Anda di halaman 1dari 8

PEMANFAATAN GREENHOUSE SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PESERTA DIDIK UNTUK BUDIDAYA TANAMAN


DI LINGKUNGAN SEKOLAH SMA YADIKA 8 JATIMULYA

Risa Andreyani
Mahasiwa Pascasarjana Pendidikan MIPA Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

ABSTRAK
Pelestarian lingkungan dan budidaya tanaman sangat perlu dilakukan di
lingkungan SMA Yadika 8 Jatimulya, melihat sekolah ini merupakan sekolah
adiwiyata. Pemanfaatan lingkungan sekolah khususnya greenhouse sebagai
sumber belajar menjadi wadah bagi siswa untuk bisa lebih menggali
pengetahuan tentang tanaman, siswa perlu mengetahui manfaat dari berbagai
jenis tanaman untuk dapat membudidayakan tanaman tersebut dengan baik.
Metode penelitian dalam pemanfaat greenhouse yaitu melakukan observasi,
wawancara, perumusan masalah dan penyusunan rancangan pelaksanaan.
Adapun proses pengimpelementasian program melalui beberapa tahap yaitu
1) Tahap observasi, 2) Tahap revitalisasi green house, 3) Tahap sosialisasi
kepada peserta didik mengenai greenhouse sebagai rumah belajar budidaya
tanaman, 4) Tahap budidaya tanaman green house, 5) Tahap perawatan
tanaman secara berkala. Berdasarkan hasil observasi Pemanfaatan
greenhouse sebagai Sumber Belajar Peserta Didik untuk Budidaya Tanaman
di Lingkungan Sekolah di SMA Yadika 8 Jatimulya adalah menjadikan
lingkungan sebagai sumber belajar yang menyenangkan yang juga dapat
membantu peserta didik dalam proses belajar dengan konsep pendekatan
dengan lingkungan dan dengan adanya program ini peserta didik akan
tertanam dalam dirinya untuk mencintai lingkungannya dan memberikan
susasana atau kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan
kepekaaan , kepedulian atau sensitivitas terhadap budidaya tanaman di
lingkungan sekolah.
Kata Kunci: Greenhouse, Peserta didik, Sumber Belajar, Budidaya Tanaman
ABSTRACT
Environmental conservation and plant cultivation really need to be done in the
Yadika 8 Jatimulya High School environment, seeing this school as an
Adiwiyata school. The use of the school environment, especially the green
house as a learning resource, is a place for students to be able to explore
more knowledge about plants, students need to know the benefits of various
types of plants to be able to cultivate these plants properly. The research
method in utilizing the green house is to make observations, interviews,
problem formulation and preparation of implementation plans. The program
implementation process goes through several stages, namely 1) the
observation stage, 2) the green house improvement stage, 3) the socialization
stage to students about the green house as a learning house for plant
cultivation, 4) the green house plant cultivation stage, 5) Stage of plant care
periodically. Based on the results of observations, the use of green houses as
a learning resource for students for plant cultivation in the school environment

47
Pemanfaatan Greenhouse Sebagai Sumber Belajar Peserta Didik
(Risa Andreyani)

at SMA Yadika 8 Jatimulya is to make the environment a fun learning resource


that can also help students in the learning process with the concept of an
approach to the environment and with this program participants Students will
be embedded in themselves to love their environment and provide an
atmosphere or opportunity for students to develop sensitivity, concern or
sensitivity to plant cultivation in the school environment.
Keywords: Greenhouse, Leaners, Study House, Cultivation

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki kawasan konservasi
yang sangat luas dan beraneka ragam, baik sebagai kawasan pelestarian alam, kawasan
suaka alam maupun kawasan hutan lindung. Kawasan konservasi memiliki
keanekaragaman flora dan fauna, fenomena alam yang indah, objek budaya dan sejarah
serta kearifan masyarakat lokal yang unik, sehingga memiliki nilai ekonomi sangat tinggi
sekaligus sebagai sarana pendidikan dan pelestarian lingkungan. Lingkungan adalah
suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Lingkungan banyak memberi
manfaat bagi manusia, tapi banyak manusia yang tidak menyadari akan arti pentingnya
lingkungan itu sendiri. Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungannya serta
kepedulian masyarakat sekitar pada kawasan konservasi sejalan dengan program
konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya serta pemberdayaan masyarakat
lokal (Nurmayulis & Hermita N., 2015). Pelestarian alam dan budidaya tanaman sudah
bukanlah hak yang terdengar asing di telinga, melihat Indonesia berada pada kawasan
yang kaya akan tumbuhan. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya mampu menjadi
alasan manusia untuk sadar terhadap pentingnya pemanfaatan dan budidaya tanaman di
lingkungan. Eriawati (2016) menyatakan bahwa kehidupan manusia tidak dapat
dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sekitar, Pada
lingkungan yang hypercompetitive, kelangsungan hidup organisasi dan kemampuannya
berkompetisi di masa-masa mendatang akan tergantung pada kekuatannya melakukan
renovasi dan perubahan (Muchtar, Azis, and Rakib 2015). Kita bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar serta makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung.

Lingkungan tumbuhan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar
yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas
bagi siswa, karena lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak.
Sekolah yang merupakan lingkungan terdekat bagi siswa sudah sepatutnya dapat
menjadi sumber belajar di setiap sudutnya, dengan kata lain siswa dapat memeroleh
pengetahuan tentang apa saja dan di sudut mana saja selama berada dalam lingkungan
sekolah. Optimalisasi sumber daya berupa halaman sekolah untuk kegiatan pembelajaran
sangat mungkin dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar, utamanya untuk
mendekatkan siswa dengan lingkungan dan tumbuhan yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Diharapkan dengan adanya kegiatan identifikasi tata nama tumbuhan yang
ada di halaman sekolah akan mendekatkan siswa dengan tumbuhan yang ada di sekitar

48
DIAN WIDYA: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Kependidikan
Vol. 6, No. 4, Oktober 2022

lingkungan sekolah (Ekayanti, W.N., dkk, 2018). Halaman sekolah dapat dimanfaatkan
sebagai wadah untuk menuntut ilmu bagi siswa termasuk memeroleh pengetahuan yang
mungkin tidak dapat siswa dapatkan di ruang kelas. Upaya untuk mendekatkan siswa
dengan lingkungan dan tumbuhan sangat penting untuk dilakukan mengingat bahwa
lingkungan dan tumbuhan adalah hal yang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari, untuk
itu sangat penting untuk dipelajari. Budidaya tanaman di lingkungan Sekolah sangat
penting bagi siswa untuk mengetahui gambaran umum tentang tumbuhan. Tumbuhan,
seperti pada organisme multiseluler lainnya berasal dari satu sel.

Selanjutnya, melalui pembelahan mitosis yang terjadi pada sel-sel meristem


tanaman mengalami pertumbuhan sepanjang hidupnya. Sel meristem mengalami
pembelahan menjadi dua sel anak, yang satu adalah sel inisial yang tetap bersifat
meristematis dan lainnya adalah sel derivat yang dapat membelah lagi atau memanjang
dan berdiferensiasi, membentuk sel yang terspesialisasi untuk mendukung fungsi
tertentu. Sel inisial tetap aktif membelah membentuk sel-sel baru tetapi tidak kehilangan
sifat meristematisnya. Bagian ini menjadi sumber pertumbuhan pada tanaman
(Surachman & Ratnawati, 2013). Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai wadah bagi
siswa untuk bisa lebih menggali pengetahuan tentang tanaman, siswa perlu untuk
mengetahui manfaat dari berbagai jenis tanaman untuk dapat membudidayakan tanaman
tersebut dengan baik. Sumber daya genetik tumbuh-tumbuhan mempunyai fungsi dan
peranan yang penting dalam menunjang kehidupan manusia dimuka bumi, diantaranya
sebagai sumber obatobatan (Roru, M.D., dkk, 2020).

Kegiatan di lingkungan sekolah dapat mempengaruhi faktor pribadi siswa,


termasuk pengetahuan, sikap, dan kepercayaan diri atau selfefficacy (Rakib et al. 2020).
Seiring dengan berkembangnya pemanfaatan tanaman obat di masyarakat, Sekolah juga
tidak ketinggalan mulai memperkenalkan tanaman obat dengan cara membudidayakan
tanaman obat tersebut di lingkungan sekolah. Alam yang paling dekat dengan siswa
adalah tumbuhan (Zulyetti, D., 2019). Jika siswa sudah dapat mengetahu dan memahami
dengan baik terkait manfaat yang akan diperoleh dengan membudidayakan tanaman,
maka kesadaran diri untuk merawat dan melestarikan alam di lingkungan sekolah sudah
dapat terjaga dengan baik dalam diri setiap siswa. Pelestarian lingkungan dan budidaya
tanaman sangat perlu dilakukan di lingkungan SMA Yadika 8 Jatimulya, melihat sekolah
ini merupakan sekolah adiwiyata yang setiap sudut sekolahnya selalu terdapat tumbuhan
yang beraneka ragam jenisnya. Pembudidayaan tanaman sangat penting dilakukan
bukan hanya oleh pihak guru tetapi juga siswa perlu untuk diberi pengetahuan tentang
pembudidayaan tanaman yang ada di lingkungan sekolah SMA Yadika 8 Jatimulya.
Dengan memperkenalkan jenis tanaman serta cara pembudidayaan tanaman di
lingkungan sekolah kepada siswa dapat menjadi langkah awal untuk memberikan
pengetahuan secara tidak langsung kepada siswa tentang pentingnya mengenali
lingkungan dan tanaman dalam kehidupan seharihari. Pemanfaatan lingkungan sekolah
untuk membudidayakan tanaman di lingkungan SMA Yadika 8 Jatimulya, maka diperlukan
ruang untuk hal tersebut.

Rumah hijau atau biasa dikenal dengan istilah “Greenhouse” dapat menjadi
alternatif dan saran yang dapat diterima dengan baik oleh pihak sekolah. greenhouse
merupakan suatu lingkungan tumbuh tanaman yang bersifat terkendali. Pengembangan
greenhouse untuk budidaya hortikultura sangat penting sebagai penjamin keberhasilan

49
Pemanfaatan Greenhouse Sebagai Sumber Belajar Peserta Didik
(Risa Andreyani)

tumbuh dari pengaruh lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, intensitas matahari,
dan hama penyakit (Syah, A.N.A, dkk, 2018). Dalam pemanfaatan greenhouse dengan
baik, maka budidaya tanaman juga dapat terjaga dengan baik serta siswa dapat lebih
bebas mengekspresikan diri dalam melakukan pendekatan dengan lingkungan dan
tanaman yang berada di lingkungan Sekolah. Teknologi greenhouse atau rumah tanaman
merupakan sebuah alternatif solusi untuk mengendalikan kondisi iklim mikro pada
tanaman (Tando Edi, 2019). Dalam membudidayakan tanaman, siswa perlu melakukan
pengendalian kondisi iklim pada tanaman guna tetap terjaganya keseimbangan intensitas
suhu yang ada pada lingkungan tanaman. Subur tidaknya tanaman sangat ditentukan
oleh kondisi iklim mikro yang terdapat pada sekitar lingkungan tanaman bisa tumbuh.
Dengan adanya teknologi greenhouse dapat memudahkan siswa dalam mengelola kondisi
lingkungan tanaman agar tetap terjaga kelembapan dan suhunya.

METODE PENELITIAN

Metode pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif yaitu menguraikan


data, kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu kesimpulan. Pengumpulan data
diperoleh dengan cara: • Studi Pustaka Studi kepustakaan yaitu data sekunder yang
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan yang diperoleh dari buku,
internet, jurnal, majalah, dan koran. • Observasi Lapangan Observasi lapangan yaitu data
primer yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung dari lokasi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Yadika 8 Jatimulya. Pemilihan tempat ini


dilakukan karena sekolah ini merupakan sekolah penulis menerima ilmu pengetahuan dan
adanya izin dari kepala sekolah untuk mengadakan penelitian sehingga mempermudah
pengambilan data dan informasi, kesesuaian dengan ruang lingkup penelitian dan
penghematan waktu dan biaya. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2021-
2022.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan lingkungan sekolah untuk membudidayakan tanaman di SMA


Yadika 8 Jatimulya, “Greenhouse” dapat menjadi alternatif dan saran yang dapat diterima
dengan baik oleh pihak sekolah. Greenhouse merupakan suatu lingkungan tumbuh
tanaman yang bersifat terkendali. Rangkaian pelaksanaan kegiatan program kerja
Pemanfaatan Greenhouse sebagai Sumber Belajar Peserta Didik untuk Budidaya
Tanaman di Lingkungan Sekolah di SMA Yadika 8 Jatimulya berlangsung pada tahun
pelajaran 2022-2023. Dalam pelaksanaan program kerja ini di awali dengan melakukan
observasi, wawancara, revitalisasi greenhouse, sosialisasi, budidaya tanaman, dan
perawatan tanaman secara berkala. Dalam pemanfaatan greenhouse sebagai sumber
belajar bagi peserta didik untuk membudidayakan tanaman, ada beberapa tahap yang
dijalani yakni sebagai berikut: Tahap 1) Observasi. Morris (dalam (Hasanah 2017)
mendefinisikan observasi sebagai kumpulan kesan tentang dunia sekitar berdasarkan
semua kemampuan daya tangkap pancaindera manusia. Dalam hal ini, observasi
dilakukan sebagai kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta maupun data yang berkaitan
dengan lingkungan sekolah di SMA Yadika 8 Jatimulya. Dengan melakukan observasi
kami mendapatkan informasi mengenai lingkungan di sekitar sekolah. Informasi yang
diperoleh dapat memberikan acuan kepada kami dalam menyelesaikan permasalahan
yang berada disekolah. Untuk mengadakan program ini kami sebelumnya melakukan

50
DIAN WIDYA: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Kependidikan
Vol. 6, No. 4, Oktober 2022

observasi di lingkungan sekolah khususnya green house, hasil observasi kami melihat
kondisi greenhouse sudah tidak terawat lagi bahkan tanaman yang sebelumnya yang ada
pada greenhouse sebagian sudah mati. Apalagi pada masa pandemi saat ini masyarakat
sekolah khususnya tim adiwiyata sekolah SMA Yadika 8 Jatimulya jarang berada di
sekolah sehingga greenhouse tidak dapat sepenuhnya dirawat dengan baik. Berdasarkan
hasil observasi, kami berinisiatif melakukan pembenahan greenhouse untuk dijadikan
sebagai sumber belajar peserta didik khususnya untuk budidaya tanaman.

Tahap 2) Revitalisasi Greenhouse. Setelah pembahasan mengenai pemanfaatan


green house sebagai rumah belajar peserta didik untuk budidaya tanaman dan telah
disetujui oleh pihak sekolah, maka kegitan selanjutnya adalah pembenahan greenhouse.
Revitalisasi dilakukan karena greenhouse yang ada pada lingkungan sekolah selama
masa pandemi ini sudah lama tidak terawat. Sebelum pembenahan ini kami lakukan,
terlebih dahulu kami merancang konsep dalam pembenahan greenhouse ini bersama tim.
Mempersiapkan kebutuhan pembenahan yaitu cat untuk dinding greenhouse, tembok
tempat penanaman, kerangka tempat pot, serta tanaman yang nantinya akan ditanam
pada greenhouse. Proses pembenahan greenhouse dimulai dengan membersihkan
greenhouse, pengecatan ulang pot bunga, penataan ulang dan penanaman ulang bunga
dan tanaman herbal.

Tahap 3) Sosialisasi Kepada Peserta Didik Mengenai Greenhouse. Sebagai


Sumber Belajar Budidaya Tanaman Kegiatan sosialisasi dilakukan secara tatap muka
kepada peserta didik SMA Yadika 8 Jatimulya. Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang pemanfaatan greenhouse sebagai rumah belajar
peserta didik untuk budidaya tanaman. Sosialisasi secara daring ini kami menyampaikan
konsep greenhouse sebagai rumah belajar budidaya tanaman. Selain itu, kami
menyampaikan bahwa greenhouse memiliki peran penting dalam pelaksanaan
pembelajaran terutama pada pembelajaran yang berkaitan dengan lingkungan dan alam
serta kami juga menjelaskan bahwa greenhouse dapat dijadikan sumber belajar bagi
peserta didik khususnya dalam budidaya tanaman. Sumber belajar melalui greenhouse
secara tidak langsung dapat memberikan pembelajaran pelestarian lingkungan kepada
peserta didik. Sosialisai ini bertujuan agar peserta didik dapat memahami bagaimana cara
budidaya tanaman serta perawatan secara berkala, memberikan pengetahuan kepada
peserta didik terkait cara budidaya tanaman.

Tahap 4) Budidaya Tanaman Greenhouse. Konsep budidaya merupakan salah


satu aspek yang paling penting untuk pelaku pertanian memilih ataupun mengatur
pertaniannya agar memperoleh hasil yang diharapkan. Konsep budidaya merupakan
serangkaian kegiatan yang harus dilakukan agar tanaman yang di budidayakan dapat
tumbuh dengan baik. Pada tahap ini beberapa peserta didik yang telah mengikuti
sosialisai, kami melakukan komunikasi kepada pihak sekolah mengenai izin untuk
melibatkan beberapa peserta didik secara langsung untuk melakukan budidaya tanaman
di greenhouse sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, adapun kegiatan-
kegiatan budidaya tanaman yang kami berikan kepada peserta didik yaitu: 1.
Memberikan pemahaman awal tentang greenhouse dan tanaman kepada peserta didik. 2.
Menyampaikan pentingnya penyiapan bahan tanam. 3. Mengajak cara pengolahan tanah.
4. Mengajak dan mengarahkan peserta didik untuk melakukan penanaman bunga dan

51
Pemanfaatan Greenhouse Sebagai Sumber Belajar Peserta Didik
(Risa Andreyani)

tanaman herbal pada pot dan media tanam (tanah yang telah digemburkan). 5.
Menyampaikan cara pemeliharaan tanaman.

Pelestarian lingkungan dan budidaya tanaman sangat perlu dilakukan di


lingkungan SMA Yadika 8 Jatimulya, melihat sekolah ini merupakan sekolah adiwiyata
yang setiap sudut sekolahnya selalu terdapat tumbuhan yang beraneka ragam jenisnya.
Budidaya tanaman di lingkungan Sekolah, sangat penting bagi siswa untuk mengetahui
gambaran umum tentang tumbuhan. Pemeliharaan atau perawatan adalah serangkaian
aktivitas untuk menjaga fasilitas dan peralatan agar senantiasa dalam keadaan siap pakai
untuk melaksanakan produksi secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan dan berdasarkan standar (fungsional dan kualitas). Tanaman yang telah
ditanam pada pot dan media tanam (tanah yang telah digemburkan), selanjutnya peserta
didik diberikan pemahaman dan arahan untuk melakukan perawatan secara berkala pada
tanaman yang ada di gr greenhouse een house. Perawatan tanaman secara berskala
yang diberikan yaitu pemeliharaan ornament dan lingkungan tanam sebagai berikut. 1.
Pembersihan lingkungan greenhouse. 2. Pemeliharaan system dan alat penyiraman
tanaman. 3. Pemupukan dan penyiraman tanaman. 4. Pemeriksaan tanaaman secara
berskala seperti memeriksa daun yang menguning dan kering, memangkas tanaman
yang terlalu rimbun. 5. Pemeriksaaan tanda-tanda hama dan penyakit pada tanaman
serta mencuci atau memotong bagian tanaman yang berhama. Perawatan tanaman
berskala ini disampaikan kepada pihak sekolah agar memberikan izin kepada peserta
didik agar dapat kesekolah untuk melakukan perawatan tanaman, kemudian kami
membuat jadwal perawatan yang akan dilakukan oleh peserta didik

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari program pemanfaatan green house sebagai
rumah belajar peserta didik untuk budidaya tanaman di lingkungan sekolah di SMA
Yadika 8 Jatimulya adalah menjadi lingkungan sebagai sumber belajar yang
menyenangkan yang juga dapat membantu peserta didik dalam proses belajar dengan
konsep pendekatan dengan lingkungan dan dengan adanya program ini peserta didik
akan tertanam dalam dirinya untuk mencintai lingkungannya dan memberikan susasana
atau kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan kepekaaan, kepedulian atau
sensitivitas terhadap budidaya tanaman di lingkungan sekolah. Budidaya tanaman di
lingkungan Sekolah sangat penting bagi siswa untuk mengetahui gambaran umum
tentang tumbuhan. Tumbuhan, seperti pada organisme multiseluler lainnya berasal dari
satu sel. Selanjutnya, melalui pembelahan mitosis yang terjadi pada sel-sel meristem
tanaman mengalami pertumbuhan sepanjang hidupnya. Dalam memanfaatkan kembali
lingkungan sekolah dan dengan pembenahan greenhouse dapat menjadi alternatif yang
penting untuk diperhatikan oleh pihak pengelola sekolah karena dalam fungsinya sebagai
rumah belajar bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman
dalam membudidayakan tanaman khususnya dalam lingkungan sekolah.

SARAN

Saran yang dapat kami sampaikan yaitu untuk peserta didik dengan adanya
program ini rasa kepeduliannya terhadap lingkungan sekolah khususnya greenhouse
lebih ditingkatkan dan untuk guru dapat melanjutkan mengimplementasian program
pemanfaatan greenhouse sebagai sumber belajar peserta didik di sekolah atau

52
DIAN WIDYA: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Kependidikan
Vol. 6, No. 4, Oktober 2022

menciptakan inovasi baru pada pemanfaatan greenhouse sebagai rumah belajar peserta
didik yang tidak hanya untuk budidaya tanaman di lingkungan sekolah tetapi menjadikan
rumah belajar pada pembelajaran lainnya serta kepada pihak sekolah dapat saling
bekerja sama dalam pelestarian lingkungan sekolah khusus greenhouse yang dapat
dimanfaatkan sebagai rumah belajar. Pemanfaatan greenhouse sebagai sumber belajar
disini dapat menjadi langkah awal bagi peserta didik dalam menggali pengetahuan dan
pengalaman dalam membudidayakan tanaman di lingkungan sekolah untuk kemudian
dapat diterapkan pada pembudidayaan tanaman di lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2008. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar. Kompetensi


Guru. Jakarta: PT. Rosda Karya.

Abidin, Yunus, Tita Mulyati, Hana Yunansah. 2018. Pembelajaran Literasi. Bumi Aksara:
Jakarta.

Ahmad Rohani HM dan Abu Ahmadi. (2010). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka
Cipta. Anita Lie.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi DEPDIKBUD. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-
UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bagian I. Bandung: IMTIMA

Edi Tando, “Pemanfaatan Teknologi Greenhouse Dan Hidroponik Sebagai Solusi


Menghadapi Perubahan Iklim Dalam Budidaya Tanaman Hortikultura,” Buana
Sains19 (2019): 95

Eriawati, D. 2016. Gambaran Perilaku Klien Diabetes Mellitus Yang Pernah Mendapatkan
Pendidikan Kesehatan Di Wilayah Puskesmas Janti Kota Malang.

Hasanah, Hasyim. 2017. “Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode


Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial).” At-Taqaddum 8(1): 21.

Muchtar, Yulnita, Muhammad Azis, and Muhammad Rakib. 2015. “Pengaruh Lingkungan
Tempat Tinggal, Intensitas Pendidikan Ekonomi Keluarga, Dan Pembelajaran
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Makassar).” Jurnal Economix 3(2004): 1–11.

Nurhazmi Usman, “Kawasan Hortikultura Dengan Konsep Greenhouse Di Makassar”


(Skripsi, Makassar, 2017), 21

Nurmayulis, Hermita N. 2015. Potensi Tumbuhan Obat Dalam Upaya Pemanfaatan Lahan
Pekarangan Oleh Masyarakat Desa Cimenteng Kawasan Taman Nasional Ujung
Kulon. Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Serang Banten.

Rakib, Muhammad, Amiruddin Tawe, Henni Zainal, and Syurwana Farwita. 2020. “The
Relationship Analysis of Entrepreneurial Interests: Entrepreneurial Literacy, Self-
Eficacy, and Entrepreneurial Characters Vocational Students.” Advances in Social
Science, Education and Humanities Research, volume 481 (Icest 2019): 25–30.

Ratnawati, H. and Putranti, D. (2016) ‘Pengaruh Kemasan Ramah Lingkungan Dan


Informasi Terhadap Minat Beli Ulang (Studi Konsumen Amdk Kota Semarang)’,
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC, pp. 87–98.

53
Pemanfaatan Greenhouse Sebagai Sumber Belajar Peserta Didik
(Risa Andreyani)

Roru M.D dkk. 2020. Corporate Social Responsibility Resor Nihiwatu. Universita

Udayana. Tando, E. (2019). Pemanfaatan Teknologi Greenhouse Dan Hidroponik Sebagai


Solusi Menghadapi Perubahan Iklim Dalam Budidaya Tanaman Hortikultura.
Buana Sains, 19(1), 91-102.

Zulkarnain. 2010. Dasar-Dasar Hortikultura. Jakarta: Bumi Aksara.

54

Anda mungkin juga menyukai