Anda di halaman 1dari 10

JARINGAN IKAT PADA HEWAN

MAKALAH
Dipresentasikan Pada Diskusi Mata Pelajaran
Biologi
Pada Tanggal: Oktober 2022

Guru Pengampu:
Dr. Ahmad Ali Riyadi, M.ag

Oleh:

NUZULUDDIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT) KEDIRI
FEBRUARI 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang
khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Ilmu yang
mempelajari jaringan disebut histologi. Definisi jaringan itu sendiri yaitu
gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama
dalam suatu ikatan.
Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam
melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan
(jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan
sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing
jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan
fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers)
berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat
macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil sebuah rumusan
masalah yang menjadi bahan penulisan sebagai berikut:
1. Apa saja macam-macam jaringan pengikat?
2. Bagaimana fungsi jaringan pengikat?
3. Apa saja sel-sel yang terdapat pada jaringan pengikat?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas dapat diketahui bahwa tujuan penulisan
makalah ini adalah;
1. Untuk mengetahui tentang macam-macam jaringan pengikat.
2. Untuk mengetahui fungsi jaringan pengikat.
3. Untuk mengetahui sel-sel yang terdapat pada jaringan pengikat

1 |BIOLOGI
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penegertian Jaringan Ikat


Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari
mesoderm, yaitu lapisan tengah embrio.
Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan
penyambung. Letak sel- sel jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi
berpencar-pencar, dan jika berhubungan hanya pada ujung-ujung
protoplasmanya.
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian
tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan
mengikat berbagai organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga
berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai
penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain.

B. Struktur Jaringan Ikat

Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler


yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat.
Dengan demikian secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel
jaringan ikat dan matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat tidak teratur,
sitoplasma bergranula dan inti selnya menggelembung. Apabila sel ini
menyusun tulang rawan, maka sel ini disebut kondrosit, jika menyusun
tulang disebut osteosit, dan jika menyusun jaringan konektif yang longgar
maka disebut fibroblas.
Berikut ini adalah matriks dan sel-sel yang terdapat pada matriks;
1 Matriks
Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar
a) Serat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler
1) Serat kolagen
Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang
beraneka ragam. Sifat serat kolagen dalah mempunyai daya
rengang yang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah.
Kolagen terdapat pada tendon.

2 |BIOLOGI
2) Serat elastin
Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis daripada kolagen.
Sifat serat elastin adalah mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk
serat ini seperti bengunan yang bercabang-cabang dan tebal,
tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Semakin bertambah
usia seseorang. Daya elatisitas serat elastin akan semakin
menurun. Serat elastin antara lain terdapat dalam pembuluh darah
dan ligamen.
3) Serat retikuler
Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi
ukurannya lebih kecil. Serat ini berperan penting dalam
menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain. Khususnya di
membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat.
b) Bahan dasar
Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat
dan asam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengan
cair. Jika kandungan asam hialuronat tinggi maka sifat matriks menjadi
lentur. Namun jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tingi, matriks
menjadi kaku. Bahan dasar ini jika terdapat didalam sendi bersifat kental
dan jika terdapatdidalam tulang punggung bersifat padat.
2 Sel-sel Jaringan Ikat
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki
berbagai fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut.
a) Fibroblast
Berfungsi mensekresikan protein, khususnya fibroblas yang
berbentuk serat.
b) Makrofag
Makrofag berbentuk stidak teratur dan khusus terdapat didekat
pembuluh darah, makrofag dapat digerakkan jiak terjadi peradangan
ditempat lain(jaringan lain).
c) Sel tiang

3 |BIOLOGI
Berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine. Herapin
berfungsi mencegah pembekuan darah, sedangkan histamine
berfuungsi meningkatkan permeabeilitas kapiler darah.
d) Sel lemak
Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan
lemak. Jika jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka
disebut jaringan adiposa.
e) Berbagai jenis sel darah putih
Sel darah putih berfungsi melawan pathogen, yang berupa bakteri,
virus atau protozoa yangmenimbulkan penyakit. Sel-sel ini dapat
bergerak bebas secara diapedesis diantara darah, limfa, atau jaringan
ikat untuk membersihkan pathogen. Ada dua jenis sel darah putih
yaitu yang bergranula (granulosit), terdiri atas limfosit dan monosit.

C. Jenis-Jenis Jaringan Ikat


Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan
jaringan ikat padat.
1. Jaringan ikat longgar
Jaringan ikat longgar dicirikan oleh susunan secara serat-seratnya
yang longgar. Jaringan ikat longgar memiliki banyak subtansi dasar dan
memiliki sejumlah sel dengan berbagai tipe.
Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini
berasal dari jaringan embrional. Dalam perkembangannya, sel-sel
mesenkim akan berubah bentuk seperti gelondong membentuk struktur
yang disebut fibrosit. Fibrosit berkembang menjadi serabut elastin dan
serabut kolagen. Sel pembentuk jaringan ikat longgar yang lain adalah
hidrosit. Serabut-serabut ini merupakan pengisi martiks jaringan. Sel ini
berfungsi menghancurkan benda-benda asing. Serabut-serabut ini mengisi
matriks jaringan ikat dalam keadan longgar sehingga jaringan ikat longgar
bersifat lentur.
Fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut:

4 |BIOLOGI
a) Memberi bentuk organ-organ daalm, misalnya kelenjar limfa,
sumsum tulang, dan hati.
b) Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari
seluruh jaringan lain, misalnya: Menyelubungi serat-serat otot,
melekatkan jaringan dibawah kulit, membentuk membrane yang
membatasi jantung dan rongga perut, membentuk membrane yang
disebut mesenteris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi
yang tepat.
Contoh jaringan ikat longgar adalah jaringan penghubung antara jaringan
kulit dan jaringan otot dibawahnya, serta antara jaringan pembuluh darah dan
jaringan saraf.
2. Jaringan ikat
Jaringan ikat padat hampir mempunyai susunan yang sama dengan
susunan jaringan ikat longgar, tetapi matriksnya berisi lebih banyak
serabut dengan susunan yang teratur dan kompak. Jaringan ikat padat
dicirikan dengan susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini hanya
memiliki sedikit subtansi dasar dan sedikit sel-sel jaringan ikat.
Komponen utama penyusun jaringan ikat padat adalah kolagen
berwarna putih sehingga jaringan ini sering pula disebut jaringan ikat
serabut putih. Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis, tetapi cukup
fleksibel.
Contoh jaringan ikat padat adalah tendon, ligamen, dan fasia.
Adapun fasia adalah jaringan ikat yang berfungsi melapisi jaringan otot
dan berbentuk lambaran.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat
padat teratur dan tak
teratur.
a) Jaringan ikat pada tak teratur
Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur.
Jaringan ini terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus
tulang.
b) Jaringan ikat pada teratur

5 |BIOLOGI
Jaringan iakt padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jarinagn
ini terdapat pada tendon yang merupakan bagian yang
menghubungkan jaringan otot dan jarinagn tulang, dan ligamen
berupa penghubung antar tulang yang berbentuk terpilin.
Selain menyusun dua tipe jarinagn ikat dasar, jaringan ikat juga
menyusun tulang rawan dan tulang.
3. Tulang rawan(kartilago)
Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat
tebal dengan matriks elastis. Matriks tulang rawan merupakan merupakan
campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Oleh karena
itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh
kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat dalam
perikondrion.
Pada manusia tulang rawan terdapat di hidung, telinga, laring,
trakea, antar ruas tulang belakang, permukaan hubungan tulang,dan ujung
tulang rusuk. Siafat tulang rawan kuat dan lentur karena perpaduan antara
serat kolagen dan kondrin.
Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu hialin, elastis, dan fibrosa
a) Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan yang
terbanyak dibandingkan dengan bentuk lainnya. Matriksnya
memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus
dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat pada saluran pernafasan,
dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca
b) Tulang rawan elastis
Susunan perikondrium, matriks, sel, dan lakuna tulang rawan
elastik sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi, serat kolagen
tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang
hialin. Bentuk serat-serat elastic begelombabng. Tulang rawan
elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
c) Tulang rawan fibrosa

6 |BIOLOGI
Matriks tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen kasar
dan tidak teratur, terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang
belakang, simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan fibrosa
adalah laukuna-lakunanya bulat telur dan berissi sel-sel(kondrosit).
4. Tulang (Osteon)
Tulang merupakan jaringan ikat yang termineraliasasi atau
mengandung mineral. Sel tulang disebut osteosit. Osteosit dibentuk osteoblas.
Osteosit terletak didalam lacuna. Antara osteosit yang satu dengan yang lain
dihubungkan oleh kanalikuli.
Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang
memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan.
Bila dilihat secara mikroskopis, tulang tersusun atas unit-unit, masing-
masing unit dinamakan sistem havers. Setiap system Havers mengandung
pembuluh darah yang merupakan penyuplai zat makanan bagi tulang dan
saraf. Tulang dihubungkkan oleh selaput pembungkus tulang yang disebut
periosteum.
Fungsi tulang adalah sebagai penyokong tubuh, sebagai alat gerak,
dan pelindung organ-organ dalam.

7 |BIOLOGI
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada tiap-tiap bab diatas dengan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian
tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ
dan mengikat berbagai organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini
juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai
penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain. Ciri khusus
jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut
matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat.
2. Sel-sel jaringan ikat terdiri dari fibroblast, makrifag, sel tiang, sel
lemak, dan berbagai jenis sel darah putih.
3. Jenis jaringan ikat dibagi menjadi dua yaitu:a) Jaringan ikat longgar
yang dicirikan oleh susunan serat-seratnya yang longgar b) Jaringan
ikat padat yang dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang padat.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat
teratur dan tak teratur.
B.  Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Banyak kekurangan disana-sini untuk itu mohon
kiranya para pembaca sekalian mau memberikaan masukan kritik dan saran
guna perbaikan dimasa yang akan datang.

8 |BIOLOGI
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam/oleh Abuddin Nata-Ed. Revisi,-18-


Jakarta: Rajawali Press, 2011. Xii, 482 hlm., 21 cm. ISBN 979-421-706-9
http://malaime.blog.com/2009/10/26/6/
http://robbiathul.blogspot.com/2013/09/makalah-biologi-
struktur-dan-fungsi.html https://draft.blogger.com/blogger.g?
blogID=3497060332070434755#editor/target=post;postID=38
7938199573330734
Muhammad Ardiansyah dan Qomarus Sholeh, Merajut Kenusantaraan Melalui
Naskah Jember: STAIN Jember Press dan Pustaka Pelajar, 2015.

9 |BIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai