Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIOLOGI

JARINGAN IKAT

DI
S
U
S
U
N
Oleh :

 ALFITRA
 GHYTA
 KEVIN
 NADIN
 RIAN
 SURYA NINGSIH
 ZIVANNA LS
 KEVIN
 PUTRA

SMA NEGERI 2 LUWU


TAHUN AJARAN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya saya dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Jaringan Ikat”.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami saya dalam proses
pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya
mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................ i


KATA PENGANTAR...............................................................................................................................  ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................  iii
BAB I  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang.....................................................................................................................................  1
B.  Tujuan...................................................................................................................................................... 1

BAB II  PEMBAHASAN
A.    Struktur Jaringan Ikat...........................................................................................................................  2
B.     Jenis-jenis Jaringan Ikat.......................................................................................................................  5

BAB III PENUTUP


A.     Kesimpulan ...............................................................................................................................................   10
B.     Saran ...........................................................................................................................................................   10

DAFTAR PUSTAKA  ................................................................................................................   11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus
memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik.
Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Definisi jaringan itu sendiri
yaitu gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam
suatu ikatan. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam
melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan
otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan
epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi
menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Pada saat perkembangan
embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut
histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan
pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
B.     Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang
ditemukan pada hewan terutama pada jaringan ikat. Ada pun tujuan sesungguhnya
yaitu
1. Untuk mengetahui macam-macam jaringan pengikat
2. Untuk mengetahui fungsi jaringan pengikat
3. Sel-sel yang terdapat pada jaringan pengikat
4. Lokasi terdapatnya jaringan pengikat
5. Serta untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah histology.

4
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm,


yaitu lapisan tengah embrio.
Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan penyambung. Letak
sel-sel jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi berpencar-pencar, dan jika
berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya.
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh.
Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai
organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan
organ, serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain.
A.    Struktur Jaringan Ikat
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut
matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian secara garis
besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks. Bentuk sel-sel jaringan
ikat tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya menggelembung. Apabila sel ini
menyusun tulang rawan, maka sel ini disebut kondrosit, jika menyusun tulang disebut
osteosit, dan jika menyusun jaringan konektif yang longgar maka disebut fibroblas.
Berikut ini adalah matriks dan sel-sel yang terdapat pada matriks.
1.      Matriks
Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar.

a.       Serat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler.
-          Serat kolagen
Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka ragam. Sifat
serat kolagen dalah mempunyai daya rengang yang sangat tinggi dengan elastisitas
yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon.
-          Serat elastin

5
Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis daripada kolagen. Sifat serat elastin adalah
mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk serat ini seperti bengunan yang bercabang-cabang
dan tebal, tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Semakin bertambah usia
seseorang. Daya elatisitas serat elastin akan semakin menurun. Serat elastin antara lain
terdapat dalam pembuluh darah dan ligamen.
-          Serat retikuler
Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya lebih kecil.
Serat ini berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain.
Khususnya di membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat.
b.      Bahan dasar
Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam
hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengan cair. Jika kandungan asam
hialuronat tinggi maka sifat matriks menjadi lentur. Namun jika kandungan
mukopolisakarida sulfatnya tingi, matriks menjadi kaku. Bahan dasar ini jika terdapat
didalam sendi bersifat kental dan jika terdapatdidalam tulang punggung bersifat padat.
2.      Sel-sel Jaringan Ikat
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai
fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut.
a.       Fibroblas
Berfungsi mensekresikan protein, khususnya fibroblas yang berbentuk serat.
b.      Makrofag
Makrofag berbentuk stidak teratur dan khusus terdapat didekat pembuluh darah,
makrofag dapat digerakkan jiak terjadi peradangan ditempat lain(jaringan lain).
c.       Sel tiang
Berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine. Herapin berfungsi mencegah
pembekuan darah, sedangkan histamine berfuungsi meningkatkan permeabeilitas
kapiler darah.
d.      Sel lemak
Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika jaringan
ikat banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa.
e.       Berbagai jenis sel darah putih
Sel darah putih berfungsi melawan pathogen, yang berupa bakteri, virus atau protozoa
yangmenimbulkan penyakit. Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara diapedesis diantara

6
darah, limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan pathogen. Ada dua jenis sel darah
putih yaitu yang bergranula (granulosit), terdiri atas limfosit dan monosit.
B.     Jenis-jenis Jaringan Ikat
Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan
jaringan ikat padat.
1.      Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar dicirikan oleh susunan secara serat-seratnya yang longgar.
Jaringan ikat longgar memiliki banyak subtansi dasar dan memiliki sejumlah sel dengan
berbagai tipe.
Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal dari
jaringan embrional. Dalam perkembangannya, sel-sel mesenkim akan berubah bentuk
seperti gelondong membentuk struktur yang disebut fibrosit. Fibrosit berkembang
menjadi serabut elastin dan serabut kolagen. Sel pembentuk jaringan ikat longgar yang
lain adalah hidrosit. Serabut-serabut ini merupakan pengisi martiks jaringan. Sel ini
berfungsi menghancurkan benda-benda asing. Serabut-serabut ini mengisi matriks
jaringan ikat dalam keadan longgar sehingga jaringan ikat longgar bersifat lentur.
Fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut:
-          Memberi bentuk organ-organ daalm, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
-          Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya:
Menyelubungi serat-serat otot, melekatkan jaringan dibawah kulit, membentuk membrane yang
membatasi jantung dan rongga perut, membentuk membrane yang disebut mesenteris yang berfungsi
menempatkan organ pada posisi yang tepat.
Contoh jaringan ikat longgar adalah jaringan penghubung antara jaringan kulit
dan jaringan otot dibawahnya, serta antara jaringan pembuluh darah dan jaringan saraf.
2.      Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat hampir mempunyai susunan yang sama dengan susunan
jaringan ikat longgar, tetapi matriksnya berisi lebih banyak serabut dengan susunan
yang teratur dan kompak. Jaringan ikat padat dicirikan dengan susunan serat-serat
yang padat. Jaringan ini hanya memiliki sedikit subtansi dasar dan sedikit sel-sel
jaringan ikat.
Komponen utama penyusun jaringan ikat padat adalah kolagen berwarna putih
sehingga jaringan ini sering pula disebut jaringan ikat serabut putih. Jaringan ikat padat
bersifat tidak elastis, tetapi cukup fleksibel.

7
Contoh jaringan ikat padat adalah tendon, ligamen, dan fasia. Adapun fasia
adalah jaringan ikat yang berfungsi melapisi jaringan otot dan berbentuk lambaran.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan
tak teratur.
a.       Jaringan ikat padat tak teratur
Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Jaringan ini terdapat
pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang.
b.      Jaringan ikat padat teratur
Jaringan iakt padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jarinagn ini terdapat pada
tendon yang merupakan bagian yang menghubungkan jaringan otot dan jarinagn
tulang, dan ligamen berupa penghubung antar tulang yang berbentuk terpilin.
Selain menyusun dua tipe jarinagn ikat dasar, jaringan ikat juga menyusun tulang rawan
dan tulang.
3.      Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal dengan
matriks elastis. Matriks tulang rawan merupakan merupakan campuran protein dengan
polisakarida yang disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit.
Kondrosit dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat
dalam perikondrion.
Pada manusia tulang rawan terdapat di hidung, telinga, laring, trakea, antar ruas
tulang belakang, permukaan hubungan tulang,dan ujung tulang rusuk. Siafat tulang
rawan kuat dan lentur karena perpaduan antara serat kolagen dan kondrin.
Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu hialin, elastic, dan fibrosa.
a.       Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan yang terbanyak dibandingkan
dengan bentuk lainnya. Matriksnya memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk
anyaman halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat pada saluran pernafasan, dan
ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.
b.      Tulang rawan elastic
Susunan perikondrium, matriks, sel, dan lakuna tulang rawan elastik sama dengan
tulang rawan hialin. Akan tetapi, serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan
nyata seperti pada tulang hialin. Bentuk serat-serat elastic begelombabng. Tulang
rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
c.       Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)

8
Matriks tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur,
terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, simfisis pubis. Sifat khas
dari tulang rawan fibrosa adalah laukuna-lakunanya bulat telur dan berissi sel-
sel(kondrosit).
4.      Tulang(Osteon)
Tulang merupakan jaringan ikat yang termineraliasasi atau mengandung
mineral. Sel tulang disebut osteosit. Osteosit dibentuk osteoblas. Osteosit terletak
didalam lacuna. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh
kanalikuli.
Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang memperkeras
matriks sehingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan.
Bila dilihat secara mikroskopis, tulang tersusun atas unit-unit, masing-masing
unit dinamakan sistem havers. Setiap system Havers mengandung pembuluh darah
yang merupakan penyuplai zat makanan bagi tulang dan saraf. Tulang dihubungkkan
oleh selaput pembungkus tulang yang disebut periosteum.
Fungsi tulang adalah sebagai penyokong tubuh, sebagai alat gerak, dan
pelindung organ-organ dalam.

9
BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh.
Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai
organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan
organ, serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain.
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks.
Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat.
Sel-sel jaringan ikat terdiri dari fibroblast, makrifag, sel tiang, sel lemak, dan
berbagai jenis sel darah putih.
Jenis jaringan ikat dibagi menjadi dua yaitu:
-          Jaringan ikat longgar yang dicirikan oleh susunan serat-seratnya yang longgar.
-          Jaringan ikat padat yang dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang padat. Jaringan ikat padat dibagi
menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak teratur.
B.     Kritik dan Saran
Makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, maka untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran baik oleh guru bidang study maupun dari murid-
murid lainnya agar sipenulis dapat memperbaikinya di masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://malaime.blog.com/2009/10/26/6/
http://robbiathul.blogspot.com/2013/09/makalah-biologi-struktur-dan-fungsi.html
https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=3497060332070434755#editor/
target=post;postID=387938199573330734

11

Anda mungkin juga menyukai