Anda di halaman 1dari 10

ALIRAN ENERGI DAN SIKLUS MATERI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Sel Yang Diampuh Oleh
Ibu Dr. Marini Susanti Hamidun, S.Si, M.Si

Disusun

Nurayin Anis
431 417 040
Pendidikan Biologi A

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia Nya, sehingga saya dapat menyelasaikan makalah untuk bahan
mata kuliah Ekologi 2. Dalam makalah ini saya sebagai penulis sekaligus penyusun
menyajikan persoalan mengenai “Aliran Energi Dan Siklus Materi”.
Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, namun saya menyadari
bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan untuk masa
yang akan datang. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya
penulis maupun para pembaca serta dapat menambah wawasan tentang Ekologi.

Gorontalo, 02 April 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antar makhluk hidup
dengan lingkungannya maupun sesama makhluk hidup. Oleh karena itu
didalam suatu ekosistem terjadi hubungan saling ketergantungan antara
komponen satu dengan yang lainnya. Saling ketergantungan itu mencakup
berbagai kebutuhan untuk berproduksi, makanan, energy, air, dan udara.
Adanya saling ketergantungan menyebabkan di dalam ekosistem terjadi
rantai makanan, jarring-jaring makanan, aliran makana dan siklus materi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aliran energi?
2. Bagaimana proses aliran energi dalam jaring-jaring makanan?
3. Apa yang dimaksud dengan siklus materi dan fungsinya?
4. Sebutkan macam-macam dari siklus materi?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan aliran energi.
2. Mengetahui proses aliran energi dalam jarring-jaring makanan.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus materi dan fungsinya.
4. Mengetahui macam-macam dari siklus materi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Aliran Energi


Semua organisme memerlukan energi untuk pertumbuhan,
pemeliharaan, reproduksi dan pada beberapa spesies untuk lokomosi.
Pengaturan energin suatu ekosistem bergantung pada produktivitas primer.
Sebagaian besar produsen primer menggunakan energi cahaya untuk
mensintesis molekul organic yang kaya energy, yang selanjutnya dapar
dirombak untuk membuat ATP. Konsumen mendaptkan bahan bakar
organiknya melalui jarring-jaring makanan (Campbell, 2008).
Menurut Odum (1993) energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan. Perilaku energi dapat dinyatakan dalam
hukum-hukum termodinamika berikut :
1) Hukum termodinamika pertama : menyatakan bahwa “energi dapat
diubah dari satu tipe ke tipe yang lain, tetapi tidak dapat diciptakan
ataupun dimusnahkan”.
2) Hukum termodinamika kedua : menyatakan bahwa “setiap terjadi
perubahan bentuk energi, pasti terjadi degradasi energi dari bentuk
energi yang terpusat menjadi bentuk energi yang terpencar, dan di dalam
proses perubahan energi selalu melepaskan panas dalam bentuk energi
yang tidak dapat digunakan”.
2.2. Proses Aliran Energi Dalam Jaring-jaring Makanan
Dalam suatu interaksi terjadi proses pengaliran energy. Aliran energy
terjadi karena adanya makan memakan membentuk suatu rantai makanan.
Rantai makanan saling terkait membentuk jarring-jaring makanan.
Komponen biotik dan abiotic saling berinteraksi dalam ekosisitem dan
berperan dalam proses aliran energy. Aliran energy adalah proses
perpindahan energy satu organism eke organisme yang lain. Dalam
ekosistem aliran energy dapat berupa rantai makanan maupun jaring-jaring
makanan (Panji, 2015).
Semua rantai makanan dalam suatu ekosistem tidak berdiri sendiri,
melainkan saling berhubungan dengan rantai makanan yang lain. Bahkan di
dalam ekosistem, ketiga kelompok rantai makanan yang telah disebutkan
diatas (rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit) saling berkaitan.
Dengan kata lain, jika tiap-tiap rantai makanan yang ada di dalam ekosistem
disambung-sambungkan dan membentuk gabungan rantai makanan yang
lebih kompleks, maka terbentuk suatu jaring makanan (Indriyanto, 2010).
2.3. Pengertian Siklus Materi Dan Fungsinya
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi
yang berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan
materi dasar makhluk hidup dan tak hidup (Indriyanto, 2010).
Pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen
biosfer yang hidup dengan tak hidup dapat juga disebut dengan siklus materi.
Suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang, namun materi
berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang. Unsur-
unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan
air. Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan
sehingga disebut siklus materi (Delvian, 2006).
Fungsi siklus materi adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan
semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi
baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan
hidup di bumi dapat terjaga (Kilham, 1996).
Walaupun sebagian besar ekosistem menerima suplai energy kimia
yang berlimpah, unsur-unsur kimia hanya tersedia dalam energy terbatas.
Meteroit yang terkadang menghantam bumi merupakan satu-satunya sumber
materi baru dari kuar bumi. Oleh karena itu, kehidupan dibumi bergantung
pada pendaur ulang unsur-unsur kimia esensial (Campbell, 2008).
2.4. Macam-macam Siklus Materi
Terdapat banyak macam materi dalam ekosistem yang mengalami
perputaran siklus, namun ada 5 macam siklus materi yang umum dikenal,
yaitu :
a. Siklus Air
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam
tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian
melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer.
Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem
darat. Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai,
kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus Panjang.
Sedangkan siklus yang dimulai dengan proses Transpirasi dan
Evapotranspirasi dari air yang terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti
oleh Presipitasi atau turunnya air ke permukaan bumi disebut Siklus
Pendek (Killham, 1996).
b. Siklus Oksigen dan Karbon
Karbon merupakan salah satu unsur yang mengalami daur ulang
dalam ekosistem. Di atmosfer Karbon terikat dalam bentuk senyawa
karbon dioksida (CO2). Dimulai dari karbon yang ada di atmosfer
berpindah melalui tumbuhan yang bertindak sebagai produsen,
konsumen, dan organisme pengurai kemudian kembali lagi ke atmosfer
dalam bentuk karbondoksida (CO2) (Indriyanto, 2010).
Karbondioksida memiliki pengaruh radiasi panas dari bumi karena
karbon dioksida merupakan bagian esensial udara. Radiasi panas dapat
membentuk persediaan karbon anorganik. Proses fotosintesis yang
terjadi pada tumbuhan hijau (produsen) merupakan proses pengubahan
karbon dioksida sebagai karbon anorganik menjadi karbohidrat sebagai
senyawa hidrokarbon yang dalam hal pengubahan karbon disebut juga
senyawa karbon organic dalam tubuh tumbuhan disertai dengan
penyimpanan energy yang bersumber dari radiasi matahari, sehingga
dalam tubuh tumbuhan tersimpan energy yang disebut energy biokimia
tersimpan bersama senyawa organic kompleks (Indriyanto, 2010).
c. Siklus Nitrogen
Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organic, seperti urea,
proteindan asam nukleat atau senyawa organic seperti ammonia, nitrit
dan nitrat. Tumbuhan dan hewan membutuhkan nitrogen untuk
membuat protein (Madura, 2008).
Tahap pertama daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfer
kedalam tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen,
penambahan nitrogen kedalam tanah terjadi melalui fiksasi nitrogen.
Fikasasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri
Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri
Azetobacter dan Clostarium. Selain itu ganggang hijau biru memiliki
kemampuan menfiksasi nitrogen (Madura, 2008).
Tahap kedua, nitrat yang dihasilkan oleh fiksasi biologis digunakan
oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya
jika tumbuhan atau hewan mati, makhluk pengurai merombaknya
menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air
(NH4+). Proses ini disebut amonifikasi (Madura, 2008).
d. Siklus Fosfor
Siklus fosfor dapat diefinisikan sebagai siklus biogekimia yang
memberikan gambaran tentang pergerakan fosfor dengan bidang
ekosisem melalui lisofer dan hidrosfer termasuk juga biosfer (Kuncoro,
2007).
Fosfor alami adalah batu, kemudian batuan mengalami pelapukan
dan berubah menjadi tanah, sehingga kandungan fosfatnya ada di tanah.
Kemudian fosfat diserap oleh tanaman dan tanaman dikonsumsi oleh
hewan sehingga fosfatnya berpindah ke hewan. Dan hasil sekresi zat
sisa berupa fosfat, zat sisa ini kemudian kembali ke dalam tanah yang
nantinya akan terbawa ke laut. Selanjutnya akan mengalami pembatuan
atau terjadi proses sedimentasi di laut, lama kelamaan batuannya akan
terangkat menjadi batuan yang ada dibumi yang nantinya mengalami
pelapukan kembali (Kuncoro, 2007).
e. Siklus Sulfur
Siklus sulfur berasal dari pembentukan sulfur pada kerak bumi dan
atmosfer. Pada kerak bumi bisanya berupa Sulfur Organik, SO¬4,
Batubara dan lain-lain yang tercipta di kerak bumi. Pada atmosfer sulfur
biasanya berupa Hidrogen Sulfida (H2S). Pada siklus sulfur hampir
sama dengan siklus Posfor, yaitu anion dari sulfat dapat diserap oleh
tanah. Pada siklus sulfur terjadi Oksidasi dan reduksi (Delvian, 2006).
Tanah sulfur akan digunakan tanaman dalam bentuk Sulfat sebagai
hara. Setelah itu tumbuhan akan dimakan oleh hewan herbivora yang
selanjutnya akan dimangsa oleh predator. Dari makhluk hidup itu akan
mati dan diurai materi organiknya termasuk sulfur di dalamnya oleh
mikroorganisme. Contoh mikroorganisme yang mengurainya adalah
bakteri sulfat yang mengubah sulfat menjadi sulfide dalam bentuk
Hidrogen Sulfida. H2S akan digunakan oleh bakteri fotoautotrof
anaerob. Kemudian dilepaskan ke udara dalam bentuk yang selanjutnya
dioksidasi oleh bakteri kemolitotrof menjadi Sulfat kembali, dan siklus
pun berulang (Delvian, 2006).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa aliran energy adalah proses berpindahnya
energy dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya yang dapat
digambarkan dengan rantai makanan atau piramida biomassa.
Aliran energi di ekosistem dpat dalam bentuk rantai makanan, jaring-
jaring makanan dan piramida ekologi yang didalamnya terjadi proses
pertukaran energi dari satu organisme ke organisme lainnya. Proses makan
dan dimakan secara berurutan disebut dengan rantai makanan. Proses inilah
yang menentukan bagaimana energi mengalir dari satu organisme ke
organisme yang lain dalam satu sistem.
Siklus materi merupakan suatu siklus unsur atau senyawa kimia yang
mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen
abiotik. Peranan siklus materi dalam ekosistem sebagai penjaga kestabilan
ekosistem dengan cara mengembalikan unsur kimia yang digunakan oleh
semua yang ada dibumi dalam bentuk organik maupun anorganik.
Terdapat 5 macam siklus materi dalam ekosistem yaitu siklus air,
siklus karbon dan oksigen, siklus nitrogen, siklus fosfor dan siklus sulfur.
3.2. Saran
Makalah yang saya buat belum sempurna sesuai yang diharapkan.
Masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan. Karena, saya hanya
manusia biasa yang tidak luput dari khilaf atau kesalahan, kelebihan itu
hanya milik Allah SWT semata. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak atau pembaca demi perbaikan di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2008. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Delvian. 2006. Siklus Hara Faktor Penting Bagi Pertumbuhan Pohon Dalam
Pengembangan Hutan Tanaman Industri. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Indriyanto. 2010. Ekologi Hutan. Bandar Lampung : Penerbit Bumi Aksara.

Kilham, K. 1996. Soil Ecology. United kingdom : Cambridge University Press.

Kuncoro. 2007. Pola Dan Tipe Dasar Siklus Biogeokimia. Jakarta: Erlangga

Madura, D Jeffry. 2008. Kimia Dasar Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Odum, Eugene P, 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University


Press.
Panji. 2015. Aliran Energi Pada Ekosistem.
http://www.edubio.info/20015/05/aliran
energi-pada-ekosistem.html diakses pada tanggal 15 April 2015 pukul 21.31
WIB.

Anda mungkin juga menyukai