Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN : III

I. Judul Praktikum : Spermatogenesis


II. Tanggal Praktikum : 15 Mei 2019
III. Tujuan Praktikum : Untuk memahami, menjelaskan dan
menunjukkan bagian-bagian tahapan
spermatogenesis pada preparat yang telah
disediakan.
IV. Dasar Teori :
Spermatogenesis merupakan perbanyakan sel spermatogonia secara mitosis.
Proses ini disebut juga poliferasi mitosis. Sebagaimana diketahui bahwa sebelum
manusia mengalami pubertas, sel-sel benih dalam keadaan tidak aktif dan mulai
aktif pada saat pubertas, dan memasuki fase spermatogenesis. Masuknya
spermatogonia yang sedang istirahat ke dalam fase aktif menandai meoisis.9
Proses spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferus testis. Sel-sel
germinal priordial berdiferensiasi menjadi spermatogonia. Spermatogonia
memiliki kromosom diploid, selanjutnya spermatogonia mengalami mitosis
menjadi spermatosit primer. Kemuadian mengalami meoisis I menjadi spermatosit
sekunder (kromosom haploid), meoisis II menghasilkan 4 spermatid dan
spermatid ini mengalami remodeling/transformasi menjadi spermatozoa.10
Satu spermatozoon terdiri atas kepala dan ekor. Kepala lonjong dilihat dari
atas dan pyroform dilihat dari samping, lrbih tebal dekat leher dan menggepeng ke
ujung kepala 4-5 um panjang dan 2,5-3,5 um lebar. Sebagian besar kepala berisi
inti, yang kromatinnya sangat berkondensasi untuk menghemat ruangan yang
kecil, dan untuk melindungi diri dari spermatozoa itu menjadi ovum.11
Spermatozoa pada ternak mempunyai pola dasar yang sama namun secara
morfologi terdapat perbedaan. Perbedaan yang menjadi karakterisktik yaitu
bentuk sperma pada amsing-masing spesies. Morfologi spermatozoa

9
Ramadhan Sumarmin, Perkembanngan Hewan, (Jakarta : kencana, 2016), H. 43..

10
Karlinah, Bahan Ajar Embriologi Manusia, (Yogyakarta : Deepublish, 2015), H. 31.

11
Masrijal Khaidir, “Penilaian Tingkat Fertilisasi dan Penatalaksanaannya pada Pria”,
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, Vol. 1, No. 1, (2006), H. 22.
berkepentingan dalam penetuan fertilisasi. Spermatogenesis dipengaruhi oleh
faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen meliputi hormonal, psikologi, dan
genetika .12

V. Alat dan Bahan :


a. Alat :
1. Mikroskop

b. Bahan :
1. Sedian preparat

VI. Cara Kerja :


1. Diamati sediaan preparat dibawah mikroskop kemudian dijelaskan satu
persatu bagiannya.
2. Diambil testis segar dan diambil spermanya untuk diamati.

VII. Hasil Pengamatan :

12
Trifuantini, “Pengkajian Morfologi Spermatozoa Sapi Bah”, Jurnal Indon Tripanum,
Vol. 31, No. 2, (2006), H. 108.
Gambar : Tubulus seminiferus Keterangan
1. Lumen
Spermatozoa
Spermatid
4. Sel leydig
5. Sel setoli
6. Sel miold
7. Spermatosit primer
8. Spermatosit sekunder

Gambar : Sperma pada Musmus


Keterangan
culus
1. Kepala
2. Leher
3. Ekor

Gambar : Sperma pada sapi Keterangan


1. Kepala
2. Leher
3. Ekor

VIII. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa organ reproduksi
jantan salah satunya ialah testis. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sel
sperma yang disebut spermatogenesis. Sel sperma diproduksi di tubulus
seminiferus didalam testis. Proses pembentukan spermatozoa terjadi secara dua
tahap, yaitu secara mitosis dan meoisis. Testis didalamnya banyak tubulus
seminiferus, yang nantinya akan memproduksi spermatozoa secara bertahap.
Tubulus seminiferus memiliki bagian-bagian seperti sel miold, yaitu yang
melingkari satu tubukus seminiferus. Sel miold berbentuk seperti lingkaran, yang
melingkari satu tubulus seminiferus. Bagian lainnya yaitu lumen, yaitu ruang
kosong yang terdapat ditengah tubulus seminiferus. Lumen disampingnya banyak
terdapat spermatosit sekunder, spermatosit primer, spermatid, spermatozoa, dan
sel setoli. Spermatosit primer terdapat dipinggiran lumen dekan dengan sel miold,
spermatosit primer melakukan pembelahan menjadi spermatosit sekunder.
Spermatosit sekunder yang akan menjadi spermatozoa.
Spermatosit sekunder membelah menjadi spermatid. Spermatis berjumlah 4
dengan bentuk dan ukuran yang sama. Spermatid akan menjadi sel sperma yang
matang (spermatozoa). Sel sperma memiliki 4 bagian utama, yaitu kepala, leher,
bagian tengah, dan ekor. Bagian kepala terdapat tudung yang disebut akrosom.
Bagian kepala sperma selalu mengarah kepada sel setoli. Sel setoli yang memberi
makan kepada sperma. Tubulus seminiferus yang satu dengan yang lainnya
terdapat sel leydig. Sel leydig berfungsi menjaga suhu pada tubulus seminiferus.
IX. Kesimpulan :
1. Spermatozoa diproduksi pada tubulus seminiferus yang terdapat didalam
testis.
2. Proses pembentukan sel sperma dimulai dari spermatosit primer,
spermatosit sekunder, spermatid, dan spermatozoa.
3. 4 bagian utama sel sperma yaitu kepala, leher, badan, dan ekor.
4. Sel setoli berfungsi memberi makan untuk sel sperma.
5. Sel leydig terdapat antara satu tubulus seminiferus satu dengan lainnya,
yang berfungsi untuk menjaga suhu.

X. Daftar Pustaka

Karlinah. 2015. Bahan Ajar Embriologi Manusia. Yogyakarta :


Deepublish.

Masrijal Khaidir. 2006. “Penilaian Tingkat Frtillisasi dan


Penatalaksanaannya pada Pria”. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Andalas. Vol. 1. No. 1.

Ramadhan Sumarmin. 2016. Perkembangan Hewan. Jakarta : Kencana.

Trifuantini. 2006. “Pengkajian Morfologi Spermatozoa Sapi Bah”.


Jurnal Indon Tropanum. Vol. 31. No. 2.
XI. Kesimpulan :
6. Jaringan pada sayap capung memiliki venasi, membran, memilki struktur yang sama
dengan nyamuk.
7. Jaringan pada sayap nyamuk memiliki venasi, membran, memiliki struktur yang sama
dengan sayap capung.
8. Jaringan sel epitel pada glukosa mulut terdapat membran sel, inti sel, dan sitoplasma.
9. Jaringan sisik ikan terdapat sikloid.
10. Sedangkan jaringan kulit ayam terdapat epidermis dan dermis.

Anda mungkin juga menyukai