1
____________ Lakitan Benjamin, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan, (Jakarta : Rajawali
Press. 2000), h.214.
2
____________ Arbayah Siregar, Anatomi Tumbuhan, (Bandung : ITB. 2003), h.231.
3
____________ Sugen Prijono, dkk., “Studi Laju Transpirasi Perlophonum dassyakchis dan
Celiricidia sepium pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Koduktif
Hidrolik tiTidak Jenuh” Jurnal Sains Teknologi, Vol.1, No.1, (2016), h.81.
1
Laju transpirasi tanaman sangat beragam dan dipengaruhi oleh banyak
faktor,oleh karena itu pengukuran laju transpira laju transpirasi pada kondisi
lingkungan yangtidak terkontrol denganbaik atau menjadi sangat rumit. Volume
air tanah yang mampu diserap oleh tanaman sangat bergantung terhdapa
transpirasi, pada pola perakaran, emakin tinggi penetrasi akar pada tanah maka
semakin banyak air yang mampu diserap oleh tanah sehingga volume air yang
mengalami transpirasi juga semakin tinggi.4
b. Bahan:
1. Air secukupnya
2. Bagian ujung tanaman yang akan diukur kecepatan transpirasinya.
VI. Cara Kerja :
1. Disusun potongan tanaman seperti yang terlihatpada gambar
2. Diisi penuh engan air pada bagian A (pipa kapiler)
3. Diamati berapa jumlah air yang berkurang pada pipa kapiler (ini
menunjukan jumlah air yang berkurang pada pipa kapiler yang
tertranspirasi) tiap-tiap 5 menit
4. Diulangi pengukuran tersebut sampai tiga kali
5. Dihitung pula luas permukaan daun dari tanaman
6. Dicari ubungan antara kecepatann transpirasi dengan luas daun
2
Gambar : Laju transpirasi dengan menggunakan fotometer
Keterangan :
1. Tanaman bougenvil
2. Sumbat gabus
3. Pipa kapiler
4. Eosin
5. Fotometer
No
Waktu Ukuran (ml)
.
1. 5 menit 0.05 ml
2. 10 menit 0.11 ml
3. 15 menit 0.2 ml
Jumlah 0,36 ml
VIII. Pembahasan :
3
Berdasarkan hasil pengamatan, transpirasi dapat dartikan sebagai proses
kehilangan air dalam bentuk uap air dari jaringan tumbuhan melalui stomata.
Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang
alin dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan
yang hilang melalui stomata.
Hasil pengamatan yanag dilakuakan pada Bougenvile dengan mengunakan
fotometer dapat dilihat kecepatan laju transpirasi. Diukur setiap 5 menit sekali. 5
menit pertama air menuju dengan laju transpirasi 0.05 ml, pada 5 menit kedua, air
menuju dengan laju transpirasi 0.11 ml dan 5 menit ketiga air menuju dengan laju
transpirasi 0.2 ml.
Organ tumbuhan yang paling utama dalam melakukan proses transpirasi
adalah daun, kareana pada daun paling banyak dijumpai hampir 97% air hilang
melalui transport stomata berdasarkan suatu perubahan turgor.
Faktor yang mempengaruhi transpirasi adalah (1) factor eksternal : jika
keadaan suhu luar sel lebih rendah dari pada di dalam sel dan jika kelembaban di
dalam sel lebih lembab dari pada di luar sel maka proses transpirasi akan
terhambat. (2) faktor internal : penutupan stomata, jumlah daun dan ukuran
stomata tebal atau tipisnya daun, ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun,
jumlah daun (semakin luas daerah permukaan daun, semakin besar transpirasi
yang terjadi).
IX. Kesimpulan :
4
1. Transpirasi dapat dartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk
uap air dari jaringan tumbuhan melalui stomata.
2. Pengamatan transpirasi yang dilakukan pada tumbuhan Bougenvile.
3. Proses transpirasi dapat terjadi karena adanya beberapa faktor
diantaranya faktor internal seperti membuka dan menutupnya stomata,
sedangakan faktor eksternal seperti pengaruh suhu dan kelembaban.
4. Kecepatan transpirasi terjadi disebabkan oleh beberapa factor yaitu
luasnya daun, panjangnya daun.
5. Laju transpirasi yang diamati selama 5 menit sekali adalah 0.05, 0.11
dan 0.2 ml.
.