Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR dan ANATOMI AKAR, BATANG dan DAUN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Anatomi Fisiologi Tumbuhan” Dosen
Pengampu: Rafiatul Hasanah S.Pd, M.Pd

Oleh:
Siti Rofidayati 204101100007

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur anatomi daun pada tumbuhan memiliki keanekaragaman yang tinggi.
Daun tersusun atas berbagai macam jaringan, tiap jaringan dapat memberikan tampilan
yang berbeda dan memberikan ciri khusus, sehingga ciri anatomi dapat digunakan
sebagai alat pendukung dalam identifikasi, pengelompokan, dan hubungan kekerabatan
jenis tumbuhan (Stuessy 1990).
Organ pada tumbuhan terdiri dari beberapa bagian yaitu akar. Akar pada
tumbuhan terdiri dari beberapa bagian yaitu epidermis, korteks, endodermis, perisikel,
floem, kambium dan xilem. Batang susunannya terdiri dari epidermis, korteks,
ploeterma, (sarung tepung), perisikel, floem, kambium, xilem, dan empulur. Dan
bagian yang ketiga adalah batang. Secara anatomi daun terdiri dari epidermis, palisade
(jaringan tiang) dan jaringan spons (jaringan bunga karang) (Zulfian 2009).
Akar merupakan organ penyokong, tetapi mempunyai ketahanan yang tinggi
terhadap cekaman lingkungan. Hal ini terbukti dari sel sel perisikel yang aktif
membelah sehingga membentuk akar lateral yang besar dan bintil akar pada akar hasil
seleksi lini limbah cair. Sehingga mampu menyimpan nutrien, karbohidrat dan air
dalam kapasitas lebih besar yang mampu toleran terhadap kondisi yang merugikan
(Haryanti 2011)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur akar tumbuhan?
2. Bagaimana struktur batang pada tumbuhan monokotil dan dikotil?
3. Bagaimana bentuk variasi anatomi daun?
C. Tujuan Praktikum
1. Mengamati dan menggambar struktur umum akar tumbuhan
2. Mengamati dan menggambar struktur batang pada tumbuhan monokotil dan dikotil
3. Mengamati dan menggambar berbagai variasi anatomi daun
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Akar
Radikula merupakan organ paling sederhana dari tumbuhan yang membentuk akar.
Radikula berfungsi untuk menembus tanah dan bebatuan guna mencari air dan unsur
hara serta menyimpan cadangan makanan. Akar tidak hanya terdapat di dalam tanah
namun juga ada yang di atas tanah. Warna akar berbeda dengan bagian batang dan daun,
umumnya berwana kekuning kuningan atau keputih putihan. Akar tumbuhan berfungsi
untuk menopang sekaligus menegakkan tumbuhan, mencari unsur hara dan garam
mineral serta air di dalam tanah serta membawanya ke batang untuk dilanjutkan ke daun
guna membantu proses fotosinstesis.
Struktur penyusun akar tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu struktur bagian luar dan
struktur bagian dalam. Struktur akar bagian luar terdiri dari tudung akar, batang akar
dan cabang akar (untuk jenis tumbuhan dikotil) dan bulu akar. Struktur akar bagian
dalam terdiri dari jaringan epidermis, korteks, endodermis dan stele (silinder pusat).
 Meristem Apikal
Bagian ujung akar terdapat jaringan yang selalu tumbuh yang disebut meristem
apikal. Jaringan ini terbentuk dari sel-sel initial yang berada di ujung batang
atau akar tumbuhan. Jaringan meristem apikal yang membelah membentuk
daerah pemanjangan karena pertumbuhan di ujung akar disebabkan oleh
kombinasi antara pembesaran sel dan pembelahan sel yang berulang-ulang
(mitosis dan sitokinesis). Meristem apikal di ujung akar berfungsi untuk
mengetahui kondisi tanah di sekitar akar, guna mengarahkan pergerakan akar
menuju air dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Meristem apikal, yang
dilindungi oleh tutup akar terus menghasilkan sel bahkan ketika tutup akar
dikikis saat mendorong melalui tanah. Meristem apikal menghasilkan sel yang
mati karena hilang karena abrasi saat menembus tanah tetapi juga menghasilkan
sel guna yang memanjang dan meluas masuk ke dalam tanah
(biologydictionary.net, 2018).
 Kaliptra
Kaliptra berasal dari lapisan sel yang menyelimuti ujung akar, ketika selubung
sel bagian terluar mati, sel akan menumpuk dan melindungi ujung akar tumbuh
membentuk bidal yang berguna sebagai pelindung. Kaliptra atau tudu ng akar
berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim. Saat sel-sel
penutup akar matang, mereka menjadi parenkim dan terus-menerus didorong
oleh penambahan sel-sel baru dari dalam. Mereka yang berada di luar di dekat
tanah kurang lebih diratakan oleh tekanan dari dalam dan mengelupas saat
mereka bergesekan dengan partikel tanah saat akar tumbuh lebih dalam. Tutup
akar menghasilkan lapisan lendir berlendir yang dikenal dengan istilah mucigel
itu lumasi ujungnya.
 Epidermis
Epidermis akar terdiri dari lapis sel-sel rambut dan non rambut yang tersusun
rapat. Pola dari epidermis ini dihasilkan dari diferensiasi yang diatur secara
spasial. Epidermis akar umumnya tidak berkutikula. Di ujung akar, sel-sel
epidermis termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang berfungsi untuk
memperluas bidang penyerapan. (Hartanto,2021).
Perkembangan epidermis akar pada tumbuhan vaskular dapat dibagi menjadi
tiga kelompok besar berdasarkan cara perkembangan rambut;
 Setiap sel di epidermis dapat membentuk rambut akar
 Produk yang lebih kecil dari pembelahan sel asimetris membentuk
rambut akar
 Epidermis diatur menjadi file terpisah dari sel-sel rambut dan non-
rambut
 Korteks
Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Korteks
terdiri atas sel-sel berdinding tipis dan tersusun melingkar di antara sel terdapat
rongga sel yang berguna untuk menyimpan udara serta pertukaran udara.
Beberapa jaringan sel terdapat di dalam kotek, yaitu parenkim, kolenkim dan
sklerenkim. Adanya jaringan parenkim di dalam korteks maka pada lapisan ini
mampu menyimpan cadangan makanan karena terkadang terdapat zat tepung di
dalam sel kortek (Bakhtiar, 2011).
 Endodermis
Lapisan endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa sebaris
sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel endodermis mengalami
penebalan gabus. Penebalan berupa rangkaian berbentuk pita. Penebalan seperti
pita ini disebut pita kaspari. Penebalan semula berupa titik yang disebut titik
kaspari. Penebalan gabus menyebabkan dinding sel tidak dapat ditembus oleh
air, sehingga mencegah keluarnya air dan zat terlarut dalam air melalui jalur
apoplast. Untuk masuk ke silinder pusat, air melalui jaringan endodermis yang
dindingnya tidak mengalami penebalan yang disebut dengan sel penerus.
Endodermis berperan mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar,
terutama mencegah nutrisi meninggalkan struktur tumbuhan dan kembali ke
tanah. (campbell, 2008).
 Stele
Silinder pusat terletak di sebelah dalam endodermis. Di dalamnya terdapat
pembuluh kayu (xilem), pembuluh tapis (floem) yang sangat berperan dalam
proses pengangkutan air dan mineral, dan perisikel yang berada tepat di sebelah
dalam endodermis. Perisikel berfungsi membentuk akar cabang. Akar ini akan
menembus ke luar melalui endodermis, korteks, dan epidermis. Pertumbuhan
cabang akar ini disebut pertumbuhan endogen. Pada tanaman dikotil, di antara
xilem dan floem terdapat kambium ikatan pembuluh. Pada tanaman monokotil,
selain xilem dan floem terdapat empulur tetapi tidak terdapat kambium
ikatan pembuluh.
B. Batang
Batang tumbuhan merupakan bagian yang menghubungkan amat penting, karena
sebagai pendukung tubuh tumbuhan, alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan
makanan serta tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga. Struktur batang juga
kompleks seperti struktur anatomi akar, tetapi struktur batang lebih banyak difungsikan
sebagai penyalur atau pembawa nutrisi dari akar menuju daun (Phelan, 2011).
 Epidermis
Jaringan epidermis terdiri dari sel-sel yang tipis, tersusun rapat dan umumnya
berbentuk persegi, sering dilapisi kutikula pada bagian dinding sel bagian luar.
Sel epidermis dijumpai pada batang yang masih muda, bila telah rusak maka
fungsi sel epidermis diambil alih oleh periderm (hypodermis). Pada batang yang
mampu berfotosintesa dijumpai stomata, yang kelak berkembang menjadi
lentisel, sedang batang yang masih muda dijumpai trikomata (glanduler maupun
non glanduler). Tumbuhan yang telah mengalami pertumbuhan sekunder,
jaringan epidermis pada bagian akar maupun batang akan digantikan oleh
jaringan gabus (periderm), sehingga mampu memberikan perlindungan yang
kuat terhadap jaringan di bawahnya dan mengakibatkan permukaan akar atau
batang tumbuhan menjadi kasar (Britannica, 2014).
Jaringan epidermis pada bagian permukaan dilapisi oleh sel yang disebut
kutikula. Kutikula merupakan suatu jenis protein yang ada pada serangga dan
menyusun kerangka luar, yaitu zat kitin. Permukaan kutikula biasanya terdapat
zat lilin yang bersifat hidrofobik/tidak disukai air, hal tersebut menyebabkan
batang tumbuhan akan mengkilap ketika terkena cahaya. Pertumbuhan
sekunder pada bagian akar dan batang tumbuhan menyebabkan munculnya
pori-pori kecil yang dinamakan lentisel. Lentisel berfungsi sebagai tempat
pertukaran gas antara jaringan dalam dan lingkungan luar. Lentisel adalah
jaringan berpori, memiliki sel dengan ruang antar sel yang besar di periderm
tanaman berbunga dikotil. (Lakna, 11).
 Korteks
Jaringan sklerenkim berbentuk serabut, bisa sendiri sendiri atau berkelompok.
Kortek dapat berisi tepung, kristal atau zat lainnya, tetapi terkadang terdapat
idioblas berupa sel minyak, ruang lender, sel lender, sel Kristal, kelenjar
minyak, sel hars, saluran gom, saluran lender. Bagian kortek paling dalam
disebut endodermis atau fluoeterma atau sarung tepung. Penyebutan tersebut
karena kortek terdiri atas selapis sel yang membentuk lingkaran dan berisi
tepung. Endodermis pada batang yang telah dewasa (tua) tidak tampak lagi
karena telah rusak/mati, sebab diganti oleh jaringan lain dari daerah stele.
 Endodermis
Jaringan endodermis adalah jaringan yang menandai batas dalam kortek yang
berfungsi sebagai berkas pengangkut. Susunan endodermis pada tumbuhan
dikotil dan tumbuhan monokotil memiliki beberapa perbedaan. Jaringan
pengangkut sangat diperlukan oleh tumbuhan, hal tersebut guna mengangkut
hasil serapan nutrisi dari akar menuju ke daun untuk proses fotosintesis. Hasil
fotosintesis kemudian diangkut kembali untuk diedarkan ke seluruh tubuh
tumbuhan untuk dimanfaatkan, sisanya akan disimpan. Simpanan atau
cadangan makanan pada tumbuhan inilah yang dapat dikonsumsi oleh manusia
(bbc.co.uk, 2021).
Jaringan pengangkut (vaskuler) terdiri atas xylem dan floem. Xylem berfungsi
mengangkut air dan zat – zat lain dari akar menuju daun. Floem berfungsi
mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
Xilem bertugas mengangkut air dan mineral dari akar ke batang kemudian ke
daun. Jaringan xylem sebagian besar disusun dari sel-sel khusus yang disebut
pembuluh. Pengangkutan dalam xilem merupakan proses fisik, jadi tidak
memerlukan energi. (Raven et al, 2010).
 Stele
Stele atau silinder vaskuler adalah jaringan pada batang tumbuhan vaskuler di
bagian tengah, terdiri dari jaringan vaskuler, jaringan dasar, seperti empulur dan
sinar meduler, dan pericycle. Pericycle dianggap mewakili lapisan terluar dari
stele yang berbatasan dengan korteks. Stel e dianggap mencerminkan arah
evolusi sistem vaskular pada tumbuhan hal tersebut karena banyak jenis stele
yang dapat ditemukan di berbagai jenis tanaman yang sama. (Mauseth, 2001).
C. Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang terdiri dari sistem jaringan. (Fahn, 1995).
Semua daun memiliki komposisi jaringan yang sama yaitu: Jaringan Epidermis,
Jaringan Dasar, dan Jaringan pembuluh.
Sistem jaringan epidermis adalah suatu lapisan tunggal sel-sel yang menutupi
keseluruhan tubuh suatu tumbuhan muda. Sistem jaringan dasar, yang bertanggung
jawab atas sebagian besar fungsi metabolik tumbuhan tumbuhan, terletak antara
jaringan epidermis dan jaringan pembuluh pada masing-masing organ. Sistem jaringan
pembuluh juga terdapat secara kontinu di seluruh tumbuhan tersebut, akan tetapi
tersusun secara berbeda pada masing-masing organ (Mitchell, 2003).
 Jaringan Epidermis
Lapisan terluar dari daun adalah epidermis yang umumnya mempunyai satu
lapis sel yang berfungsi melindungi jaringan dari lingkungan luar, berperan
dalam pengaturan pertukaran gas pada daun dan bagian permukaan luarnya
dilapisi oleh kutikula (Qosim, Purwanto and Wattimena, 2007).
Epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun,
bunga, buah, biji, batang dan akar (Metcalfe and Chalk, 1950). Derivat
epidermis daun antara lain: trikoma, sel kipas, dan stomata. Trikoma merupakan
salah satu derivat dari epidermis yang berfungsi sebagai rambut pelindung,
banyak terdapat di permukaan daun dan mempunyai bentuk yang bervariasi.
Trikoma terdapat dua tipe yaitu trikoma tanpa kelenjar dan trikoma berkelenjar.
Trikoma berkelenjar berfungsi mencegah penguapan sedangkan trikoma non
kelenjar berfungsisebagai sekresi berbagai bahan pelarut seperti garam, gula,
dan polisakarida lainnya (Syarif, 2009).
Epidermis pada daun terdapat pada permukaan bagian atas (adaxial) dan pada
permukaan bagian bawah (abaxial) dan mempunyai fungsi yang berbeda pada
lingkungan yang berbeda (Mauseth and Ross, 1988). Menurut (Kartasapoetra,
1988) berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan mengalami
modifikasi seperti stomata dan trikoma.
 Jaringan Dasar
Mesofil merupakan jaringan dasar yang dikelilingi epidermis atau terletak di
antara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil dikatakan sebagai bagian
paling utama pada organ daun. Hal ini dikarenakan pada bagian mesofil inilah
banyak mengandung kloroplas serta ruang antarsel. Mesofil pada umumnya
dapat bersifat homogen atau justru terbagi menjadi dua jenis jaringan yaitu
jaringan tiang (palisade) dan jaringan spons (Hidayat, 1995).
1. Jaringan Tiang (Palisade)
Jaringan palisade banyak mengandung kloroplas yang sangat penting
dalam meningkatkan efisiensi fotosintesis. Jaringan palisade dapat
ditemukan tepat dibawah satu atau berlapis jaringan. Jaringan palisade
tersusun rapat dan lebih kompak daripada jaringan spons. (Draxler, 1993).
2. Jaringan Bunga Karang (Spons)
Jaringan spons terletak di bagian bawah dari jaringan palisade dan memiliki
struktur atau bentuk yang lebih beragam. Ruang antar sel pada jaringan ini
lebih luas jika dibandingkan dengan palisade sehingga jaringan ini sangat
cocok dalam menyimpan u bdara dan air (Fahn, 1995).
 Jaringan Pembuluh
Sistem jaringan pembuluh tersebar di seluruh helai daun dan dengan demikian
menunjukkan adanya hubungan ruang yang erat dengan mesofil. Berkas
pembuluh dalam daun biasanya disebut dengan tulang daun dan sistemnya
adalah sistem tulang daun. Jika ditinjau dari pola pa da sistem tulang daun, maka
terdapat dua macam pola yakni sistem tulang daun jala dan sistem tulang daun
sejajar. (Hidayat, 1995). Jaringan pembuluh pada daun berisi jaringan yang
berfungsi sebagai sistem transportasi bahan dan hasil fotosintesis, terdiri dari
xylem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam yang
diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan
fotosintesis). Floem Berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh
tumbuhan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang menjelaskan
objek secara terperinci dan spesifik berdasarkan hasil penelitian yang ada.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Mikroskop
2. Object glass (Gelas benda) dan cover glass (Gelas penutup)
3. Pipet
4. Pinset
5. Silet
6. Tisu
7. Pensil dan bolpoit
8. Preparat sayatan melintang akar jagung (Zea Mays)
9. Akar udara anggrek epifit (dendrobium sp)
10. Batang sechium edule (labu)Preparat daun zae mays (jagung)
11. Daun pinus merkusii
C. Langkah Langkah Kegiatan
Akar
1. Preparat sayatan melintang melintang akar jagung (Zea mays)
Buatlah sayatan melintang akar adventif, amati di bawah mikroskop. Amati
jaringan- jaringan lainnya seperti perisikel, endodermis dengan penebalan
kasparinya, xilem, floem dan lain-lain. Perhatikan sistem pembuluh yang bersifat
poliark.
2. Preparat sayatan melintang akar udara anggrek epifit (Dendrobium sp)
Buatlah sayatan melintang akar udara anggrek, amati di bawah mikroskop.
Permukaan luar dilapisi oleh epidermis yang bersifat multiseriat, seringkali
mengalami spesialisasi membentuk velamen. Velamen berfungsi sebagai tempat
penyimpan air. Endodermis terdapat di sebelah dalam velamen, mempunyai
dinding yang sangat tebal. Agar pertukaran zat tetap berlangsung maka terdapat
beberapa sel endodermis yang dindingnya tidak mengalami penebalan. Amati dan
gambarlah bagian akar udara anggrek epifit secara lengkap.
Batang
1. Preparat melintang struktur batang monokotil: batang Zea mays (jagung) awetan.
Dengan menggunakan perbesaran lemah, perhatikan kedudukan setiap berkas
jaringan pembuluh yang tersebar di seluruh penampang batang. Kedudukan
semacam ini khas pada batang monokotil. Temukan jaringan epidermis pada
lapisan paling luar, korteks (parenkim, kolenkim,skelerenkim). Identifikasilah
komponen-komponen penyusun berdasarkan ciri-ciri yang tampak.
2. Preparat melintang struktur batang dikotil: batang Sechium edule (labu) awetan
Gunakan perbesaran lemah untuk mengamati sistem pembuluh yang berupa cincin
terputus. Tunjukkan bagian-bagian batang bertipe bikolateral tersebut (epidermis,
korteks, floem ekternal, kambium pembuluh ekternal, xilem, kambium internal,
floem internal, empulur.
Daun
1. Preparat daun Zea mays (jagung)
Mengamati sayatan melintang daun jagung. Epidermis besar-besar pada epidermis
yang adaksial sering didapati sel buliform. Sel buliform diduga berfungsi untuk
mengatur, menggulung dan membuka kembali daun apabila kekeringan. Mesofil
pada daun jagung tidak mengalami diferensiasi menjadi jaringan bunga karang dan
jaringan palisade. Seluruh mesofil terdiri dari sel-sel yang hampir sama bentuknya.
Hal ini umumnya terdapat pada daun Graminae. Terdapat satu lapis deretan sel
parenkim berdinding tipis mengelilingi berkas pembuluh, disebut seludang berkas
pembuluh
2. Preparat daun Pinus merkusi
Mengamati sayatan melintang daun Pinus merkusii yang memiliki bentuk daun
seperti jarum. Untuk mengurangi transpirasi, dinding sel epidermisnya tebal sekali
dan biasanya berkutikula tebal. Stoma tersebar di seluruh permukaan daun,
terbenam dan melengkung. Di atasnya adalah sel-sel tetangga. Terdapat hipodermis
yang terdiri dari sel parenkima. Mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan
palisade dan jaringan bunga karang, tetapi mempunyai bentuk yang khas (parenkim
lipatan). Juga didapati saluran damar (harsa) di daerah mesofilnya. Berkas
pembuluh dikelilingi olehjaringan transfusi yang terdiri dari parenkim hidup dan
trakeid. Berkas pembuluh bersama jaringan transfusi dikelilingi oleh selapis sel
yang dindingnya relatif tebal yaitu jaringan eksodermis
D. Rancangan Eksperimen
Akar
Rancangan Eksperimen Struktur dan Anatomi Akar, Batang dan Daun
Tujuan Untuk mengetahui, memahami dan mengamati struktur umum
akar tumbuhan
Untuk mengetahui, memahami dan mengamati struktur batang
pada tumbuhan monokotil dan dikotil
Untuk mengetahui, memahami dan mengamati berbagai variasi
anatomi Daun
Alat dan Bahan 1.Mikroskop
2.Object glass (Gelas benda) dan cover glass (Gelas penutup)
3.Pipet
4.Pinset
5.Silet
6.Tisu
7.Pensil dan bolpoit
8.Preparat sayatan melintang akar jagung (Zea Mays)
9.Akar udara anggrek epifit (dendrobium sp)
10.Batang sechium edule (labu)Preparat daun zae mays
(jagung)
11.Daun pinus merkusii
Langkah kerja 1. Siapkan alat dan bahan terlebih yang dibutuhkan
Akar 2. Buatlah irisian/sayatan setipis mungkin, menggunakan silet
3. Letakkan irisan/sayatan pada gelas benda perhatikan agar
tidak terdapat lipatan dan kerutan pada irisan
4. Tetesi dengan menggunakan air
5. Tutuplah menggunakan gelas penutup, perhatikan agar tidak
terdapat gelembung udara yang terperangkap.
6. Amati preparat melintang akar jagung menggunakan
mikroskop dengan menggunakan pembesaran 12.
7. Amati struktur dan letak setiap jaringan yang menyusun
akar
8. Amati secara jelas struktur anatomi akar dan temukan
jaringan epidermis, korteks, endodermis dan stele (xilem
dan floem)
9. Gambarlah dan lengkapi dengan keterangan bagian
bagiannya
Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan terlebih yang dibutuhkan
Batang 2. Buatlah irisian/sayatan setipis mungkin, menggunakan silet
sehingga diperoleh selaput epidermisnya
3. Letakkan irisan/sayatan pada gelas benda perhatikan agar
tidak terdapat lipatan dan kerutan pada irisan
4. Tetesi dengan menggunakan air
5. Tutuplah menggunakan gelas penutup, perhatikan agar tidak
terdapat gelembung udara yang terperangkap.
6. Amati dengan jelas struktur dan penyusunnya
7. Gambarlah dan lengkapi dengan keterangan
bagian bagiannya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No Gambar Keterangan
1. Zea Masy Steam Pada pengamatan batang tumbuhan
juga dapat terlihat susunan dari
batang tersebut yakni tersusun atas
jaringan floem, xilem, epidermis dan
jaringan dasar, yang mana pada
bagian epidermisnya bagian luar
dikelilingi kutikula. Lapisan
epidermisnya 1 lapis, berkas
pembuluhnya tersusun xilem dan
floem. Xilem berfungsi mengangkut
zat hara ke daun, dan floem
mendistribusikan proses fotosisntesis
ke seluruh tubuh tumbuhan pada
jaringan dasarnya di perkuat oleh
kolenkimnya yang terletak dibawah
epidermis.
2. Zea Mays Leaf Pada pengamatan Zea mays leaf di
temukan Jaringan epidermis, Jaringan
Dasar dan Jaringan pengangkut. Pada
jagung jaringan epidermis atas dan
bawah relatif sama, namun pada sisi
adaksialnya terkadang terdapat sel
bulliform yang berfungsi mengatur
membuka atau menggulung daun
ketika kekeringan. Jaringan mesofil
(bagian tengah) memiliki struktur
yang sama sehingga tidak dapat
dibedakan antara jaringan palisade
dan unga karang. Pada jaringan dasar
atau mesofil terdiri atas parenkim
palisade Sedangkan pada jaringan
pembuluh atau pengangkut terdiri
dari atas xilem dan floem untuk
transportasi hasil fotosintesis daun ke
seluruh bagian tumbuhan dan
pengangkutan air serta garam garam
mineral.
3. Zea Mays Root Pada pengamatan zea mays root
dnegan mikroskop dapat di temukan
beberapa jaringan sel penyusun yaitu:
epidermis yang terdiri dari satu sel
yang tersusun rapat dan tidak
berkutikula kemudian ada korteks
berfungsi tempat menyimpan
makanan. Kemudian ada jaringan
endodermis (antara korteks dan stele
berperan mengatur lalu lintas zat
kedalam pembuluh kayu (xilem &
floem) untuk mengangkat air dan
mineral dan perisikel (membentuk
akar cabang) yang ada tepat disebelah
dalam endodermis.
4. Microslide cucurbita root sp, t,s Hasil pengmatan pada mikroskop
dapat terlihat sel penyusun cucurbita
root yaitu: Epidermis yang di
gantikan oleh gabus, Korteks dan
berkas pembuluh, pada pusat
lingkaran di isi oleh xilem primer
5. Leaf ficus So, t.s Pada daun ficus terdapat sel
epidermis (jaringan dermal) berfungsi
sebagai pelindung mekanik
(epidermis atas dan bawah), stomata
pada ficus ini memiliki bentuk
diasitik, masing masing stomata
terdiri dari sel penjaga yang banyak
mengandung kloroplas. Pada daun
ficus juga terdapat pada 2 permukaan
daun (Adaksial dan Abaksial) juga
terdapat jaringan mesofil yang
berdiferensiasi jaringan palisade
berkas pengangkutnya terdapat pada
tulang daun dan mengandung xilem
dan floem yang mana xilemnya
tersusun atas trakea, trakeida, serabut
kayu, parenkim kayu dan floemnya
tersusun dari buluh tapis sel pengiring
dan parenkim floem
6. Cucurbita Steam Dari pengamatan cucurbita steam
(batang labu) diperoleh bagian bagian
penyusun tubuh batang labu yaitu:
Epidermis berfungsi tempat
tumbuhnya akar dan daun serta
melindungi jaringan dibagian
dalamnya. Dinding sel berfungsi
untuk melindungi bagian luar
tumbuhan serta sebagai komponen
pelindung. Xilem berfungsi
mengangkut air dan garam dalam
akar ke daun, sedangkan floem
fotosintesis dari daun ke seluruh
tubuh.
B. Pembahasan
Penelitian pada beberapa macam preparat yaitu: Preparat sayatan melintang Zea mays
root, Preparat sayatan melintang Zae Mays Stem, Preparat sayatan melintang Zae mays
leaf, Preparat leaf ficus, So,ts, Preparat Microslide cucurbita root sp,t.s dan Preparat
cucurbita stem sebagai struktur yang akan di amati. Melalui pengamatan menggunakan
alat mikroskop dapat diketahui yaitu:
 Akar
Melalui pengamatan Struktur penyusun akar tumbuhan dibagi menjadi dua
yaitu struktur bagian luar dan struktur bagian dalam. Struktur akar bagian luar
terdiri dari tudung akar, batang akar dan cabang akar (untuk jenis tumbuhan
dikotil) dan bulu akar. Struktur akar bagian dalam terdiri dari jaringan
epidermis, korteks, endodermis dan stele (silinder pusat). Pada pengamatan zea
mays root dengan mikroskop dapat di temukan beberapa jaringan sel penyusun
yaitu: epidermis yang terdiri dari satu sel yang tersusun rapat dan tidak
berkutikula kemudian ada korteks berfungsi tempat menyimpan makanan.
Kemudian ada jaringan endodermis (antara korteks dan stele berperan mengatur
lalu lintas zat kedalam pembuluh kayu (xilem & floem) untuk mengangkat air
dan mineral dan perisikel (membentuk akar cabang) yang ada tepat disebelah
dalam endodermis.
 Batang
Melalui pengamatan strukturnya batang tumbuhan merupakan bagian yang
menghubungkan amat penting, karena sebagai pendukung tubuh tumbuhan, alat
transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan serta tempat tumbuhnya
cabang, daun, dan bunga. Struktur batang juga kompleks seperti struktur
anatomi akar, tetapi struktur batang lebih banyak difungsikan sebagai penyalur
atau pembawa nutrisi dari akar menuju daun. Tumbuhan juga dapat terlihat
susunan dari batang tersebut yakni tersusun atas jaringan floem, xilem,
epidermis dan jaringan dasar, yang mana pada bagian epidermisnya bagian luar
dikelilingi kutikula. Lapisan epidermisnya 1 lapis, berkas pembuluhnya
tersusun xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut zat hara ke daun, dan
floem mendistribusikan proses fotosisntesis ke seluruh tubuh tumbuhan pada
jaringan dasarnya di perkuat oleh kolenkimnya yang terletak dibawah
epidermis.
 Daun
Melalui pengamatan struktur penyusun daun Semua daun memiliki komposisi
jaringan yang sama yaitu: Jaringan Epidermis, Jaringan Dasar, dan Jaringan
pembuluh. Zea mays leaf di temukan Jaringan epidermis, Jaringan Dasar dan
Jaringan pengangkut. Pada jagung jaringan epidermis atas dan bawah relatif
sama, namun pada sisi adaksialnya terkadang terdapat sel bulliform yang
berfungsi mengatur membuka atau menggulung daun ketika kekeringan.
Jaringan mesofil (bagian tengah) memiliki struktur yang sama sehingga tidak
dapat dibedakan antara jaringan palisade dan unga karang. Pada jaringan dasar
atau mesofil terdiri atas parenkim palisade Sedangkan pada jaringan pembuluh
atau pengangkut terdiri dari atas xilem dan floem untuk transportasi hasil
fotosintesis.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui pengamatan ini dapat disimpulkan pada akar Struktur penyusun akar
tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu struktur bagian luar dan struktur bagian dalam.
Struktur akar bagian luar terdiri dari tudung akar, batang akar dan cabang akar
(untuk jenis tumbuhan dikotil) dan bulu akar. Struktur akar bagian dalam terdiri dari
jaringan epidermis, korteks, endodermis dan stele (silinder pusat).
Pada batang struktur batang juga kompleks seperti pada struktur anatomi akar,
tetapi struktur batang lebih banyak difungsikan sebagai penyalur atau pembawa
nutrisi dari akar menuju daun. Tumbuhan juga dapat terlihat susunan dari batang
tersebut yakni tersusun atas jaringan floem, xilem, epidermis dan jaringan dasar,
yang mana pada bagian epidermisnya bagian luar dikelilingi kutikula. Sedangkan
pada daun struktur penyusun daun Semua daun memiliki komposisi jaringan yang
sama yaitu: Jaringan Epidermis, Jaringan Dasar, dan Jaringan pembuluh. Zea mays
leaf di temukan Jaringan epidermis, Jaringan Dasar dan Jaringan pengangkut.
DAFTAR PUSTAKA

Cambell, Neil A. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta. Erlangga, 2008


Manaf, Syalfinal. Biologi 2. Erlangga
Rizky, f. (n.d.). Mudah dan aktif belajar Biologi. PT. Grafindo Media Pratama.
Susilowarno, G. R., Hartono, R. S., murtiningsih, t. m., & umiyati. (n.d.). BIOLOGI.
Grasindo.
Sutrisno, Eko & Manalu, a i. 2021. Anatomi Tumbuhan. Yayasan kita menulis.
Widoyanti. & Sunaryo (2020). “Struktur Anatomi Daun sebagai Bukti dalam Pembatasan
Takson Tumbuhan Berbunga”. Buletin Kebun Raya 147-162. Bogor.
LAMPIRAN
A. Laporan Sementara
B. Rujukan

Hal 96-100
Hal 48-50

Hal 26-27 Hal 45-47

Anda mungkin juga menyukai