Disusun Oleh :
Kelompok 2:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat
makalah ini dengan judul Jenis-Jenis Respon dan Adaptasi. Makalah ini secara
khusus disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodelogi penelitian pada
Makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan kali ini kami menyampaikan terimakasih pada
seluruh pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan dan kesalahan yang terdapat pada
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun kami
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................29
B. Saran.................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................30
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
balik atau interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Lingkungan adalah
semua unsur dan elemen-elemen yang beradap diluar makhluk hidup yang
Pengkajian perilaku merupakan ilmu yang relatif baru, dan cenderung lebih
deskriptif serta tidak begitu menyakinkan secara analitis dari pada cabang-cabang
lain. Salah satu bahaya menganalisis pola-pola aktivitas hewan lain adalah
moptif, keinginan, dan tujuan manusia. Hal ini terutama krusial dalam hal tujuan,
di mana kita samasekali tak punya kemampuan untuk menentukan apa yang
dari dalam yang mendorong hewan untuk melakukan sesuatu, adapun sifatnya
evolusioner, sering kali berkaitan dengan tingkah laku. Tingkah laku itu
didominasi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor yang ada
daya gerak, tanggap terhadap ransang eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu,
1
Setiap induvidu, baik pada hewan yang uniseluler maupun pada hewan yang
multiseluler, merupakan hewan suatu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti setiap
baik sebagai bagian satu sel maupun seluruh sel. Perilaku dapat terjadi sebagai
akibat suatu stimulus dari luar. Respon diperlukan untuk mendeteksi stimulus itu,
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja jenis-jenis respon pada hewan dan karakteristik respon pada
hewan?
3. Apa yang disebut adaptasi hewan dan karakteristik adaptasi pada hewan?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Respon hewan
A. Pengertian Respon
balik antara hewan dengan lingkungannya. Interkasi hewan terhadap kondisi dan
fisik, fisiologis dan tingkah laku. Respon hewan terhadap kondisi dan perubahan
lingkungan ada yang bersifat reaktif, artinya respon itu terbentuk dan berlaku
pada saat pengaruh kondisi dan perubahan lingkungan berlaku. Misalnya ayam
mencari tempat yang teduh ketika hujan turun. Respon-respon seperti itu
3
hewan akan menunjukan strategi adaptasinya yang merupakan faktor penting bagi
menyeleksi bagi populasi yang hidup didalamnya. Hanya populasi yang mampu
kebutuhannya atau jika tidak pindah, mereka akan mati. Faktor-faktor lingkungan
Nilai minimum ialah nilai terendah suatu organisme dapat hidup, dibawah
nilai tersebut organisme akan mati. Nilai maksimum ialah nilai tertinggi suatu
faktor pembatas, diatas nilai tersebut organisme akan mati, rentang optimum ialah
rentang suatu nilai faktor pembatas dimana organisme dapat hidup secara optimal
dalam arti semua proses fisiologi tubuhnya berjalan secara optimal sehingga
organisme dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Sebagai contoh, spesies
hewan B memiliki rentang hidup pada suhu 10-25 oc suhu 10oc merupakan suhu
minimum atau terendah spesies B masih dapat hidup. Suhu 25 oc merupakan suhu
maksimum atau tertinggi spesies B masih dapat hidup. Suhu optimal berada pada
ekofisiologi dan bisa sangat berbeda pada setiap jenis organisme. Pada hewan
4
diikuti dengan penurunan atau peningkatan laju metabolisme tubuhnya.
tubuh. Klasifikasi respon dibagi menjadi 5 macam yaitu: semu (masking), lettal
Semu (masking) yaitu modifikasi pengaruh suatu faktor oleh faktor lainya.
saat musim dingin dan kembali ke utara pada saat musim semi atau panas
untuk berkembangbiak.
lokomosi hewan.
5
contohnya jika oksigen ada atau tidak ada pada tekanan rendah akan
Pada saat gerhana matahari terjadi perbedaan respon pada tiga jenis hewan
reptil yaitu, kura-kura, ular dan biawak. Ular dan biawak cenderung berdiam di
dan berpindah tempat dibandingkan ular karena tidak memiliki kaki, maupun
lingkungan, yaitu resps yang berkaitan dngan (1) tingkat perkembangan nya dan
ketersediaan sumber alam jenuh (respon saturasi); (2) kondisi faktor lingkungan
yang optimum; dan (3) reaksi organisme terhadap faktor kondisi lingkungan
mengadakan respon lagi karena telah jenuh. Contohnya pada pemberian pakan
optimum. Contohnya pada pengaruh aklimatisasi suhu air (dingin dan panas)
1
____________ Saroyo Sumarto, dan Roni Koneri, Ekologi Hewan, (Bandung : Patra
Media Grafido,2016), h.15
6
terhadap kecepatan berenang ikan mas (Carassius auratus) gambar 2.2 b.
Gambar 2.2.
Respon organisme faktor linkungan abiotik
Keterangan:
2.2.a. Respon pemberian makanan pada populasi ikan hering (Clupea harengus)
2.2.b. Respon kecepatan berenang ikan mas (Carassius auratus)
2.2. c Respons kepadatan predator terhadap ketersediaan pakan.
Hewan melakukan respons terhadap berbagai perubahan lingkungan
dengan berbagai cara, antara lain dengan adaptasi morfologi dan fisiologi atau
perilaku dan hubungan interaksi antar jenis. Perubahan kondisi lingkungan pada
1) Fototaksis
2
____________ Suswanto Rasid, dkk., Ekologi Hewan, (Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2014), h.55
7
Tabel 1. Hasil pengamatan geotaksis pada pontoscolex corethurus
Pengulangan ke Waktu Arah Pergerakan
Pengulangan ke-1 Pontoscolex 1 (47 detik) Menjauh Cahaya
Pontoscolex 2 (2 menit 24 detik) Menjauh Cahaya
Pengulangan ke-2 Pontoscolex 1 (2 Menit 35 Menjauh Cahaya
Detik)
Pontoscolex 2 (1 Menit 8 Detik) Menjauh Cahaya
menjauhi arah datangnya cahaya ke arah petridis yang gelap, yaitu ke arah petridis
yang tertutup kertas karbon. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan
corethurus akan menjauhi cahaya dan bergerak menuju tempat yang lebih gelap
dan tidak terkena cahaya, karena cacing pada habitat aslinya berada pada tempat
yang lembab dan gelap seperti pada liang tanah untuk mencari unsur hara yang
dengan bahan organik yang berlimpahan dan banyak kalsium yang tersedia.
berstruktur halus dan kaya bahan organik dan tidak terlalu asam. Pontoscolex
corethurus pada umumnya membuat liang dangkal dan hidup mencerna bahan
2) Geotaksis
Tabel 2. Hasil pengamatan geotaksis pada pontoscolex corethurus
Cacing
Sudut Kemeringan Waktu Arah
Ke
1 Menuju
30º 4 menit 46 detik
Gravitasi
3
____________ Michael, p, Metode Penelitian Untuk Ekologi Penelitian Ladang dan
Laboratorium. Jakarta :UI Press, 1994), h.45
8
Gravitasi
Menuju
70º 12 menit 24 detik
Gravitasi
Menuju
30º 5 enit 39 detik
Gravitasi
2 Menuju
50º 4 menit 31 detik
Gravitasi
Menuju
70º 12 menit 24 detik
Gravitasi
Menuju
30º 2 menit 29 detike
Gravitasi
Menuju
3 50º 4 menit 31 detik
Gravitasi
Menuju
70º 1 menit 29 detik
Gravitasi
Menuju
30º 11 menit 3 detik
Gravitasi
Menuju
4 50º 2 menit 29 detik
Gravitasi
Menuju
70º 1 menit 12 detik
Gravitasi
Menuju
30º 2 menit 20 detik
Gravitasi
Menuju
5 50º 4 menit 52 detik
Gravitasi
Menuju
70º 48 detik
Gravitasi
pengamatan waktu yang membuat hasil pengamatan tidak sesusai dengan literatur.
9
Pontoscolex corethurus seharusnya memiliki waktu yang lebih lama untuk
menuju ke bagian bawah papan pada sudut yang landai, yaitu 30, dan
membutuhkan waktu yang singkat untuk sudut yang lebih terjal, yaitu 70.
Geotaksis adalah gerak taksis yang terjadi karena adanya kemiringan suatu
positif karena secara umum cacing tersebut selalu membuat liang dalam tanah
untuk berlindung dan didukung dengan bentuk tubuhnya yang memiliki mukus
dan bersegmen agar mudah membuat liang tanah. Cacing tanah bertubuh tanpa
3) Rheotaksis
kepada jenis rhoetaksis positif kerena dapat melawan aus air. Hal ini dikarenakan
bentuk tubuhnya yang kecil sehingga dapat dapat bergerak dengan cepat (stream
line) dan dapat melawan arus. Pada air yang berisi Poecilia reticulata didalam
4
____________ Widiastuti, dan Endang L, Buku Ajar Fisiologi Hewan I. (Bandar Lampung
: Universitas Lampung:, 2002), h. 34.
10
Poecilia reticulata melawan arus air yang mengalir kebawah. Ada beberapa
Poecilia reticulata yang berada di bawah karena arus yang berbeda diatas
mengalir lebih kuat. Energi menjadi sumber kekuatan ikan untuk melawan arus
air, apabila energi ikan akan melawan arus air sudah habis, maka ikan akan pergi
ketempat yang berarus tenang untuk beristirahat dan ada juga ikan yang terbawa
arus.
nekton, hal ini dikarnakan kemampuanya untuk melawan arus air. Ikan melakukan
rhoetaksis berguna untuk mencari sumber makanan, mencari sumber O2, dan
untuk pertahanan supaya tidak jauh dari habitatnya. Aplikasi dari rhoetaksis ini
dalam kehidupan sehari-hari yaitu berguna pada saat memancing ikan, untuk
pemasangan keramba ikan, dan berguna dalam ilmu renang. Menurut literatur
terdapat beberapa tipe pergerakan dari suatu organisme diantaranya yaitu neuston
adalah organisme yang hidup di permukaan atas atau permukaan air. Perypyton
(teritip/sesil) organisme baik tumbuhan atau hewan yang hidup menempel pada
benda lain hidup atau mati (contoh lumut dan tiram). Benthos adalah organisme
baik hewan maupun tumbuhan yang hidup didasar permukaan (kerang siput)
epibentik tanah dasar. Inbentik dalam tanah. Nekton (ikan) semua organisme yang
C. Adaptasi hewan
2009), h.78.
11
lingkungannya yang merupakan produk masa lalu. Organisme yang ada kini dapat
hidup pada lingkungannya karena kondisi lingkungan itu secara kebetulan sama
Sifat yang dimiliki oleh suatu populasi yang ada sekarang merupakan
sifat yang di turunkan dari generasi ke generasi. Nenek moyang dari populasi
karena memiliki sifat tersebut. Dengan kata lain, populasi yang ada sekarang
merupakan populasi yang lolos dari seleksi alam. Penjelasan ini merupakan
berubah tersebut. Modifikasi ini bisa secara cepat atau lambat bergantung pada
modifikasi fiologi dan perilaku, bahkan didapat melalui proses evolusi yang
12
diturunkan itu adalah sifat genetik. Sifat-sifat genetik itu memancarkan
Biston bitularia yang saat ini hidup di daerah industry adalah kelompok
terang.
populasi.
sebaran dan kepadatan organisme dalam suatu daerah. Hal ini berkaitan erat
a. Adaptasi morfologi
faktor lingkungan dengan cara memodifikasi struktur atau bentuk dan bahkan
warna bagian tubuh luar (morfologi luar) dan bagian dalam (morfologi dalam
7
____________ Ramlawati, dkk , Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran
IPA BAB VI Ekologi,(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan, 2017), h.15
13
atau anatomi). Adaptasi ini muncul sebagai respon evolusioner hewan untuk
kelompok yang lain. Baik jenis organisme sama maupun berbeda telah
bertahan pada suhu dingin tubuh yang besar tidak cepat kehilangan panas,
sedangkan untuk bertahan pada lingkungan panas hewan yang bertubuh kecil
mamalia yang hidup didaerah dingin mempunyai tubuh yang lebih besar dari
orang eskimo yang hidup di daerah arktik yang dingin mempunyai nisbah
luas permukaan tubuh terhaap volume tubuh yang kecil. Dengan nisbah yang
kecil itu, panas badan yang hilang dari tubuh dapat dikurangi. Sebaliknya
orang suku masai yang hidupnya didaerah yang panas di afrika mempunyai
tubuh yang tinggi langsing. Nisbah luas permukaan tubuh terhadap volume
14
tubuh yang besar. Panas badan dapat dengan mudah dilepaskan dengan
8
____________ Ramlawati, dkk , Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran
IPA BAB VI Ekologi,........, h.18
9
____________ Saroyo Sumarto, dan Roni Koneri, Ekologi Hewan, (Bandung: CV Patra
Media Grafindo, 2016), h.24
10
____________ Ramlawati, dkk , Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran
IPA BAB VI Ekologi,(kementrian pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal guru dan tenaga
kependidikan , 2017), h.16
15
panjang runcing pada burung pemakan nektar, paruh berbentuk
dalam lumpur.
16
bakteri-bakteri didalamnya untuk peran fermentasi dan
pembusukan.
biak.
burung hantu) dengan struktur kokoh dan cakar yang tajam untuk
____________ Ramlawati, dkk , Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran
11
17
menangkap dan membunuh mangsa, kaki angsa mengalami
18
manfaatnya warna-warna itu dapat dibedakan dengan klasifikasi
(Poulton, 1926):
warna lingkungannya:
19
tetap juga ada yang sama atau mirip dengan lingkungannya. Sifat-sifat
serangga, baik yang masih berupa larva (ulat) maupun sudah dewasa
tubuh hewan itu ada yang bermacam-macam dan polanya juga mirip
dengan pola warna substrata tau benda lain yang ada di sekitarnya.
mudah dilihat oleh musuhnya. Disamping itu ada ulat yang bentuk
20
garang dan sedang menyerang. Itu merupakan contoh dari
pseudepisematik.
disebut mimik, sedang hewan yang bentuk, warna dan tingkah lakunya
pola warna yang sama dan keduanya tidak disukai oleh predator
lambung.
karena rasanya tidak enak dan bersifat racun. Contoh yang terkenal
21
ketika melihat burung predator menghubungkan pola warnanya
Contoh lain yaitu pada Warna kulit singa (Felis leo), cheetah
malam memiliki warna bulu yang suram atau tidak menyolok sebagai
rambutnya tiga kali dalam musim dingin dan dua kali dalam musim
panas.13
____________ Saroyo Sumarto, dan Roni Koneri, Ekologi Hewan, ......, 2016), h.26
12
____________ Ramlawati, dkk , Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran
13
22
8) Untuk beradaptasi dengan kehidupannya digurun yang panas dan
kulit, rambut, atau bulu yang putih sebagai bentuk pertahanan diri
10) Belut dan sidat memiliki bentuk tubuh yang gilig dengan sisik yang
sela-sela batuan.
ekor mirip kepala ini akan melipat ekor ke atas pada saat merasa
mematikan di kepala.
23
b. Adaptasi Fisiologi
Misalnya, Tubuh manusia jika terdedah oleh udara dingin maka pembuluh
darah di wajah akan mengerut dan akan terasa dingin, usaha ini dilakukan
darah mereka. Adaptasi fisiologi juga tergambar pada ikan air tawar dan
ikan air laut yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan konsentrasi ion
dalam tubuhnya
____________ Ramlawati, dkk , Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran
14
24
Sumber: www.frewaremini.com
1) Perubahan kadar sel darah merah karena prubahan ketinggian tempat kadar
dataran rendah, sehingga jika hewan tidak mampu beradaptasi mereka akan
penurunan kadar oksigen ini dengan meningkankan kadar sel darah merah
25
4) Pada primata dengan sistem sosial satu jantan (one male), misalnya
dilakukan agar induk bayi segera memasuki estrus sehingga jantan baru
dapat mengawininya.
5) Ikan mujair yang hidup di perairan gelap memiliki warna tubuh yang
c. Adaptasi Perilaku
dilakukan hewan secara segera, jauh lebih cepat daripada adaptasi fisiologi dan
yang unik. Hujan salju lebat dan menyelimuti area tersebut selama 4
bulan setiap tahunnya pada elevasi 850 m dpl. Satu populasi monyet
26
yang besar akan mendatangi satu lembah pada musim dingin, dan
Monyet akan turun dari lereng-lereng dan hutan untuk duduk berendam
dalam kolam-kolam air hangat dan kembali ke hutan pada sore hari.
adaptasi perilaku dengan mencuci ubi (sweet potato) dengan air laut
dengan sedikit pohon, akan tidur di lereng-lereng batu yang curam untuk
dahan dengan alasan agar mudah bangun jika ada predator (misalnya ular
27
adaptasi prilaku yang merupakan penyesuaian diri makhluk hidup
a b
Gambar 6. 8. Contoh adaptasi perilaku a.Kaki seribu yang menggulung, b.
Kerbau yang sedang berkubang. Sumber. http://grafika19.blogspot.co.id
____________ Ramlawati, dkk , Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran
15
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rhoetaksis.
merupakan produk masa lalu. Masalah adaptasi dan suksesi organisme terhadap
ditempatinya.
B. Saran
29
Pada saat pembuatan makalah penulis menyadaribahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari sempurna. Dengan sebuah pedoman yang bisa ditanggung
h tersebut. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan serta saran
DAFTAR PUSTAKA
Michael, p. 1994. Metode Penelitian Untuk Ekologi Penelitian Ladang dan
Saroyo Sumarto, dan Roni Koneri. 2016. Ekologi Hewan. Bandung: CV Patra
Media Grafindo.
Terbuka.
Widiastuti, dan Endang L. 2002. Buku Ajar Fisiologi Hewan I. Bandar Lampung :
Universitas Lampung
30