amphibi dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis).

Reptile mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf pada burung. Otak
pada reptile Juga terdiri atas empat bagian. Kekhususanya hanyalah terdapat tonjolan Otak
besar yang berkembang dengan baik sehiungga pusat saraf pembau jelas kelihatan.

Susunan saraf burung serupa dengan susunan saraf manusia dan hewan menyusui
(mammalia). Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh susunan saraf pusat yang terdiri atas otak
dan susm-sum tulan belakang.

Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi
dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak.
Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah,
setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior.

Sistem saraf mollucsa terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni: Ganglion otak (ganglion
cerebral), ganglion visceral / ganglion organ-organ dalam, ganglion kaki (pedal).

Sistem saraf serangga berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di
sepanjang sisi ventral tubuhnya. Sistem saraf yang terdiri dari serangkaian ganglia, dihubungkan
dengan tali saraf ventral terdiri dari dua paralel connectives sepanjang perut.

DAFTAR PUSTAKA
Anonymoous, Sistem koordinasi pada hewan vertebrata. http //free. vlsm. Praweda
/biologi. 2009.

Brotowidjoyo, M. Zoologi Dasar. Penerbit Erlangga: Jakarta. 1989.

Anda mungkin juga menyukai