Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hewan bertulang belakang (vertebrata) memiliki struktur yang sangat kompleks. Aktivitas
tertentu melibatkan berbagai tingkatan organisasi tubuhnya, yaitu sel, jaringan, organ dan
system organ. Sebagai contoh sederhana adalah jantung. Apa ysng menyusun jantung?
Bagaimana jantung bekerja? Jantung terdiri atas berjuta-juta sel sejenis yang membentuk
jaringan.

Jaringan tersebut berkumpul membentuk organ jantung yang berungsi untuk memompakan
darah ke seluruh tubuh untuk membawa zat makanan, mineral, dan oksigen.

Organ jantung membutuhkan organ lainnya untuk bejerja sama sehinggs membentuk system
organ. System organ tersebut adalah system peredaran darah. Dengan contoh tersebut
diharapkan kita dapat memahami tingkatan organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel, jaringan
organ, system organ sampai organisme.

Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol. Adanya organel tersebut
menjadi salah satu cirri yang membedakan hewan dan tumbuhan. Seperti pada tumbuhan, sel-sel
hewan memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan. Berikut ini akan
diuraikan jaringan pada hewan secara lebih terperinci

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jaringan yang terdapat pada hewan?
2. Bagaimana fungsi setiap jaringan pada hewan?
3. Apa saja jenis-jenis jaringan ikat?
4. Bagaimana ciri-ciri jaringan otot?
5. Apa saja perbedaan dari otot polos,lurik,dan jantung?

C. Tujuan
1. Untuk melengkapi tugas Struktur dan Perkembangan Hewan
2. Untuk mengetahui jenis-jenis jaringan pada hewan
3. Untuk mengetahui fungsi serta letak jaringan pada hewan
4. Untuk mengetahui perbedaan otot polos,lurik,dan jantung

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. JARINGAN IKAT

A. PENGERTIAN JARINGAN PENGIKAT

Jaringan pengikat mempunyai sejumlah besar bahan serabut yang membantu untuk
menyokong sel-sel pada jaringan. Bila tulang dan tulang rawan dimasukan dalam
kelompok jaringan pengikat, maka kelompok keseluruhan sering disebut sebagai jaringan
penyokong.

B. CIRI –CIRI JARINGAN PENGIKAT

Ciri-ciri jaringan pengikat adalah:

a) letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan,jika berhubungan hanya pada ujung
protoplasmanya.
b) memiliki komponen intraseluler/matriks.
c) bentuk sel tdk teratur, sitoplasma bergranula & inti sel menggelembung.
d) Letak sel-selnya tersebar.
e) Memiliki komponen intraseluler yaitu matriks.
f) Matriks tersusun atas mukopilisakarida sulfat dan asami hialuronat.
g) Jika matriks memiliki lebih banyak mukopolisakarida sulfat maka matriks bersifat
kaku. Sebaliknya, jika matriks memiliki lebih banyak asami hialuronat makan
matriks akan bersifat lentur.

C. FUNGSI JARINGAN PENGIKAT


Fungsi jaringan pengikat adalah:
a. Mengikat atau menghubungkan antara satu jaringan dengan jaringan lain.
b. Menyokong fungsi organ-organ tertentu.
c. Memberi kekuatan bantuan dan perlindungan kepada bagian-bagian lemah pada
tubuh.
d. Menghasilkan imunitas.

D. KOMPONEN PADA JARINGAN PENGIKAT

1. Matriks

Matriks terusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar.Serabut dibedakan menjadi


serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut reticular.Bahan dasar terdiri atas asam
mukopolisakarida.Komponen utama asam mukopolisakarida adalah asam hialuronat.
Semakin banyak asam hialuronat yang terkandung di dalam matriks, maka matriks akan
semakin lentur.

2
Komponen utama bahan dasar lainnya adalah mukopolisakarida yang mengandung
sulfa, khususnya kondroitin sulfat.Jika bagian mukopolisakarida meningkat, matriks
menjadi semakin kaku.

2. Sel-sel Jaringan Pengikat

Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut:

a. Fibroblas,berfungsi mensintesis dan mengekskresikan protein.


b. Makrofag,berfungsi dalam pinatosis dan fagositosis
c. Sel tiang (sel mast),berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin
d. Sel lemak,berfungsi menyimpan lemak
e. Sel darah putih,berfungsi melawan patigen penyebab penyakit

3. Serabut

Serabut kolagen (serabut putih), adalah jenis serabut yang bersifat liat dan ulet
(mempunyai daya rengang tinggi dan elastisitas rendah). Dalam jumlah sedikit serabut
ini tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak jaringan ini berwarna putih. Contoh
tendon.

Serabut elastin (serabut kuning), dalah jenis serabut yang bersifat elastis. Dalam
jumlah sedikit serabut ini tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak berwarna kuning.
Serabut retikulum, serabut yang mempunyai bentuk kecil yang berfungsi untuk
menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain.

4. Zat dasar

Zat dasar pada jaringan ikat merupakan zat yang amorf (tidak berbentuk),tidak
berwarna, dan homogen. Zat dasar ini tersusun atas karbohidrat, protein, air. Zat dasar
ini berperan dalam pengisian ruang antar sel dan serabut pada jaringan ikat.

E. MACAM-MACAM JARINGAN PENGIKAT

Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dibagi menjadi jaringan ikat yaitu:

1. Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ini tersusun atas serat-serat yang longgar. Matriksnya berupa cairan lender
(mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak
elastis. Jaringan pengikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan organ
tubuh. Jaringan ikat longgar berfungsi memberi bentuk pada organ-organ dalam, serta
menyokong dan menghubungkan komponen jaringan lain. Jaringan ini tersusun atas
bermacam-macam serabut (fiber) dan selsel.

3
Terdapat dua macam serabut (fiber) pada jaringan ikat longgar, yaitu serabut
kolagen dan serabut elastin. Adapun sel-sel yang terdapat pada jaringan ini, antara lain
sel mastosit, sel darah putih, makrofag, dan sel lemak.

Gambar: Jaringan Ikat Longgar

2. Jaringan Ikat Padat

Jumlah serabut lebih banyak dari sel dan matrik. Jaringan ikat padat dibagi menjadi 2,
yaitu Jaringan Ikat Padat teratur dan Tidak teratur. Jaringan Ikat Padat Teratur,
mengandung terutama serabut kolagen. Serabut kolagen paling banyak dan tersusun
saling menyilang. Populasi sel yang utama adalah fibroblas. Banyak dijumpai pada organ
seperti : kapsula paru-paru, kapsula hati, ginjal, limpa, testis, fasia, aponeurosa,
perikardium dan dermis.

Gambar : Jaringan Ikat Tidak Teratur

Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur, terdapat dua bentuk tergatung macam serabutnya.
Pada tendon dan ligamen mayoritas kolagen sedangkan pada ligamentum nukhe serabut
elatis yang utama.

4
3. Jaringan Pengikat Lemak

Merupakan bentuk jaringan khusus dimana selnya mampu menimbun lemak. Ada dua
macam yaitu lemak coklat dan lemak putih. Jaringan lemak putih terbagi atas septa
berbentuk jaringan ikat longgar menjadi kelompok sel lemak disebut lobulus. Tiap sel
dikelilingi oleh serabut kolagen dan retikuler. Diameter sel lemak 200 µm dan
mengandung satu unit lemak. Sitoplasma tipis dan inti pipih. Fungsi jaringan lemak,
antara lain sebagai cadangan makanan dan menjaga hilangnya panas secara berlebihan.

Gambar: lemak putih

Jaringan Lemak Coklat, selnya lebih kecil dari lemak putih. Unit-unit kecil lemak
tersebar pada sitoplasma. Kadar sitokrom tinggi, sehingga warnanya coklat. Banyak
dijumpai pada rodensia dan binatang berhibernansi.

Gambar : Lemak Coklat

4. Jaringan Pengikat Tulang

Jaringan tulang tersusun atas sel-sel yang terkumpul dalam matriks. Jaringan tulang
dibagi menjadi dua, yaitu jaringan tulang rawan dan jaringan tulang keras.

 Jaringan Tulang Rawan


Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang
jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi.
Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin. Sel tulang rawan disebut
kondrosit.

5
Serabut Serabut kolagen yang halus. Serabut kolagen yang padat dan kasar. Serabut
elastis dan serabut kolagen. Warna matriks Putih kebiru-biruan dan tembus cahaya. Gelap
dan keruh. Keruh kekuning-kuningan. Letak Ujung tulang keras, cakram epifisis,
persendian, dan saluran pernapasan. Ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan
persendian. Epiglotis, daun telinga, & bronkiolus.

Fungsi Memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian


tertentu rangka dewasa, & membantu pergerakan persendian. Menyokong dan
melindungi bagian di dalamnya. Memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong.

 Jaringan Tulang Keras

Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk dari osteoblast. Antara osteosit yang satu
dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium
fosfat. Endapan garam mineral menyusun dan melingkari bagian pusat tulang
membentuk lamela. Pada batas lamela terdapat lakuna.

Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi tulang keras


dan tulang kompak dan tulang berongga atau tulang spons.Tulang keras memiliki matriks
yang susunannya rapat. Tulang spons memiliki susunan matriks longgar atau berongga.

5. Jaringan Pengikat Darah

Meskipun memiliki fungsi yang berbeda, darah masuk ke dalam pengelompokan


jaringan ikat karena memiliki matriks ekstraselular. Matriks pada darah tersusun atas
plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah terususun atas air, garam, dan berbagai
protein. Di dalam plasma darah terletak sel-sel darah yang terdiri atas sel darah merah
(eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Selain itu, di dalam plasma darah terdapat
keping darah (trombosit). Eritrosit tidak memiliki inti sel. Fungsi utama eritrosit adalah
mengikat dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Trombosit berperan dalam proses
pembekuan darah. Eritrosit dan trombosit melakukan fungsi utamanya di dalam
pembuluh darah. Sebaliknya,leukosit melakukan fungsi utamanya di luar pembuluh
darah.Leukosit berperan dalam sistem pertahanan tubuh.

Fungsi darah sebagai berikut:

1. Mengangkut sari makanan, O2, dan hormon ke sel-sel tubuh


2. Mengangkut zat sisa dan CO2 dari sel-sel tubuh
3. Mengatur suhu tubuh
4. Leukosit melawan bibit penyakit
5. Menutup luka dengan pembekuan darah

6
6. Jaringan Limfa (Getah Bening)

Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali
ke aliran darah.Komponen seluler berupa limfosit dan granulosi(neutrofil, eosinofil, dan
basofil). Fungsi limfa yaitu mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain
dari jaringan ke sistem peredaran. Cairan limfa mengalir dalam saluran yang disebut
pembuluh limfa yang berada sejajar dengan pembuluh vena darah.

2. JARINGAN OTOT

A. PENGERTIAN JARINGAN OTOT

Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki struktur dan fungsi yang
sama. Secara sederhana, otot polos diartikan sebagai jaringan yang dibentuk oleh sel-sel
otot dan menyerupai gelondong dimana bagian ujungnya cenderung runcing. Otot polos
ini memiliki fibril atau serabut yang cenderung homogen. Karena itu, jika seseorang
mengamatinya dengan menggunakan mikroskop maka ia akan menjumpai otot tersebut
nampak polos tanpa garis-garis atau pola. Hal ini yang menjadikan kata “polos”
mengekor pada jenis otot yang satu ini.

1. Jaringan Otot Polos

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ
tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi.
Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel
otot dapat memanjang dan memendek. Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung
protein kontraktif yang di sebut miofibril. Miofibril terbuat dari protein kontraktil aktin
dan miosin. Serabut otot tersusun menjadi berkas paralel yang kemudian membentuk
otot. Ada tiga jenis jaringan otot yaitu Otot polos, Otot lurik dan Otot jantung. Jaringan
otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di
bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.

– Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom.

– Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat.

– Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran
pernafasan.

7
Gambar: Otot Polos

2. Jaringan Otot Lurik

Otot lurik atau yang dikenal juga dengan nama otot rangka tak lain adalah jaringan
yang menempel pada bagian rangka tubuh hewan atau manusia dimana peranan
utamanya memang untuk pergerakan. Otot lurik atau Skeletal Muscle memiliki pigmen
bernama mioglobin. Otot jenis ini merupakan otot yang paling banyak ditemukan dan
mendominasi hampir seluruh tubuh hewan juga manusia. Mengapa disebut otot lurik?
Alasannya adalah sebab jika diperhatikan melalu mikroskop, otot yang satu ini memang
memiliki bagian atau daerah yang gelap (disebut juga myosin) dan area terang (disebut
dengan aktin) yang bersusun secara selang seling. Pola yang ditampilkan wilayah gelap
dan terang tersebut menyerupai lurik, oleh sebab itu dinamai otot lurik. Sementara itu,
dinamakan otot rangka atau kerangka sebab otot yang satu ini memang melekat pada
rangka manusa atau hewan. Otot lurik atau otot rangka memiliki ciri khasnya yakni
terlihat seperti serabut dalam jumlah ribuan yang terususun membentuk jaringan otot.
Serabut tersebut secara teratur nampak sejajar seperti berkas yang disusun rapi.

Masing-masing serabut disatukan oleh jaringan penyambung yang bisa diewati oleh
saraf juga pembuluh darah. Otot lurik ini secara umum memiliki ukuran diameter hingga
50 mikron dengan panjang hingga 2,5 cm. Ciri lain otot lurik adalah bentuknya yang
cenderung silindris, cenderung memanjang dan juga memiliki sel yang banyak atau
dikenal dengan istilah multinuklei. Otot ini mampu bergerak dengan cepat akan tetapi
mudah lelah jika dibandingkan dengan jenis otot lainnya.

Gambar: otot lurik

8
3. Jaringan Otot Jantung

Otot jantung adalah jenis otot lurik tidak sadar yang ditemukan di dinding jantung,
khususnya myocardium. Otot jantung adalah satu dari tiga jenis otot, yang lainnya adalah
otot lurik dan otot polos. Sel-sel yang meliputi otot jantung, disebut cardiomyocyte atau
sel otot myocardiocyteal, dapat berisi satu, dua, tiga dan empat inti sel (tiga atau empat
sangat jarang). Kontraksi yang terkoordinasi dari sel otot jantung di jantung memompa
darah keluar dari serambi and bilik ke pembuluh darah dari kiri atau tubuh atau sistemik
dan kanan atau paru-paru.

Tindakan yang kompleks ini membentuk sistol pada jantung.


Sel-sel pada otot jantung,seperti semua jaringan pada tubuh,bergantung dengan suplai
darah yang cukup untuk mengirim oksigen dan nutrisi dan untuk membuang produk sisa
seperti karbon dioksida. Arteri koroner memenuhi fungsi ini. Jenis-jenis jaringan otot
pada hewan berdasarkan ciri,fungsi dan letak.

Gambar: otot jantung

 Otot Polos

Ciri-cirinya yaitu:

a. Bentuk sel memanjang dengan ujung meruncing.


b. Berinti satu di tengah
c. Miofibril tidak berwarna.
d. Merupakan otot tak sadar (otot involunter), dipengaruhi saraf otonom.
e. Reaksi terhadap rangsang lambat

Fungsinya yaitu:

a. Melangsungkan gerak di luar kehendak, contohnya gerakan zat atau makanan


pada saluran pencernaan
b. Mengontrol diameter pembuluh darah dan biji mata.

9
Letaknya yaitu:

a. Saluran pencernaan.
b. Saluran pernafasan.
c. Pembuluh darah.
d. Pembuluh limfe.

 Otot rangka (lurik)

Ciri-cirinya yaitu:

a. Bentuk sel silindris, relatif panjang


b. Berinti banyak, terletak di tepi sel
c. Serabut miofibril berwarna gelap dan terang
d. Bekerja di bawah kehendak (otot volunter) dipengaruhi saraf pusat (otot sadar)
e. Reaksi terhadap rangsang cepat
f. Mudah lelah

Fungsinya yaitu:

a. Sebagai alat gerak aktif.


b. Berkonsentrasi secara cepat dan kuat untuk menggerakkan tulang dan tubuh.

Letaknya yaitu melekat pada rangka (tendon)

 Otot Jantung

Ciri-cirinya yaitu:

a. Bentuk sel silindris, relatif panjang.


b. Susunan seperti otot lurik.
c. Berinti satu atau dua di tengah.
d. Bekerja tidak di bawah kehendak (otot tidak sadar), dipengaruhi saraf otonom.
e. Kontraksi secara otomatis, teratur, tidakpernah lelah.
f. Reaksi terhadap rangsang lambat.

Fungsinya yaitu menyebabkan jantung menguncup dan mengembang sehingga darah


terpompa. Letaknya di dinding Jantung.

10
Perbedaan Otot Polos,Lurik,dan Jantung

Ciri-ciri Otot lurik Otot polos Otot jantung


Letak Menyusun otot Menyusun alat-alat Menyusun otot
yang ada pada dalam misalnya pada dinding
tulang dinding usus dan jantung
pembuluh darah
Bentuk sel Sel bulat Ujung sel
Bulat memanjang
memanjang ada meruncing,inti dengan ujung
banyak inti sel berjumlah satu di bercabang ada
terletak di tepi tengah banyak inti sel
terletak di tengah
Kontrol saraf Otot sadar Otot tidak sadar Otot tidak sadar
(kontraksi di kontrol (kontraksi tidak
oleh sistem saraf dikontrol oleh
sadar) sistem saraf sadar)
Reaksi Cepat Lambat Lambat
Sifat kerja Cepat lelah Tidak cepat lelah Tidak cepat lelah

3. JARINGAN SARAF

Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami spesialisasi


untuk menerima stimulus dan menghantarkan impuls keseluruh bagian tubuh. Jaringan
saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki
banyak cabang. Cabang inilah yang menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf yang
lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu neuron dan neurogia. Neuron adalah unit
struktural dan fungsional pada jaringan saraf. Secara anatomis, jaringan saraf terdiri dari
sistem saraf pusat (otak dan medulla spenalis) dan sistem saraf perifer (serabut saaf dan
kelompok sel saraf yang disebut ganglia).

Fungsi jaringan saraf adalah mengatur organ–organ atau alat-alat tubuh agar terjadi
keserasian kerja dan menerima serta menghantarkan rangsangan sehingga dapat
mengetahui dengan cepat keadaan dan perubahan yang terjadi di sekitar dan tersusun
atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan neuroglia (sel pendukung).

11
Gambar skema sel saraf dan nama bagian-bagian sel saraf.

Penjelasan masing-masing saraf:

1. Dendrit yaitu penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari badan sel. Dendrit
umumnya bercabang-cabang. Dendrit berfungsi membawa rangsangan menuju
badan sel.
2. Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel. Badan sel yaitu bagian
neuron yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Inti sel bewarna pucat,
dengan anak inti (nekleolus) yang terdapat di dalamnya. Setiap rangsangan akan
dibawa ke badan sel oleh dendrit.
3. Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma yang keluar dari
badan sel. Akson berfungsi menghantarkan rangsangan dari badan sel ke neuron
lain.
4. Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak di seluruh
serabut saraf myelin atau sel penyokong akson. Sel schwann membantu
regenerasi akson yang rusak.
5. Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak
neuron. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi
6. Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin. Nodus
Ranvier berfungsi untuk mempercepat penghantaran impuls.

Berdasarkan cara memindahkan rangsang dan posisi yang ditempati, neuron


dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.

a. Neuron Afferent (Neuron Sensorik)

Neuron afferent menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang
belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron
sensorik.

12
b. Neuron Intermedier (Interneuron)

Neuron intermedier menyampaikan impuls dari neuron sensorik atau dari neuron
intermedier yang lain ke neuron motorik. Antara saraf satu dengan yang lain saling
berhubungan. Antara saraf yang satu dengan lainnya di hubungkan oleh akson.
Hubungan antara sesama saraf melalui titik temu antara ujung akson neuron yang satu
dengan dendrit neuron yang lain, yang disebut dengan sinaps. Fungsi sinaps adalah
meneruskan rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Sinaps mengeluarkan
zat untuk mempermudah meneruskan rangsang yang disebut neurotransmitter.

c. Neuron Efferent (Neuron Motorik)

Neuron efferent meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier.
Pesan yang dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh
neuron aferen. Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut
juga neuron motorik. Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan ganglion. Ganglion
adalah kumpulan badan sel saraf yang letaknya tertentu, misalnya di kiri-kanan sumsum
tulang belakang.

Fungsi jaringan saraf sel saraf mempunyai beberapa fungsi berikut.

a. Mersepon perubahan lingkungan (iritabilitas)


b. Membawa implus-implus saraf (pesan) ke pusat maupun sebaliknya
(konduktivitas)
c. Bereaksi aktif terhadap rangsangan yang datang berupa gerakan perpindahan
atau menghindar

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tidak semua organisme mempunyai jaringan dalam tubuhnya. Pada organisme


tingkat rendah seperti Protozoa tubuhnya hanya terdiri dari satu sel. Jadi, Protozoa tidak
memiliki jaringan pada tubuhnya.

Semakin tinggi tingkatan organisme,semakin kompleks struktur penyusun tubuhnya.


Tubuh organisme tingkat tinggi tersusun atas berbagai macam jaringan. Kelompok
hewan Vertebrata juga tersusun dari berbagai macam jaringan seperti yang telah di
bahas di depan. Namun, struktur jaringan yang terdapat pada tubuh setiap jenis hewan
berbeda-beda walaupun fungsinya sama. Misalnya, jaringan darah pada setiap hewan
mempunyai struktur berbeda-beda sebagai hasil adaptasi terhadap lingkungan.

B. Saran

Sistem jaringan pada hewan merupakan suatu kesatuan yang sangat kompleks,
hendaknya membutuhkan pemahaman yang sangat mendetail mempelajarinya untuk.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/jaringan_hewan.html

tanggal 30 September 2019 diakses pukul 13:27

https://www.google.com/search?q=histologi+jaringan+otot&safe=strict&client=firefox-b-
d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiSxMro9ffkAhVQWX0KHedEBnUQ_AUI
ESgB&biw=1366&bih=654#imgdii=bOtLnG4yT8EHhM:&imgrc=deMRPeoQqzsk9M

tanggal 30 September 2019 diakses pukul 13:42 WIB

http://www.ebiologi.net/2017/08/jaringan-otot-fungsi-ciri-macam.html

tanggal: 02 Oktober 2019 diakses pukul: 17:00 WIB

https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-ikat/

tanggal: 02 Oktober 2019 diakses pukul: 17:06 WIB

https://rumus.co.id/jaringan-saraf/

tanggal: 02 Oktober 2019 diakses pukul: 17:11 WIB

https://materibelajar.co.id/perbedaan-otot-lurik-otot-polos-dan-otot-jantung/

tanggal: 03 Oktober 2019 diakses pukul: 08:30 WIB

15

Anda mungkin juga menyukai