ALIRAN ENERGI
Oleh :
Milatun Nafiah Azahro (18051012)
Sinta Kumala Sari (18051023)
Putri Miftakhusnul Khotimah (18051019)
Rachmat Ariyanto (18051020)
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa
pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ekologi dengan judul
“ALIRAN ENERGI”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
2
Halaman Judul…………………………………..…………………………………1
Kata Pengantar......................................................................................................2
Daftar Isi…………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Masalah.............................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
A. Aliran Energi.................................................................................................7
B. Rantai Makanan............................................................................................9
C. Jaring-jaring Makanan................................................................................13
D. Piramida Ekologi.........................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hutan muda, jumlah total bahan organik makin meningkat setiap
tahun rdengan meningkatnya ukuran pohon. Keadaan ini juga merupakan
penyimpanan, tetapi jika hutan menjadi dewasa, bahan organik akan hilang karena
kematian dan kehancuran. Energi yang hilang (hancur) tersebut, jika ditambahkan
dengan kehilangan karena dimakan hewan, jumlahnya sama dengan produk bersih
tumbuhan. Dalam hal ini tidak ada pertambahan lebih lanjut dalam biomassa dari
tahun ke tahun. Istilah biomassa digunakan untuk melukiskan seluruh bahan
organik yang terdapat dalam satu ekosistem. Jika sebagian biomassa suatu
tumbuhan dimakan, energi itu diteruskan ke suatu heterotrof. Pada belalang
4
misalnya, untuk tumbuh dan melaksanakan kegiatannya berkat energi yang
tersimpan dalam tumbuhan yang dimakannya.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
BAB II
5
PEMBAHASAN
A. Aliran Energi
Rata-rata sekitar 10 persen dari produksi energi bersih pada satu tingkat
trofik diteruskan ke tingkat berikutnya. Proses yang pengurangan energi yang
ditransfer antara tingkat trofik termasuk respirasi, pertumbuhan dan reproduksi,
buang air besar, dan kematian nonpredatory (organisme yang mati tetapi tidak
dimakan oleh konsumen). Kualitas gizi bahan yang dikonsumsi juga
mempengaruhi seberapa efisien energi ditransfer, karena konsumen dapat
mengkonversi sumber makanan berkualitas tinggi ke jaringan hidup baru yang
6
lebih efisien daripada sumber makanan berkualitas rendah. Rendahnya transfer
energi antara tingkat trofik membuat pengurai umumnya lebih penting daripada
produsen dalam hal aliran energi. Dekomposer memproses sejumlah besar bahan
organik dan mengembalikan nutrisi ke ekosistem dalam bentuk anorganik, yang
kemudian diambil lagi oleh produsen primer. Energi tidak didaur ulang selama
proses dekomposisi, melainkan dilepaskan, sebagian besar sebagai panas (ini
adalah apa yang membuat tumpukan kompos terasa hangat). Gambar ini
menunjukkan aliran energi (panah gelap) dan nutrisi (panah terang) melalui
ekosistem (Beny,2001).
7
B. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi dari suatu mahluk
hidup ke mahluk hidup lain dalam proses makan dan dimakan dengan satu arah.
Tiap tingkatan dari rantai makanan disebut taraf trofik/tingkat trofik. Pada setiap
tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena
itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan
perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang
tersedia (Andhi, 1998).
1. Produsen
2. Konsumen
Organisme yang tidak dapat mengolah sendiri makanannya disebut
organisme heterotrof konsumen. Konsumen dalam ekosistem dapat di golongkan
beberapa tingkat : konsumen tingkat I/primer (kelompok herbivora), konsumen
tingkat II/sekunder, konsumen tingkat III/tersier (Emanuel, 1997).
8
Rantai makanan dimulai dari organisme autotrof dengan mengubah energi
cahaya dari matahari menjadi energi kimia. Energi kimia ini akan diteruskan pada
konsumen tingkat pertama atau primer, tingkat kedua atau sekunder, dan
seterusnya sampai kelompok organisme pengurai atau dekomposer. Rantai
makanan sendiri memiliki menurut para ilmuan dibagi menjadi tiga rantai pokok,
yaitu :
Padi sebagai produsen ( trofik I ), tikus sebagai konsumen I ( trofik II ) dan ular
sawah sebagai konsumen II ( trofik III ).
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup
sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
9
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya
jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan
satu dengan lainnya sehingga membentuk jaring-jaring makanan.Contohnya :
seresah Cacing Tanah Ayam Musang (Emanuel, 1997).
10
C. Jaring-Jaring Makanan
D. Piramida Ekologi
11
Piramida ekologi adalah gambaran susunan antar trofik dapat disusun
berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan
energi pada tiap trofik. Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan
makan dan dimakan antar trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk
kerucut atau piramid. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan
gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama
ditempati produsen sebagai dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen
primer, sekunder, tersier sampai konsumen puncak. Piramida ekologi sendiri
terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya :
1. Piramida Energi
Pada piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan
organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan
berbagai organisme di dalam transfer energi . Dalam penggunaan energi, makin
tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang
dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada
proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah
ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi. Sedangkan untuk produktivitasnya,
makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan
semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per
satuan luas per satuan waktu.
2. Piramida Biomassa
12
Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan
berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari
seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya
bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan
energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat
berbentuk terbalik. Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton
mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai
makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi
produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti
jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak
piramida bertubuh besar
3. Piramida Jumlah
13
Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme
piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti
piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan
konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih
banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah
organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah
organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder
(Soerya, 1994).
BAB 3
PENUTUP
14
A. Kesimpulan
Aliran energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu
ekosistem. Proses aliran energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya proses
makan dan di makan. Proses makan dan dimakan terjadi antara satu kelompok
organisme dengan kelompok organisme lainnya. Aliran energi di ekosistem dpat
dalam bentuk rantai makanan, ajring-jaring makanan dan piramida ekologi yang
didalamnya terjadi proses pertukaran energi dari satu organisme ke organisme
lainnya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena
itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam
penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
15
Andhi, Moch. 1998. Rantai Makanan Ekosistem. Surabaya : Univ. Airlangga
Press
Beny, D. 2001 . Aliran energi dan Daur Biogeokimia I. Jakarta : PT. gramedia
16