Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH JARINGAN IKAT

( JARINGAN IKAT LONGGAR DAN PADAT)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia

Dosen Pengampu :
Dr.Drh. Cicilia Novi Primiani.,S.Pd.

Disusun oleh :

1. Ulva Ernanda Melani 2204101008


2. Arneta Ayuning Sabriena 2204101014
3. Riko Aditya Wibowo 2204101018
4. Mustiqo Deviara Putri 2204101022

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN SAINS
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah yang
berjudul “ Jaringan ikat padat dan longgar “ dapat kami selesaikan dengan tepat
waktu. Adapun makalah ini kami tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah
Anatomi fisiologi manusia .
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.Drh. Cicilia Novi
Primiani.,S.Pd. selaku dosen pengampu yang telah memberikan kami banyak
masukan ilmu,waktu,arahan serta semangat. Kami selaku penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan. Maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik dari berbagai pihak, dan juga makalah ini kami buat dengan harapan bisa
bermanfaat untuk pembaca dan juga bagi penulis sendiri. Aamiin

Madiun, 02 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB 1......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2
A. Rumusan Masalah.........................................................................................2
B. Tujuan penulisan...........................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
PEMBAHASANAN................................................................................................3
A. Jaringan Ikat..................................................................................................3
B. Jaringan Ikat Longgar...................................................................................6
C. Jaringan Ikat Padat........................................................................................8
BAB 3....................................................................................................................10
KESIMPULAN......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anatomi dan fisiologi menjadi dasar yang penting untuk memahami
bagian tubuh dan fungsinya. Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari
struktur tubuh dan hubungan di antara mereka sedangkan fisiologi
merupakan ilmu yang mempelajari fungsi dan cara kerja tubuh. Kedua
ilmu ini dipelajari bersama-sama karena struktur dan fungsi merupakan hal
yang sulit dipisahkan .
Manusia memiliki struktur yang terdiri dari beberapa organisasi mulai dari
yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Mulai dari sel,
jaringan, organ, sistem organ, hingga organisme. Yang akan dibahas lebih
lanjut yaitu jaringan. Jaringan dibangun oleh beberapa sel yang berbeda
yang memiliki fungsi tertentu. Pada tubuh manusia memiliki empat
jaringan dasar yaitu jaringan epitel, Jaringan pengikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf. Keempat jaringan tersebut memiliki fungsi dan strukturnya
masing-masing. Maka untuk mengetahui definisi macam dan fungsinya
perlu pembahasan lebih lanjut mengenai masing-masing jaringan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan ikat Longgar dan padat
2. Apa saja macam jaringan ikat?
3. Bagaimana fungsi jaringan ikat longgar dan padat

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui definisi jaringan ikat longgar dan padat.
2. Untuk mengetahui apa saja macam jaringan ikat.
3. Untuk mengetahui bagaimana fungsi jaringan ikat.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Jaringan Ikat
Jaringan pengikat termasuk dalam jaringan penunjang. Jaringan penunjang
adalah sekumpulan sel khusus yang serupa bentuknya, besarnya dan
pekerjaannya yang berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan
tubuh yang ada di sekitarnya. Jaringan penunjang terdiri dari jaringan ikat dan
jaringan rawan (kartilago).
Jaringan ikat merupakan jaringan yang diantara sel-selnya terdapat banyak zat
interselular yang terdiri dari serabut-serabut kenyal dan serabut kolagen,
dalam jaringan ini bahan-bahan interselular dibuat sendiri oleh sel-selnya.
Bentuk dari bahan-bahan interselular ini dibedakan menjadi dua macam yaitu
bentuk amorfus dan bentuk fibrosa yaitu:
1. Bentuk amorf (tanpa bentuk); berupa cairan; seperti agar; bersifat keras
2. Bentuk fibrosa (bentuk benang) dibedakan menjadi 3 macam:
a. Benang-benang kolagen (benang-benang putih), sifatnya sangat
Lemas, tetapi kurang elastis.
b. Benang-benang retikuler (benang-benang halus) tersusun seperti jala
Dan berfungsi untuk menahan sel-sel jaringan ikat.
c. Benang-benang elastis (benang-benang kuningan), sifatnya sangat
Elastis, dan tersusun berlapis.

Jaringan ikat memiliki fungsi yang diantaranya adalah :


1) Membuat bahan-bahan interseluler.
2) Membuat sel-sel darah.
3) Fagositosis, memakan bakteri atau benda asing yang masuk ke dalam
tubuh.
4) Membuat antibodi (zat kekebalan).
5) Membuat heparin yang berfungsi mencegah pembekuan darah selama
di dalam saluran-salurannya.

3
Komponen dasar utama jaringan ikat adalah :
 Kolagen merupakan matriks ekstraseluler yang tidak cair dan paling
banyak menyusun 70% tendo dan dermis, sampai saat ini dapat
diidentifikasi 11 jenis kolagen yang berbeda, dimana tipe I sampai V
merupakan serat kolagen yang paling banyak ditemukan. Sifat
kolagen ini agak asidofil sehingga dengan pewanaan rutin (HE) akan
memberikan tampilan berwarna merah muda. Untuk pewarnaan
khusus serat kolagen adalah Mallory azam, von Gieson dan Mansson
trikrom, kolagen ini akan memberikan warna biru sehingga bias
dibedakan dengan otot yang berwarna merah muda. Penyakit yang
disebabkan oleh struktur kolagen yang abnormal adalah sindrom
Marfan, sindrom Ehlers Danlos dan Scurvy.
 Elastin adalah komponen utama serat elastis yang terdapat pada kulit,
pembuluh darah, hidung, telinga luuar, organ intestinal dan paru-paru,
yang memungkinkan organ tersebut mendapat bentuk sendiri setelah
adanya tenaga yang mengubah bentuknya untuk sementara. Elastin
disintesis pada retikulum endoplasma kasar dan ditumpukkan pada
apparatus golgi, sedangkan serat elastis disintesis oleh sel fibroblast
dan sel otot polos. Pewarnaan khusus serat elastis adalah Weigert.
 Serat retikuler memiliki besarnya sama dengan serat kolagen, terdiri
dari protein kolagen tampak sangat halus, dan dapat dilihat dengan
pewarnaan khusus seperti impregnasi perak dan PAS. Pada
impregnasi perak, akan tampak serat retikuler yang disebut serat
argirofil karena dapat mereduksi garam perak sehingga terbentuuk
endapan logam perak yang berwarna hitam. Serat retikuler ini
terdistribusi pada nodulus limfatis, duktus limfatikus, tulang, kelenjar
endokrin, hati dan ginjal.
 Fibronektin merupakan glikoprotein yang terdapat di sekitar serat
kolagen, sel dan plasma darah, terdiri dari tipe I, II dan III.Berfungsi
sebagai jempatan antara matriks ekstraseluler dengan sitoskeleton, dan
memiliki reseptor sebagai pengikat ruang ekstrasel yang disebut

4
integrin. Matriks ekstraseluler yang bersifat amorf adalah proteoglikan
dan glikosaminoglikan.Proteoglikan memiliki rangka utama protein
dengan kovalen glikosaminoglikan melekat. Sedangkan
glikosaminoglikan memiliki lima variasi dengan perulangan
polisakarida, variasi tersebut adalah : asam hialuronat, kondroitin
sulfat, dermatan sulfat, keratin sulfat dan heparin.

Sel jaringan ikat dibedakan menjadi 6 macam sebagai berikut.


1. Sel makrofag, bentuknya sangat besar dan dapat memakan sel-sel
asing Yang masuk ke dalam tubuh kita (fagositosis).
2. Sel mast, sitoplasmanya banyak mengandung bintik-bintik, sel ini
dapat Menghasilkan heparin yang berperan dalam antikoagulan
dengan mekanisme menghambat pembentukan thrombin dan
protrombin.
3. Sel fibroblast, paling banyak terdapat pada jaringan ikat. Berfungsi
untuk mensintesis protein yang menyusun serat matriks.
4. Sel lemak berfungsi untuk menyimpan lemak.
5. Sel pigmen banyak terdapat dalam kulit dan bola mata, dapat dijumpai
di Mana saja di dalam tubuh.
6. Sel plasma bentuknya bola dan nukleusnya seperti roda (bulat pipih).

Gambar 1.1 Sel Jaringan ikat

5
Karakter umum jaringan ikat :
a. Banyak ditemui pada tubuh
b. Sel dari jaringan ikat tidak tersusun, tapi dihubungkan oleh matriks
c. Matriks merupakan penyusun dasar jaringan ikat yang terbuat dari serat
protein yang susunannya beragam dan komposisi yang bervariasi
d. Komposisi matriks macam penentu dan karakter jaringan ikat dan Dari
fluida hingga keras

B. Jaringan Ikat Longgar


Jaringan ikat longgar termasuk kedalam jenis jaringan ikat sejati yang
memiliki komponen penyusun sel yang lebih banyak dan bermacam-macam,
memiliki serabut atau serat yang lebih sedikit dan bermacam-macam, dan
memiliki matrik atau bahan dasar yang cukup banyak. Matrik pada jaringan
ini berupa cairan lender (mucus), terdapat serabut kolagen yang fleksibel,
tetapi tidak elastis.
Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal dari
jaringan embrional. Dalam perkembangannya, sel-sel mesenkim akan
berubah bentuk seperti gelondong membentuk struktur yang disebut fibrosit.
Fibrosit berkembang menjadi serabut elastin dan serabut kolagen. Sel
pembentuk jaringan ikat longgar yang lain adalah hidrosit. Serabut-serabut ini
merupakan pengisi martiks jaringan. Sel ini berfungsi menghancurkan benda-
benda asing. Serabut-serabut ini mengisi matriks jaringan ikat dalam keadan
longgar sehingga jaringan ikat longgar bersifat lentur.
Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material,
dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar
di kulitmembatasi dengan otot. Contohnya: mesenkim (pada embrio), mukoid

6
(pada talipusat), areolar (organ pada umumnya), lemak (jaringan subkutis),
retikular (sumsumtulang dan limfonodus)
Jaringan ikat longgar pada tubuh hewan, memiliki struktur yang seditkit
berbeda sesuai dengan lokasi serta namanya, diantaranya :
 Subkuntan
Lapisan ini terdapat di bawah kulit dan menghubungkan kulit dengan
organ tubuh dibawahnya. Lapisan ini merupakan tempat penimbunan
sel-sel lemak.
 Endomisium
Endomysium merupakan jaringan ikat longgar yang menghubungkan
serabut otot satu dengan lain serta membawa pembuluh darah dan
saraf.
 Jaringan interstitial
Jaringan interstitial merupakan jaringan ikat longgar yang terdapat
diantara ujung kelenjar. Jaringan ini merupakan media antara
pembuluh darah dan sel-sel kelenjar yang aktif membuat sekreta,
misalnya kelenjar kambing.

7
C. Jaringan Ikat padat
Jaringan ikat padat merupakan jaringan serabut putih yang memiliki struktur
serat-serat yang padat (terutama kolagennya). Jaringan ikat padat biasanya
dijumpai di Tendon ( ujung otot yang melekat pada tulang), Fascia ( jaringan
ikat padat yang berbentuk lembaran yang menyelimuti otot ), Perikondrium
atau lapisan terluar dari tulang rawan, Periosteum ( lapisan terluar dari tulang
keras ) dan pada Kapsul pembungkus limpa, ginjal dan hati.
Pada jaringan ikat padat memiliki ciri-ciri struktur yang diantaranya adalah :
a. Tersusun atas serabut kolagen putih dan elastin yang kuat.
b. Matriks atau ruang antar sel nya rapat dan padat.

Jaringan ikat padat memiliki dua jenis, yaitu :


1. Jaringan Ikat Padat Teratur
Pada jaringan ikat padat teratur,berkas kolagennya tersusun teratur ke
satu arah. Contohnya : tendon ( ujung otot yang melekat pada tulang)
dan ligamen (jaringan ikat padat yang berperan sebagai penghubung
antar tulang).

8
2. Jaringan ikat padat tidak teratur
Pada jaringan ikat padat tidak teratur, berkas kolagennya menyebar
membentuk anyaman kasar yang kuat. Contohnya : kapsul
pembungkus limpa, periosteum (lapisan terluar dari tulang keras).

Selain itu, jaringan ikat padat memiliki fungsi antara lain :


1. Sebagai Penyokong
2. Pelindung suatu organ, misal kapsul pembungkus di ginjal
3. Pengikat jaringan tulang dan otot

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jaringan ikat merupakan jaringan yang diantara sel-selnya terdapat banyak zat
interseluler yang terdiri dari serabut-serabut kenyal dan serabut kolagen,
dalam jaringan ini bahan-bahan interseluler dibuat sendiri oleh sel-selnya.
Bentuk dari bahan-bahan interseluler ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu
bentuk amorfus dan bentuk fibrosa. Komponen dasar utama jaringan ikat
adalah kolagen, elastin, serat retikuler, dan fibronectin. Jaringan ini berfungsi
untuk membuat bahan-bahan interseluler, membuat sel-sel darah, fagositosis,
membuat antibodi, dan membuat heparin.

Jaringan ikat longgar termasuk kedalam jaringan ikat sejati yang memiliki
komponen penyusun sel yang lebih banyak dan bermacam-macam. Jaringan
ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim yang berasal dari embryonal,
kemudian sel ini berubah bentuk menjadi struktur fibrosit, fibrosit
berkembang menjadi serabut elastin dan serabut kolagen. Fungsi dari jaringan
ini adalah mengikat dan pengepak material.

Jaringan ikat padat merupakan serabut putih yang memiliki struktur serat-
serat yang padat. Jaringan ikat padat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
 Jaringan ikat padat teratur
Jaringan ini memiliki berkas kolagen tersusun teratur ke satu arah.
Contohnya : tendon dan ligamen
 Jaringan ikat padat tidak teratur
Jaringan ini memiliki berkas kolagen yang menyebar membentuk
anyaman kasar yang kuat. Contohnya : kapsul pembungkus limpa dan
periosteum.
Jaringan ikat padat memiliki fungsi yaitu sebagai penyokong, pelindung suatu
organ, dan pengikat jaringan tulang dan otot.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sukiniarti, MP Tubuh Manusia.

Hatta, T.H. “Histologi Jaringan Ikat”. Jurnal Biomedik 1(2013).1-5. Web. 1 Sept.
2018
Wangko, S dan R. Karundeng. “Komponen Sel Jaringan Ikat”.Jurnal Biomedik 6
No 3 (2014): S1-7 .Web. 15 Sept. 2018
Bharadwaj, A. ”Introduction to Histology & Connective Tissue – 1”. Human
Structure &Development(2010).Web. 15 Sept. 2018

11

Anda mungkin juga menyukai