Anda di halaman 1dari 34

Makalah Desain Pembelajaran Biologi

Perencanaan Pembelajaran dan


Pengembangan Silabus
Dosen Pengampu: Eriawati, S.Pd.i., M.Pd
Disusun Oleh :

Kelompok 3:

1. Andri Gunawan (170207059)


2. Fillah Attaqi. ZA (170207018)
3. Nova Rozanna (170207125)
4. Risda Kusuma (170207022)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERIAR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2019
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perencanaan Pembelajaran dan
Pengembangan Silabus” yang berkaitan dengan materi pembelajaran desain
Pembelajaran Biologi. Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran Biologi.

Dalam menyelesaikan Makalah ini , penulis sangat merasakan sekali


bantuan dari berbagai pihak baik itu berupa dukungan, kritik,saran, materi dan
lain-lain. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada ibu Eriawati, S.Pd.i., M.Pd selaku dosen mata kuliah
Desain Pembelajaran Biologi.

Semoga Makalah ini memberikan manfaat dan menjadi bagian referensi


berbagai pihak mengenai Kurikulum Pendidikan. Oleh karena itu saran dan
kritik dari berbagai pihak akan sangat berarti dalam menyempurnakan Makalah
ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I: PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................... 4

A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran ..................................................... 4

B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran ........................................................... 6

C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran......................................... 8

D. Dimensi-dimensi Perencanaan Pembelajaran ........................................... 10

E. Manfaat Perencanaan Pembelajaran ......................................................... 13

F. Pengertian Silabus .................................................................................... 15

G. Isi/ komponen Silabus ............................................................................... 16

H. Manfaat Silabus ....................................................................................... 17

I. Prinsip pengembangan Silabus ................................................................ 18

J. Langkah-langkah pengembangan Silabus................................................. 22

BAB III : PENUTUP............................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 31

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu tugas. Jadi
Perencanaan Pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsipumum mengajar
tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi guru dan
murid, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Perencanaan pembelajaran didasari
oleh beberapa konsep. Konsep itu dibahas pada awal usaha menguraikan perencanaan
pendidikan ini, dengan maksud agar pemahaman tentang perencanaan lebih mudah
dan lebih mendalam.

Selain itu setiap uraian yang didasari oleh konsep tertentu mempunyai ciri
tersendiri, walaupun uraian itu mempunyai tujuan yang sama. Dengan demikian
konsep-konsep yang dipilih akan memberikan warna kepada perencanaan ini. Oleh
karena itu, dalam makalah ini akan dibahas penjelasan tentang konsep perencanaan
pembelajaran.

Peran pembelajaran (guru/ dosen) di sekolah tida hanya memberikan materi


terhadap pembelajaran (di SD, SLTPP, SLTA dan Perguruan tinggi) akan tetapi
pembelajaran harus memberi wahana baru dan inovasi kepada pemebelajarannya.
Pembelajaran harus diposisikan sebagai agen modernisasi dalam segala bidang, dan
harus memiliki visi tentang apa yang diperbuat bagi pelajarnya, mengapa dia
melakukan suatu perbuatan ddan bagaimana cara dia melakukannya terhadap
pembelajarannya itu. Dalam hal ini penegembangan silabus berperan penting karena
merupakan salah satu tahapan kurikulum.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/ tema tertentu yang mencakup dan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang di atas tadi, maka rumusan masalah dapat

dijabarkan sebagai berikut :

1. Apa Pengertian Perencanaan Pembelajaran ?

2. Bagaimana Prinsip Perencanaan Pembelajaran ?

3. Bagaimana Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran?

4. Bagaimana Dimensi-dimensi Perencanaan Pembelajaran?

5. Bagaimana Manfaat Perencanaan Pembelajaran?

6. Apa Pengertian Silabus ?

7. Apa Isi/ komponen Silabus?

8. Apa Manfaat Silabus?

9. Bagaimana Prinsip pengembangan Silabus?

10. Bagaimana Langkah-langkah pengembangan Silabus?

C. Tujuan Penulisan

Penulisan ini di dilakukan dengan tujuan :

1. Untuk Mengetahui pengertian Perencanaan Pembelajaran.

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Prinsip Perencanaan Pembelajaran .

3. Untuk Mengetahui Bagaimana Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran.

4. Untuk Mengetahui Dimensi-dimensi Perencanaan Pembelajaran.

5. Untuk Mengetahui Manfaat Perencanaan Pembelajaran.

2
6. Untuk Mengetahui Pengertian Silabus.

7. Untuk Mengetahui Isi/ komponen Silabus.

8. Untuk Mengetahui Manfaat Silabus.

9. Untuk Mengetahui Prinsip pengembangan Silabus.

10. Untuk Mengetahui Langkah-langkah pengembangan Silabus.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian perencanaan pembelajaran


Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.proses suatu perencanaan harus
dimulai dari penerapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta
dokumen-dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut para pakar yang mendefinisikan istilah perencanaan:


1. Simon (1982) yang namanya besar dibidang administrasi umum kelahiran
milwauke berkebangsaan amerika, mendefinisikan perencanaan sebagai
sebuah proses pemecahan masalah yang bertujuan adanya solusi dalam
menjalankan suatu pilihan. Dalam kegiatan pengajaran, pilihan merupakan
suatu aktivitas pembelajran yang pasti dalam prosesnya akan dijumpai
masalah-masalah yang butuh dicarikan soludi penanganan masalah.
2. Newman (1963) mengemukakan bahwa perencanaan adalah menentukan
apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian
putusan yang luas dan penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan,
penentuan program ,penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan
penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari
3. Terry (2003) menyatakan bahawa perencanaan adalah menetapkan
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan
yang digariskan . perecaaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan
yang memerlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi serta melihat
berbagai permasalahan yang kedepannya mungkin dijumpai guna
merumuskan suatu pola tindakan persiapan dimasa mendatang.
4. Banghart &Trull (1973) mengemukakan perencanaan sebagai awal dari
semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimism yang

4
didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai
macam permasalahan.
5. Kaufman (1972) , memaknai perencanaan sebagai suatu proses untuk
menetapkan “kemana harus pergi” dan bagaimana untuk sampai “ke tempat
itu” dengan cara yang paling efektif dan efisien.
6. Sudjana (majid, 2006), mengatakan bahwa perencanaan adalah proses yang
sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan
dilakukan pada waktu yang akan datang.
Apabila kita merujuk pada beberapa definisi diatas, maka setiap upaya perencanan
minimal harus memiliki unsure-unsur sbb:
1. Adanya tujuan yang harus dicapai
2. Adanya strategi untuk mencapai tujuan
3. Ditunjang dengan sumber daya yang dianggap mendukung.

Berkaitan dengan beberapa definisi diatas,dapat disimpulkan bahwa


perencanaan tiada lain sebagai upaya yang dilakukan oleh perencana untuk menyusun
langkah-langkah yang akan dilaksankan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan, dan yang lebih utama
adalah perencanaan yang dibuat harus didapat dilaksankan dengan mudah dan tepat.

Kata pembelajaran pada hakikatnya merupakan akomodasi dari dua bentuk


kegiatan yang saling berhubungan yakni aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru
dan aktivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Dalam pengertian umum,
yang dimaksud pembelajaran adalah kerja sama antara guru dan peserta didik dlam
memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada, baik yang bersumber dari dalam
diri peserta didik itu sendiri seperti minat, bakat dan kemapuan dasar yang ada diluar
diri peserta didik seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar tertentu.

Menurut beberapa pakar memaknai pembelajaran sebagai berikut:

5
1. Degeng (1984) adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik. Dalam
penegertian ini secara implicit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih,
menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil yang diiginkan.
Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini didasarkan pada
kondidi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti
dari perencanaan pembelajaran.
2. Sumantri (1999) adalah suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam
membimbing., membantu dan mengarahkan peserta didik sehingga
memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain, pengajaran adalah suatu
cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik.

Dapat dipahami bahwa dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat


diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran ,penggunaan media
pembelajaran, penggunaan pendekatan, pemilihan metode dan penilaian pembelajaran
dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Sedangkan, pembelajaran itu sendiri adalah
proses perubahan perilaku peserta didik, baik perubahan perilaku dalam bidang
kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Pada intinya pengertian dari perencanaan
pembelajaran adalah proses pengambilan keputasan oleh si pembuat rencan yang
berangkat dari hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran
tertentu yang berupa perubahan tingkah laku serta rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan dan sebagai upaya dokumen yang dapat dijadikan acuan atau pedoman
dalam melaksanakan proses pembelajaran.1

B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran


a. Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara
melakukannya dalam implementasi pembelajaran.
____________
1
Marwiyah Alauddin, Perencanaan Pembelajaran Kontemporer Berbasis Penerapan
Kurikulum 2013,(Yogyakarta: Deepublisher), h. 53-55

6
b. Membatasi sasaran atas dasar tujuan instruksional khusus dan menetapkan
pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses
penentuan target pembelajaran.
c. Mengembangkan alternative-alternatif yang sesuai dengan strategi
pembelajaran.
d. Mengumpulkan dan menganalisis informasi yang penting untuk mendukung
kegiatan pembelajaran.
e. Mempersiapkan san mengomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-
keputusan yang berkaitan dengan pembelajran kepada pihak yang
berkepentingan.

Dalam pandangan nana dan sukirman, prinsip-prinsip yang harus dijadikan


dasar dalam merancang pembelajaran, baik untuk perencanaan pembelajaran yang
masih bersifat umum maupun perencanaan pembelajaran yang lebih spesifik adalah
bahwa perencanaan tersebut harus memenuhi unsure-unsur sebagai berikut:
a. Ilmiah yaitu keseluruhan materi yang dikembangkan atau dirancang oleh
guru termasuk kegitan yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana
pelaksanaan dan pembeljaran, harus benar dan dapat dipertanggung
jawabkan secara keilmuan.
b. Relevan yaitubahwa setiap ,ateri memiliki ruang lingkup atau cakupan dan
sistematikanya atau urutan penyajiannya.
c. Sistematis yaitu unsur perencanaan baik untuk perecanaan pembelajaran,
antara unsure yang satu dengan unsure yang lainya harus saling terkait,
mempengaruhi, menentukan dan suatu kestuan yang utuh untuk mencapai
tujuan atau kompetensi.
d. Konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar,
indicator, materi pokok pengalaman belajar dan sistem penilaian.
e. Memadai yaitu cakupan indicator meteri pokok, pengalaman, sumber belajar
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencpaian kompettensi dasar.

7
f. Actual dan konstektual yaitu cakupan indicator, materi pokok, pengalaman
belajaran sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel yaitu keseluruhan komponen silabus maupun rencana pelaksanaan
pembelajaran harus dapat mengakomodaasi keragaman peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntunan
masyarakat.
h. Menyeluruh yaitu komponen silabus rencana pelaksanaan pembelajaran
harus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor)

C. Tujuan Dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran


Pembelajaran pada dasarnya memiliki tujuan terwujudnya rumusan kualifikasi
kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melakukan proses
pembelajaran. Rumusan kualifikasi kemampuan tersebut terwujud dalam perubahan
perilaku. Adapun jenis perubahan perilaku tersebut secara garis besarnya meliputi
bidang pengetahuan, sikap, dan keterampilan, sebagaimana dalam tuntunan arah
pencapaian kompetensi lulusan. Oleh karena itu, pembelajaran harus mencerminkan
perubahan pada siswa berdasarkan hasil belajar.
Pembelajaran merupakan perubahan tingkah laku seseorang melalui
pengalaman yang diulang-ulang,. Perencanaan pembelajaran dapat dikatakan sebagai
konsep pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa berkenaan dengan materi
yang disajikan.
Thontowi sebagaimana yang dikutip oleh angga teguh prasetyo menyebut
bahwa tujuan pembelajaran mengarah kepada pengembangan tiga hal dalam setiap
diri siswa yakni pertama, pengetahuan (knowlege), perubahan yang diharapkan adalah
dari tidak mengetahui menjadi mengetahui, dari tidak mengerti menjadi mengerti,.
Kedua, keterampilan (skill), perubahan yang diharapkan adalah dari tidak bisa

8
membuat, melakukan, membentuk dan sebagainya berubah bisa membuat,
melakukan, membentuk sesuatu. Ketiga, sikap (attitude), perubahan yang diharapkan
adalah sikap negative menjadi sikap positif, dari sikap salah menjadi sikap baik ,
dansebagainya pengetahuan, keterampilan dan sikap dan sikap merupakan
komponnen utama dalam membangun manusia berkarakter.
Pada garis besar, perencanaan pembelajaran bertujuan untuk mengarahkan dan
membimbin kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran seperti yang
dikemukakan oleh hermawan bahwa tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan
prinsip-prinsip fundamental tetapi juga mengembangkan sikap yang positif terhadap
program pembelajaran, meneliti dan menentukan pemecahan pembelajaran adalah
menguasi sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan
perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan
mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang
diprogramkan.
Perencanaan pembelajaran berfungsi :
a. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan
sekolah dan hubungan dengan pembelajaran yang dilakukan untuk
mencapai tujuan itu.
b. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan
pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
c. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan
prosedur yang digunakan.
d. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan siswa, minat-minat
siswa dan mendorong motivasi belajar.
e. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar dengan
adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat.
f. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan seantiasa memberikan
bahan-bahan yang up-to-date pada siswa.

9
g. Maka secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari sebuah perencanaan
pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta
mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran.

Sedangkan fungsi dari perencanaan adalah mengorganisasikan dan


mengakomodasikan kebutuhan siswa secra spesifik, membantu guru dalam
memetakan tujuan yan hendak dicapai, dan membantu guru dalam mengurangi
kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar.2

D. Dimensi-dimensi Perencanaan Pengajaran


Dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan sifat-
sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran.
Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu memungkinkan diadakannya
perencanaan komprehensif yang menalar dan efesien, yakni:
1. Signifikan
Tingkat signifikansi tergantung apada tujuan pendidikan yang diajukan dana
signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun
selama proses pembelajaran.
2. Fleksibilitas
Maksudnya adalah bahwa perencanaan harus disusun berdasarkan
pertimbangan realistis baik yang berkaitan dan biaya maupun
pengimplementasiannya.
3. Relevansi
Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan
memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu
yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
4. Kepastian
____________
2
Rudi Ahmad Suryadi, Desain Dan Perencanaan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepulish,
2019), h.20-24

10
Konsep kepastian diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang
tidak terduga.
5. Ketelitian
Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran
disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secra sensitif
kaitan-kaitan yang pasti terjadi antar berbagai komponen.
6. Adaptabilitas
Perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa mencari
informasi sebagai umpan balik.
7. Waktu
Faktor yang berkaitan dengan waktu yang cukup banyak, selain keterlibatan
perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi dan readibilitas
analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan kependidikan
masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.
8. Monitoring atau pemantauan
Monitoring merupakan mengembangkan criteria untuk menjamin bahwa
berbagai komponen bekerja secara efektif.
9. Isi perencanaan
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Perencanaan
pengajaran yang baik perlu memuat:
a. Tujuan apa yang diinginkan atau bagaimana cara mengorganisasi
aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya.
b. Program dan layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas
belajar dan layanan-layanan pendukungnya.
c. Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan
prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan
mereka.
d. Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan penerimaan.

11
e. Bangunan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola
distribusi dan kaitannya dengan pengembangan psikologis.
f. Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan
manajemen operasi dan pengawasan program dan aktivitas
kependidikan yang direncanakan.
g. Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran.

Hal ini menunjukkan bahwa guru harus mempersiapkan perangkat yang harus
dilaksanakan dalam merencanakan program. Hidayat (1990) mengemukakan bahwa
perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran antara lain:

1. Memahami kurikulum
2. Menguasai bahan ajar
3. Menyusun program pengajaran
4. Melaksanakan program pengajaran
5. Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan.

Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar kompetensi


yang harus dikuasai siswa. Komponen materi pokok pembelajaran berbasis
kompetensi meliputi:

1. Kompetensi yang akan dicapai


2. Strategi penyampaian untuk mencapai kompetensi
3. System evaluasi atau penilaian yang digunakan untuk menentukan
keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi.

Komponen minimal pembelajaran berbasis kompetensi adalah:

1. Pemilihan dan perumusan kompetensi yang tepat


2. Spesifikasi indikator penilaian untuk menentukan pencapaian kompetensi

12
3. Pengembangan sistm pencapaian yang fungsional dan relevan dengan

kompetensi dan sistem penilai .3

E. Manfaat Perencanaan Pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru


untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar
siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal
sebelum proses pembelajaran berlangsung.

Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar


mengajar, antara lain :

1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.


2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru mauoun unsur
murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan keterlambatan kerja.
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
4
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.

____________
3
Anwar, dkk, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP, (Bandung: Alfabeta,2011), h.18
4
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005),h.26

13
Contoh RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

14
F. PENGERTIAN SILABUS
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/ bahan/ alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Pengertian silabus menurut para ahli:
 Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi/materi
pembelajaran (salim, 1987:98)
 Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan
kompetensi dasar (Yulaelawati, 2004:123)
 Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan (Mulyasa,2010:190)

Dari beberapa definisi silabus di atas dapat disimpulkan bahwa silabus adalah
seperangkat rencana yang berisi garis besar atau pokok-pokok pembelajaran yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan.

Dari segi istilah bahasa, silabus artinya garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
garis-garis besar program pembelajaran. Silabus digunakan untuk menyebut suatu
produk pengembanga kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar

15
kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, pokok-pokok serta uraian
materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan
kemampuan dasar.5

G. ISI / KOMPONEN-KOMPONEN SILABUS


Silabus dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan terdiri dari beberapa
komponen:
1. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Standar kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah kemampuan yang
harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, siswa dapat menampilkan, kompetensi yang harus dimiliki
siswa dalam suatu mata pelajaran tertentu, serta kemampuan yang harus
dimiliki oleh lulusan dalam suatu mata pelajaran tertentu.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mete pelajaran yang
harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk
mengarahkan guru mengenai target yang harus dicapai.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan
pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar.
4. Indikator Hasil Belajar
Indikator dalam silabus berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan
terjadinya perubahan perilaku pada diri siswa.
5. Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai
sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan

____________
5
Mulysa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),
h.96.

16
menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator
pencapaian belajar.
6. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
7. Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing
kompetensi dasar.
8. Adanya Penilaian
Penilaian adalah jenis, bentuk dan instrumen yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur keberhasilan belajar siswa.
9. Sarana Dan Sumber Belajar
Sarana dan sumber belajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar.6

H. MANFAAT SILABUS
Dengan memperhatikan beberapa pengertian di atas, pada dasarnya silabus
merupakan acuan utama dalam suatu kegiatan pembelajaran. Beberapa manfaat dari
silabus ini, di antaranya:
1. Sebagai pedoman/acuan bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut, yaitu
dalam penyusunan RPP, pengelolaan kegiatan pembelajaran, penye-diaan
sumber belajar, dan pengembangan sistem penilaian.
2. Memberikan gambaran mengenai pokok-pokok program yang akan dicapai
dalam suatu mata pelajaran.
3. Sebagai ukuran dalam melakukan penilaian keberhasilan suatu program
pembelajaran.
4. Dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas suatu program
pembelajaran.
____________
6
Abdul Majid, Opcit., hal.38.

17
Bagaimana jika mengajar tanpa silabus?
Mengajar tanpa silabus bagaikan tentara dimedan perang tanpa senjata. Silabus
adalah salah satu senjata guru melaksanakan pembelajaran, guru yang tidak
mempunyai silabus akan kesulitan selama melaksanakan pembelajaran. Materi yang
disampaikan tidak akan jelas arah, tujuan dan target pencapaiannya.
Beberapa kekurangan yang dialami oleh guru yang mengajar tanpa silabus:
1. Waktu yang dialokasikan terasa lama
2. Materi yang disampaikan berproses secara berulang-ulang
3. Guru akan tampak tidak menguasai materi yang disampaikan
4. Kepercayaan siswa terhadap guru menjadi berkurang
5. Dapat meruntuhkan kewibawaan guru dimata siswa
6. Guru mudah terbawa emosi yang tidak mendasar bahkan grogi didepan kelas
7. Lebih banyak waktu yang terbuang
8. Pembelajaran berlangsung tidak efektif
9. Guru kesulitan untuk menentukan keberhasilan pembelajaran
10. Tidak tercipta situasi pendidikan didalam kelas
11. Guru mengalami kesulitan pada pertemuan berikutnya
12. Guru dapat kehilangan kontrol pengelolaan dan penguasaan terhadap kelas
yang dibinanya
13. Dapat menurunkan motivasi mengajar guru
14. dan lain sebagainya.

I. PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUS


Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan
pembelajaran yang berisikan garis-garis besar meteri pembelajaran. Beberapa
prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain:

18
1. Ilmiah
Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan dengan prinsip
ilmiah, yang mengandung arti bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang
menjadi muatan dalam silabus harus benar, logis, dan dapat dipertanggung
jawabkan secara keilmuan.

2. Relevan
Relevan dalam silabus mengandung arti bahwa ruang lingkup,
kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yakni tingkat perkembangan
intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik. Disampig itu, relevan
mengandung arti kesesuaian atau keserasian antara silabus dengan kebutuhan
dan tuntutan kehidupan masyarakat pemakai lulusan. Dengan demikian lulusan
pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja dilapangan baik secara
kuantitas maupun kualitas. Relevan juga dikaitkan dengan jenjang pendidikan
yang ada di atasnya, sehingga terjadi kesinambungan dan pengembangan
silabus.
Relevan dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu relevan secara
internal dan eksternal. Relevan secara internal adalah kesesuaian antara silabus
yang dikembangkan dengan komponen-komponen kurikulum secara
keseluruhan, yakni standar kompetensi, standar isi, standar proses, dan standar
penilaian. Sedangkan relevan secara eksternal adalah kesesuaian antara silabus
dengan karakteristik peserta didik, kebutuhan masyarakat dan lingkungannya.

3. Fleksibel
Pengembangan silabus KTSP harus dilakukan secara fleksibel. Fleksibel
dalam silabus dapat dikaji dari dua sudut pandang yang berbeda, yakni fleksibel
sebagai suatu pemikiran pendidikan, dan fleksibel sebagai kaidah dalam
penerapan kurikulum. Fleksibel sebagai suatu pemikiran pendidikan berkaitan

19
dengan dimensi peserta didik dan lulusan, sedangkan fleksibel sebagai suatu
kaidah dalam penerapan kurikulum berkaitan dengan pelaksanaan silabus.
Prinsip fleksibel tersebut mengandung makna bahwa pelaksanaan
program, peserta didik, dan lulusan memiliki ruang gerak dan kebebasan dalam
bertindak. Guru sebagai sarana pelaksana silabus, tidak mutlak harus menyajikan
program dengan konfigurasi seperti dalam silabus (dokumen tertulis), tetapi
dapat mengakomodasi sebagai ide baru atau memperbaiki ide-ide sebelumnya.
Demikian halnya peserta didik, mereka diberikan berbagai pengalaman belajar
yang dapat dipilih sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing.
Sedangkan fleksibel dari segi lulusan mereka memiliki kewenangan dan
kemampuan yang multi arah berkaitan dengan dunia kerja yang akan
dimasukinya.
4. Kontinuitas
Kontinuitas atau kesinambungan mengandung arti bahwa setiap program
pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki keterkaitan satu sama lain
dalam kompetensi dan pribadi peserta didik. Kontinuitas atau kesinambungan
tersebut bisa secara vertikal, yakni dengan jenjang pendidikan yang ada
di atasnya dan bisa juga secara horizontal yakni dengan program-program lain
atau dengan silabus lain yang sejenis.
5. Konsisten
Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan secara konsisten,
artinya bahwa antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memiliki
hubungan yang konsisten dalam membentuk kompetensi peserta didik.
6. Memadai
Memadai dalam silabus mengandung arti bahwa ruang lingkup indikator,
materi standar, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang
dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Di samping
itu, prinsip memadai juga berkaitan dengan sarana dan prasarana yang berarti

20
bahwa kompetensi dasar yang dijabarkan dalam silabus, pencapaiannya ditunjang
oleh sarana dan prasarana yang memadai.
7. Aktual dan Kontekstual
Aktual dan kontekstual mengandung arti bahwa ruang lingkup
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian yang dikembangkan memperhatikan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa
yang sedang terjadi dan berlangsung di masyarakat.
8. Efektif
Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan secara efektif,
yakni memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran,
dan tingkat pembentukan kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang telah
ditetapkan. Silabus yang efektif adalah yang dapat diwujudkan dalam kegiatan
pembelajaran nyata di kelas atau di lapangan, sebaliknya silabus tersebut dapat
dikatakan kurang efektif apabila banyak hal yang tidak dapat dilaksanakan.
Keefektifan silabus tersebut dapat dilihat dari kesenjangan yang terjadi antara
silabus sebagai kurikulum tertulis (written curriculum), potensial curriculum atau
kurikulum yang diharapkan (intended curriculum) dengan curriculum yang
teramati (observer curriculum) atau silabus yang dapat dilaksanakan (actual
curriculum). Sehubungan dengan itu, dalam pengembangan silabus guru atau
pengembang silabus harus membayangkan situasi nyata di kelas agar kendala-
kendala yang mungkin terjadi dapat diantisipasi sehingga tidak terjadi kesenjangan
yang terlalu menganga.
9. Efisien
Efisien dalam silabus berkaitan dengan upaya untuk memperkecil atau
menghemat penggunaan dana, daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau
kompetensi standar yang ditetapkan. Efisien dalam silabus bisa dilihat dengan cara
membandingkan antara biaya,tenaga,dan waktu yang digunakan untuk
pembelajaran dengan hasil yang dicapai atau kompetensi yang dapat dibentuk oleh

21
peserta didik. Dengan demikian, setiap guru dituntut untuk dapat mengembangkan
silabus dan perencanaan pembelajaran sehemat mungkin, tanpa mengurangi
kualitas pencapaian dan pembentukan kompetensi.7

J. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS


1. Mengisi identitas Silabus
Identitas terdiri dari nama sekolah/madrasah, kelas, mata pelajaran, dan
semester. Dapat ditambahkan kode SK-MP.KLS-SMT. KD ke.... identitas silabus
ditulis diatas matriks silabus.
2. Menulis standar kompetensi
Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai yang
diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari
Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) MataPelajaran. Sebelum
menulis standar kompetensi penyusun terlebih dahulu mengkaji Stadar Isi mata
pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
 Urutan berdasarkan herarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD.
 Keterkaitan antar SK dan KD dalammata pelajaran.
 Keterkaitan SK dan KD antar mata pelajaran.
 Standar kompetensi ditulis diatas matriks silabus dibawah tulisan semester.

3. Menulis kompetensi dasar


Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus
dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu.
Kompetensi dasar dipilh dari yang tercantum dalam standar isi. Sebelum
menentukan atau memilih kompetensi dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji
____________
7
Muhaimin, dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada
Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal.42

22
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
 Urutan berdasarkan herarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD.
 Keterkaitan antar SK dan KD dalammata pelajaran.
 Keterkaitan SK dan KD antar mata pelajaran.

Kompetensi dasar dituliskan di kolompertama matriks silabus.


4. Mengidentifikasi materi pokok
Materi pembelajaran merupakan substansi isi yang harus dipelajari dan
dikuasai peserta didik dalm proses pembelajaran. Substansi isi materi
pembelajaran dapat berupa fakta, konsop, prinsip, dalil, hukum, kaidah, prosedur,
keterampilan, sikap dan nilai. Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran
harus dipertimbangkan:
a. Relevansi materi pokok dengan indikator, KD-SK.
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik.
c. Kemanfaatan bagi peserta didik.
d. Struktur keilmuan.
e. Kedalaman dan keluasan materi.
f. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
g. Alokasi waktu

Selain itu harus diperhatikan:


 Kesahihan (validity), materi memang benar-benar teruji bekenarannya dan
kesahihannya.
 Tingkat kepentingan (significance), materi yang diajarakan memang benar-
benar diperlukan oleh siswa.
 Kemanfaatan (utility), materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan
dan keterampilan pada jenjang berikutnya.

23
 Layak dipelajari (learnability), materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat
kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.
 Menarik minat (interest), materinya menarik minat siswa dan memotivasinya
untuk mempelajari lebih lanjut.

5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melauai interaksi antar peserta didik,
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian indikator dan KD. Kriteria dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut:
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan
kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan
tuntutan kurikulum.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi
dasar secara utuh.
c. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered).
Guru harus selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar peserta
didik memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.
e. Materi/content pengalaman belajar dapat berupa pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
f. Perumusan pengalaman belajar harus jelas.
g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-
materi yang memerlukan prasyarat tertentu.

24
h. Pendekatan pembelajaran yang digunakan bersifat spiral (mudah ke sukar;
konkret ke abstrak; dekat ke jauh) dan juga memerlukan urutan
pembelajaran yang terstruktur.
i. Rumusan pernyataan dalam pengalaman belajar minimal mengandung dua
unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta
didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.

Dalam pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai


berikut:
a. Memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencari, mengolah dan
menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru;
b. Mencerminkan ciri khas dalam pengembangan kemampuan mata pelajaran;
c. Disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, sumber belajar dan sarana
yang tersedia;
d. Bervariasi dengan mengkombinasikan kegiatan individu atau perorangan,
berpasangan, kelompok, dan klasikal;
e. Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual peserta didik
seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekonomi
dan budaya serta masalah khusus yang dihadapi peserta didik yang
bersangkutan.

6. Merumuskan indikator
Indikator merupakan tanda-tanda atau ciri-ciri yang menggambarkan
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, diobservasi
(diamati) yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, da keterampilan. Prinsip
pengembangan indikator adalah urgensi, kontunuitas, relevansi, dan kontekstual.
Indikator yang terrumuskan dalam silabus menjadi standar acuan untuk
mengembangakan instrumen penilaian. Oleh karena itu didalam penentuan indikator
diperlukan kriteria-kriteria sebagai berikut:

25
 Sesuai tingkat perkembangan SK dan KD.
 Mengacu pada pencapaian SK dan KD.
 Menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh (kognitif, afektif, dan
psikomotor).
 Mengidentifikasi dan merumuskan indikator pencapaian hasil belajarpada
aspek-aspek tingkatan kognitif, afektif, psikomotor yang lebih tinggi sehingga
peserta didik mempu berfikir tingkat tinggi, memiliki sikap/karakter dengan
nilai yang kuat, serta mampu melakukan kreatifitas dan orisinalitas.
 Mengelaborasikan karakteristik materi pembelajaran yang relevan.
 Menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur/dapat
dikuantifikasikan/dapat diamati.

7. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes
dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Kriteria penilaian meliputi :
a. Penulisan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai
sehingga memudahkan dalam pembuatan soal-soalnya
b. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.
c. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran,
dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
d. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.

26
e. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa
program remidi. Apabila peserta didik belum menguasai suatu kompetensi
dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi, sedang bila telah
menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugas pengayaan.
f. Peserta didik yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi
dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya.
g. Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi penilaian
dan rancangan penilaian secara menyeluruh untuk satu semester dengan
menggunakan teknik penilaian yang tepat
h. Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran:
kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan berbagai model
penilaian, formal dan tidak formal secara berkesinambungan.
i. Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan pelajaran dan penggunaan
informasi tentang hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip
penilaian berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat dan konsisten.
j. Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil
belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang
harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar peserta
didik.
k. Penilaian berorientasi pada Standar kompetensi, Kompetensi dasar dan
indikator, dengan demikian hasil penilaian akan memberikan gambaran
mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.
l. Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus-
menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan
penguasaan kompetensi oleh peserta didik, baik sebagai efek langsung (main
effect) maupun efek pengiring (nurturant effect) dari proses pembelajaran.
m. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada

27
proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun
produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang
dibutuhkan.

8. Menentukan alokasi waktu


Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian
satu Kompetensi Dasar, dengan memperhatikan:
 Minggu efektif per semester
 Alokasi Waktu Mata Pelajaran
 Jumlah Kompetensi per semester
 Membagi alokasi waktu per jumlah SK-KD dengan memperhatikan tingkat
kerumitan dan keluasan materi.

9. Menentukan sumber belajar


Sumber belajar adalah rujukan,objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan
elektronik,nara sumber,serta lingkungan fisik,alam,sosial,dan budaya.Penentuan
sumber belajar berdasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
materi pokok,kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.8

____________
8
Mansur Muslich, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2008), h. 60.

28
Contoh silabus :

29
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pengertian dari perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan
keputasan oleh si pembuat rencan yang berangkat dari hasil berpikir secara rasional
tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu yang berupa perubahan tingkah laku
serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dan sebagai upaya dokumen yang
dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran bertujuan untuk mengarahkan dan membimbin kegiatan
guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Dimensi perencanaan pengajaran yakni signifikan, fleksibilitas, relevansi,


kepastian, ketelitian,adaptabilitas, waktu, monitoring atau pemanfaatan, isi
perencanaan. Manfaat perencanaan pembelajaran Sebagai petunjuk arah kegiatan
dalam mencapai tujuan Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi
setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan, Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur,
baik unsur guru maupun unsur murid, Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu
pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan keterlambatan kerja, Untuk
bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja,dan Untuk menghemat
waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.

Silabus di atas dapat disimpulkan bahwa silabus adalah seperangkat rencana


yang berisi garis besar atau pokok-pokok pembelajaran yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Marwiyah Alauddin. 2018. Perencanaan Pembelajaran Kontemporer Berbasis

Penerapan Kurikulum 2013. Yogyakarta: Deepublisher

Rudi Ahmad Suryadi. 2019. Desain Dan Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta:

Deepulish

Anwar, dkk. 2011. Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung: Alfabeta

Abdul Majid. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Mulysa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Muhaimin, dkk. 2008. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Mansur Muslich. 2008. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Jakarta: PT

Bumi Aksara

31

Anda mungkin juga menyukai