PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hewan bertulang belakang (vertebrata) memiliki struktur yang sangat kompleks. Aktivitas
tertentu melibatkan berbagai tingkatan organisasi tubuhnya, yaitu sel, jaringan, organ dan
system organ. Sebagai contoh sederhana adalah jantung. Apa ysng menyusun jantung?
Bagaimana jantung bekerja? Jantung terdiri atas berjuta-juta sel sejenis yang membentuk
jaringan.
Jaringan tersebut berkumpul membentuk organ jantung yang berungsi untuk memompakan
darah ke seluruh tubuh untuk membawa zat makanan, mineral, dan oksigen.
Organ jantung membutuhkan organ lainnya untuk bejerja sama sehinggs membentuk system
organ. System organ tersebut adalah system peredaran darah. Dengan contoh tersebut
diharapkan kita dapat memahami tingkatan organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel, jaringan
organ, system organ sampai organisme.
Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol. Adanya organel tersebut
menjadi salah satu cirri yang membedakan hewan dan tumbuhan. Seperti pada tumbuhan, sel-sel
hewan memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan. Berikut ini akan
diuraikan jaringan pada hewan secara lebih terperinci
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jaringan yang terdapat pada hewan?
2. Bagaimana fungsi setiap jaringan pada hewan?
3. Apa saja jenis-jenis jaringan ikat?
4. Bagaimana ciri-ciri jaringan otot?
5. Apa saja perbedaan dari otot polos,lurik,dan jantung?
C. Tujuan
1. Untuk melengkapi tugas Struktur dan Perkembangan Hewan
2. Untuk mengetahui jenis-jenis jaringan pada hewan
3. Untuk mengetahui fungsi serta letak jaringan pada hewan
4. Untuk mengetahui perbedaan otot polos,lurik,dan jantung
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. JARINGAN IKAT
Jaringan pengikat mempunyai sejumlah besar bahan serabut yang membantu untuk
menyokong sel-sel pada jaringan. Bila tulang dan tulang rawan dimasukan dalam
kelompok jaringan pengikat, maka kelompok keseluruhan sering disebut sebagai jaringan
penyokong.
a) letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan,jika berhubungan hanya pada ujung
protoplasmanya.
b) memiliki komponen intraseluler/matriks.
c) bentuk sel tdk teratur, sitoplasma bergranula & inti sel menggelembung.
d) Letak sel-selnya tersebar.
e) Memiliki komponen intraseluler yaitu matriks.
f) Matriks tersusun atas mukopilisakarida sulfat dan asami hialuronat.
g) Jika matriks memiliki lebih banyak mukopolisakarida sulfat maka matriks bersifat
kaku. Sebaliknya, jika matriks memiliki lebih banyak asami hialuronat makan
matriks akan bersifat lentur.
1. Matriks
2
Komponen utama bahan dasar lainnya adalah mukopolisakarida yang mengandung
sulfa, khususnya kondroitin sulfat.Jika bagian mukopolisakarida meningkat, matriks
menjadi semakin kaku.
3. Serabut
Serabut kolagen (serabut putih), adalah jenis serabut yang bersifat liat dan ulet
(mempunyai daya rengang tinggi dan elastisitas rendah). Dalam jumlah sedikit serabut
ini tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak jaringan ini berwarna putih. Contoh
tendon.
Serabut elastin (serabut kuning), dalah jenis serabut yang bersifat elastis. Dalam
jumlah sedikit serabut ini tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak berwarna kuning.
Serabut retikulum, serabut yang mempunyai bentuk kecil yang berfungsi untuk
menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain.
4. Zat dasar
Zat dasar pada jaringan ikat merupakan zat yang amorf (tidak berbentuk),tidak
berwarna, dan homogen. Zat dasar ini tersusun atas karbohidrat, protein, air. Zat dasar
ini berperan dalam pengisian ruang antar sel dan serabut pada jaringan ikat.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dibagi menjadi jaringan ikat yaitu:
Jaringan ini tersusun atas serat-serat yang longgar. Matriksnya berupa cairan lender
(mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak
elastis. Jaringan pengikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan organ
tubuh. Jaringan ikat longgar berfungsi memberi bentuk pada organ-organ dalam, serta
menyokong dan menghubungkan komponen jaringan lain. Jaringan ini tersusun atas
bermacam-macam serabut (fiber) dan selsel.
3
Terdapat dua macam serabut (fiber) pada jaringan ikat longgar, yaitu serabut
kolagen dan serabut elastin. Adapun sel-sel yang terdapat pada jaringan ini, antara lain
sel mastosit, sel darah putih, makrofag, dan sel lemak.
Jumlah serabut lebih banyak dari sel dan matrik. Jaringan ikat padat dibagi menjadi 2,
yaitu Jaringan Ikat Padat teratur dan Tidak teratur. Jaringan Ikat Padat Teratur,
mengandung terutama serabut kolagen. Serabut kolagen paling banyak dan tersusun
saling menyilang. Populasi sel yang utama adalah fibroblas. Banyak dijumpai pada organ
seperti : kapsula paru-paru, kapsula hati, ginjal, limpa, testis, fasia, aponeurosa,
perikardium dan dermis.
Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur, terdapat dua bentuk tergatung macam serabutnya.
Pada tendon dan ligamen mayoritas kolagen sedangkan pada ligamentum nukhe serabut
elatis yang utama.
4
3. Jaringan Pengikat Lemak
Merupakan bentuk jaringan khusus dimana selnya mampu menimbun lemak. Ada dua
macam yaitu lemak coklat dan lemak putih. Jaringan lemak putih terbagi atas septa
berbentuk jaringan ikat longgar menjadi kelompok sel lemak disebut lobulus. Tiap sel
dikelilingi oleh serabut kolagen dan retikuler. Diameter sel lemak 200 µm dan
mengandung satu unit lemak. Sitoplasma tipis dan inti pipih. Fungsi jaringan lemak,
antara lain sebagai cadangan makanan dan menjaga hilangnya panas secara berlebihan.
Jaringan Lemak Coklat, selnya lebih kecil dari lemak putih. Unit-unit kecil lemak
tersebar pada sitoplasma. Kadar sitokrom tinggi, sehingga warnanya coklat. Banyak
dijumpai pada rodensia dan binatang berhibernansi.
Jaringan tulang tersusun atas sel-sel yang terkumpul dalam matriks. Jaringan tulang
dibagi menjadi dua, yaitu jaringan tulang rawan dan jaringan tulang keras.
5
Serabut Serabut kolagen yang halus. Serabut kolagen yang padat dan kasar. Serabut
elastis dan serabut kolagen. Warna matriks Putih kebiru-biruan dan tembus cahaya. Gelap
dan keruh. Keruh kekuning-kuningan. Letak Ujung tulang keras, cakram epifisis,
persendian, dan saluran pernapasan. Ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan
persendian. Epiglotis, daun telinga, & bronkiolus.
Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk dari osteoblast. Antara osteosit yang satu
dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium
fosfat. Endapan garam mineral menyusun dan melingkari bagian pusat tulang
membentuk lamela. Pada batas lamela terdapat lakuna.
6
6. Jaringan Limfa (Getah Bening)
Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali
ke aliran darah.Komponen seluler berupa limfosit dan granulosi(neutrofil, eosinofil, dan
basofil). Fungsi limfa yaitu mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain
dari jaringan ke sistem peredaran. Cairan limfa mengalir dalam saluran yang disebut
pembuluh limfa yang berada sejajar dengan pembuluh vena darah.
2. JARINGAN OTOT
Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki struktur dan fungsi yang
sama. Secara sederhana, otot polos diartikan sebagai jaringan yang dibentuk oleh sel-sel
otot dan menyerupai gelondong dimana bagian ujungnya cenderung runcing. Otot polos
ini memiliki fibril atau serabut yang cenderung homogen. Karena itu, jika seseorang
mengamatinya dengan menggunakan mikroskop maka ia akan menjumpai otot tersebut
nampak polos tanpa garis-garis atau pola. Hal ini yang menjadikan kata “polos”
mengekor pada jenis otot yang satu ini.
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ
tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi.
Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel
otot dapat memanjang dan memendek. Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung
protein kontraktif yang di sebut miofibril. Miofibril terbuat dari protein kontraktil aktin
dan miosin. Serabut otot tersusun menjadi berkas paralel yang kemudian membentuk
otot. Ada tiga jenis jaringan otot yaitu Otot polos, Otot lurik dan Otot jantung. Jaringan
otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di
bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
– Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom.
– Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran
pernafasan.
7
Gambar: Otot Polos
Otot lurik atau yang dikenal juga dengan nama otot rangka tak lain adalah jaringan
yang menempel pada bagian rangka tubuh hewan atau manusia dimana peranan
utamanya memang untuk pergerakan. Otot lurik atau Skeletal Muscle memiliki pigmen
bernama mioglobin. Otot jenis ini merupakan otot yang paling banyak ditemukan dan
mendominasi hampir seluruh tubuh hewan juga manusia. Mengapa disebut otot lurik?
Alasannya adalah sebab jika diperhatikan melalu mikroskop, otot yang satu ini memang
memiliki bagian atau daerah yang gelap (disebut juga myosin) dan area terang (disebut
dengan aktin) yang bersusun secara selang seling. Pola yang ditampilkan wilayah gelap
dan terang tersebut menyerupai lurik, oleh sebab itu dinamai otot lurik. Sementara itu,
dinamakan otot rangka atau kerangka sebab otot yang satu ini memang melekat pada
rangka manusa atau hewan. Otot lurik atau otot rangka memiliki ciri khasnya yakni
terlihat seperti serabut dalam jumlah ribuan yang terususun membentuk jaringan otot.
Serabut tersebut secara teratur nampak sejajar seperti berkas yang disusun rapi.
Masing-masing serabut disatukan oleh jaringan penyambung yang bisa diewati oleh
saraf juga pembuluh darah. Otot lurik ini secara umum memiliki ukuran diameter hingga
50 mikron dengan panjang hingga 2,5 cm. Ciri lain otot lurik adalah bentuknya yang
cenderung silindris, cenderung memanjang dan juga memiliki sel yang banyak atau
dikenal dengan istilah multinuklei. Otot ini mampu bergerak dengan cepat akan tetapi
mudah lelah jika dibandingkan dengan jenis otot lainnya.
8
3. Jaringan Otot Jantung
Otot jantung adalah jenis otot lurik tidak sadar yang ditemukan di dinding jantung,
khususnya myocardium. Otot jantung adalah satu dari tiga jenis otot, yang lainnya adalah
otot lurik dan otot polos. Sel-sel yang meliputi otot jantung, disebut cardiomyocyte atau
sel otot myocardiocyteal, dapat berisi satu, dua, tiga dan empat inti sel (tiga atau empat
sangat jarang). Kontraksi yang terkoordinasi dari sel otot jantung di jantung memompa
darah keluar dari serambi and bilik ke pembuluh darah dari kiri atau tubuh atau sistemik
dan kanan atau paru-paru.
Otot Polos
Ciri-cirinya yaitu:
Fungsinya yaitu:
9
Letaknya yaitu:
a. Saluran pencernaan.
b. Saluran pernafasan.
c. Pembuluh darah.
d. Pembuluh limfe.
Ciri-cirinya yaitu:
Fungsinya yaitu:
Otot Jantung
Ciri-cirinya yaitu:
10
Perbedaan Otot Polos,Lurik,dan Jantung
3. JARINGAN SARAF
Fungsi jaringan saraf adalah mengatur organ–organ atau alat-alat tubuh agar terjadi
keserasian kerja dan menerima serta menghantarkan rangsangan sehingga dapat
mengetahui dengan cepat keadaan dan perubahan yang terjadi di sekitar dan tersusun
atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan neuroglia (sel pendukung).
11
Gambar skema sel saraf dan nama bagian-bagian sel saraf.
1. Dendrit yaitu penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari badan sel. Dendrit
umumnya bercabang-cabang. Dendrit berfungsi membawa rangsangan menuju
badan sel.
2. Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel. Badan sel yaitu bagian
neuron yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Inti sel bewarna pucat,
dengan anak inti (nekleolus) yang terdapat di dalamnya. Setiap rangsangan akan
dibawa ke badan sel oleh dendrit.
3. Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma yang keluar dari
badan sel. Akson berfungsi menghantarkan rangsangan dari badan sel ke neuron
lain.
4. Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak di seluruh
serabut saraf myelin atau sel penyokong akson. Sel schwann membantu
regenerasi akson yang rusak.
5. Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak
neuron. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi
6. Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin. Nodus
Ranvier berfungsi untuk mempercepat penghantaran impuls.
Neuron afferent menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang
belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron
sensorik.
12
b. Neuron Intermedier (Interneuron)
Neuron intermedier menyampaikan impuls dari neuron sensorik atau dari neuron
intermedier yang lain ke neuron motorik. Antara saraf satu dengan yang lain saling
berhubungan. Antara saraf yang satu dengan lainnya di hubungkan oleh akson.
Hubungan antara sesama saraf melalui titik temu antara ujung akson neuron yang satu
dengan dendrit neuron yang lain, yang disebut dengan sinaps. Fungsi sinaps adalah
meneruskan rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Sinaps mengeluarkan
zat untuk mempermudah meneruskan rangsang yang disebut neurotransmitter.
Neuron efferent meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier.
Pesan yang dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh
neuron aferen. Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut
juga neuron motorik. Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan ganglion. Ganglion
adalah kumpulan badan sel saraf yang letaknya tertentu, misalnya di kiri-kanan sumsum
tulang belakang.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sistem jaringan pada hewan merupakan suatu kesatuan yang sangat kompleks,
hendaknya membutuhkan pemahaman yang sangat mendetail mempelajarinya untuk.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/jaringan_hewan.html
https://www.google.com/search?q=histologi+jaringan+otot&safe=strict&client=firefox-b-
d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiSxMro9ffkAhVQWX0KHedEBnUQ_AUI
ESgB&biw=1366&bih=654#imgdii=bOtLnG4yT8EHhM:&imgrc=deMRPeoQqzsk9M
http://www.ebiologi.net/2017/08/jaringan-otot-fungsi-ciri-macam.html
https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-ikat/
https://rumus.co.id/jaringan-saraf/
https://materibelajar.co.id/perbedaan-otot-lurik-otot-polos-dan-otot-jantung/
15