Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PERILAKU HEWAN TERHADAP RANGSANGAN FAKTOR


LINGKUNGAN
03 November 2021 dan 08 November 2021

Dibuat Oleh:
Sulianti Angrum Maningsih (1821160012)

Dosen Pengampu:
Rukiah Lubis, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Segala puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
saya mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman seperjuangan, yang
telah memberikan semangat dan membantu saya dalam pembuatan laporan ini.
Laporan ini berisikan tentang Laporan Praktikum Perilaku Hewan Terhadap
Rangsangan Faktor Lingkungan.
Saya menyadari bahwa laporan yang telah saya buat ini jauh dari kata
sempurna, maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran dalam laporan ini
agar saya dapat memperbaiki kesalahan dalam laporan ini dan supaya saya tidak
melakukan kesalahan yang sama dalam pembuatan laporan selanjutnya.
Wassalamua`laikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Bengkulu, 09 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Teori......................................................................................................2
C. Tujuan Pratikum...................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Alat dan Bahan Praktikum....................................................................3
B. Cara Kerja Praktikum...........................................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pratikum......................................................................................5
B. Pembahasan Partikum...........................................................................6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
LAMPIRAN.....................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ciri dari makhluk hidup yaitu peka terhadap rangsang,
respon makhlukhidup terhadap lingkungannya. Mampu merespon berbagai
impuls atau stimulus-stimulus yang ada disekitar lingkungannya.
Lingkungan memberikan segala sesuatuyang ada disekitar makhluk hidup
dan saling berinteraksi. Lingkungan sangat berperan penting bagi semua
makhluk hidup. Lingkungan meliputi lingkungan abiotik dan biotik.
Lingkungan abiotik yaitu terdiri dari suhu, cahaya matahari, kelembapan,
dan benda-benda mati lainnya yang tidak digunakan sebagai sumber daya
seperti batu, tanah sebagai tempat tinggal. Sedangkan lingkungan biotik
meliputi manusia, hewan dan tumbuhan.
Hewan mengadakan respon terhadap perubahan kondisi
lingkungannya, respon hewan terhadap kondisi dan perubahan
lingkungannya dinyatakan sebagai respon hewan terhadap lingkungannya.
Respon tersebut berupa perubahan fisik, fisiologis, dan tingkah laku.
Untuk bertahan hidup dan melakukan reproduksi, semua organisme hidup
harus melakukan penyesuaian terhadap lingkunganya. Suatu lingkungan
organisme meliputi segala sesuatu yang ada di sekeliling mereka.
Organisme akan mempengaruhi lingkungnya, demikian pula semua unsur
lingkungan akan mempengaruhi organisme yang bersangkutan.
Penyesuaian antara organisme dengan lingkunganya merupakan bentuk
adaptasi biologi.
Adaptasi umumnya diartikan sebagai penyesuaian makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Respon dan Adaptasi Perilaku hewan merupakan
aktivitas terarah berupa respon terhadap kondisi dan sumber daya
lingkungan. faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehidupan
hewan. faktor lingkungan terbagi menjadi dua yaitu biotik dan abiotic.
Kedua faktor ini akan mempengaruhi hewan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya sehingga hewan akan melakukan adaptasi untuk
menyesuaikan diri terhada lingkungan yang baru. Berdasarkan hal

1
tersebut, sehingga melatar belakangi kami dalam pembuatan praktikum ini
dengan judul makalah “perilaku hewan terhadap rangsangan faktor
lingkungan”.
B. Teori
Perilaku merupakan tindakan yang dilakukan oleh organisme dalam
usaha penyesuaian diri terhadap keadaan lingkungan untuk mendapat
kepastian dalam kelangsungan hidupnya. Tanggapan perilaku organisme
dan orientasinya pada faktor lingkungan dapat diuji melalui percobaan
dimana umumnya hasil yang diperoleh berkolerasi dengan perilakunya
dalam kondisi alami. Enam bentuk tanggapan perilaku organisme sebagai
respon terhadap faktor lingkungan, yaitu tropisme, taksis, reflex, insting,
belajar dan penalaran. Pada Hewan, taksis dipergunakan terhadap gerakan
respon stimulus yang mudah diamati. Gerakan yang mengantisipasi pada
datangnya cahaya dikenal sebagai Foto-taksis positif dan foto-taksis
negatif untuk merespon sebaliknya, sedangkan responnya dalam melawan
atau menghindarkan arus untuk organisme akuatis disebut dengan Rheo-
taksis positif atau negatif. Insting merupakan perilaku yang diwariskan
secara genetis. Pengamatan terhadap pola perilaku ini dapat diujikan
dengan percobaan preferensi habitat.
C. Tujuan Pratikum
Mempelajari respon beberapa jenis hewan teresterial (serangga)
maupun akuatis terhadap rangsangan faktor lingkungan cahaya (foto
taksis), arus (rheo-taksis), ataupun substratum yang berbeda.

2
BAB II
ALAT BAHAN DAN CARA KERJA
A. Alat dan Bahan Praktikum
Ikan mas kecil Kotak rheotaksis
Ikan mujair Baskom plastik bundar
Ikan gabus Tanah pasir
Lipas ukuran sedang Lumpur
Belalang Kerikil pasir
Kaca pengaduk Stop watch
Kotak fototaksis Kawat sekat

B. Cara Kerja
1. Foto Taksis
Kotak fototaksis merupakan kotak yang terbuat dari tripleks persegi
panjang yang memiliki penutup geser dan tabung kaca yang dilekatkan pada
bagian sisi dalam kotak. Pertama kali yang dilakukan adalah buka penutup
kotak dan lepaskan tabung kaca pada sisi dalam kotak. Kemudian tandailah
tabung kaca tersebut dalam tiga bagian yang sama besar ukuran panjangnya
dengan spidol. Selanjutnya satu buah penutup di sisi tabung kaca dibuka
kemudian masukkan sembilan ekor belalang ke dalamnya dan penutup
kembali dipasangkan. Lekatkan kembali tabung kaca berisi belalang ke
dalam kotak. Berikutnya sebagai kontrol, kotak ditutup dengan penutup
geser secara penuh (gelap total) dan biarkan selama 5 menit. Buka tutup
geser kotak seketika dengan penuh dan catat posisi belalang berdasarkan
tiga bagian tabung kaca. Selanjutnya percobaan dilakukan dengan membuka
tutup geser kotak sekitar 5 cm dan biarkan lima menit. Seketika buka tutup
kotak seluruhnya dan segera catat posisi belalang tersebut. Kemudian buka
tutup kotak sekitar 10 cm dan biarkan 5 menit. Buka kembali penutup secara
penuh dan catat kembali posisi belalang. Percobaaan terakhir adalah
membuka penutup kotak secara penuh dan biarkan lima menit, selanjutnya
catat posisi hewan tersebut. Untuk mendapatkan data yang baik, tiap
percobaan sebaiknya dilakukan dalam 5 ulangan. Percobaan yang sama
dilakukan pada serangga lipas.
2. Rheotaksis

3
Kotak rheotaksis merupakan kotak persegi panjang dari seng plat yang
dipisahkan dalam tiga bilik dimana 1 buah bilik tidak memiliki penyekat
buntu (bebas) yaitu hanya berupa kawat kasa. Percobaan dilakukan dengan
menandai kotak percobaan dalam tiga bagian yang sama panjang.
Kemudian isi 2 bilik kotak yang berpenyekat buntu dengan air 2/3 bagian
dan masukkan ikan mas dalamnya sebanyak 6 ekor masing-masing bilik.
Selanjutnya kotak dimasukkan dalam air mengalir sampai dengan 2/3
tinggi kotak. Pada bilik yang berpenyekat kawat kasa dimana air mengalir
dapat menembus kotak masukkan 6 ekor ikan mas. Percobaaan dimulai
dengan menghalau seluruh ikan di tiga bilik pada pada bagian tengah
kotak. Setelah itu biarkan selama 5 menit. Selanjutnya segera catat posisi
masing-masing ikan pada tiga bilik secara hati-hati. Lakukan percobaan ini
dalam 5 kali ulangan. Lakukan pula percobaan ini untuk ikan mujair dan
gabus.
3. Preferensi subtratum
Percobaan ini dimulai dengan menyekat baskom plastik bundar dalam
tiga bagian sama besar dengan tinggi sekat 1/8 dari tinggi baskom.
Kemudian pada tiap ruang yang telah disekat isikan dengan subtratum
lumpur, pasir halus dan kerikil masing-masingnya. Secara perlahan-lahan
dan hati-hati isikan baskom tersebut dengan air hingga mencapai 2/3 tinggi
baskom (jangan terlalu keruh). Berikutnya ambil sekaligus tiga ekor ikan
mas dan tempatkan pada bagian tengah dari baskom. Lepaskan dan
biarkan 10 menit. Catat posisi ikan tersebut pada subtratum mana ia
tempati. Lakukan percobaan ini 5 ulangan tanpa terlalu mengagitasi air
dalam subtratum agar tidak keruh. Lakukan percobaan yang sama pada
jenis ikan mujair dan gabus.

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
1. Foto Taksis
Percobaan Bagian Ditutup Dibuka 5 Dibuka 10 Dibuka
botol penuh cm cm penuh
Belalang 1 3 2 3 1
2 2 2 3 2
3 4 5 3 6
Kecoa 1 5 5 4 5
2 - - - -
3 2 2 3 2

2. Rheotaksis
Percobaan dilakukan pada air berarus deras dalam 5 kali ulangan waktu 5
menit. Berikut Percobaan yang dilakukan pada air berarus deras.
Percobaan 1 2 3 4 5

Ikan Mas Permukaa Permukaa Permukaan Permukaa Dasar air


n air n pinggir pinggir air n air
air
Ikan Mujair Dasar air Permukaa Permukaan Permukaa Sudut,
n air tengah, n tengah, Dasar air
dasar air dasar air
Gabus Permukaa Permukaa Permukaan Permukaa Permukaan
n air n pinggir dasar air n dasar air dasar air
air

5
3. Preferensi Subtratum
Dilakukan didalam baskom dengan subtratum berbeda dalam waktu 5 menit
Percobaan Lumpur Pasir Kerikil
Ikan Mas  

Ikan Mujair  

Gabus  

B. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum mengenai perilaku hewan terhadap rangsangan
faktor lingkungan, maka pertanyaan yang muncul yaitu:
1. Mengapa ikan mas menyukai air yang berarus kencang dan mengapa
pula ikan mujair dan gabus menghindarinya ?
2. Apa penyebab timbulnya perilaku hewan yang suka cahaya dengan
tidak suka cahaya?
3. Mengapa ikan gabus menyukai substratum berlumpur ?
Adapun jawaban dari pertanyaan yaitu:
1. Berdasarkan hasil kegiatan praktikum ikan mas merupakan rheotaksis
positif karena menuju dan mendekati rangsangan. Hal ini didukung
dengan bentuk tubuh ikan yang tidak pipih sehingga memudahkan
untuk bergerak melawan arus. Dan biasanya ikan yang menyukai arus
deras hanya mempunyai insang sebagai alat pernafasan, tidak
mempunyai labyrinth sebagai alat pernafasan tambahan. Ikan yang
menyukai arus deras mempunyai sirip ekor yang berbentuk cabang,
bukan bulat. Walaupun menyukai arus deras, ikan ini juga dapat hidup
di air tenang. Sedangkan pada ikan mujair dan ikan gabus merupakan
rheotaksis negatif karena menghindari arus deras didukung dengan
bentuk tubuh yang pipih.
2. Penyebab hewan serangga yang menyukai atau mendekati cahaya
(fototaksis positif) karena serangga menganggap cahaya sebagai
penunjuk jalan, dan mengira cahaya itu sebagai bunga yang beberapa
serangga mungkin bisa keliru mengartikannya sebagai sumber
makanannya. Sedangkan pada hewan serangga yang menghindari atau

6
menjauhi cahaya (fototaksis negatif) dikarenakan ada hewan yang
hanya muncul pada malam hari contohnya kecoa. Kecoa
menggunakan waktu siang harinya untuk istirahat, menyukai tempat
yang gelap, hangat dan cenderung menghindari akses cahaya masuk.
3. Karena habitat ikan gabus memang biasa hidup di lumpur. Selain itu,
ikan gabus memiliki kemampuan bersembunyi dalam tanah.
Kemampuan ini dilakukan hanya pada saat kemarau, selama
insangnya lembab. Ketika tanah di sekitarnya mulai mengering maka
ikan gabus akan mengubur dirinya dalam lumpur. Dan ikan gabus
merupakan predator yang paling tinggi dan ikan gabus dijuluki raja
rawa sungai karena mampu bertahan hidup pada saat kemarau.

7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pada kegiatan praktikum Fototaksis didapatkan hasil yaitu ada hewan
yang mendekati cahaya (fototaksis positif) karena menganggap cahaya
itu sebagai penunjuk jalan dan mengira bahwa cahaya tersebut seperti
bunga. Sedangkan ada hewan yang menjauhi cahaya (fototaksis
negatif), dikarenakan hewan tersebut lebih aktif di malam hari dan
menggunakan waktu siang harinya untuk beristirahat.
2. Pada kegiatan praktikum Rheotaksis dimana ikan mas cendrung
bergerak melawan arus Rheotaksis (+). Sedangkan pada ikan mujair
dan ikan gabus ada yang bergerak tidak melawan arus Rheotaksis (-).
Hal ini dikarenakan postur tubuh hewan yang menyebabkan hewan
tersebut melawan arus atau tidak melawan arus.
3. Pada kegiatan praktikum preferensi substratum didapatkan hasil bahwa
habitat lumpur, pasir, kerikil menentukan kemampuan hewan bertahan
hidup dengan berbeda-beda.
B. Saran
Saran Pada praktikum selanjutnya diharapkan pada setiap objek percobaan
dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dan memahami materi tentang objek
yang akan dipraktikumkan sebelumnya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, A. (2019). Mengapa Serangga Suka Mendekati Cahaya Lampu?.
https://bobo.grid.id/read/081967403/mengapa-serangga-suka-mendekati-
cahaya-lampu-akubacaakutahu?page=all#:~:text=Serangga%20yang
%20bergerak%20ke%20arah,ngengat%2C%20disebut%20bersifat
%20phototactic%20positif. tanggal di akses: 10 November 2021 pukul
19.00
Nafisah, S. (2019). Benarkah Kecoak Hanya Muncul saat Malam Hari?
https://bobo.grid.id/read/081721929/benarkah-kecoak-hanya-muncul-saat-
malam-hari-akubacaakutahu?page=all tanggal di akses: 12 November
2021 pukul 20:43
Sapari, D. (2016). Pembesaran 10 Jenis Ikan Air Tawar.
https://www.viternaplus.com/2013/12/pembesaran-10-jenis-ikan-air-
tawar.html tanggal di akses: 11 November 2021
Sumarto dan Koneri. 2016. Ekologi Hewan. Bandung. Cv Patra Media Grafindo
Bandung
Widiana, W. (2017). Ikan Gabus Raja Rawa dan Sungai.
https://bobo.grid.id/read/08678979/ikan-gabus-raja-rawa-dan-sungai
diakses pada tanggal: 12 November 2021 pukul 21:00

9
L
A
M
P
I
R
A
N
10
Alat dan bahan Rheotaksis

Foto kotak Rheotaksis Foto ikan gabus

Foto ikan mujair

1
Foto ikan mas
Rheotaksis ikan gabus

Alat dan bahan Fototaksis

2
Fototaksis belalang dan kecoa

3
Preferensi Subtratum

Anda mungkin juga menyukai