Daur Materi
(Siklus Biogeokimia)
Dosen Pengampu: Muslich Hidayat, M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 3:
Puji beserta syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Ekologi Tumbuhan.
bantuan dari berbagai pihak baik itu berupa dukungan, kritik,saran, materi dan
berbagai pihak mengenai Daur Materi (Siklus Biogeokimia). Oleh karena itu
saran dan kritik dari berbagai pihak akan sangat berarti dalam menyempurnakan
makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Daur Siklus Biogeokimia ..............................................................................3
1. Siklus Karbon............................................................................................3
2. Siklus nitrogen...........................................................................................6
3. Siklus air....................................................................................................9
4. Siklus fosfor...............................................................................................10
B. SARAN........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Salah
satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai “dogma sentral,” adalah DNA yang
digunakan untuk membuat RNA, yang, pada gilirannya, digunakan untuk membuat protein.
Urutan DNA gen disalin ke RNA (mRNA). Ribosom kemudian membaca informasi dalam
RNA dan menggunakannya untuk membuat protein. Proses ini dikenal sebagai translasi;
yaitu, ribosom “menerjemahkan” informasi genetik dari RNA menjadi protein.
Ribosom melakukan hal ini dengan mengikat sebuah mRNA dan menggunakannya
sebagai template untuk urutan yang benar asam amino pada protein tertentu. Asam amino
yang melekat pada RNA transfer (tRNA) molekul, yang masuk salah satu bagian dari
ribosom dan mengikat ke urutan messenger RNA. Asam amino terlampir yang kemudian
bergabung bersama oleh bagian lain dari ribosom. Ribosom bergerak sepanjang mRNA,
“membaca” urutan dan menghasilkan rantai asam amino. Ribosom terbuat dari kompleks dari
RNA dan protein
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang di atas tadi, maka rumusan masalah dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Apa itu daur siklus biogeokimia?
2. Apa-apa saja daur siklus biogeokimia?
3. Apa yang dimaksud siklus karbon?
4. Apa yang dimaksud siklus nitrogen?
5. Apa yang dimaksud siklus air?
6. Apa yang dimaksud siklus fosfor?
7. Apa yang dimaksud siklus sulfur (belerang)?
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SIKLUS BIOGEOKIMIA
Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-anorganik adalah
siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke komponen
biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur- unsur tersebut tidak hanya
melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi- reaksi kimia dalam lingkungan abiotik
yang melewati unsure-unsur organisme dan lingkungannya. Bio merujuk kepada organisme
hidup, geo kepada bebatuan, tanah udara dan air dari bumi, sedangkan kimia adalah
komposisi kimia dari bumi dan pertukaran unsure-unsur diantara bahan-bahan dari kerak
bumi. Siklus Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara
komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap
tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut
didaur-ulang.
kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun
1. Siklus Karbon
Karbon merupakan salah satu unsur yang mengalami daur dalam ekosistem.
Dimulai dari karbon yang ada di atmosfer berpindah melalui tumbuhan hijau,
3
Karbondioksida merupakan bagian udara esensial yang dapat mempengaruhi radiasi
panas dari bumi, dan dapat membentuk persediaan karbon anorganik. Proses fotosintesis
yang terjadi pada tumbuhan hijau merupakan proses pengubahan karbondioksida sebagai
karbon anorganik menjadi karbohidrat sebagai senyawa hidrokarbon yang dalam hal
pengubahan karbon disebut juga senyawa karbon organic dalam tubuh tumbuhan disertai
dengan penyimpanan energi yang bersumber dari radiasi matahari, sehingga dalam tubuh
tumbuhan tersimpan energi yang disebut energi biokimia tersimpan bersama dengan
Dalam aktivitas fisiologi tumbuhan, sebagian karbon organic akan terurai dan CO2
dibebaskan lagi ke udara melalui respirasi, sebagian karbon organic lainnya diubah
Senyawa organic tersebut akan ditransfer ke dalam tubuh konsumen melalui proses interaksi
dalam rantai maupun jarring makanan, sehingga sebagian dari senyawa karbon organic akan
Setelah produsen dan konsumen mati, maka senyawa organic akan segera terurai lagi
melalui proses penguraian/dekomposisi oleh organisme pengurai dan karbon akan dilepas
Ada sebagian bahan organic yang kadang-kadang tidak bisa terurai dalam proses
dekomposisi sehingga memerlukan waktu yang sangat lama dan kemudian akan berubah
menjadi batu kapur, arang dan minyak yang dalam hal ini disebut bahan bakar fosil.
4
Gambar : Siklus Karbon di alam
Setiap ekosistem jumlah karbon yang tersimpan berbeda-beda, hal ini disebabkan
Kompleksitas ekosistem akan berpengaruh kepada cepat atau lambatnya siklus karbon yang
melalui setiap komponennya. Pada ekosistem hutan hujan tropis keanekaragaman biota
(termasuk species tumbuhan) sangat tinggi, sehingga pengembalian karbon organic ke dalam
tanah berjalan dengan cepat, dan karbon yang tersimpan dalam biomassa tumbuhan lebih
besar dibandingkan dengan ekosistem lainnya (ekosistem hutan iklim sedang, padang rumput
tumbuhannya tinggi, maka produksi karbodioksida oleh organisme pengurai, proses respirasi,
maupun penggunaan bahan bakar fosil akan diimbangi oleh proses pengikatan/fikasasi
udara khususnya yang disebabkan gas karbon di udara. Telah diketahui bahwa meningkatnya
kandungan karbondioksida di udara akan menyebabkan kenaikan suhu bumi yang terjadi
karena efek rumah kaca, panas yang dilepaskan dari bumi diserap oleh karbondioksida di
udara dan dipancarkan kembali ke permukaan bumi, sehingga proses tersebut akan
5
mengurangi gas karbondioksida yang ada di udara melalui pemanfaatan gas
2. Siklus Nitrogen
Nitrogen adalah salah satu unsur kimia utama lain dalam ekosistem. Nitrogen
ditemukan pada semua asam amino, yang merupakan penyusun protein organisme-
organisme. Nitrogen tersedia bagi tumbuhan hanya dalam bentuk mineral: NH4+ (amonium)
dan N03- (nitrat). Meskipun atmosfer Bumi hampir 80%-nya terdiri atas nitrogen, unsur ini
sebagian besar terdapat dalam bentuk gas nitrogen (N2) yang tidak tersedia bagi tumbuhan.
Nitrogen memasuki ekosistem melalui dua jalur alamiah, yang keutamaan relatifnya
sangat bervariasi dari satu ekosistem ke ekosistem yang lain. Yang pertama, deposit pada
atmosfer, merupakan sekitar 5% sampai 10% dari nitrogen yang dapat digunakan, yang
memasuki sebagian besar ekosistem. Dalam proses ini, NH4+ dan N03- , kedua bentuk
nitrogen yang tersedia bagi tumbuhan, ditambahkan ke tanah melalui kelarutannya dalam air
hujan atau melalui pengendapan debu-debu haius atau butiran-butican lainnya. Beberapa
tumbuhan, seperti bromeliad epifit yang ditemukan pada kanopi hutan hujan tropis, memiliki
akar udara yang dapat mengambil NH4+ dan N03-, secara langsung dari atmosfer.
Jalur lain untuk masuknya nitrogen ke ekosistem adalah melalui fiksasi nitrogen
(nitrogen fixation). Hanya prokariota tertentu yang dapat memfiksasi nitrogen yaitu,
mengubah N2 menjadi mineral yang dapat digunakan untuk mensintesis senyawa organik
bernitrogeti seperti asam amino. Sesungguhnya, prokariota merupakan mata rantai yang
penting pada beberapa titik dalam siklus nitrogen. Nitrogen difiksasi dalam ekosistem
terestrial oleh bakteri tanah yang hidup bebas (nonsimbiotik) clan juga oleh bakteri simbiotik
2
Nasir Hadi, Buku Ajar Ekologi Tumbuhan, ( Jakarta: Universitas Terbuka,2015), h. 32-33
6
(Rhizobium) dalam nodul akar legum dan tumbuhan tertentu lainnya. Beberapa sianobakteri
tentunya sedang memenuhi kebutuhan metaboliknya sendiri, tetapi kelebihan amonia yang
dibebaskan oleh organisme tersebut menjadi tersedia bagi organisme lain. Selain dari sumber
alami nitrogen yang dapat digunakan ini, fiksasi nitrogen secara industri dapat digunakan
untuk pembuatan pupuk, yang sekarang ini memberikan sumbangan utama dalam pool
Produk langsung fiksasi nitrogen adalah amonia (NH3). Akan tetapi, paling tidak
sebagian besar tanah menjadi sedikit bersifat asam, dan NH3 yang dibebaskan ke dalam tanah
akan me•nangkap sebuah ion hidrogen (H+) untuk membentuk amonium, NH4+, yang dapat
digunakan secara langsung oleh tumbuhan. NH3 adalah gas, sehingga dapat menguap
kembali ke atmosfer dari tanah yang mempunyai pH mendekati 7. NH3 yang hilang dari
tanah ini kemudian dapat membentuk NH4+ di atmosfer. Sebagai akibatnya, konsentrasi
7
NH4+ dalam curah hujan berkorelasi dengan pH tanah dalam kisaran wilayah yang luas.
Pendaurulangan nitrogen secara lokal melalui pengendapan atmosfer ini bisa sangat jelas di
daerah pertanian, di mana baik pemupukan nitrogen dan kapur (suatu basa yang menurunkan
amonium dalam tanah digunakan oleh bakteri aerob tertentu sebagai sumber energi;
aktivitasnya mengoksidasi amonium menjadi nitrit (N02-) dan kemudian menjadi nitrat (NO3-),
suatu proses yang disebut nitrifikasi. Nitrat yang dibebaskan dari bakteri ini kemudian dapat
diasimilasi oleh tumbuhan dan diubah menjadi bentuk organik, seperti asam amino dan
protein.
tumbuhan atau hewan lain. Beberapa bakteri dapat memperoleh oksigen yang mereka
perlukan untuk metabolisme dari nitrat bukan dari O2, dengan kondisi anaerob. Sebagai
akibat dari proses denitrifikasi ini, beberapa nitrat diubah kembali menjadi N2, yang kembali
suatu proses yang disebut amorlifikasi, yang sebagian besar dilakukan oleh bakteri dan fungi
pengurai. Proses ini akan mendaur ulang sejumlahbesar nitrogen ke dalam tanah.
Sebagian besar siklus bernitrogen dalam sistem alamiah melibatkan senyawa bernitrogen
dalam tanah dan air, bukan N2 atmosfer. Meskipun fiksasi nitrogen penung dalam pembentukan pool
nitrogen yang tersedia, fiksasi nitrogen hanya menyumbangkan sebagian kecil dari nitrogen yang
diasimilasikan setiap tahun oleh total vegetasi. Banyak spesies umum tumbuhan bergantung pada
asosiasi mereka dengan bakteri pemfiksasi nitrogen untuk menyediakan nutrien yang esensial tersebut
dalam bentuk yang dapat mereka asimilasikan. Jumlah N2 yang kembali ke atmosfer melalui
denitrifikasi juga relatif kecil. Pokok yang penting adalah bahwa meskipun pertukaran nitrogen antara
8
tanah dan atmosfer sangat berarti dalam jangka panjang, sebagian besar nitrogen pada sebagian besar
3. Siklus Air
Gudang air terbesar di alam adalah samudra, akan tetapi masih banyak gudang-gudang
air lainnya di permukaan bumi yang berupa badan-badan perairan seperti danau, rawa,
waduk dan sungai. Dari gudang-gudang air tersebut air akan menguap ke udara
(Evaporasi) kemudian membentuk awan, dan akhirnya turun lagi ke bumi dalam bentuk
presipitasi (hujan), sehingga air akan mencapai ke seluruh permukaan bumi melalui
presipitasi dan terus akan bergerak lagi masuk ke bumi, mengalir ke sungai, ke danau, ke
Di dalam siklus air (siklus hidrologi), air akan berpindah melalui berbagai tahap proses
yang sangat kompleks, apalagi pada permukaan bumi yang bervegetasi seperti hutan maka
proses hidrologi menjadi lebih kompleks. Dalam siklus air, pohon merupakan media
pemindahan (transfer) air hujan ke tanah melalui proses penahanan sementara air hujan oleh
tajuk pohon, aliran batang, dan air lolos, serta sebagai pemindahan air dari dalam tanah ke
Butir-butir air hujan yang jatuh ditahan oleh tajuk pohon, sehingga tidak langsung
menimpa tanah. Penahanan air hujan oleh tajuk pohon akan mengurangi resiko tetesan
langsung ke tanah, sehingga aliran permukaan (air yang mengalir di permukaan tanah)
dapat dikendalikan. Air hujan yang ditahan oleh tajuk pohon, sebagian dialirkan perlahan-
lahan melalui batang yang disebut sebagai aliran batang (stem flow), sebagian jatuh
langsung dari tajuk atau melalui penetesan dari daun dan cabang-cabang pohon yang
disebut sebagai air lolos (through fall), dan sebagaian lagi tertahan sementara oleh tajuk
kemudian diuapkan kembali ke udara yang disebut sebagai air intersepsi. Pada daerah yang
3
Haisarin , A , Buku Ajar Ekologi Tumbuhan, (Medan : Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara,
2006), h. 31-33
9
bervegetasi pohon, air lolos dan aliran batang merupakan bagian dari presipitasi yang sampai
Infiltrasi air hujan pada daerah bervegetasi akan lebih besar bila dibandingkan
dengan daerah yang tidak bervegetasi, sebab vegetasi tersebut menghasilkan serasah yang
dapat meningkatkan porositas tanah. meningkatnya infiltrasi dan perkolasi tanah, (peristiwa
bergeraknya air ke bawah dalam profil tanah) berdampak positif terhadap meningkatnya
muka air tanah. jika muka air meningkat, maka akan mengurangi kekeringan dan
4. Siklus Fosfor
Organisme memerlukan fosfor sebagai bahan fenyusun utama asam nukleat, fosfolipid,
ATP dan pembawa energi lainnya, serta sebagai salah satu mineral penyusun. Siklus fosfor
lebih sederhana dibandingkan dengan siklus karbon atau siklus nitrogen. Siklus fosfor tidak
4
Nasir Hadi, Buku Ajar Ekologi Tumbuhan,.............., h. 39-40
10
meliputi pergerakan melalui atmosfer, karena tidak ada gas yang mengandung fosfor secara
signifikan. Selain itu, fosfor hanya ditemukan dalam satu bentuk anorganik penting, fosfat
(P043-), yang diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk sintesis organik. Pelapukan
11
Setelah produsen menggabungkan fosfor ke dalam molekul biologis, fosfor
dipindahkan ke konsumen dalam bentuk organik, dan ditambahkan kembali ke tanah melalui
ekskresi fosfat tersebut oleh hewan dan oleh kerja pengurai bakteri dan fungi pengurai pada
derritus. Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, sedemikian rupa sehingga siklus fosfor
cenderung menjadi cukup terlokalisir dalam ekosistem. Akan tetapi, fosfor benar-benar
tergelontor ke dalam badan air, yang secara perlahan-lahan mengalir dari ekosistem terestrial
ke laut.
umumnya sejalan dengan hilangnya fosfat. Fosfat yang mencapai lautan secara perlahan-
lahan terkumpul dalam endapan, kemudian tergabung ke dalam batuan, yang kemudian dapat
menjadi bagian dari ekosistem terestrial sebagai akibat proses geologis yang meningkatkan
dasar laut atau menurunkan permukaan laut pada suatu lokasi tertentu.
Sebagian besar fosfat bersiklus ulang secara lokal di antara tanah, tumbuhan, dan
konsumen atas dasar skala waktu ekologis, sementara suatu siklus sedimentasi secara
bersamaan mengeluarkan dan memulihkan fosfor terestrial selama wakti! geologis. Pola
umum yang sama berlaku juga bagi nutrien lain yang tidak memiliki bentuk yang terdapat di
atmosfer.
Suatu ekosistem akuatik yang belum secara serius diubah oleh aktivitas manusia,
rendahnya fosfat terlarut sering kali membatasi produktivitas primer. Akan tetapi, pada
banyak kasus, kelebihan (bukan keterbatasan) fosfat adalah permasalahan juga. Penambahan
fosfat dalam bentuk limbah kotoran cair dan aliran permukaan dari ladang pertanian yang
dipupuk merangsang pertumbuhan alga dalam ekosistem akuatik, yang seringkali memiliki
5
Haisarin , A , Buku Ajar Ekologi Tumbuhan, .........., h. 33-34
12
Kelimpahan sulfur dalam kerak bumi mencapai 0,06%. Sumber utama-utama sulfur
tanah adalah dulfida-sulfida logam yang dikandung batu plutonik. Batuan plutonik adalah
batuan yang menghasilkan sulfat yang kemudian diendapkan sebagai garm-garam sulfat
dapat larut dan tidak larut di daerah kering atau agak kering, diserap jasad renik atau
direduksi oleh jasad renik membentuk sulfida atau anasir S atau terlindi dan tercuci
menuju lautan.
Siklus belerang dalam lingkungan hidup, sama rumitnya dengan siklus nitrogen.
Unsur belerang ini banyak terdapat dalam bentuk oksidanya serta dalam bentuk
sulfidanya. Unsur belerang yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan adalah dalam bentuk
senyawa sulfatnya. Unsur ini lebih banyak terdapat didalam tanah daripada di atmosfer,
sedangkan unsur nitrogen lebih banyak terdapat di atmosfer daripada didalam tanah. Unsur
belerang yang terdapat di dalam tanah diubah oleh bakteri menjadi bentuk sulfat yang larut
13
Belerang dalam tubuh organisme merupakan unsur penyusun protein. Di alam, sulfur
(belerang) terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah dan di udara dalam bentuk
SO atau gas sulfur dioksida. Ketika gas sulfur dioksida yang berada di udara bersenyawa
dengan oksigen dan air, akan membentuk asam sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan
Kemudian ion-ion sulfat tadi akan diserap oleh tumbuhan untuk menyusun
protein dalam tubuhnya. Ketika manusia atau hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi
Ketika hewan atau tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri dan jamur
pengurai dan menghasilkan bau busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang akan dilepas
ke udara dan sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas hidrogen sulfida yang ada di
udara akan bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan yang di tanah
oleh bakteri tanah akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida yang nanti
Sulfur mengalir ke laut atau terurai menjadi gas H2S dan SO2 → hujan.6
6
Suswanto Rasidi, Erlin Nurtiyani, Modul Ekologi Tumbuhan, .................., h. 33
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Siklus Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara
komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai
siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua
yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan diantara biosfer,
geosfer, hidrosfer dan atmosfer bumi. Siklus nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfer
ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke
Siklus oksigen merupak siklus yang menggambarkan pertukaran dari oksigen antara
bentuk gas O2 yang terdapat dengan jumlah besat di atmosfer dan oksigen yang terikat secara
kimia dalam CO2, H2O dan bahan-bahan organik. Siklus belerang merupakan siklus yang
berkaitan dengan siklus oksigen dimana belerang bergabung dengan oksigen membentuk gas
Silus fosfor, bersifat kritis karena fosfor secra umum merupakan hara yang terbatas
dalam ekosistem. Tidak ada bentuk gas dari fosfor yang stabil oleh karena itu siklus fosfor
adalah “endogenik”
B. SARAN
Mahasiwa dalam pembuatan sebuah makalah perlu mempunyai banyak referensi atau rujukan
15
DAFTAR PUSTAKA
Haisarin , A. 2006. Buku Ajar Ekologi Tumbuhan. Medan : Biologi FMIPA Universitas
Sumatera Utara.
Nasir Hadi. 2015. Buku Ajar Ekologi Tumbuhan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suswanto Rasidi, Erlin Nurtiyani. 2019. Modul Ekologi Tumbuhan. Tanggerang : Universitas
Terbuka.
16