Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

PENGUKURAN FAKTOR LINGKUNGAN

Disusun Oleh:

1. Tondy Ukasha(06091181823004)
2. Elsa Wahyuni Pernanda(06091181823008)
3. Dina Reski Yani(06091281823019)
4. Sutra Ayu Roma(06091281823032)
5. Lintang Septiarini(06091281823071)

Kelompok 10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
Pengukuran Faktor Lingkungan

A. Dasar Teori

Faktor lingkungan akan mempengaruhi distribusi tumbuhan.dalam hal ini


iklim sangat mempengaruhi. Beberapa faktor diantaranya (1)faktor abiotik:tumbuhan
memiliki batas tertentu berkenaan dengan toleransi lingkungan dalam hal ini
contohnya cahaya, suhu, pH, kelembapan, tanah, air,udara. Selanjutnya ada (2)faktor
abiotik:organisme berkompetisi terhadap ruang dan sumber daya, bahkan kadang
memakan organisme lain dalam hal ini contohnya manusia dan hewan.
(3)kesempatan:organisme tidak ada jika tidak terdapat akses geografis.sering jika
suatu organisme dibawa(introduksi) ke suatu tempat baru dimana sebelumnya mereka
tidak ada terjadi bencana ekologis.spesies introduksi adalah penyebab kepunahan
kedua yang pertama terjadi adalah kerusakan habitat.

Beberapa contoh alat yang di gunakan dalam mengukur factor lingkungan


adalah (1) klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara
garis datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar
tersebut dengan titik puncak sebuah objek. (2) soiltester adalah alat yang digunakan
untuk mengukur kelembapan dan ph tanah. (3) luxmeter adalah alat untuk mengukur
intensitas cahaya atau jumlah cahaya di sekitar kita.prinsip kerja alat ini adalah di
dalam alat ini memperlihatkan hasil pengukuran menggunakan format digital alat ini
terdiri dari angka sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. (4) thermometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembapan prinsip kerja nya
dengan pemuaian zat cair karna perubahan kalor pada lingkungan sekitar. (5)
hygrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kelembapan udara.
(6) gps test adalah aplikasi membaca GPS sensor unit informasi tentang satelit di
orbit bumi. Dan (7) meteran adalah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan
panjang 25 – 50 meter.
B. Tujuan

Agar mahasiswa dapat mengetahui komponen abiotic lingkungan, mengetahui


prinsip, cara menggunakan alat pengukuran factor abiotic, dan mengetahui cara kerja
alat-alat tersebut.

C. Alat dan Bahan


1. Gps test
2. Clinometer
3. Thermometer
4. Lux meter
5. Hygrometer
6. Soil tester
7. Meteran

D. Cara Kerja
1. Gps test
Cara kerja dari gps test antara lain:
1. Menentukan posisi kita berada dan harus berada di tempat terbuka
agar arah sateli tidak terhalangi an GPS bekerja secara akurat.
2. Tekan tombol pada GPS dan tunggu beberapa saat hingga konstelasi
satelit gps memancarkan sinyal positif satelit tersebut”ditangkap”oleh
penerima singnal GPS. Dengan menhitung waktu tempuh signal dari 3
GPS, maka posisi didapat kemudian catat angka yang tertera pada
layar GPS.
2. Clinometer
Cara kerja dari clinometer antara lain:
1. kedua mata terbuka, satu mata melihat ke lensa, sedangkan mata yang
lain melihat ke objek yang dibidik
2. dilihat derajat yang ada pada klinometer lalu catat dan hitung dengan
rumus untuk mengetahui tinggi pohon.
3. Thermometer
Cara kerja dari thermometer antara lain:
1. Melakukan pengukuran suhu dengan mengunakan thermometer
pada beberapa tempat berbeda(terdedah, dan ternaung)
2. Masing-masing pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali pada selang
waktu 5-10 menit dan kemudian catat hasilnya.
4. Lux meter
Cara kerja dari lux meter antara lain:
1. Geserkan tombol “on/off”kea rah on
2. Pilih kisaran range pada tombol range
3. Arahkan sensor cahaya pada tempat yang akan diukur
4. Kemudian lihat hasil pengukuran pada layar di lux meter

5. Hygrometer

Cara kerja dari hygrometer antara lain:


1. Letakkan alat pada tempat yang ingin diukur kelembapan udaranya.
Diamkan beberapa menit.
2. Baca dan catat suhu pada thermometer kering(dry) dan pada
thermometer basah(wet)
3. Hitung dan catat selisih keduanya, lalu pada kolom yang mana sesuai
dengan hasil tersebut
4. Sambil melihat angka pada suhu kering, hasil pengukuran saat itu di
koordinatkan dengan baris angka selisih hitungan. Maka yang
diperoleh nilai kelembapan udara(%).
5. Lakukan percobaan pada tempat terdedah dan ternaung dengan
langkah yang sama pada pohon lainnya.

6.Soil tester

Cara kerja dari soil tester antara lain:


1. Pengukuran ph tanah menggunakan soil tester dan dilakukan pada
beberapa tempat berbeda(terdedah, dan ternaung) dengan cara
menancapkan bagian ujung dari siol tester sampai kira-kira 5-15 cm
ke dalam tanah, kemudian menekan knopnya maka akan terbaca nilai
skala ph dari tanah tersebut
2. Pengukuran kelembapan tanah dilakukan dengan menggukan soil
tester pada tanah yang diperkirakan mengandung air pada tempat
tertentu(terdedah dan ternaung).
3. Melakukan pengulangan pengukuran(baik ph maupun kelembapan
tanah) pada masing-masing tempat berbeda sebanyak 3 kali dan
hasilnya dicatat

7.Meteran .

Cara kerja dari meteran antara lain:


1. Pengukuran memakai meteran gulung dimulai dari jarak nol meter
yang dinyatakan tepat di ujung pita meteran.

2. Posisikan ujung pita meteran ini tepat pada titik awal objek yang ingin
diukur. Minta bantuan orang lain untuk menahan posisi tersebut.
3. Tarik pita meteran menuju titik akhir dari objek yang akan diukur.
Pastikan posisinya benar-benar tepat.
4. Sebelum mencatat hasil pengukurannya, Anda perlu memastikan
sekali lagi bawah pita meter dalam kondisi tegak lurus. Sebab apabila
posisi pita tersebut miring sedikit saja akan merubah hasil pengukuran.
5. Catat hasil pengukuran sesuai dengan satuan yang Anda kehendaki
apakah itu mm, cm, m, inch, atau feet.

E. Hasil dan Pembahasan


Dalam praktikum ini, kegiatan yang pertama dilakukan adalah mengukur suhu
udara pada tempat yang berbeda-beda (dalam ruangan, tempat terbuka, di
bawah pohon dan areal terbuka). Setelah diukur dengan 3 kali pengulangan
dengan selang waktu 5-10 menit, ternyata suhu di ruangan dan di tempat
terbuka cenderung menurun. Sedangkan di bawah pohon suhunya yaitu 32,3 °
C. Pada areal terbuka suhu cenderung meningkat. Setelah dirata-ratakan,
ternyata suhu tertinggi berada pada areal terbuka, yaitu 33,3° C. Hal ini terjadi
karena pada areal terbuka mendapatkan pancaran sinar matahari secara
langsung, sehingga menyebabkan makin lama suhunya semakin meningkat.
Hal yang sebaliknya terjadi di dalam ruangan yang tidak mendapatkan
pancaran sinar matahari secara langsung, sehingga rata-rata suhunya paling
rendah, yaitu 32,3° C. Sedangkan rata-rata suhu sedang terjadi di tempat
terbuka dan di bawah pohon, karena ada beberapa tempat yang terlindungi
dari cahaya matahari langsung, misalnya dengan adanya pohon-pohon
ataupun atap bangunan, sehingga suhunya tidak terlalu panas dan juga tidak
terlalu dingin.

Kegiatan yang kedua adalah mengukur kelembaban tanah dan ph tanah pada
tempat yang berbeda-beda ( tempat terbuka, di bawah pohon dan areal
terbuka). Setelah diukur dengan 3 kali pengulangan, ternyata di areal terbuka
rata-rata kelembaban tanahnya yang basah paling tinggi, yaitu 4 %.
Sedangkan yang paling rendah adalah di dalam tanah kering, yaitu 1 %. Hal
ini terjadi karena pada areal basah kelembaban tanah tinggi akibat dari adanya
kandungan air yang lebih banyak. Tanah basah umumnya banyak
mengandung air daripada tanah kering. tanah di bawah pohon banyak
mengandung air dan garam-garam mineral. Karena kandungan airnya tinggi,
berarti kelembabannya juga tinggi. Sedangkan pada tanah di tempat terbuka
tanahnya kering karena mengandung sedikit air, jadi kelembabannya rendah.
Kegiatan yang ketiga adalah mengukur pH tanah pada tempat yang berbeda-
beda (tempat terbuka, di bawah pohon dan areal terbuka). Setelah diukur
dengan 3 kali pengulangan, ternyata rata-rata pH tertinggi terdapat pada tanah
basah, yaitu mendekati 7. Hal ini menunjukkan bahwa tanah didekat pohon
cenderung bersifat netral, yaitu mendekati pH 7. Tanah di bawah pohon
banyak mengandung air dan garam-garam mineral lainnya yang diserap oleh
akar pepohonan. Sehingga tanahnya agak basah karena kandungan air di
dalamnya. Sedangkan pada tempat terbuka dan areal terbuka dan pada tanah
kering, rata-rata pH tanahnya lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
tanahnya cenderung bersifat asam. Selain itu, karena pengaruh penyinaran
matahari secara langsung, suhu udara menjadi panas. Hal ini menyebabkan
tanah menjadi kering dan kekurangan air, sehingga tanah cenderung bersifat
asam.

Kegiata yang keempat adalah mengukur intensitas cahaya. Pada daerah


intensitas cahayanya 642,6 lux sedangkan pada daerah tededah intensitas
cahaya 703 lux. begitupun intensitas cahaya pada daerah terdedah lebih
tinggi jika dibandingkan daerah ternaung. Hal ini dikarenakan pada daerah
terdedah mendapatkan pancaran sinar matahari secara langsung, sehingga
menyebabkan suhunya meningkat. Hal yang sebaliknya terjadi di daerah
ternaung yang tidak mendapatkan pancaran sinar matahari secara langsung
karena terhalang oleh pohon. Intensitas cahaya pada daerah tededah dan
daerah ternaung menunjukkan perbedaan. Perbedaan ini dikarenakan pada
daerah ternaung memiliki cahaya yang lebih tinggi dibandingkan daerah
terdedah.

Kegiatan yang kelima, yaitu penggunaan Clinometer. alat yang digunakan


untuk menentukan besar sudut elevasi dalam mengukur tinggi obyek secara
tidak langsung, contohnya disini adalah mengukur tinggi pohon. Kemiringan
lahan tersebut dalam dua macam satuan, yaitu derajat (°) dan persentase (%).
Dengan prinsip segitiga phytagoras, alat ini menentukan besar sudut elevasi
dan proyeksi ketinggian objek. Pengukuran sudut kemiringan sepanjang leg ;
perubahan tinggi dihitung dari sudut itu dan jarak.

Kegiatan yang keenam yaitu pengukuran kelembaban udara menggunakan


hygrometer. Pada pengamatan kali ini kelembaban air di areal terbuka lebih
tinggi daripada di bawah pohon. Hal ini disebabkan karena kandungan uap air
di udara panas lebih banyak daripada di urdara dingin. Kelembaban udara
adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung
dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak
daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak
mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat
menahan lagi uap air sebanyak itu.
Kegiatan yang terakhir yaitu penggunaan aplikasi gps. dari data yang ada
menunjukan bahwa tempat satu dengan tempat yang lain memiliki perbedaan
koordinat Cara kerja sistem GPS pada dasarnya adalah menentukan jarak
antara posisi satelit-satelit GPS pada orbitnya di angkasa luar ke alat penerima
GPS. Cara kerja sistem GPS pada dasarnya adalah menentukan jarak antara
posisi satelit-satelit GPS pada orbitnya di angkasa ke alat penerima GPS. Pada
percobaan GPS test ini kami melakukan pengamatan pada 3 pohon (pohon
kelapa, pohon jambu biji, dan pohon mangga) dimana "S" dan "E" pada
masing2 pohon berbeda satu sama lain, hal tersebut tejadi karena posisi antar
pohon yg berbeda-beda begitu pula dengan altitude masing2 pohon juga
berbeda. Dan pada saat melakukan percobaan, nilai "S" dan "E" kadang
mengalami perubahan dikarenakan tangan yg kurang stabil saat memegang
GPS test tersebut. Sinyal yang dipancarkan oleh satelit GPS memuat
informasi waktu kapan signal itu dipancarkan dan juga informasi mengenai
posisi satelit yang bersangkutan di angkasa luar. Satelit GPS dilengkapi
dengan jam atom yang memiliki ketelitian sangat tinggi, sehingga data waktu
yang terbungkus dalam sinyal GPS mempunyai tingkat ketepatan/akurasi
yang tinggi. Tingkat ketelitian yang dibutuhkan dari alat GPS bergantung
pada penggunaan alat GPS tersebut. Akurasi penentuan posisi alat GPS
komersial saat ini yang hanya menggunakan informasi dari GPS (standalone
GPS) adalah sekitar 100 meter, sedangkan bila menggunakan tambahan
referensi informasi lain (differential GPS) yang standar maka tingkat
akurasinya bisa antara 10 cm sampai 1m.
Hasil
1. Gps test
jambu:
 S: 3◦13’18.210”
 E: 104◦39’00.648”
 At: 25 m
 Waktu: 11.13
kelapa:
 S: 3◦13’18.390”
 E: 104◦39’00.330”
 At: 18 m
 Waktu: 11.25
mangga:
 S: 3◦13’18.336”
 E: 104◦39’00.768”
 At: 21 m
 Waktu: 11.27
2. Clinometer
Manga: 13,8 m
Jambu: 8,6 m
Kelapa: 9,2 m
3. Thermometer
Manga:
 Terdedah: 34◦c
 Ternaung: 33◦c

Jambu:

 Terdedah: 33◦c
 Ternaung: 31◦c
Kelapa:

 Terdedah: 34◦c
 Ternaung: 32◦c
4. Lux meter
Manga:
 Terdedah: 750(Lux 100.000, fc 10.000)
 Ternaung: 751(Lux 20.000, fc 2.000)

Jambu:

 Terdedah: 763(Lux 100.000, fc 10.000)


 Ternaung: 921(Lux 20.000, fc 2.000)

Kelapa:

 Terdedah: 596(Lux 100.000, fc 10.000)


 Ternaung: 256(Lux 20.000, fc 2.000)
5. Hygrometer
Kelapa:
 Ternaung:
o Dry: 32
o Wet: 25
o Kelembapan: 92%
 Terdedah:
o Dry: 33
o Wet: 26
o Kelembapan: 92%

Jambu :

 Ternaung:
o Dry: 34
o Wet: 26
o Kelembapan: 85%
 Terdedah:
o Dry: 36
o Wet: 27
o Kelembapan: 78%

Manga:

 Ternaung:
o Dry: 34
o Wet: 26
o Kelembapan: 85%
 Terdedah:
o Dry: 35
o Wet: 27
o Kelembapan: 58%
6. Soil tester
Kelapa:
 Basah:
o Ph: 5
o Kelembapan: 5
 Kering:
o Ph: 7
o Kelembapan: 1

Jambu :

 Basah:
o Ph: 6
o Kelembapan: 3
 Kering:
o Ph: 7
o Kelembapan: 1

Manga:

 Basah:
o Ph: 5,8
o Kelembapan: 4
 Kering:
o Ph: 7
o Kelembapan: 1

F. Kesimpulan

Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor abiotic yang


mempengaruhi kehidupan suatu spesies dapat diketahui dengan melakukan
praktikum pengukuran factor lingkungan dengan menggunakan alat-alat yang sesuai
dengan apa yang akan diukur, alat-alat tersebut antara lain: (1) klinometer adalah alat
sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara garis datar dan sebuah garis yang
menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak sebuah
objek. (2) soiltester adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan dan ph
tanah. (3) luxmeter adalah alat untuk mengukur intensitas cahaya atau jumlah cahaya
di sekitar kita. (4) thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan
kelembapan prinsip kerja nya dengan pemuaian zat cair karna perubahan kalor pada
lingkungan sekitar. (5) hygrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tingkat kelembapan udara.(6) gps test adalah aplikasi membaca GPS sensor unit
informasi tentang satelit di orbit bumi. Dan (7) meteran adalah alat ukur panjang yang
bisa digulung, dengan panjang 25 – 50 meter.
G. Penutup
1. Gps test

2. Clinometer
3. Thermometer

4. Lux meter

5. Hygrometer

6. Soil tester
7. Meteran

Anda mungkin juga menyukai