EKOSISTEM
Disusun oleh :
Kelompok 1
Dita Ardianti (17308141009)
Septiana Tri Wulandari (17308141014)
Ananda Virgiana PrimaDewi (17398141015)
Kurnia Savitri (17398141020)
Afrida Lista Nuryani (17398141027)
Khomsa Amar Baiki (17398144035)
Biologi E 2017
A. Latar Belakang
Lahan atau tanah merupakan sumberdaya alam fisik yang mempunyai
peranan penting dalam segala kehidupan manusia, karena lahan atau tanah
diperlukan manusia untuk tempat tinggal danhidup, melakukan kegiatan
pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, pertambangan dan sebagainya.
Karena pentingnya peranan lahan atau tanah dalam kehidupan manusia, maka
ketersediaannya juga menjadi terbatas. Keadaan ini menyebabkan manusia
memanfaatkan lahan yang ada disekitar mereka misalnya tegalan atau lahan
kering.
Tegalan merupakan suatu daerah dengan lahan kering yang bergantungpada
pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan danterpisah dari
lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulituntuk dibuat
pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saatmusim kemarau
lahan tegalan akan kering sehingga sulit untuk ditumbuhi tanamanpertanian pada
umumnya, maka biasanya ditanami tanaman yang tahan dengan kondisi tanah
kering, seperti ketela, jagung, dan kacang-kacangan. Tegalan termasuk kategori
lahan kering yang disebut lahantegalan, topografinya miring, tidak pernah
tergenang air, danpengairannya hanyamengandalkan air hujan. Oleh karena itu,
pertumbuhan tanaman diatasnyasangat tergantung dari air hujan.
Lokasitegalan yang
strategisdanmudahdijangkaumelatarbelakangidilakukannyapengamatanpadaekosis
temini.Selainitu, pengamatan di lokasitegalandiharapkandapatmenambah data
keanekaragamanekosistem yang ada.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengidentifikasidanmenganalisiskomponenpenyusunekosistemtegalan.
2. Mengklasifikasikomponenabiotikekosistemtegalanberdasarkanjenisnya.
3. Mengklasifikasikomponenbiotikekosistemtegalanberdasarkantingkatantrofik
nya.
4. Menemukaninteraksiantarkomponenekosistemtegalandanmengidentifikasibe
ntuk-bentukinteraksinya.
5. Mendesainbaganrantaimakanandanjaring-jaringmakanan yang
terjadipadaekosistemtegalan.
6. Menganalisiskeseimbangandankestabilanekosistempadaekosistemtegalan.
C. Manfaat
Manfaat yang kami peroleh selama melakukan praktikum ini yaitu :
1. Dapatmengidentifikasidanmenganalisiskomponenpenyusunekosistemtegala
n.
2. Dapatmengklasifikasikomponenabiotikekosistemtegalanberdasarkanjenisny
a.
3. Dapatmengklasifikasikomponenbiotikekosistemtegalanberdasarkantingkata
ntrofiknya.
4. Dapatmenemukaninteraksiantarkomponenekosistemtegalandanmengidentifi
kasibentuk-bentukinteraksinya.
5. Dapatmendesainbaganrantaimakanandanjaring-jaringmakanan yang
terjadipadaekosistemtegalan.
6. Dapatmenganalisiskeseimbangandankestabilanekosistempadaekosistemtegal
an.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Ekologi
Ekologi merupakan pendekatan holistik (memiliki dasar yang beragam dan
integratif) terhadap pemahaman akan organisme-organisme hidup dalam konteks
relasinya baik dengan lingkungan fisik (aspek-aspek abiotik) maupun dengan satu
sama lain (aspek-aspek biotik) (George H. and George J., 1999 : 297).
Ekologi dapat dibagi menjadi empat tahap kajian yang semakin menyeluruh
sifatnya, mulai dari interaksi individu organisme dengan lingkungan abiotik
hingga ke dinamika ekosistem (Campbell, dkk., 2004 : 272) antara lain :
1. Organisme, berhubungan dengan cara-cara berperilaku, fisiologis, dan
morfologis yang digunakan suatu organisme individu dalam menghadapi
tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan abiotiknya.
2. Populasi, yaitu suatu kelompok individu dari spesies yang sama yang hidup
dalam daerah geografis tertentu.
3. Komunitas, terdiri dari semua organisme yang menempati suatu daerah tertentu.
Merupakan kumpulan populasi dari spesies yang berbeda
4. Ekosistem, meliputi semua faktor-faktor abiotik selain komunitas spesies yang
ada dalam suatu daerah tertentu.
B. Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup denganlingkungannya. Ekosistem
bisadikatakan juga suatu tatanan kesatuan secarautuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang salingmempengaruhi (Soemarmo, 2010 : 1).
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem
yangmelibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan
fisiksehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu danterjadi
suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Mataharisebagai sumber
dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organismealam komunitas
berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisiksebagai suatu sistem.
Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga
mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluanhidup. Pengertian ini didasarkan
pada hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-
sama dengan lingkungan fisikmenghasilkan sutu sistem kontrol yang menjaga
keadaan di bumi cocokuntuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan
bahwa kandungan kimiaatmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda
dengan planet laindi tata surya (Soemarmo, 2010 : 1).
Tegalan sendiri merupakantanah kering yang terletak disekitar daerah
pemukiman (desa) karena keadaannya yang kering tidak dapat diubah menjadi
sawah (Sugeng HR, 1989 : 62). Menurut YT. Prasetiyo (2006), tegalan adalah
suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada turunnya air hujan atau
lahan yang tidak memperoleh pengairan teknis atau setengah teknis.
Menurut YT. Prasetiyo (2006), dilihat dari segi iklim tegalan atau lahan
kering dibedakan menjadi :
1. Lahan kering beriklim basah
Lahan kering beriklim basah ini ditandai dengan curah hujan lebih dari
2.200mm per tahun dengan penyebaran relatif merata.
2. Lahan kering beriklim kering
Lahan kering beriklim kering mempunyai curah hujan antara 1.000-1.500
mm per tahun selama 3-4 bulan dengan penyebaran yang tidak teratur.
Bahan :
Ekosistem tegalan
C. Langkah Kegiatan
A. Hasil Pengamatan
1. Data kondisi faktor lingkungan abiotik dilingkungan pengamatan yaitu
ditegalan
a. Data klimatik
Kelembaban Suhu udara Intensitas cahaya
No. Plot
udara (%) (°C) (lux/Candela)
1 47% 32°C 1955x10
2 47% 32°C 1955x10
3 47% 32°C 1955x10
4 47% 32°C 1955x10
b. Data edafik
Kelembaban
No. pH
tanah Struktur tanah Tekstur tanah
Plot tanah
(kering/basah)
Kering, sedikit
Tanah
1 Kering berbatu, tanah sedikit 5,5
berpasir
menggumpal
Kering, sedikit
Tanah
2 Kering berbatu, tanah sedikit 5,5
berpasir
menggumpal
Kering, sedikit
Tanah
3 Kering berbatu, tanah sedikit 6
berpasir
menggumpal
Kering, sedikit
Tanah
4 Kering berbatu, tanah sedikit 5
berpasir
menggumpal
c. Komponen abiotik
No Nama Keterangan
Banyaknya komponen abiotik
b. Hewan
No NamaSpesies Keterangan
JumlahIndividu
Plot Plot Plot Plot
1 2 3 4
1. Semut 30 53 40 35 Semutkeluarmasukdarilubangtanah.
2. Belalang - 3 2 - Hinggap di
tumbuhandanmemakandauntumbuhan.
3. Laba-Laba - 1 - Laba-laba di tanah yang kering.
4. Ulat - - 1 - Hinggap di tumbuhankrokot.
5. Kupu-Kupu - - - 1 Kupu-kupukecilhinggap di
tumbuhandanterbang di area plot 4
6. Kepik - - - 1 Hinggap di bebatuan.
7. Lalat - - - 1 Lalatterbang di area plot 4.
B. Pembahasan
Laporan praktikum ini akan membahas tentang distribusi populasi
tumbuhan pada kawasan tegalan. Pengamatan telah dilakukan secara langsung
pada tanggal 10 September 2018 yang bertempat di salah satu area tegalan di
dusun Gempol, Condongcatur, Depok, Sleman.
Laporan ini memiliki tujuan antara lain yaitu mempelajari pola distribusi
populasi tumbuhan dan mengungkap latar belakang penyebab terjadinya suatu
pola distribusi tumbuhan. Agar dapat memenuhi tujuan tersebut maka harus
mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu yang akan dipergunakan dalam
praktikum terebut. Alat yang digunakan seperti tali rafia, patok, cetok, soiltester,
higrometer, termometer, serta lux meter dan bahan yang digunakan yaitu semua
komponen ekosistem tegalan.
Pengamatan ekosistem tegalan dimulai dengan membuat 4 plot yang
berukuran 5x5 m, plot tersebut dibuat secara berdekatan dan dilakukan pencatatan
dari pengukuran menggunakan alat-alat untuk memperoleh data klimatik maupun
edafik, juga menghitung jumlah komponen biotik dan abiotiknya, sehingga
didapatkan hasil pengamatan seperti dalam grafik di atas.
Ekosistem merupakan konsep sentral dalam ekologi karena ekosistem
(sistem ekologi) itu terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya (Otto Soemarwoto, 1983).
Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem
tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem
dibedakan menjadi ekosistem daratan (hutan, padang rumput, semak belukar,
ekosistem tegalan) dan ekosistem perairan (tawar, payau, asin) (Joko Waluyo,
2013 : 23).
Energi yang dimiliki oleh setiap organisme hidup adalah energi kimia yang
diperoleh dari makanannya dalam bentuk protein, karbohidrat, lemak, dan
sebagainya. Energi tersebut diciptakan pertama kali pada tingkatan produsen,
yaitu tumbuhan hijau dengan mengubah energi matahari ke dalam bentuk energi
potensial. Energi potensial adalah energi yang tersimpan dan dapat digunakan
untuk melakukan kerja, contohnya protein, karbohidrat, dan lemak. Adapun
energi kinetik merupakan energi yang terlepaskan atau energi yang dibebaskan
oleh organisme berupa energi gerak (Indriyanto, 2010 : 29).
Dalam suatu aliran energi ada 3 peran penting yang harus dimiliki meliputi
produsen yang berfungsi sebagai organisme yang membuat makanan sendiri
(autotrof) peran ini biasanya diambil oleh tumbuhan yang menghasilkan makanan
melalui proses fotosintesis, kemudian konsumen sebagai organisme yang tidak
mampu membuat makanan sendiri (heterotrof), dan dekomposer merupakan
organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme yang menguraikan sisa-sisa
organime yang telah mati menjadi zat-zat organic sederhana. Zat-zat sederhana ini
digunakan kembali oleh produsen sebahgai bahan nutrisi untuk membuat
makanan. (R. Soedirman Resosoedarmo, 1986 : 16).
Pada data klimatik di semua plot memiliki kelembapan udara, suhu udara,
dan intensitas cahaya yang sama. Lalu pada data edafik di semua plot juga hampir
memiliki kelembapan tanah, struktur tanah, dan tekstur tanah yang sama.
Sedangkan untuk pH tanah berbeda-beda di setiap plot. Kesamaan data ini
dikarekanan area plot satu dengan plot yang lainnya hanya berjarak sedikit jadi
tekstur dan kondisinya hampir sama di setiap plot. Sedangkan perbedaannya
hanya selisih dikit antara pH tanah plot satu dengan plot lainnya. Sehingga tidak
terlihat jelas perbedaan yang signifikan antara plot satu dengan plot lainnya.
DiagaramPersebaranTumbuhan
Pada pengamatan yang telah dilakukan,perbandingan tumbuhan yang berada
padaekosistemtegalankeanekaragamantumbuhan :
Ketela,Cabai,Terong, Lembayung, Rumput Liar, UbiJalar, Pepaya,
Krokot,Jagung, PutriMalu, Kacang, Kenikir, RumputTeki.Tanamanlembayung
dominankarenateksturtanah yang mendukungpertumbuhannya,
jugacahayamatahari, suhu, kelembaban.Tanamanubijalardominan di plot 3
karenatempattersebuttidakadagulmadanteksturtanah yang
gemburdanberpasirsehinggamemungkinkantanamanubijalarberkembangdenganbai
kdanmenghasilkanumbidenganukuranrelatifbesar. Tanamanketeladominan di plot
1 dan 3 karenaunsurtanah,
strukturtanahmaupunteksturnyasangatmendukungpertumbuhannya.Tanamanjagun
gdominan di plot 4
karenaditempattersebutmemangsengajadijadikanlahanuntukpenanamanjagungters
ebut.Disemuatempatekosistemtegalantersebutbanyakterdapatrumputakantetapidise
tiaptransek/plot yangdibuatjumlahrumputnyaberbeda-beda.
Diagram PersebaranHewan
Keanekaragamanhewanpadasemua plot antara lainsemut, belalang, laba-laba,
ulat, kupu-kupu, kepik, lalat.Semutdominan di plot
2.Perilakusemuttersebutkeluarmasukpadalubangtanahuntukmecarimakanan,
sebenarnyasemuttersebuttersebardisemuatempatakantetapipadasaatpengamatan
yang terlihat paling banyakterdapatpada plot 2.
Beberapajenissemutmemakanseranggapengganggu
(hama).Semutmenyuburkantanahketikamemprosesmakanannya,
sebagaidekomposer,danmembantu penyebaran biji-bijianyang
cenderungbijiberukurankecildanringan.Belalangdominan di plot 2,
karenasumbermakanan yang dibutuhkanterdapatpadatempattersebut.
C. Jaring-JaringMakanan
Lembayung
BelalangBatu
UbiJalar
SemutHitam
UlatHypolimn
Rumput Liar asmissipus
Laba-Laba
KrokotMerah
Kepik
Kacang Tanah
Kupu-
KupuJamides
PutriMalu sp.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa setiap individu
akan menempati dan menjelajahi area dalam habitatnya apabila kondisi
lingkungan mendukung dan sumber daya tersedia tanpa harus bersaing dengan
individu lainnya. Melalui hal tersebut, hewan maupun tumbuhan dapat hidup
dalam kelompok, menyebar secara acak, dan ditemukan di seluruh area. Namun,
pada plot yang diamati lebih dominan penyebaran mengelompok yang terjadi
karena adanya persaingan antar individu yang mendorong untuk mendapatkan
habitat yang sama, sehingga pada setiap plot terdapat perbedaan organisme yang
menempati. Selain itu, komponen abiotik dan biotik yang saling berhubungan
dapat menjaga keseimbangan ekosistem.
B. Saran
Dalam melakukan percobaan, diperlukan sifat waspada, ketelitian yang
tinggi, dan pemahaman dalam menggunakan alat praktikum sehingga dapat
diperoleh hasil yang memuaskan, akurat dan tidak terjadi kesalahan dalam proses
percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Azmi, Zulfian, Saniman, dan Ishak. Sistem Penghitung pH Air Pada Tambak Ikan
Berbasis Mikrokontroller. Jurnal Saintikom, 15 (2), 101-108.
Campbell, Neil A. 2009. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Campbell, Neil A., et al. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. (Alih bahasa oleh
Wasmen Manalu). Jakarta : Erlangga.
Dewantoro, Gunawan, Sri Hartini, dan Agustinus Hery Waluyo. 2015. Alat
Optimasi Suhu dan Kelembaban Untuk Inkubasi Fermentasi dan
Pengeringan Pasca Fermentasi.Jurnal Rekayasa Elektrika, 11 (3), 1-6.
Fried, George H., dan George J. Hademenos. 2006. Biologi Edisi Kedua. (Alih
bahasa oleh Damarin Tyas). Jakarta : Erlangga.
Gunadhi, Albert. 2002. Perancangan dan Implementsi Alat Ukur Cahaya
Sederhana. Proceedings, Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002),
49-58.
Indriyanto. 2010. Ekologi Hutan. Jakarta : Bumi Aksara.
Isnaeni, W. 2006.Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius.
Prasetiyo, T.Y., 2006. Budidaya Sawah TOT (Tanpa Olah Tanah). Yogyakarta :
Kanisisus.
Prawirohartono, Slamet, dan Sri Hidayati. 2007. Biologi I. Jakarta : Bumi Aksara.
Resosoedarmo, R. Soedirman. 1986. Pengantar Ekologi. Bandung : Remadja
Karya.
Salisbury, F., dan C. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Penerjemah : Diah,
Lukman dan Sumayono. Bandung : ITB Press.
Saputra, Raja Eka. 2014. Sistem Monitoring Pengukuran Kecepatan Angin Pada
Alat Prototype Anemometer, 1-10.
Soemarmo. 2010. Ekosistem Sawah. Psip-ppsub.
Soemarwoto, Idjah, Indrawati G., Guhardja E., dkk. 1984. Biologi Umum I.
Jakarta : Gramedia.
Soemarwoto, Otto. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta :
Penerbit Djambatan.
Sudana, I Made. 2010. Alat Ukur Kadar Air Dalam Tanah (Soil Tester) Berbasis
Mikrokontroler AT89C51.Jurnal Teknik Elektro, 2 (1), 62-70.
Sugeng, HR. 1989. Bercocok Tanam Padi. Semarang : Rineka Ilmu.
Sulbi dan Erna Hastuti. 2009. Pengukuran Temperatur Jarak Jauh Secara Real
Time Berbasis PC Menggunakan Gelombang Radio. Jurnal Neutrino, 2 (1),
55-63.
Waluyo, Joko. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : Universitas
Jember.
LAMPIRAN
A. Hasil Diskusi
B. Data Mentah
1. Data kondisi faktor lingkungan abiotik dilingkungan pengamatan yaitu
ditegalan
a. Data klimatik
Kelembabanudara Suhuudara Intensitascahaya
No. Plot
(%) (°C) (lux/Candela)
1 47% 32°C 1955x10
2 47% 32°C 1955x10
3 47% 32°C 1955x10
4 47% 32°C 1955x10
b. Data edafik
No. pH
Kelembabantana Teksturtana
Plo Strukturtanah tana
h (kering/basah) h
t h
Kering,sedikitberbatu,
Tanah
1 Kering tanahsedikitmenggump 5,5
berpasir
al
Kering, sedikitberbatu,
Tanah
2 Kering tanahsedikitmenggump 5,5
berpasir
al
Kering, sedikitberbatu,
Tanah
3 Kering tanahsedikitmenggump 6
berpasir
al
Kering, sedikitberbatu,
Tanah
4 Kering tanahsedikitmenggump 5
berpasir
al
c. Komponenabiotik
No Nama Keterangan
Banyaknyakomponenabiotik
C. Foto Kegiatan
Plot 1
Plot 2
Plot 3 Plot 4
Ketela Pohon
Ubi Jalar