Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN POTENSIAL OSMOSIS DAN POTENSIAL JARINGAN

Ghina Sundari1a), Rizal Maulana Hasby, M.Si.1), Irania Mardiana1)


a)
Kelompok 3
1)
Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
email : ghinasundari178@gmail.com
Abstrak
Osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrien pada waktu transport nutrien melewati membran
yang bersifat pasif. Transport pasif memiliki arti bahwa mekanisme transport tersebut tidak melawan gradien
konsentrasi sehingga tidak membutuhkan energi untuk melakukan mekanisme, Potensial air adalah suatu
pernyataan dari status energi bebas air, suatu ukuran datatyang menyebabkan air bergerak ke dalam suatu sistem,
seperti jaringan tumbuhan, tanahatau atmosfir, atau dari suatu bagian ke bagian lain dalam suatu sistem. Potensial
air mungkin merupakan parameter yang paling bermanfaat untuk diukur dalam hubungannya dengan sistem
tanah, tanaman dan atmosfir. Dengan menggunakan bahan berupa umbi kentang (Solanum tuberosum) dan
daun adam hawa (Rhoeo discolor), aquades, dan Seri larutan sukrosa : 0,0 ; 0,2 ; 0,4 ; 0,6
; 0,8 dan 1,0 Molar, dan dilakukan pengamatan terhadap sel daun adam hawa (Rhoeo
discolor) yang telah direndam dengan larutan gula dan diamati sel di mikroskop.
Didapatkan hasil pada konsentrasi 0,6 dan 0,8 M pada silinder kentang terjadi
penambahan volume, sedangkan pada sel daun adam hawa terjadi plasmolisis pada sel di
konsentrasi 0,6 , 0,8 dan 1,0 M.
Kata Kunci : Osmosis, plasmolysis, Solanum tuberosum, rhoeo discolour, larutan sukrosa.
I. PENDAHULUAN III. Osmosis merupakan suatu
II. Osmosis menurut para ahli peristiwa perembesan suatu molekul air
kimia adalah difusi dari setiap melintasi membran yang memisahkan
pelarutmelalui suatu selaput yang dua larutan dengan potensial air yang
permeabel secara diferensial. Membran berbeda. Proses osmosis berlangsung
sel yang meloloskan molekul tertentu dari larutan hipotonik menuju larutan
tetapi menghalangi molekul lain yang hipertonik atau perpindahan air
dikatakan permeable secara dari molekul larutan yang potensial
diferensial.Secara sederhana dapat airnya tinggi ke potensial yang rendah
dikatakan bahwa osmosis adalah difusi melalui membran selektif permeabel
melalui selaput/ membran yang (semipermeabel). Membran selektif
permeabel secara diferensial dari suatu permeabel adalah selaput pemisah yang
tempat yang berkonsentrasi tinggi ke hanya dapat dilalui oleh air dan molekul-
tempat yang berkonsentrasi rendah (Tim molekul tertentu yang larut di dalamnya.
Dosen, 2014). Molekul-molekul yang dapat melewati
membran semipermeabel adalah
molekul-molekul asam amino, asam transport tersebut tidak melawan gradien
lemak dan air, sedangkan molekul zat konsentrasi sehingga tidak
yang berukuran besar misalnya membutuhkan energi untuk melakukan
polisakarida(pati) dan protein tidak dapat mekanisme ini (Parjatmo, 2010).
melewati membran semipermeabel
V. Osmosis adalah perpindahan
tersebut tetapi memerlukan protein
air melalui membran permeabel selektif
pembawa atau transporter untuk dapat
dari bagian yang lebih encer ke bagian
menembus membran. Larutan yang
yang lebih pekat. Membran
memiliki konsentrasi tinggi memiliki
semipermeabel harus dapat ditembus
tekanan osmosis yang tinggi pula
oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut,
maupun sebaliknya. Setiap sel hidup
yang mengakibatkan gradien tekanan
merupakan sistem osmosis. Jika sel
sepanjang membran. Osmosis
ditempatkan dalam larutan yang lebih
merupakan suatu fenomena alami, tapi
pekat (hipertonis) terhadap cairan sel
dapat dihambat secara buatan dengan
maka air dalam sel akan terisap keluar.
meningkatkan tekanan pada bagian
Hal itu akan menyebabkan plasma
dengan konsentrasi pekat menjadi
menyusut. Jika air sel terus terisap
melebihi bagian dengan konsentrasi
keluar akan menyebabkan plasma
yang lebih encer. Gaya per unit luas
terlepas dari sel-sel dan sel akan
yang dibutuhkan untuk mencegah
mengerut. Sebaliknya jika sel berada
mengalirnya pelarut melalui membran
dalam larutan hipotonis (lebih encer
permeabel selektif dan masuk ke larutan
daripada cairan sel), air dari luar sel akan
dengan konsentrasi yang lebih pekat
masuk ke dalam sel sehingga sel
sebanding dengan tekanan turgor.
mengembang. Contoh peristiwa osmosis
Tekanan osmotik merupakan sifat
adalah kentang yang dimasukkan ke
koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
dalam air garam (sulistyowati, 2010).
bergantung pada konsentrasi zat terlarut,
IV. Osmosis dan difusi dan bukan pada sifat zat terlarut itu
merupakan mekanisme nutrien pada sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang
waktu transport nutrien melewati penting dalam biologi karena fenomena
membran yang bersifat pasif. Transport ini dapat menjelaskan mengapa air dapat
pasif memiliki arti bahwa mekanisme
ditransportasikan ke dalam dan ke luar VIII. Membran
sel (Yahya, 2015). semipermeabel merupakan membran
yang dapat dilewati oleh cairan seperti
VI. Potensial osmotik adalah
air, tetapi tidak dapat dilewati oleh cairan
potensial yang disebabkan oleh zat-zat
lain dari arah berlawanan. Mengingat
terlarut. Tandanya selalui negatif.
sifat membran semipermeabel yang
Potensial tekanan adalah potensial yang
selektif, maka zat terlarut diasumsikan
disebabkan oleh tekanan hidrostatik isi
tidak dapat mendifusi melalui membran
sel pada dinding sel. Nilainya ditandai
ke arah sebaliknya. Sebenarnya terjadi
dengan bilangan positif, nol,atau dapat
perpindahan massa dua arah, namun yang
juga negatif. Penambahan tekanan
paling dominan adalah perpindahan
(terbentuknya tekanan turgor)
massa air ke larutan yang konsentrasinya
mengakibatkan potensial tekanan lebih
lebih tinggi (Ponting, dkk. 1996).
positif. Potensial matriks disebabkan oleh IX. Adapun tujuan dalam
ikatan air pada koloid protoplasma dan percobaan pengukuran potensial osmosis
permukaan (dinding sel). Potensial dan potensial jaringan untuk mengetahui
matriks bertanda negatif,tetapi pada nilai PA umbi kentang.
umumnya pada sel-sel bervakuola, X. METODE
nilainya dapat diabaikan (Ismail dan X.1Alat dan Bahan

Abdul, 2011).
XI. Pada praktikum mengenai
VII. Potensial air adalah
pengukuran potensial osmosis dan
suatu pernyataan dari status energi bebas
potensial jaringan menggunakan alat dan
air, suatu ukuran datatyang menyebabkan
bahan yakni Pelubang gabus
air bergerak ke dalam suatu sistem,
diameter 0,6 0,8 cm, Pisau
seperti jaringan tumbuhan, tanahatau
tajam atau cutter, beker glass,
atmosfir, atau dari suatu bagian ke bagian
gelas ukur, pipet tetes, Cawan
lain dalam suatu sistem. Potensial air
petri, plastik krep, mistar dengan
mungkin merupakan parameter yang
ukuran mm, bahan umbi kentang
paling bermanfaat untuk diukur dalam
(Solanum tuberosum) dan daun
hubungannya dengan sistem tanah,
adam hawa (Rhoeo discolor),
tanaman dan atmosfir (Ismail dan Abdul,
aquades, dan Seri larutan
2011).
sukrosa : 0,0 ; 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 sukrosa, setelah itu didiamkan
dan 1,0 Molar. beberapa menit. Lalu diambil
XI.1 Cara Kerja dan ditaruh diatas kaca objek
dan diamati dengan mikrokop
XII. Pada praktikum pengukuran
dengan perbesaran 40 kali.
potensial osmosis dan potensial jaringan,
Diamati sel yang mengalami
tahap yang pertama dilakukan adalah
plasmolisis.
menyiapkan alat dan bahan kemudian
XV. HASIL DAN PEMBASAN
membuat silinder umbi kentang
dengan menggunakan pelubang
XVI. Tabel 1. Panjang silinder
umbi kentang setelah
gabus. Buatlah potongan direndam selama 2 jam
silinder umbi dengan ukuran 40 XVII. XIX. Panjang potongan silinder
mm, 24 buah.kemudian XVIII. kentang (cm)
XXI. XXII. XXIII.XXIV.XXV. XXVI.
dimasukan 4 potong silinder N
0 0 0 0 0 1
kentang ke dalam seri larutan
sukrosa 30 ml dalam cawan : XXVII. XXVIII.
XXIX.XXX. XXXI.XXXII.XXXIII.
0,0 ; 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; 1,0 M. 1. 3 3 4 4 4 3
XIII. Dalam proses
pengerjaannya dilakukan XXXIV.XXXV.XXXVI.
XXXVII.
XXXVIII.
XXXIX.
XL.
2. 3 3 4 4 4 4
dengan cepat untuk
memperkecil terjadinya XLI. XLII. XLIII. XLIV. XLV. XLVI. XLVII.
penguapan air dari permukaan 3. 3 3 4 4 4 3
silinder, setelah itu tutup rapat
botol tersebut dan biarkan XLVIII. XLIX.L. LI. LII. LIII. LIV.
4. 4 4 3 4 4 3
selama 2 Jam, kemudian diambil
dan diukur panjang potongan- LV. LVI. LVII. LVIII. LIX. LX. LXI.
potongan kentang tadi. R 3 3 3 4 4 3
XIV. Pada
pengamatan sel adam hawa LXII. pada praktikum mengenai
(Rhoeo discolor) disayat tipis pengukuran potensial osmosis dan potensial
jaringan daun kemudian jaringan digunakan sebagai objek bahannya
direndam didalam larutan yakni umbi kentang (Solanum tuberosum)
dan daun dari adam hawa (Rhoeo discolor). peristiwa osmosis karena osmosis merupakan
Karena kedua bahan tersebut sangat mudah peristiwa difusi dimana antara 2 tempat
untuk diamati dalam proses penyerapan air tersedianya difusi dipisahkan oleh membran
dan potensial jaringan. Table diatas atau selaput. Maka dapat diartikan bahwa
merupakan hasil pengamtan yang dilakukan dinding sel atau membran protoplasma
pada umbi kentang dengan perlakuan selama adalah merupakan membrann pembatas
2 jam, setelah 2 jam tersebut umbi kentang antara zat yang berdifusi karena pada
yang telah direndam ddalam air sukrosa umumnya sel tumbuh-tumbuhan tinggi
mengalami perubahan dimana tekstur pada mempunyai dinding sel maka sebagian besar
setiap kentang yang direndam sukrosa proses fitokimia dalam tumbuh-tumbuhan
dengan berbeda-beda konsentrasi, perlakuan adalah merupakan proses osmosis (Heddy,
dari mulai 0,0 ; 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; 2002).
LXIII. Potensial air adalah suatu
1,0 M rata-rata panjang umbi
pernyataan dari status energi bebas air, suatu
kentang yang dihasilkan dibawah
ukuran datat yang menyebabkan air bergerak
4cm atau dibawah hasil
ke dalam suatu sistem, seperti jaringan
pemotongan sebelum dilakukannya
tumbuhan, tanah atau atmosfir, atau dari
perlakuan tersebut. Maka dari itu
suatu bagian ke bagian lain dalam suatu
table diatas menggambarkan
sistem. Potensial air mungkin merupakan
bahwa adanya peristiwa plasmolysis
parameter yang paling bermanfaat untuk
pada umbi kentang dimana pada
diukur dalam hubungannya dengan sistem
table tersebut menunjukkan umbi
tanah, tanaman dan atmosfir (Rusnah,
kentang setelah direndam
2015).
mengalami pemendekan atau LXIV. Jadi dapat dikatakan
pengurangan panjang dari silinder kentang berhasil atas percobaan pada umbi
dapat disebabkan oleh pergerakan cairan kentang ini karena semakin tinggi
dalam sel keluar karena konsentrasi air konsentrasi media sukrosa yang
didalam sel lebih kecil dibanding dengan diberikan maka akan semakin kecil
diluar sehingga terjadi proses osmosis. Hal tekstur pada umbi kentang karena
tersebut sesuai dengan pernyataan dari sukrosa merupakan suatu larutan
seorang peneliti bahwa hubungan antar
yang mempercepat terjadinya
potensial air adalah dengan melibatkan
potensial air pada suatu obejek pengukuran umbi kentang setelah
khususnya pada umbi-umbian. direndam didalam larutan sukrosa
sehingga menyebabkan larutan
LXV. Pernyataan diatas
sukrosa berdifusi kedalam jaringan
sesuai dengan literature yang
kentang dan membuat ukuran
didapat, jika sel dimasukan ke dalam
silinder kentang bertambah..
larutan gula, maka arah gerak air
Sedangkan untuk faktor eksternalnya
neto ditentukan oleh perbedaan nilai
adalah dipengaruhi oleh suhu udara
potensial air larutan dengan nilainya
dan kurangnya kerapatan
didalam sel. jika potensial larutan
membungkus didalam cawan petri
lebih tinggi, air akan bergerak dari
dengan menggunakan plastic soil.
luar ke dalam sel, bila potensial
Hal-hal tersebutlah yang
larutan lebih rendah maka yang
mempengaruhi dari hasil akhir
terjadi sebaliknya, artinya sel akan
pengamatan. Karena Potensi air
kehilangan air. apabila kehilangan air
dipengaruhi oleh potensi zat
itu cukup besar, maka ada
terlarut,gravimetri, kelembaban, dan
kemungkinan bahwa volum sel akan
efek matriks (misalnya, cairan kohesi
menurun demikian besarnya
dan tegangan permukaan) di samping
sehingga tidak dapat mengisi seluruh
potensi tekanan. sehingga dapat
ruangan yang dibentuk oleh dinding
menyebabkan perubahan berat
sel (Yahya, 2015).
LXVI. Tetapi pada hasil kentang. Potensial matriks

percobaan ada yang terasa ganjil bergantung pada kekuatan mengikat

dimana pada konsentrasi 0,6 M air saat penyerapan, potensial

panjang pada kentang semakin osmotik bergantung pada hidrostatik

panjang dari awalnya 4 menjadi 4,12 atau tekanan angin dalam air

hal tersebut bisa terjadi karena (Parjatmo,W. 2010).


LXVII.Grafik 2. Hubungan antara
disebabkan oleh beberapa faktor
ukuran panjang umbi dengan
yakni faktor internal dan faktor
konsentrasi larutan sukrosa.
eksternal. Faktor internal disebabkan LXVIII. Hasil grafik
oleh kurangnya ketelitian pada saat diatas menggambarkan bahwa
memotong umbi kentang dan adanya pristiwa plasmolysis pada
LXXIX.
2.
LXXX. LXXXI. 0,
(Sumber : Dok. 2M
pribadi, 2017) LXXXII. (S
umber : Dok.
umbi kentang dengan ditandainya
pribadi, 2017)
penurunan panjang umbi kentang
yang dipengaruhi oleh konsentrasi
larutan sukrosa dimana yang awal
nya berkurang menjadi bertambah LXXXIII.
ketika konsentrasi dari larutan 3. LXXXV. 0,
LXXXIV. 4M
sukrosa bertambah. Sehingga nilai (Sumber : Dok. LXXXVI. (S
dari potensial osmotiknya bernilai pribadi, 2017) umber : Dok.
pribadi, 2017)
negatif. Hal tersebut dapat dikatan
adanya fluktuasi yaitu penurunan dan
pengurangan panjang silinder
kentang.
LXIX. Tabel 3. pengamatan sel Rhoeo LXXXVII.
discolor 4.
LXXXIX. 0,
LXX. LXXI. Foto LXXII.Foto LXXXVIII. 6M
No. Sebelum Sesudah (Sumber : Dok. XC. (Sumber :
pribadi, 2017) Dok. pribadi,
2017)

LXXIII.
LXXIV.
XCI.
1. LXXV. LXXVII. 0, 5.
LXXVI. XCIII. 0,8 M
0M
(Sumber : Dok. XCII. (Sumbe XCIV. (Sumber :
LXXVIII. (S
pribadi, 2017) r : Dok. pribadi, Dok. pribadi,
umber : Dok.
2017) 2017)
pribadi, 2017)
jaringan penyusun Rhoeo
discolor yang terlihat dibawah
mikroskop yakni stomata,
XCV. kloroplas dan nucleus smua
6. XCVII. 1, jaringantersebut merupakan sel
XCVI. (Sumbe 0M
r : Dok. pribadi, XCVIII. (S yang plasmolysis dan sel yang
2017) umber : Dok. tidak plasmolysis.
pribadi, 2017) CI. peristiwa plasmolisis
XCIX. Keterangan :
1. Sel yang plasmolisis adalah peristiwa lepasnya membran
2. Sel yang tidak plasmolisis sel dari dinding sel sebagai dampak

C. Pengamatn kedua yakni dari hipertonisnya larutan diluar sel,

mengamati jaringa-jaringan yang sehingga cairan yang berada didalam

menyusun Rhoeo discolor sel keluar dari sle dan akibatnya

dimana perlakuan ini sangat lah tekanan turgor sel menjadi tidak ada.

sedrhana cukup mengupas bagian Akibat yang ditimbulkan plasmolisi

luas pada Rhoeo discolor dengan adalah karena potensial air dalam sel

menggunakan cutter stelah itu lebih tinggi dair luar sel, maka air

direndam dengan menggunakan diluar sle bergerak ke dalam dinding

konsentrasi sukrosa yang sel mendesak membran sel yang

berbeda-beda juga setelah itu mengakibatkan membran sel terlepas

he;aian Rhoeo discolor disimpan dari dinding sel (Lakitan,2008).


CII. Hasil konsentrasi 0,0
pada cover glass lalu ditetesi
, 0,2 , dan 0,4 yang diperlakukan
sukrosa dan ditutup dengan
pada daun bentuk sel masih tetap
menggunakan cover objek
beraturan dan cairan dalam sel masih
dandiamati dibawah mikroskop
teratur hanya beberapa sel yang
dengan perbesaran yang paling
mengalami plasmolisis dan hanya
besar yakni 100X hal tersebut
sedikit. Hal ini dapat disebabkan
dilakukan agar jaringan-jaringan
karena potensial air dan potensial
penyusun Rhoeo discolor dapat
jaringan hanya berbeda sedikit
terlihat dengan jelas, seperti hasil
sehingga plasmolisis yang terjadi
dalam table diatas jaringan-
pada sel hanya terjadi sedikit.
Apabila tumbuhan dimasukan larutan sukrosa 0,6 M, 0,8 M dan 1,0 M
kedalam larutan glukosa sisa nya terjadi sedikit plasmolisis pada
terkonsentrasi (hipertonik), sl selnya dan pada jaringan adam hawa
tumbuhan akan kehilangan air dan terlihat mana sel yang mengalami
juga tekanan turgor, menyebabkan plasmolysis dan tidak mngalami
sel tumbuhan akan kehilangan air plasmolisis.
dan juga tekanan turgor,
CV. DAFTAR PUSTAKA
menyebabkan sel tumbuhan lemah.
CVI. Heddy, S. 1987.
Tumbuhan dengan sel dalam kondisi
Ekofisiologi Pertanaman.
seperti itu akan layu sehingga dapat Bandung : Sinar Baru.
menyebabkan kehilangan air lebih CVII. Ismail dan Abdul Muis. 2011.
Penuntun Praktikum
banyak, akan menyebabkan
Fisiologi Tumbuhan .
terjadinya plasmolisis. Hal ini sesuai Makasar : Jurusan Biologi
dengan hasil yang telah diamati Universitas Negeri
(Sereno, 2001). Makassar.
CVIII. Lakitan, Benyamin.2008 .
CIII. KESIMPULAN
Dasar dasar Fisiologi
CIV. Hasil praktikum
Tumbuhan .Jakarta: PT. Raja
mengenai pengukuran potensial osmosis Grafindo Persada
dan potensial jaringan dapat disimpulkan CIX. Parjatmo,W. 2010. Biologi Umum I.
bahwa ketika potensial air dalam sel lebih Bandung : Angkasa Bandung.
tinggi dan jika potensial air diluar lebih
CX. Ponting, J.D., Watters, G.G.,
rendah maka cairan dalam sel akan keluar
Forrey, R.R. dan Stanley,
atau mengalami peristiwa plasmolisis. W.L. (1966). Osmotic
Hasil yang didapat yaitu pada silinder dehydration of fruits. Journal
of Food Technology .20(1) :
kentang terjadi penambahan volume sel
125-128.
pada konsetrasi larutan sukrosa 0,6 M dan CXI. Rusnah. 2015. Laporan
0,8 M, sedangkan sisanya terjadi praktikum anatomi fisiologi
tumbuhan, Tekanan
pengurangan hal tersebut dipengaruhi oleh
Osmosis Cairan Sel Dan
beberapa faktor yalni kurag ketelitian Potensial Air. Pontianak:
dalam pengukuran kentang dan faktor Univeritas Tanjungpura.
CXII. Sereno, A.M., Moreira, R.
suhu. Pada sel daun adam hawa terjadi
dan Martinez, E. (2001).
plasmolisis yang banyak pada konsentrasi
Mass transfer coefficients CXIV. Tim Dosen Pembina. 2014. Petunjuk
during osmotic dehydration Praktikum Biologi Dasar. Jember:
of apple in single and
Universitas Jember.
combined aqueous solutions
of sugar and salt. Journal of CXV. Yahya, 2015. Perbedaan Tingkat
Food Engineering 47(1) : 43- Laju Osmosis Antara Umbi Solonum
49.
Tuberosum Dan Doucus Carota.
CXIII. Sulistyowati, Uut. 2010. Biologi. PT.
Jurnal Biology Education 4 (1) : 194-
Temprina Media Grafika: Nganjuk.
206.

Anda mungkin juga menyukai